Nama : Winie Clarisza
NPM : 15110108
TEORI KONSELING HUMANISTIK
1. Pengertian Humanistik
Dari segi bahasa
humanisme artinya kemanusiaan, sedangkan menurut Istilah berarti suatu paham
mengenai kemanusiaan yang hakiki. Jelasnya, humanisme adalah suatu gerakan atau
aliran yang bertujuan untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusiaan yang
sebenarnya. Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi
yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan
eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun
1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark
Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara
khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri),
aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat,
individualitas dan sejenisnya. Psikologi humanistik lahir sebagai revolusi
ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi yakni reaksi atas
aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga
“ dalam aliran psikologi.
Psikoanalisis
dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari
psikoanalisa Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang
dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang
sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan
dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri. Kekuatan psikologi yang
kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov dengan hasil
pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan Behavioristik
meyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari
lingkungan.
Dalam
mengembangkan teorinya, psikologi humanistik sangat memperhatikan
tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi
dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat
dan menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi,
tujuan dan pemaknaan. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari
aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang
menentukan seperti cinta, kreativitas, nilai makna dan pertumbuhan pribadi.
Psikologi Humanistik banyak mengambil penganut Psikoanalisis Neofreudian.
Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian
pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari
makna kehidupan. Selanjutnya konsep yang menjadikan teori aliran psikologi
humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini yaitu Abraham
Maslow yang menyatakan “studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan
dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psokologis yang lebih semesta(
Frank Goble,1993,34 ).
2. Hakekat Manusia dari Segi Psikologi
Humanistik
Dipandang dari
segi Psikologis Humanistik, Carl Rogers berpendapat bahwa : manusia itu pada
dasarnya memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ketujuan yang positif.
Manusia itu rasional, oleh karena itu dalam berbagai hal ia dapat menentukan
nasibnya sendiri. Ini berarti bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
mengarahkan, mengatur, dan mengontrol dirinya sendiri apabila diberikan
kesempatan untuk berkembang. Dunia manusia adalah dunia kemungkinan (a process
of becoming), dan ini berjalan terus menerus tidak pernah selesai. Jadi manusia
itu sendirilah menggerakkan dirinya kearah mana yang diinginkan.
Kaum
behavioristik menganggap bahwa manuisa sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang
tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Jadi
tingkah laku manusia ditentukan oleh pengaruh lingkungan, sedangkan manusia itu
sendiri adalah pasif. Pandangan behavioristik sering dikritik sebagai pandangan
yang merendahkan derajat manusia karena pandangan ini mengingkari adanya ciri-ciri
yang amat penting yang ada pada manusia dan tidak ada pada binatang seperti
kemampuan memilih, menetapkan tujuan, mencipta, dsb, yang kesemuanya itu
merupakan aktifitas manusia dalam mencapai aktualisasi diri.
Pendekatan
humanistik menyatakan bahwa diri terdiri dari konsep-konsep unik untuk diri
kita sendiri komponen. Konsep- konsep tersebut antara lain :
a)
Cukup layak (atau harga
diri) yaitu apa yang kita pikirkan tentang diri kita. Rogers percaya
perasaan harga diri yang dikembangkan pada anak usia dini dan terbentuk dari
interaksi anak dengan ibu dan ayah.
b)
Citra diri yaitu bagaimana kita melihat
diri kita, yang penting untuk kesehatan psikologis yang baik. Citra diri
termasuk pengaruh gambar tubuh kita pada kepribadian batin. Pada tingkat
sederhana, kita mungkin menganggap diri sebagai orang baik atau buruk, indah
atau jelek. Citra diri memiliki mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir
merasa dan berperilaku di dunia.
c)
Ideal diri yaitu ingin menjadi seperti apa
diri kita. Ini terdiri dari tujuan kita, ambisi dalam hidup, dan
dinamis - yaitu selamanya berubah. Yang ideal diri pada anak bukanlah diri
ideal di usia remaja kita atau akhir usia dua puluhan dll
3. Teknik-Teknik Konseling Humanistik
Teknik yang
dianggap tepat untuk diterapkan dalam pendekatan ini yaitu teknik client
centered counseling, sebagaimana dikembangkan oleh Carl R. Rogers. meliputi:
(1) acceptance
(penerimaan);
(2) respect
(rasa hormat);
(3) understanding
(pemahaman);
(4) reassurance
(menentramkan hati);
(5) encouragementlimited
questioning (pertanyaan terbatas; dan
(6) reflection
(memantulkan pernyataan dan perasaan).
Melalui
penggunaan teknik-teknik tersebut diharapkan konseli dapat (1) memahami dan
menerima diri dan lingkungannya dengan baik; (2) mengambil keputusan yang
tepat; (3) mengarahkan diri; (4) mewujudkan dirinya.
