Monday, October 30, 2017

HASIL SELEKSI ONLINE PKH 2017 WILAYAH LAMPUNG

HASIL SELEKSI ONLINE PKH 2017 WILAYAH LAMPUNG



Moring guys....

Mungkin beberapa dari kalian ada yang lagi nunggu-nunggu hasil seleksi awal untuk penerimaan PKH Kemensos di tahun 2017 ini ya....

Oke, sehubungan dengan melambatnya aplikasi dari kemensos, berikut saya sampaikan hasil pengumuman kemensos khusus untuk wilayah LAMPUNG saja.

Oh ya guys...
Hasil pengumuman ini hanya diperuntukan bagi peserta yang sebelumnya sudah menerima email seperti berikut :


Yups... berikut bisa kalian download pengumuman untuk wilayah Lampung....

KLIK DOWNLOAD

(Oh ya, biar kalian tidak kesulitan dalam mencari, kalian bisa tekan tombol CTRL + F, lalu kalian ketik nama kalian) semoga namanya nongol yah....


Wednesday, October 18, 2017

MAKALAH PESERTA DIDIK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan pendidikan anak usia SD, guru perlu mengetahui benar sifat – sifat serta karakteristik tersebut agar dapat memberikan pembinaan dengan baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan potensi kecerdasan dan kemampuan anak didiknya sesuai dengan kebutuhan anak dan harapan orang tua pada khususnya serta masyarakat pada umumnya.

Pada tulisan ini dikemukakan secara singkat perkembangan yang dimaksud untuk dapat dikaji dan diterapkan pada saat guru mengajar dalam kelas maupun dalam pergaulan sehari – hari, baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat sekitarnya. Dengan kata lain pengetahuan tentang perkembangan fisik, mental, rohani, serta intelektual anak SD tersebut merupakan modal utama dalam rangka pembinaan anak.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas mengenai beberapa masalah, antara lain :
1.      Apa pengertian pertumbuhan ?
2.      Bagaiman perkembangan pertumbuhan fisik dan jasmani ?
3.      Bagaimana bentuk – bentuk karakteristik anak usia sekolah dasar ?
4.      Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi karakteristik ?








BAB II
PEMBAHASAN

KB I   : PERTUMBUHAN FISIK ATAU JASMANI SERTA PERKEMBANGAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL

A.    Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak – Kanak
1.      Tingkat pertumbuhan
Menurut Tanner, (1973 : 35) anak berusia 7 tahun tidak akan banyak berubah sampai berusia 9 tahun, hal ini dalam keadaan normal. Tingkat pertumbuhan anak sangat berbeda antara ras, bangsa, dan tingkat sosial ekonominya. Pertumbuhan mereka juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan mereka.
2.      Nutrisi dan Pertumbuhan
Untuk mendukung pertumbuhan spontan, anak – anak memerlukan 2.400 kalori setiap hari, 34 gram protein, dan rata – rata karbohidrat yang tinggi. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lamban, karena nutrisi tersebut hanya untuk mempertahankan hidup dan energi, sedangkan protein lebih untuk meningkatkan pertumbuhan.
Anak – anak yang memperoleh nutrisi yang cukup mereka bersifat gembira dan lebih bersikap sosial dengan teman bermaiinya.
3.      Kesehatan dan Kebugaran anak
Perkembangan vaksin untuk berbagai penyakit kanak – kanak telah membuat anak – anak usia pertengahan selamat dalam hidupnya. Pemberian vaksinasi sangat baik bagi anak – anak usia ini dari pada anak – anak yang lebih rendah usianya. Hal ini terbukti dengan adanya imunisasi disekolah. Hal ini juga merupakan suatu alasan mengapa tingkat kematian anak – anak usia sekolah tersebut paling rendah sepanjang tahun.




B.     Beberapa Aspek Kesehatan Dan Kebugaran Masa Kanak – Kanak
1.      Obesity
Kegemukan pada anak - anak merupakan isu utama di Amerika Serikat sejak tahun
1970 – an, terutama pada anak – anak usia 6 – 11 tahun. Menurut hasil penelitian yang pada umurnya sering sekali bersifat korelasional, berarti kita tidak dapat menarik kesimpulan berdasarkan sebab – akibat. Kelebihan berat badan sering disebabkan oleh kurang berolah raga dan terlalu banyak makan. Disamping itu lingkungan juga berpengaruh besar terhadap kegemukan, biasanya justru terdapat pada masyarakat yang tingkat ekonominya rendah.
2.      Kondisi Medis Pada Masa Kanak – kanak
Selama study 6 tahun disimpulkan pada umumnya anak – anak mendapat sakit yang akut dalam waktu singkat dengan berbagai kondisi medis, biasanya karena flu atau virus.
3.      Penglihatan
Pada anak usia sekolah, penglihatannya lebih tajam dari pada waktu – waktu sebelumnya. Anak – anak yang berada di bawah usia 6 tahun cenderung memiliki penglihatan jarak jauh, sebab mata mereka belum matang dan dibentuk secara berbeda dengan orang dewasa. Sekalipun demikian penglihatan anak dari keluarga kurang mampu tidak dapat berkembang secara normal.
4.      Kesehatan Gigi
Pada usia 6 tahun anak mengalami tanggal giginya yang pertama kali, selanjutnya diganti dengan gigi yang tetap setiap tahun sebanyak empat gigi untuk tahun kelima berikutnya. Lebih kurang setengah dari anak usia 5 – 17 tahun di AS tidak memiliki gigi rusak. Dewasa ini di Amerika terdapat 36persen lebih sedikit mengalami gangguan gigi dari pada hasil penelitian pada tahun 1980-an, dimana terdapat rata – rata hampir 5 kerusakan atau kehilangan gigi atau gigi tanggalnya.


