Wednesday, October 26, 2016

TUGAS STUDI KASUS BK (KLIPING)

Gaesss.....
berikut ane kasih contoh tugas studi kasusnya ibu dosen ini, dosen yang bikin loe pade sawan.... STUDI KASUS BK, cekidot...

TUGAS KLIPPING

(LAMPIRAN KASUS)

Dosen pengampu : Dr. Hj Dharlinda Suri Damiri



DI SUSUN
OLEH:

  NAMA                            : XXXXXXX
NPM                             : XXXXXXX
KELAS                            : BK VII 





















Kasus              : 13 Siswa Siswi Nongkrong Di Jam Sekolah
Tanggal           : 12 maret 2014
Sumber            : Koran

A.    Identifikasi  kasus
Rabu, 12 maret 2014, razia sebanyak 13 siswa-siswi yang terjaring razia operasi tertib sekolah (OTS) yang dilakukan bapol PP Bnada Lampung, mereka kepadatan sedang nongkrong diwarung internet. Rincinya 10 siswa terjaring disebuah warung internet    ( warnet ) di jalan gajah mada tanjung karang timur,  dan tiga siswi terjaring di PKOR WAY HALIM. Berdasarkan data yang ada,  dari tiga siswi ini terjaring di PKOR ini kedapatan sedang menenggak minuman keras bersama orang pria dewasa . namun, ketika ditanya oleh wartawan siswi salah satu SMK negeri dibandar lampung ini tidak mengakuinnya.
Sementara itu, kepala bapol PP bandar lamoung menghimbau berpesan kepada pengelola warnet, khususya warnet dijalan gajah mada ini agar tidak menerima siswi berseragam sekolah saat masih jam belajar. Seba, warnet ini sudah dua kali terkena razia OTS oleh bapol PP.
B.     Diagnosis
Faktor yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut:
-          Kurangnya perhatian orang tua
-           Orang tua terlalu sibuk dengab kepentinganya masing-masing sehingga anak merasa kesepian
-          Pengaruh teman sebaya maupun pengaruh dari media sosial
C.     Prognosis
-          Orang tua perlu menjaga dan mengawasinnya dalam waktu 24 jam
-          Menciptakan peluang bagi anak-anak agar mengkondisikan fisiknya dengan optimal
D.    Treatment
Apabila penyebab masalh sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah pemberi bantuan pada subjek tertentu dengan rencana treatment yang diberikan siswa tersebut adalah :
-          Layanan penguasaan konten “ untuk mengatasi maslah kasus tersebut diberikan agar siswa dapat mengetahui apa dampak dan bahaya dari penggunaan lem “
-          Bimbingan kelompok “ untuk mengatasi masalah yang kurangnya pengetahuan tentang bahayanya kasus tersebut  dan melatih siswa agar hidup harmonis dan meningkatkan kepercayaan yang ada pada dirinya.
E.     Peran orang tua
Bagi orang tua perlunya menghimbau kepada para orang tua murid untuk lebih mengawasi anak didiknya. Agar tidak terjadi lagi siswi menongkrong diwarnet apa lagi disaat jam belajar dan memberikan perhatian khusus yang berikan kepada anak didik.
F.      Tanggung jawab konselor
Konselor disekolah pun perlu mengawasi dan menghimbau peserta didiknya agar tidak terjadi siswi sekolah membolos dan nongkrong diwarnet. Karena, dengan adanya warnet peserta didik terpengaruh dampak negatif dari warnet tersebut apa lagi dimedia sosial, dengan itu koselor harus memberikan perhatian kepada siswa didik agar terjalin solidaritas anatara peserta didik dengan gurru dan memberikan layanan yang baik apa dampak negatif dari kasus tersebut.
G.    Rekomendasi
Rekomendasi bagi bimbingan konseling, apabila kasus ini masih belum tertangani maka harus dialih tangani oleh psikolog. Karena, akan terjadinya dampak negatif bagi siswa dan rekomendasikan untuk itu ditutup warnet tersebut dengan mencabut jaringan izin opersionalnya oleh pihak Bapol PP.








