KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis
haturkan kepada sang Kholiq yang tak pernah letih ataupun tidur dalam mengurus
semua makhluknya yang berada di langit maupun dibumi.
Dia lah Allah SWT, Tuhan semesta
alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi beserta
isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayangnya maka penulis dapat menyelesaikan
makalah mengenai Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi yang tentunya masih
jauh dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada makhluk paling mulia dimuka bumi ini. Makhluk yang diutus
untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia dibumi. Dia lah baginda besar,
Rasul agung Rasullulah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada
para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat.
Penulis juga ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Pembangunan yaitu Ibu Sari Narulita,
S.E.,M.Si. yang telah sabar membimbing penulis dalam memperoleh materi serta
penulis juga harapkan agar kiranya bapak dosen dapat memberikan masukan-masukan
bagi kurangnya kelengkapan dalam makalah yang penulis buat ini, penulis juga
berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman
pembaca dalam memperoleh pengetahuan. jika ada masukan, sekiranya tak segan
untuk menambahkan supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan
dalam makalah.
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ...... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... ...... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... ...... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Teori Pembangunan Ekonomi..................................................................... ...... 2
2.1.1. Aliran Klasik..................................................................................... ...... 2
2.1.2.
Teori Karl Marx................................................................................ ...... 5
2.1.3.
Aliran Neo Kliasik............................................................................ ...... 7
2.1.4.
Teori Schumpeter.............................................................................. ...... 9
2.1.5.
Analisi Post-Keynesian..................................................................... ...... 10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................. ...... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan
ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di
Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami
ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara industri maju dalam pembagunan
ekonominya yang masih mengharuskan pemerintah untuk mengambil peranan sebagai
motor penggerak pembagunan ekonomi nasional. Pembangunan ekonomi di negara
berkembang memiliki kesamaan dengan negara-negara maju yang dimana membutuhkan
beberapa faktor yang menjadi modal pembangunan, yaitu sumber daya manusia,
sumber daya alam, pembentukan modal, dan tingkat teknologi. Tetapi kenyataannya
di negara-negara berkembang faktor dari pertambahan penduduk menjadi faktor
tambahan pertumbuhan ekonomi. Pertambahan jumlah penduduk yang bertambah dari
waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan
ekonomi. Apabila laju pertumbuhan sama dengan tingkat pertambahan penduduk maka
akan terjadi stagnasi ekonomi. Dan apabila pertumbuhan lebih lambat dari
pertambahan penduduk maka akan terjadi kemunduran dalam ekonomi.
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan
Teori Aliran Klasik?
2. Jelaskan Teori Karl Marx?
3. Jelaskan Aliran Neo Kliasik?
4.
Jelaskan
Teori Schumpeter?
5. Jelaskan
Analisi Post-Keynesian?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan
Teori Aliran Klasik.
2. Menjealaskan Teori Karl Marx.
3. Menjelaskan Aliran Neo Kliasik.
4.
MenjelaskanTeori
Schumpeter.
5. Menjelaskan
Analisi Post-Keynesian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Pembangunan
Ekonomi
2.1.1 Aliran Klasik
Aliran
klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan
menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara
kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi
sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa
meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong perkembangan investasi dan
investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume persediaan capital (
capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi dan memperbesar
jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti
meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong
bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang ( law of diminishing return ).
Pendapat
para tokoh teori aliran klasik antara lain :
1.
Adam Smith
Menurut beliau bahwa perkembangan
ekonomi Diperlukan adanya spesialisasi agar produktivitas tenaga kerja
bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan meningkatkan keterampilan
tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada luasnya pasar.
Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of labour ) oleh
karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi
sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar
luar negeri dan pasar dalam negeri.
Prinsip Adam Smith mengemukakan
bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh tingkat Investasi G=f (I).
Faktor
lain yang penting menurut Adam Smith:
a.
Divition of Labour/ pembagian kerja
Menunjukkan
pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi pembagian
kerja
b.
Invisible hand ( tangan yang tidak
kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi pasar).
Invisible
hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar bebas.
c.