********
Nama : Muhammad Abdul
Azis
NPM : 15110062
Kelas : BK 3 A
1. Pengertian Pendekatan Humanistik
Pengertian humanistik yang beragam
membuat batasan-batasan aplikasinya dalam dunia pendidikan mengundang berbagai
macam arti pula. Sehingga perlu adanya satu pengertian yang disepakati mengenai
kata humanistik dalam
artikel pendidikan.
Secara singkatnya, pendekatan
humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan
yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang
mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
Dalam teori belajar
humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya
dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat
laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar
ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudut pandang pengamatnya.
2. Bagaimana Pendekatan Humanistik memandang
manusia/hakikat manusia dalam pandangan Humanistik
Jika teori psikoanalisa dan behaviourisme
kurang menghargai manusia, karena dalam psikoanalisa, manusia dipandang hanya
melayani keinginan bawah sadarnya, behaviourisme memandang manusia yang takluk
kepada lingkungan, maka Psikologi humanistik memandang manusia sebagai
eksistensi yang positif dan menentukan. Manusia dipandang sebagai makhluk yang
unik yang memiliki cinta, kreativitas, nilai, dan makna serta pertumbuhan
pribadi.
Pusat perhatian teori humanistik, adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini dalam psikologi humanistik disebut sebagai Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti makna kehidupan.
Menurut Teori Psikologi humanistik ini, setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi (unik), dan kehidupannya berpusat pada dirinya itu. Perilaku manusia bukan dikendalikan oleh keinginan bawah sadarnya (seperti teori psikoanalisa), bukan pula tunduk pada lingkungannya (seperti teori behaviourisme), tetapi berpusat pada konsep diri, yaitu pandangan atau persepsi orang terhadap dirinya yang bisa berubah-ubah dan fleksibel sesuai dengan pengalamannya dengan orang lain. Seorang penjahat yang merasa hebat karena berani nekad dalam perbuatan jahatnya misalnya, karena pengalamannya dengan jagoan lain yang lebih hebat tetapi baik perilakunya, dapat saja ia menemukan makna kehidupan, dan kemudian memiliki konsep diri bahwa ia pasti dapat mengubah dirinya menjadi orang baik.
Pusat perhatian teori humanistik, adalah pada makna kehidupan, dan masalah ini dalam psikologi humanistik disebut sebagai Homo Ludens, yaitu manusia yang mengerti makna kehidupan.
Menurut Teori Psikologi humanistik ini, setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi (unik), dan kehidupannya berpusat pada dirinya itu. Perilaku manusia bukan dikendalikan oleh keinginan bawah sadarnya (seperti teori psikoanalisa), bukan pula tunduk pada lingkungannya (seperti teori behaviourisme), tetapi berpusat pada konsep diri, yaitu pandangan atau persepsi orang terhadap dirinya yang bisa berubah-ubah dan fleksibel sesuai dengan pengalamannya dengan orang lain. Seorang penjahat yang merasa hebat karena berani nekad dalam perbuatan jahatnya misalnya, karena pengalamannya dengan jagoan lain yang lebih hebat tetapi baik perilakunya, dapat saja ia menemukan makna kehidupan, dan kemudian memiliki konsep diri bahwa ia pasti dapat mengubah dirinya menjadi orang baik.
3.
Teknik-Teknik Konseling Humanistik
Teknik yang
dianggap tepat untuk diterapkan dalam pendekatan ini yaitu teknik client
centered counseling, sebagaimana dikembangkan oleh Carl R. Rogers.
meliputi:
(1) acceptance
(penerimaan);
(2) respect
(rasa hormat);
(3) understanding
(pemahaman);
(4) reassurance
(menentramkan hati);
(5) encouragementlimited
questioning (pertanyaan terbatas; dan
(6) reflection
(memantulkan pernyataan dan perasaan).
Melalui penggunaan teknik-teknik
tersebut diharapkan konseli dapat (1) memahami dan menerima diri dan
lingkungannya dengan baik; (2) mengambil keputusan yang tepat; (3) mengarahkan
diri; (4) mewujudkan dirinya.
******
Nama
: Ari Yuwarsa Saputra
NPM
: 15110009
Kelas : BK 3 A
1. Definisi Pendekatan Humanistik
Pendekatan
Humanistik dalam Konseling Istilah humanistik dalam hubungannyadengan
konseling, memfokuskan padapotensi individu untuk secara aktif memilihdan
membuat keputusan tentang hal-halyang berkaitan dengan dirinya sendiri
danlingkungannya.( http://Sugiharto,.M.Pd.Pendekatan-Pendekatan.Konseling.com)
Pendekatan
eksistensial-humanistik berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan ini terutama
adalah suatu sikap yang menekankan pada suatu pemahaman atas manusia, bahwa
manusia tidak bisa melarika diri dari kebebasan dan bahwa kebebasan dan
tanggung jawab itu saling berkaitan. Perasaan ini berusaha membantu pikiran dan perasaan
individu bagaimana menghayati dan meratapi hidup di dunia ini, kemudian
individu sadar atas kemampuannya dalam mengatur, menentukan arah hidupnya
sendiri secara bebas dan bertanggung jawab. Sehingga individu akan menjadi
dirinya sendiri dan mengalami kesadarannya secara otentik (yohana, 2016:
64-65).