Kasus              : Pura-pura Diantar Siswi SMA Di Cemari
Tanggal           : Senin, 09 Desember 2013
Sumber            : Koran

A.    Identifikasi Kasus
Anggota polsek tanjung karang, membekuk andri sopyan (21) yang diduga mencemari say (18), warga tanjung seneng bandar lampung . andri dibekuk saat bersembunyi dirumah kerabatnya didesa Fajar baru, kecamatan jatiagung, Lamsel.
Peristiwa ini terjadi sekitar dua pekan silam. Awalnya andri menjemput say dikediamanya dengan alasan akan mengantarnya sekolah. Namun, ketika berada dipinggiran sungai batu lungguh, andri mengajak siswi kelas 3 sebuah SMA sibandar lampung itu mengobrol
Ketika itu, andri memegang tangan korban dan mengajak berhubungan intim. Namun, korban menolak lalu tersangaka yang merupakan sahabat korban memaksannya. Peristiwa itu terungkap setelah orang tua curiga dengan perubahan sikap korban diaman korban kerap melamun dan menyendiri didalam kamar.
Polisi pun yang mendapat laporan kasus itu segera mengejar tersangka. Namun, ketika kediamannya didatangi tersangka tidak ada , beberapa hari kemudian tersangka diketahui bersembunyi dirumah kerabat yang masih satu desa denganya.
B.     Diagnosis
Faktor yang meyebabkan kasus tersebut:
-          Kurangnya perhatian orang tua sehingga anak merasa kesepian
-          Faktor lingkungan
-          Tidak adanya pengawasan dari orang tua sehingga orang tua terlelu mempercayainya
C.     Prognosis
Progonosi dari kasus ini tersebutorang tua perlu menghimbau dan mengawasi anak-anaknya. Dengan demikian orang tua dan pihak sekolah harus bekerja sama dengan terjalinnya masa yang akan datang bagi anak. Dan menciptakan peluang bagi siswa yang menumbuhkan kreatifitasnya.
D.    Treatment
Treatment yang dilakukan dalam pemberian bantuan terhadap anak tersebut guru BK memberikan layanan dengan menjelaskan dan mengetahui tentang pencabulan agar siswa mengetahui apa yang berdampak negatif dari kasus tersebut.
E.     Peran orang tua
Peran orang tua bagi anak-anaknya sangat penting orang tua tidak boleh membiarkan anak dilepas begitu saja. Mereka harus tetap diberi perhatian penuh. Dari kasus ini orang tua ekstra hati-hati dan mengawasi secara baik perkembangan anaknya.
F.      Tanggung jawab konselor
Guru BK dan orang tua peserta didk harus bekerja sama agar tidak terjadi lagi pelecehan seksual tersebut bukan hanya dengan para orang tu tetapi konselor atau guru BK pun juga bekerja sama dengan komnas anak, polisi, psikolog. Sebelum melakukan bimbingan preventif  (pencegahan) mengenai pendidikan seks untuk anak/siswa baik secara kelompok ataupun klasikal.
Maka dari itu konselor juga perlu memberikan dan mendekatkan diri dengan siswa agar siswa tersebut terbuka apa yang sedang terjadi.
G.    Rekomendasi
-          Harus ada kebijakan tegas menutup semua konten porno, melarang perilaku porno (mewajibkan menutup aurat keluar rumah) dan melarang semua bisnis dan media porno.
-          Melakukan perubahan pada sitem pendidikan agar mampu menghasilkan pribadi taqwa yang tidak menghasilkan segala untuk memuaskan nafsunnya.





Nama               : Bukan Faktor Video Porno
Tanggal           : 12 November 2013
Sumber            : Koran