Akumulasi modal
Merupakan
fungsi dari tingkat keuntungan.
2.
David Ricardo
Tiga
golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara lain:
1.
Golongan Kapitalis
Adalah
golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting karena golongan
ini selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam
bentuk akumulasi capital sehingga pendapatan nasional naik.
2.
Golongan buruh
Adalah
golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis, dan golongan ini
merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat
3.
Golongan Tuan Tanah
Golongan
yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal tanah yang
disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari
golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan
bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus
terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka
adanya.
Jadi, pandapatan nasional dibagi
menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan masyarakat diatas yaitu, upah, sewa
dan keuntungan.
Kelemahan
dari teori David Ricardo:
- Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi
- Tidak dimasukkan adanya factor substitusi
Jadi, pada teori ini hanya
mementingkan peranan sector pertanian dimana tanah merupakan fakto pembatas
bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada pada Negara yang sedang
berkembang.
3.
Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus
kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk
adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tanpa
dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain
sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan.
Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan
mendorong mereka untuk terus berproduksi.
Menurut Thomas Robert Malthus,
perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi
yang terus menerus, disamping itu adanya perkembangan ekonomi dapat diharapkan
bila terdapat tabungan yang digunakan untuk investasi. Sedangkan menurut
J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates
its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis
permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia
tidak terbatas.
Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan
disamping sebagai pendorong bagi perkembangan ekonomi yaitu sebagai sumber
capital, juga dapat sebagai penghambat perkembangan bagi perkembangan ekonomi
karena hal ini dapat memperkecil jumlah permintaan efektif.
2.1.2 Teori Karl Marx
1.
Sejarah perkembangan masyarakat
Dalam teorinya beliau membagi 5
tahap perkembangan masyarakat:
a.
Masyarakat primitive communal
Tahap ini
masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana dan bukan milik
perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini tidak ada surplus
produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin
lama, orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik.
Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan
sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi.
b.
Masyarakat Perbudakan (slavery)
Hubungan
produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan orang-orang yang
hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara
kerja seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena
budak hanya diberi upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para budak
semakin sadar sehingga terjadi perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.
c.
Masyarakat feudal
Karena
adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal dimana kaum
bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah.
Hubungan
produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social, sehingga
ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang
lebih berkuasa dalam hubungan social dan kelas buruh.
Kepentingan
kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan
kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi
menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya
dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
d.
Masyarakat capital
Hubungan
produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu,
masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini
memungkinkan perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya
keuntungan yang besar.
Kelas
kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan sehingga
perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul
perjuangan kelas sehingga terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat
pemilikan yang bersifat social terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur
penting dalam masyarakat kapitalis.
e.
Masyarakat sosialis
Dalam
masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik
social(social ownership).
Hubungan produksi merupakan
kerjasama dan saling membantu diantara buruh bebas dari unsure eksploitasi
sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.
2.
Runtuhnya system kapitalis
Mengenai perkembangan sitem
kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena kaptalisme tidak saja akan
mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang disebabkan karma
perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark mengemukakan pendapatnya atas adanya
hukum gerak yaitu:
a.
Konsentrasi
Dalam
masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka sudah
tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan kecil
akan bangkrut. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan
perusahaan yang lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah
pemusatan-pemusatan (konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan
besar yang jumlahnya makin sedikit.
b.
Akumulasi
Perusahaan-perusahaan
yang sudah menggabung akan bertambah besar, sehingga mempunyai kedudukan
monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan semakin menumpuk (berakumulasi),maka
perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.
c.
Kesengsaraan
Adanya
persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga penawaran buruh
menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin banyak maka upah dapat ditekan
dan para buruh masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan
menjadi semakin besar.
d.
Krisis
Karena upah
kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran buruh, maka produktifitas
dapat meningkat dan keuntungan semakin besar. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung
lama. Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh semakin
berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over
production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan.
Akhirnya pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah krisis.
3.