2.
Bagaimana
Pendekatan Psikoanalisis Memandang “Manusia”?
Humanisme<<
Humanisme lebih melihat pada sisiperkembangan kepribadian manusia. Pendekatan
ini melihat kejadian yaitubagaimana manusia membangun dirinyauntuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yangdisebut sebagai
potensi manusia. KONSELING
HUMANISTIK•
Pribadi Sehat Pribadi sehat menurut pendekatan ini adalah apabila individu bisa
menerima diri apa adanya.• Pribadi Tidak Sehat Gangguan jiwa disebabkan karena
individu yang bersangkutan tidak dapat mengembangkan potensinya. Dengan
perkataan lain, pengalamannya tertekan .
Pengenalan
latar belakang klien, diperlukan oleh konselor. Menghargai keadaan dan kemampuan klien, adalah
hal yg paling menentukan dlm hubungan konseling Konselor berusaha sebaik mungkin menerima
sikap, keluhan dan perilaku individu tanpa memberi sanggahan. Adanya kebebasan secara penuh bagi individu
untuk mengemukakan problem. Adanya
hubungan akrab antara konselor - klien. Membuat klien menjadi adequateq
Mengembangkan potensi dan emosi positif klien, Membuat klien bisa mencari
solusi permasalahannya sendiri.q Merangsang kepekaan emosi klien, Membuat
klien bisa menerima dirinya dengan segala potensi dan keterbatasannyaq, Membina
hubungan baik (good rapport), Kunci Penting dalam Pendekatan Humanistik ( http://Sugiharto,.M.Pd.Pendekatan-Pendekatan.Konseling.com)
3.
Teknik-teknik Pendekatan Humanistik
Ø
Teknik-teknik Konselor Empathy Kemampuan konselor untuk merasakan
bersama dengan klien dan menyampaikan pemahaman ini kembali kepada mereka.
Ø
Positive regard (acceptance)
Disebut juga genuine caring yang mendalam untuk klien sebagai pribadi – sangat
menghargai klien karena keberadaannya.
Ø
Congruence genuineness Kondisi
transparan / apa adanya dalam hubungan terapeutik.mewujudkan dirinya.
mengarahkan diri. mengambil keputusan yang tepat memahami dan menerima diri,
dan lingkungan dengan baiüdiharapkan, klien dapat..
Teknik-teknik
Konseling Humanistik Teknik yang dianggap tepat untuk diterapkandalam
pendekatan ini yaitu teknik client centeredcounseling, sebagaimana dikembangkan
oleh Carl R. Rogers.(1) acceptance (penerimaan)(2) respect (rasa hormat)(3)
understanding (pemahaman)(4)reassurance (menentramkan hati)(5) encouragement
(memberi dorongan)(6) limited questioning (pertanyaan terbatas)(7) reflection
(memantulkan pernyataan dan perasaan).
Client
centre or Person center Berpusat pada Klien
Ø
Client centre or Person center unconditional positive regard and emphaty
Metode penanaman pemahaman masalahklien sendiri sehingga dirinya dapat
menerimadirinya sepenuhnya dan menjadi seorangan yang adequate. Untuk mencapai
itu konselor hanya menerimaapa yang diucapkan oleh klien dan merespondengan
sikap positif dan ekspesif atau emphatik,dan memberikan penghargaan tak
bersarat padaklien. Maka, jelas pada pendekatan ini yang lebihaktif adalah
klien. Karena konselor hanya sebagaicermin, tempatnya merefleksikan dan
melihatproyeksi diri. Kapasitas klien yang terbesar untuk menyelesaikan masalah
dilepaskan karena dia bebas dari kecemasan dan keraguan yang menghalangi
potensinya selama ini.w Terapis menampilkan suatu sikap dalam
hubungan yang dicirikan dengan kondisi- kondisi pokok. Terapis dan klien
membangun kontrak konseling yang bersifat mutual (saling). Proses terapi dan
konseling dalam pendekatan client-centered pada dasarnya adalah sebagai
berikut:
Ø
Implisit dalam client centered counselingI Implisit dalam client
centered counseling adalah pandangan bahwa orang pada dasarnya baik.
Karakteristik manusia adalah positive, forward moving, constructive, realistic,
and trusworthy. Setiap pribadi adalah orang yang sadar, terarah dari dalam, dan
bergerak ke arah aktualisasi diri, sejak dari bayi. Untuk munculnya self yang
sehat, orang memerlukan positive regard love, warmth care, dan acceptance.
Ø
Peran Konselor Bersifat
HOLISTIK Berakar pada cara
mereka berada dan sikap-sikap mereka, tidak pada teknik- teknik yang dirancang
agar mereka melakukan sesuatu. Konselor harus menyadari bahasa verbal dan non
verbal klien dan merefleksikannya kembali. Konselor hanya menjadi fasilitator.
No comments:
Post a Comment