5.      Kebugaran Anak
Pada dewasa ini latihan fisik bagi anak – anak sangat baik jika dibandingkan dengan tahun 1960-an. Jantung dan paru – paru mereka bentuknya kurang baik dibandingkan dengan anak – anak yang suka berolahraga dari pada anak – anak yang usianya pertengahan tahun.

C.    Perkembangan Intelektual Dan Emosional
1.      Perkembangan Intelektual
a.       Perkembangan Kognitif (tahap operasi konkret piaget)
Menurut piaget, kadang – kadang anak usia antara 5 – 7 tahun memasuki tahap opersai konkret, yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu. Pada umunya mereka pada tahap ini berusia sampai kira – kira 11 tahun.
b.      Berpikir Operasional
Menurut piaget, pada tahap ini anak – anak mampu berpikir operasional, mereka dapat mempergunakan simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitas.
c.       Konservasi
Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi adalh kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
d.      Bagaimana Konservasi Dikembangkan
Pada umumnya anak – anak bergerak pada tiga tahapan dalam menguasai konservasi sebagaimana dikemukakan dia atas.
Pada tahap pertama, anak – anak preoperasional gagal mengkonservasi. Mereka memusatkan perhatian pada suatu aspek dalam situasi tertentu.
Pada tahap kedua, merupakan transisional. Anak – anak kembali pada kondisi bahwa kadang – kadang mengadakan konservasi namun kadang – kadang tidak melakukannya. Sedangkan pada tahap ketiga atau terakhir anak – anak dapat mengkonservasi dan dapat memberikan alasan secara logis atas jawaban yang mereka berikan. Alasan – alasan tersebut mengacu pada perubahan, identitas, atau kompensasi. Jadi anak – anak pada opersional konkret menunjukkan suatu kualitas kognitif lebih lanjut dari pada anak – anak preopersional. Piaget menekankan bahwa perkembangan kemampuan anak – anak untuk mengkonservasi akan lebih baik secara nalar telah cukup matang.

2.      Perkembangan Emosional
a.       Gangguan Emosional Pada Kanak – kanak
Terdapat beberapa gangguan emosional pada kanak – kanak sehingga terkesan sebagai penyebab ketakutan kanak – kanak untuk melakukan kegiatan. Antara lain pada susana yang gelap sehingga takut melakukan sesuatu pada malam hari diluar rumah, taku pada seorang dokter, anak – anak yang sering mengalami ketakutan seperti ini merupakan masalah bagi para psikiater.
b.      Beberapa Tipe masalah Emosional
Kebrutalan atau keberingasan anak nampak pada perilakunya, misalnya berkelahi, berbohong, mencuri, merusak hak milik.bentuk – bentuk tindakan tersebut merupakan ekpresi dari emosional yang terganggu.sekalipun demikian pada umunya anak – anak berusaha mengubahnya dan menutupi perilaku mereka dengan mengemukakan alasan untuk dapat dipercayai oleh orang lain.
c.       Gangguan Kecemasan
Berbagai gangguan kecemasan dimulai pada masa kanak – kanak. Gangguan kecemasan tersebut dapat berupa gangguan keinginan terpisah dan ketakutan (phobia) sekolah.gangguan keinginan terpisah dari orang yang terdekat disebabkan berbagai hal yang berbeda – beda, dan dapat berakibat anak sakit kepala, sakit perut, dan sebagainya.
d.      Takut Sekolah
Suatu ketakutan yang tidak realistik adalah apabila seorang anak tidak mau sekolah, mungkin kondisi semacam ini juga merupakan keinginan terpisah. Ketakuatan terhadap guru yang keras atau galak atau bahkan takut terhadap tugas yang di dapat dari sekolah.
e.       Kematangan Sekolah
Kematangan sekolah merupakan suatu kondisi di mana anak telah memiliki kesiapan yang cukup memadai, baik dilihat dari fisiknya maupun mental, untuk dapat memenuhi tuntutan pendidikan formal.
f.       Depresi Pada Masa Kanak – kanak
Gejala – gejala dasar yang mempengaruhi gangguan tersebut adalah serupa pada masa kanak – kanak hingga dewasa. Gangguan tersebut juga dapat mengakibatkan anak itu tidak suka bersenang – senang, tidak dapat berkonsentrasi, dan menunjukkan berbagai reaksi emosional yang normal.
Gejala – gejala depresi adalah antara lain, gangguan konsentrasi, kurang tidur, selera makan kurang, mulai berbuat kejelekkan di sekolah, tidak merasa bahagia, selalu mengeluh karena penyakit jasmani yang dideritanya.
g.      Perawatan Problema Emosional
Perawatan secara psikologis dapat dilakukan dengan banyak cara, pertama terapi secara individual, yaitu dengan melihat aak satu persatu, membantu agar anak dapat mengenal dirinya atau kepribadiannya dan hubungannya dengan orang lain, dan menginterpretasikan perasaan dan perilaku anak.
h.      Stres
Stres adalah perasaan tertekan disertai dengan meningkatkan emosi yang tidak menyenangkan, seperti cemas, gelisah, sedih, atau marah yang relatif berlangsung lama. Stres dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain suasana dalam keluarga yang sering diwarnai oleh adanya konflik orang tua atau sikap orang tua yang selalu menuntut pada anak untuk berprestasi atau berbuat yang baik – baik saja. Sekalipun demikian jarang diketemukan pada anak – anak.