A.    Identifikasi kasus
Waka kesiswaan SMPN 14 bandar lampung wahyudin mengatakan, Aziz Hidayatullah merupakan siswa yang berada dalam pembinaan intensif. Pasalnya aziz tidak masuk sekolah. Aziz sebenarnya siswa yang masih dalam pembinaan kami, sebab dia sering mendapatkan catatan dari guru BK sebagai contoh dalam rentang. Catatan ketidakhadiran (alpa) aziz sebanyak 18 kali. Bukti pembinaan lainnya ada pada guru BK.
Wahyudi menegaskan bahwa bukan pihak sekolah yang mengeluarkan aziz. Masalah video porno yang menimpa itu pun bukanlah faktoe utama. Dalam pembinaan selam dua tahun guru BK selalu memanggil orang tuanya, tetapi karena faktor orang tuanya yang mengajukan pindah sekolah atas permintaan dari orang tuanya.
B.     Dignosis
Faktor yang menyebabkan kasus tersebut yaitu:
-          Kurangnya perhatian orang tua
-          Orang tua terlalu menekankan batin anak sehingga anak menjadi tertutup
-          Kurangnya bergaul dengan teman sebayanya
C.     Prognosis
Dari kasus tersebut orang tua harus memberikan kebebasan bagi anaknya agar tidak menekan batin anak tersebut dan hindari video yang tidak layak ditonton, menyelenggarakan program gratis disetiap sekolah negeri.
D.    Treatment
Treatment yang dilakukan guru BK dengan memberikan bantuan berupa layanan konseling individu atau home visit.
E.     Peran orang tua
Bagi orang tua perlunnya perhatian lebih anak didik agar anak tersebut bersifat terbuka . bagi orang tua apabila anak didiknya merasa nyaman dan baik untuk masa depannya biarkan anak menuntut ilmu dan meraih cita-citanya agar menjadi menerus generasi bangsa yang baik dan cerdas. Dan orang tua  tidak boleh memaksakan kehendak anaknya
F.      Tanggung jawab koselor
Dalam kasus ini tanggung jawab konselor harus lebih memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak didik tersebut. Apabila siswa tersebut merasa nyaman dengan sekolah yang ditempatinya maka pihak sekolah pun akan memberikan ilmu yang bermanfaat.
G.    Rekomendasi
Rekomendasi dari kasus diatas tersebut maka aziz perlu mengawasan dan memberikan layanan yang baik bagi aziz.



Kasus              : Siswan SD Mabuk Lem Marak
Tanggal           : 30 oktober 2015
Sumber            : Koran


A.    Identifikasi kasus
Kepala sekolah SD menggelar razia terhadap siswa-siswinya hal ini mengantisipasi maraknya mabuk lem pelajar SD. Menurutnya razia sebagai bagian dari gerakan pemberantasan penyalahgunaan obat-obatan yang mengancam generasi muda.
“kepala sekolah, guru dan penyelenggaraan sekolah harus mengontrol anak-anaknya, salah satu dengan melakukan razia. Sebelumnya seorang pemilik toko dipasar kota gajah Lamteng mengaku beberapa minggu terakhir anak-anak berseragam SD rajin membeli lem janis tertentu ditokonya. Setelah diselidiki diduga dengan lem tersebut digunakan untuk diisap saat jam istirahat.
B.     Diagnosis
-          Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak sehingga anak menjadi labih berontak
-          Terpengaruh lingkungan setempat
-          Pengaruh media sosial
C.     Prognosis
Dari kasus tersebut maka prognosis yang digunakan agar siswa tersebut tidak kecanduan lem maka harus dihilangkan agar siswa tidak lagi menggunakan lem yang diisap tersebut
D.    Treatment
Apabila sudah mengetahui penyebabnya tersebut maka pemberian bantuan pada siswa tersebut dangan memberikan treatment berupa layanan bimbingan klasikal. Dengan layanan klasikal ini guru BK memberikan layanan agar siswa mengetahui apa itu lem dan dampak bagi pemakainya. Sehingga sisw amengetahuinya.
E.     Peran orang tua
Kepada orang tua,  mengimbau agar mengawasi anak-anaknya agar apa yang dilakukan diluar lingkungan terutama disekolah agar perlu pengawasan yang lebih dan ketat terhadap peserta didik.
F.      Tanggung jawab konselor
Bukan hanya pihak orang tua murid saja tetapipihak sekolah pun terutama guru BK diharapkan dapat menekan tindakan-tindakan serupa dikalangan anak sekolah. Jangan hanya guru dan pengelola sekolah, orang tua/wali murid pun harus lebih ketat menjaga dan mengawasi siswa-siswinya.
G.    Rekomendasi
Apabila kasus ini masih belum tertangani maka siswa-siswi tersebut dialihkan ke psikolog agar dapat menangani tidak terjadinya mabuk lem lagi dan dari ketua lembaga perlindungan anak yang terkait juga harus mengambil  bagian dalam pemberantasan narkoba termasuk pemberantasan mabuk lem banyak terjadi dikalangan anak-anak usia SD. Apabila kasus ini masih belum tertangani maka siswa tersebut akan mengalami gangguan psikologi abnormal.
Kasus              : Siswi SMP Digilir 5 Temannya
Tanggal           : 28 maret 2014
Sumber            : Koran