Proses perkembangan ekonomi
Analisis mengenai proses
perkembangan ekonomi pada pokoknya yang memegang peranan adalah adanya nilai
tambah ( surplus value ). Jadi, ada nilai lebih perekonomian akan berkembang,
maka perkembangan ekonomi disebabkan karena keadaan perekonomian mampu
menghasilkan nilai yang lebih tinggi diatas nilai tenaga kerja, nilai bahan
dasar, dan bahan produksi.
2.1.3 Aliran Neo Klasik
Aliran neo
klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai tigkat bunga akhirnya
sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo klasik banyak
menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai
perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1.
Akumulasi capital
Menurut neo klasik tingkat bunga dan
tingkat pendapatan menentukan tingkat tingginya tabungan. Pada tingkat teknik
tertentu, tingkat bunga akan menetukan tingginya tingkat investasi. Mengenai
pembentukan capital adalah penting untuk perkembangan ekonomi. Karena,
investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik yang selanjutnya akan
menaikkan jumlah tabungan.
2.
Perkembangan sebagai proses gradual
Marshall yang merupakan tokoh neo
klasik mengatakan bahwa dengan tidak mengurangi pentingnya penemuan-penemuan,
baik investasi maupun penggunaan teknik baru merupakan proses yang gradual dan
terus-menerus.
3.
Perkembangan sebagai proses yang
harmonis dan komulatif
Maksudnya proses perkembangan yang
meliputi berbagai faktor yang faktor-faktor itu tumbuh secara bersama-sama,
yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan menaikkan produksi total atau
menaikkan pendapatan total.
Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja
yang banyak sehingga terjadi kenaikan permintaan.
Harmonisnya perkembangan itu karena
adanya:
·
Internal economies
Timbul
karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada sumber-sumber dan
efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari adanya mesin-mesin
yang lebih baru dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas dan managemen
yang lebih baik.
·
Eksternal economies
Bergantung
pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan antara industri
itu sendiri
4.
Optimis terhadap perkembangan
ekonomi
Neo klasik berpendapat dan yakin
dengan kemajuan-kemajuan teknik dan perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh
cenderung meningkatkan pendapatan yang lebih tinggi sehingga permintaan
masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi neo klasik hal yang penting
untuk pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk menabung. Kalau tidak ada tabungan
maka kemajuan teknologi yang baru belum dapat dipergunakan.
5.
Aspek internasional perkembangan
ekonomi
Suatu Negara pada umumnya dapat
mengalami lima tingkat perkembangan ekonomi yaitu:
·
Mula-mula Negara meminjam
modal/capital. Negara itu merupakan Negara peminjam yang masih muda atau
immature dan debitor.
·
Setelah dapat menghasilkan dengan
capital tesebut dapat membayar bunga dan deviden atas pinjam.
·
Setelah penghasilan Negara meningkat
terus, seagian di gunakan unuk melunasi hutangnya dan sebagian dipinjamkan ke
Negara lain yang membutuhkan.
·
Tingka ke empat, Negara tersebut
sudah dapat menerima deviden dan bunga, sehingga terjadi surplus, dan
piutangnya semakin besar . Negara ini sudah pada tingkat kreditur yang belum
mapan atau immatured creditor.
·
Akhirnya negara tersebut hanya
menerima bunga dan deviden saja dari negara lain. Negara itu sekarang sudah
pada tingkat kreditur yang sudah mapan (matured creditor).
Pertambahan tenaga kerja konstan,
sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan akibat dari keputusan investasi,
tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi deprisiasi.
2.1.4 Teori
Schumpeter
1.
Jalannya perkembangan ekonomi
Menurut Schumpeter perkembangan
ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual tetapi merupakan
perubahan yang spontan dan terputus-putus.
Kunci dari teori Schumpeter adalah
bahwa untuk perkembangan dari ekonomi factor terpenting ialah entrepreneur.
Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan tidak continue disebabkan
inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.
Penemuan (discovery) : menemukan
suatu hal yang sudah ada tetapi belum diketahui sebelumnya.
Invention( invensi) : penemuan
akal guna menggunakan baru itu.