A.    Identifikasi kasus
Dua siswa SMP swasta dibandar lampung ditangkap petugas setelah dilaporkan memerkosa teman wanitannya. Perbuatan cabul itu dilakukan disebuah hotel melati. Berdasarkan pemeriksaan tersangka merupakan teman korban  dari keterangan karyawan hotel, ujar ketut suryana membenarkan ada pelajar yang memesan kamar dihotel tersebut. Sementara MF menolak tuduhan melakukan perbuatan cabul. Namun, ia mengakui mengajak korban ke PKOR WAY HALIM setelah itu temannya berinisial IRP, HBB serta MWM yang mengajak korban jalan tahunya mereka kehotel.
Menurut ia, ketika tiba dihotel IRP memesan kamar hanya tiga jam tetapi karyawan hotel menyarankan untuk menyewa satu hari karena tanggung. Begitu melihat teman-temannya sedang melakukan cabul MF mengaku keluar dan berpura-pura menelpon orang tua korban.
B.     Diagnosis
-          Kurangnya perhatian orang tua
-          Terpengaruh media sosial
-          Tidak diberikan pengetahuan dan pengawasan terhadap anak
C.     Prognosis
Dengan memberikan pengetahuan terhadap siswa,  agar siswa dapat mengetahui apa dampak dari kasus tersebut.
D.    Treatment
Treatmentnya dengan memberikan pengarahan yang baik dan memberikan bantuan terhadap pada siswa dengan bimbingan kelompok dengan bimbingan kelompok ini agar siswa mengetahui apa yang terjadi dan penyebab kasus tersebut. Berikan pengarahan yang baik dan ajarkan anak sopan santun terhadap orang.
E.     Peran orang tua
Peran orang tua menanggapi agar tidak terjadinya lagi korban pencabulan, maka orang tua perlu mengawasi anak-anaknya, berikan perhatian yang lebih agar anak tidak merasa kesepian.
F.      Tanggung jawab konselor
Tidak hanya orang tua tetapi guru BK atau pihak sekolah pun perlunya memperhatikan    siswa-siswinya agar tidak terjadi menyimpang terhadap pergaulan jaman modern ini.
Menilai merosotnya moralitas dikalangan pelajar yang terjadi pencabulan tersebut yang dapat prilaku menyimoang diantaranya kurang harmonisnya hubungan orang tua sehingga anak stres. Maka guru BK harus mengawasi dan menghimbau siswa-siswinya dalam berprilaku dan bergaul.



G.    Rekomendasi
Hasil rekomendasi dari kasus tersebut apabila Harus ada kebijakan tegas menutup semua konten porno, melarang perilaku porno (mewajibkan menutup aurat keluar rumah) dan melarang semua bisnis dan media porno.
Psikolg tersebut berpendapat bahwa prilaku menyimpang yang dilakukan siswa bisa disebabkan beberapa faktor, diantaranya kurang harmonisnya hubungan orang tua yang terlalu sibuk sehingga waktu ynag diberikan hanya sedikit. Selain itu, pola asuh yang kurang tepat juga menjadi penyebab prilaku anak menyimpang.



Kasus              : Polisi Periksa 6 Saksi Penculikan Anak Siswi SMP
Tanggal           : 08 November 2013
Sumber            : Koran