Inovasi ( invention) : menurut
Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal yaitu:
a.
mengenalkan barang baru atau barang
yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen.
b.
Mengenal metode produksi yang
baru
c.
Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d.
Penemuan sumber ekonomi yang baru
e.
Menjalankan organisasi baru dalam
industri.
Jadi kesimpulannya, teori
perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada entrepenaur yang memimpin
perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship
adalah orang yang dapat melihat adanya kesempatan untuk memperkenalkan teknik
baru, produksi baru, organisasi baru yang lebih baik sehingga mampu
memperkenalan perkembangan “new resources”.
Untuk menjadikan innovation dan
discovery mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan ekonomi diperlukan
orang yang mempunyai kecakapan yang dapat mengembangkan aspek ekonomi (orangnya
disebut “create innovating entrepenaur”)
2.
Runtuhnya sistem kapitalis
a.
Usangnya fungsi wiraswasta
b.
Runtuhnya rangka kehyidupan
masyarakat kapitalis
c.
Runtuhnya golongan-golongan
politikus
2.1.5 Analisi Post-Keynesian
Ahli-ahli
post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan perluasan teori
keynes. Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk
analisisnya keynes mennggunakan anggapan-anggapan berdasar atas keadaan waktu
sekarang. Misalnya mengenai tingkat teknik, tenaga kerja, selera, dianalisis
dengan tidak memperhatikan keadaan jangka panjang. Sedangkan analisis
post-keynes memperhatikan keadaan jangka panjangnya.
Dalam analisis ini persoalan yang
penting adalah sebagai berikut:
- Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan
perkembangan yang mantap (Steady growth) dari pendapatan pada tingkat full
employment income tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi.
- Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada
tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang
lama atau inflasi yang terus-menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk
bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat
rill juga bertambah.
1.
Analisis Harrod dan Domor Mengenai
Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Harrod dan Damor menekankan
pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan. Jadi akumulasi
kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan mendapat dan disamping itu
juga menaikan kapasitas produksi dengan cara memperbesar jumlah kapital. Maka
pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat:
a.
Kapital yang baru akan tetap belum
dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan hasil karena pendapatan
tetap.
b.
Kapital baru itu akan digunakan
dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya .
c.
Kapital yang baru akan menggantikan
tenaga kerja.
Jadi pembentukan kapital bila tidak
dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada akan membuat kapital dan
tenaga menganggur.
2.
Teori Evsey D. Domor
Karena investasi menaikan kapasitas
produksi dan juga menaikan pendapatan maka tingkat kenaikan investasi
dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas
produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.
Angapan-anggapan yang dipakai untuk
teorinya
a.
Perekonomian sudah ada dalam tingkat
pengerjaan penuh (Full Employment incoml).
b.
Tidak ada pemerintah dan perdagangan
luar negeri .
c.
Tidak ada keterlambatan penyesuaan
(Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat.
d.
Hasrat menabung marjinal (Marginal
Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to Save)
sama.
e.
Marginal (Marginal Propensity to
Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara capital dan Output) adalah
tetap.
Jadi perekonomian menghadapi suatu
persoalan; bila tidak cukup investasi hari ini, maka pengangguran akan terjadi
sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka besok pagi dibutuhkan
investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan permintaan sehingga
kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas mengannggur
yang berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila permintaan tidak
dicukupi maka kapasitas menganggur yang berlebihan akan menyebabkan turunnya
investasi dan akan terjadi depresi hari lusa.
3.
Teori Harrod
Harrod juga menyelidiki
keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi yang terus menerus, dan menunjukkan
cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mencapai perkembangan ekonomi itu. Ia
memulai dengan mengatakan bahwa tabungan sama dengan investasi.
Harrod beranggapan bahwa tabungan
yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga perbedaan anatara tabungan yang
diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu akan berupa investasi yang
belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti persediaan (inventory)
menumpuk apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang diharapkan.
Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan modelnya domar. Kedua model itu
menunjukkan bahwa untuk mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang
diharapkan dari pendapatan pada tingkat pengerjaan penuh harus diimbangi dengan
jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama besarnya dengan tabungan yang
diharapkan.