A.    Identifikasi kasus
RESERSE kriminal polres lamsel memriksa enam saksi terkait penculikan dan pencabulan empat  siswi sekolah menengah pertam (SMP) . saksi yang diduga mengetahui kasus tersebut empat orang siswi (SMP)  dikaranganyer , menjadi korban penculikan dan dicabuli mereka ditemukan petugas ketika hendak menyebrang dipelabuhan bakauheni lamsel, sayangnya pelaku lolos.
Kasus itu sendiri dituturkan deni salah satu paman korban dari empat siswi itu menghubungi keluargannya melalui pesan pendek (SMS) saat hendak dilarikan kebandung jawa barat para gadis itu diiming-imingi pekerjaan dikota kembang.
B.     Diagnosis
Dari kasus diatas yang didiagnosis faktor penyebab tersebut adalah :
-          Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua terhadap anaknya
-          Adanya dampak negatif dari pengaruh lingkungan
-          Terpengaruh film atau video
C.     Prognosis
-          Menciptakan lapangan pekerjaan
-          Mengarahkan motivasi agar siswa mampu berkembang
D.    Treatment
Dari kasus tersebut treatment yang digunakan menggunakan layanan bimbingan klasikal :
-          Orang tua perlu mengawasi anaknya
-          Jangan terpengaruh oleh orang yang tidak dikenal
-          Memberikan pemahaman tentang ketaatan agama  
E.     Peran orang tua
Orang tua harus lebih memerhatikan anaknya dan mengawasi kemapun ia pergi. Berilah perhatian dan kasih sayang pada anaknya
F.      Tanggung jawab konselor
 Tidak hanya orang tua tetapi guru BK atau pihak sekolah pun perlunya memperhatikan    siswa-siswinya agar tidak terjadi menyimpang terhadap pergaulan jaman modern ini.
Menilai merosotnya moralitas dikalangan pelajar yang terjadi pencabulan tersebut yang dapat prilaku menyimoang diantaranya kurang harmonisnya hubungan orang tua sehingga anak stres. Maka guru BK harus mengawasi dan menghimbau siswa-siswinya dalam berprilaku dan bergaul.
G.    Rekomendasi
Apabila kasus ini masih belum tertangani maka siswa-siswi tersebut dialihkan ke psikolog agar dapat menangani tidak terjadinya lagi pencabulan pada anak siswi SMP.


Kasus              : Siswi SMK  Dibunuh Mantan Pacar
Tanggal           : 21 maret 2014
Sumber            : Koran


A.    Identifikasi maslah
korban adalah salah satu siswi SMK Gajah Mada menjadi salah satu korban pembunuhan. Tersangka  mengakui menghabisi mantan pacar karena tersulut api cemburu dan sakit hati, Ambar priyoko juga berdalil membunuh karena keinginan korban. Kedua peryantaan kontradiktif tersebut juga tertuang dalam BAP tersangka.
Dijelaskannya sebelum bertemu dengan korban, peralatan untuk mengeksekusi sudah dipersiapkan dari rumah. Yakni tali nilon, sarung tangan dan boyenet.  Alat tersebut diletakkan dibagasi motor supra X miliknya. “begitu korban sudah siap, saya jerat lehernya dari belakang dengan kuat sekali. Dalam kondisi lemas dia saya tarik kesemak-semak dan saya tutupi dengan daun daun dan ranting kering”.
Tersangka sempat dipergoki dua orang penmbak burungpaino dan lukman saksi pun sempat menegur ambar.
Firda siswi SMK Gajah Mada ini tewas ditangan mantan pacar sendiri, menurut keterangan tersangka mereka baru putus tiga hari lalu. Korban sebelumnya berkata saya ikhlas dibunuh asal kamu jangan temui orang tua saya, saat dijerat lehernya dan dia juga hanya diam dan pasrah.
B.     Peran orang tua
Dalam kasus ini orang tua harus memperhatikan dan mengawasi anaknya. Karena, dengan adanya perhatian lebih anak akan merasa lebih senang dengan perhatian orang tuannya dan tidak merasa kesepian.
C.     Tanggung jawab konselor
Sebagai konselor dan guru harus lebih mendaekatkan agar anak tidak merasa kesepian dan dengan  konselor harus memberikan pengarahan dan mendorong siswa agar lebih terbuka dalam setiap masalah.
D.    Rekomendasi
Apabila kasus ini masih belum tertangani maka kasus ini dialihtangani ke psikolog apabila kasus ini masih berlanjut maka siswa akan mengalami gangguan yang disebut gangguan abnormal



Kasus              :  Video Guru Cubit dan Tampar Murid
Tanggal           : 20 Oktober 2016
Sumber            : Koran tribun lampung