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar
(roy Harrod dan Evsey Domar)
a.
Investasi adalah pusat dari
persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses investasi mempunyai dua sifat
yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan kapasitas produksi dalam
perekonomian.
b.
Naiknya kapasitas produksi dapat
menghasilkan out-put yang lebih banyak.
c.
Laju pertumbuhan yang sebenarnya
(actual rate of growth) dapat berbeda dengan laju pertumbuhan yang mantap
(waranted rate of growth).
Bila laju pertumbuhan yang
sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang mantap akan cenderung
terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih kecil dari
pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4.
Kelemahan teori Harrod-Domar
Teori ini berdasarkan pada anggapan
yang sukar. Faktor-faktor penting seperti hasrat menabung dan ratio kapital dan
output dianggap tetap, sedangkan pada kenyataannya faktor-faktor tersebut
berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk adanya pertumbuhan yang mantap.
5.
Teori Stagnasi Sekuler (Secular
Stagnation)
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu
fase perkembangan kapitalis yang telah masuk dimana tabungan bersih pada
pengerjaan penuh cenderung bertambah. Investasi bersih pada pengerjaan penuh
cenderung menurun.
Permintaan total tertinggal
dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan dalam 3 golongan:
a.
Menitik beratkan pada faktor-faktor
eksogen, seperti tegnologi, perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan
daerah baru.
b.
Menitik beratkan pada
perubahan-perubahan dasar dalam lembaga-lembaga sosial, seperti meningkatnya
pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan dan perkembangan dalam
organisasi buruh.
c.
Menitik beratkan pada faktor-faktor
endogen, seperti perkembangan persaingan dan konsentrasi industri.
Sebab-sebab Stagnasi (menurut A.
Hansen)
a.
Faktor eksogen, menyatakan bahwa
perkembangan yang cepat dari penduduk, pembukuan daerah baru dan kemajuan
tegnologi akan mendorong investasi dan
b.
menaikkan pendapatan. Sebaliknya
pendapatan berkurang akan mengalami pengangguran.
c.
Perubahan-perubahan dalam
lembaga-lembaga sosialPerubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan
faktor-faktor endogen dalam perkembangan kapitalis dapat membantu teori
stagnasi itu.
d.
Peranan faktor endogen
Pandangan ke tiga dari
stagnasi ini menunjukkan pada perubahan struktural dalam faktor-faktor endogen
yang mengembangkan monopoli dan oligopoli. Domar menekankan bahwa monopoli
dapat menghambat investasi dengan dihalang-halangi penerapan investasi yang
baru. Selanjutnya, inovasi menyebabkan hilangnya kepentingan-kepentingan yang
telah ada.
Berdasarkan kelemahan teori Harrod
dan Domar, mengundang para ekjonom untuk lebih menyempurnakan dengan memasukkan
variabel lain yaitu unsur-unsur faktor produksi. Dimana dikemukakan oleh Neo
Klasik, yaitu:
- Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari
pada kapital, maka akan terjadi upah akan turun relatif terhadap suku
bunga.
- Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja,
maka upah relatif lebih tnggi daripada tngkat bunga.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat
dikemukakansebagai berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya
faktor Divition of labour
(pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D.
Ricardo, menunjukkan pentingnya faktor tanah.Thomas Robert Malthus
menunjukkan pentingnya faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap
penambahan jumlah permintaan. Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya
tersedia adanya nilai lebih (surplus
value) bagi perkembangan ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod
dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya peranan kapital di mana investasi lebih
penting untuk perkembangan ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari
teknologi. Schumpeter, dalam masalah perkembangan ekonomi ini melihat
pentingnya para entrepreneur.
Apabila entrepreneur banyak
tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.
Dari teori-teori
tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sebetulnya pertumbuhan
ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu faktor, tetapi bergantung pada
semua faktor.
DAFTAR PUSTAKA
Martono, trisno.2008.Ekonomi
Pembangunan.Surakarta:UNS Presshttp://www.abdulkadirsalam.com
No comments:
Post a Comment