A.    Identifikasi kasus
Kasus pemukulan oleh guru terhadap murid di SD N 4 sawah lama, langkah ini deselesaikan sejumlah kalangan yang berharap persoalan ini cepat diselesaikan melalui jalur kekeluargaan.
Rompidah saragih, guru  matematika SDN 4 dilaporkan kepolda lampung oleh deni ifani orang tua korban siswi kelas VI. Deni tidak terima anaknya mendapatkan perlakuan kekerasan fisik oleh rompidah. Deni datang kepolda bersama anaknya si korban. Laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap Yi sejak 2015. Kekerasan fisik yang dilakukan rompidah terhadap murid setelah beredarnya vidio dimedia sosial youtobe, dalam video iyu rompidah melakukan cubit dan tampar pipi terhadap sejumlah murid. Rompidah sendiri mengaku khilafia mengatakan aksi itu dilakukan sebagai hukuman bagi murid yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
B.     Diagnosis
Diagnosis dari kasus ini faktor dari penyebab ini:
-          Sering meniru video yang ada dimedia sosial
-          Kurangnya pendidkan yang baik tetapi mendidik anak dengan cara yang salah
-          Kurangnya keimanan terhadap diri sendiri
C.     Treatmenet
Treatment yang diberikan agar memberikan bantuan terhadap gruru dan siswa tersebut saling sama-sama menghargai sesama pendidik. Bagi guru mendidik anak benar tetapi cara dan perlakuanya salah sehingga anak menjadi siswa yang takut dalam mengikuti pelajaran tersebut.
D.    Peran orang tua
Peran orang tua bagi anak harus memberikan pengawasan dan perilaku  yang baik bagi anak. Karena, anak berperilaku baik apabila orang tua mencontohkan perilaku yang baik pula.
E.      Tanggung  jawab konselor
Konselor maupun pihak guru harus perlu memperhatikan dan memberikan kasih sayang sebagaimana anaknya agar siswa berperilaku baik dan menghargai terhadap orang yang lebih tua.  Konselor menghimbau guru maupun siswa dalam mengikuti pelajaran dan hukuman yang pantas diberikan kepada siswa.
F.      Rekomendasi
Apabila kasus ini masih belum bisa tertanagani maka guru tersebut bisa dikatakan psikologi abnormal.


 
Kasus              : Terprovokasi Medsos, Siswa Dua Siswa Sekolah Nyaris Tawuran
Tanggal           :  5 Agustus 2016
Sumber            : Koran Tribun Lampung


A.    Identifikasi masalah
Terprovokasi oleh kabar tak bertanggung jawab dimedia sosial (medsos), ratusan siswa SMKN 2 dan SMAN 1  terbanggi besar nyaris tawuran. Bahkan pelajar kedua sekolah itu sudah terlihat siaga didepan sekolah masing-masing. Aksi tawuran hampir pecah cepat diantisipasi oleh aparat polsek terbanggi besar. Polisi dengan cekatan menginstruksikan masing-masing siwa untuk kembali lagi kesekolah masing-masing. Selain itu siswa lain jangan mudah terprovokasi apalagi sampai melakukan tindakan yang melanggar hukum. Ia juga meminta untuk para siswa untuk tidak lagi melakukan provokasi melalui media sosial, sehingga penyulut teman-teman mereka lainnya. Apabila masih melakukan provokasi dan main-main atau sengaja menyebarkan isu melalui media sosial karena dikenakan sanksi.
B.     Diagnosis
Faktor yang menyebabkan tawuran tersebut:
-          Kurangnya perhatian orang tua
-          Pengaruhnya teman dan lingkungan
-          Kurangnya motivasi terhadap orang tua
-          Kurangnya keimana dan agama
C.     Prognosis
-          Anak diberi apresiasi dan dorongan untuk berprestasi sesuai dengan bidang yang diminati dengan menyediakan sarana dan prsarana yang diperlukan
-          Memberi peluang dan kesempatan untuk melakukan berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif
D.    Treatment
Treatment yang diberikan kepaada siswa agar membantu masalah tersebut siswa diberikan layanan bimbingan klasikal dengan bimbingan klasikal konselor menjelaskan bahwa media sosial tidak baik bagi kalangan remaja apa lagi dioergunakan untuk terprovokasi yang didampakkan tawuran antar pelar.
E.     Rekomendasi
Rekomendasi menurut saya dalam kasus ini bahwa orang tua perlu mengawasi dan memberikan perhatian terhadap anak tersebut, agar tidak terjadi pihak  yang dirugikan. OLeh karena itu, kesadaran setiap orang terlebih lagi para remaja dan kaum muda selalu berubah dengan kondisi lingkungan, maka sangat penting adanya penyuluhan yang terus menerus berkesinambungan.



Kasus              :  Paksa Eks, Pacar Berhubungan Intim, Ervan Dilaporkan Ke Polisi
Tanggal           : 18 Januari 2016
Sumber            : Koran


A.    Identifikasi masalah
Korban yang bernama SOF (16) adalah salah satu siswi  MTS dibumi anjan jejama SOF adalah korban dari ervan yang diajak untuk bebuat intim. Tersangka pertama kali korban bertemu dengan tersangka dijalan ponco kresno “kemudian pelaku membawa koraban dan berjanji akan mengantarkan korban kesekolahanya”. Korban pun lantas menerima tawaran sang mantan pacar ini, pelaku ervan justru tidak menurunkan korban diskolahnya. Ervan malah membawa SOF kewilayah marga punduh korban dibawa kepantai namun mereka disana hanya bersenang-senang.
Setelah itu mereka pergi kerumah paman tersangka, dimarga punduh sekitar pukul 19.00 WIB korban dibawa pulang kewilayah ponco kresno sekitar pukul 21.00 WIB, korban dan pelaku sampai wilayaah perkebunan PTPN VII. “ namun tersangka memiliki rencana lain dan mengajak korban singgah disana. Pelaku berusaha merayu korban namun korban menolak. Pelaku pun memaksa melakukan hubungan intim.
Ironisnya, setelah melampiaskan nefsu bejatnya, tersangka meminta korban pulang kerumahnya sengan menggunakan sepeda motor milik pelaku. Sesampainya dirumah korban menceritakan apa yang dialaminya, kemudian orang tuanya melaporkan peristiwa itu ke sub sektor polsek negeri katon.
B.     Analisis
Dari kasus diatas sudah jelas bahwa “paksa eks pacar berhubungan intim, ervan dilaporkan ke polisi”.  Para orang tua perlu mengawasi dan menghimbau apa yang dilakukan anaknya diluar maupun didalam lingkungan. Kerena, atas pencabulan kepada seorang siswi ini akan menurunnya moralitas harga diri wanita
Maka dari itu orang tua harus lebih memperhatikan dan memberikan pengarahan yang baik bagi anak-anaknya.
C.     Penanggulangan
Untuk menangani masalah pelecehan seksual khusunya terhadap anak, orang tua, guru dan masyarakat harus saling mendukung dan bekerja sama antar pihak. Mulai dari orang tua melakukan pencegahan agar anak-anak mereka tidak mengalami pelecehan baik itu jadi pelaku atau korban. Yang bisa dilakukan yaitu:
1.      Mengajarkan anak tentang sopan santun terhadap orang lain
2.      Mengajari anak-anak agar dapat waspada dengan orang lain yang dirasa mencurugakan
3.      Memberikan pendidikan seks secara sedarhana agar anak paham
4.      Mengontrol pergaulan anak dengan teman –teman dan lingkungan mereka
5.      Ajak anak untuk berkomunikasi sehingga dapat terbuak dengan orang tua
6.      Menerapakna pola asuh demokratis namun terkontrol menjadi upaya yang dapat mendukung pengoptimalan tumbuh kembang anak
7.      Orang tua disarankan memberikan pengertian kepada anak tentang tubuh mereka dan hal yang tidak boleh dilakukan
8.      Kenalkan kepada anak perbedaan antara orang asing, kenalan, teman, sahabat dan kerabat lainnya
Jadi, para orang tua meletih dan merawat, mendidik anaknya akan mengurangi tingkat penganiayaan atau pelecehan seksual. Karena, rata-rata  anak yang sopan dan terdidik dengan baik akan membuat para pelaku segan melakukan pelecehan.
Peran lingkungan masyarakat dalam proses pencegahan dan pemulihan masalah pelecehan seksual. Upaya mengatasi kasus pelecehan seksual ini secara hukum telah ada undang-undang yang mengaturnya.


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...