KB II : PERKEMBANGAN BAHASA, SOSIAL, MORAL, DAN SIKAP
A.    Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah sebagai salah satu bentuk komunikasi di mana pikiran dan persaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Perkembangan bahasa terbagi menjadi dua periode besar, yaitu periode prelinguitik (0 – 1 tahun) dan linguistik (1- 5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak – anak mengucapkan kata – kata pertama yang merupaka saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi ke dalam tiga fase, yaitu :
1.      Fase Satu Kata atau Holofrase
Pada fase ini anak menggunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk.
2.      Fase Lebih dari Satu Kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 tahun. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya sendiri.
3.      Fase Ketiga adalah Fase Diferensiasi
Pada periode ini masa balita yang berlangsung  antara  usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak mulai lancar dan berkembang pesat.
Jenis – jenis Bahasa
a.       Bahasa tubuh
Bahasa tubuh adalah cara seseorang berkominukasi dengan mempergunakan bagian – bagian tubuh, yaitu melalui gerak isyarat, ekspresi wajah, sikap tubuh, langkah serta gaya tersebut pada umumnya disebut bahasa tubuh.


b.      Bicara
Bicara merupakan salah satu komunikasi yang paling efektif. Bagi anak bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi berfungsi untuk mencapai tujuannya, misalnya :
1)   Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2)   Sebagai alat untuk menarik perhatian orang
3)   Sebagai alat untuk membina hubungan sosial
4)   Sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5)   Untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain
6)   Untuk mempengaruhi perilaku orang lain

c.       Potensi anak Bebicara Didukung oleh Beberapa Hal
1)   Kematangan alat berbicara
2)   Kesiapan berbicara
3)   Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
4)   Kesempatan berlatih
5)   Motivasi untuk belajar dan berlatih
6)   Bimbingan

d.      Gangguan Dalam Perkembangan Berbicara
1)   Anak cengeng
2)   Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain

B.     Perkembangan Sosial, Moral, Dan Sikap
1.      Perkembangan Sosial
Kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan, serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas sosial merupakan modal dasar yang amat penting bagi anak untuk mencapai kehidupan yang sukses dan menyenangkan pada waktu yang akan datang atau meningkat dewasa.

Bertalian dengan perkembangan sosial anak, peranan orang tua sangat penting, terutama dalam mengembangkan keterampilan bergaul bagi anak. Oleh karena itu, selain memberikan anak kepercayaan dan kesempatan, orang tua juga diharapkan dapat memberi penguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah pada saat anak berperilaku positif. Sebaliknya orang tua juga berkewajiban memberi hukuman kepada anak apabila anak bertingkah laku negatif atau melakukan berbagi kesalahan.

Lebih lanjut masalah ganjaran dan hukuman yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Ganjaran atau Hadiah
Ganjaran atau hadiah adalah berbagai bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang atau sekelompok anak dalam aktivitas tertentu. Terdapat 3 fungsi hadiah yang amat penting dalam pendidikan, yaitu :
1)   Memiliki nilai pendidikan
2)   Memberikan motivasi kepada anak
3)   Memperkuat perilaku

b.      Hukuman
Hukuman merupakan sanksi fisik maupun psikis terhadap suatu kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh anak dengan sengaja.
1.      Fungsi Hukuman
a)      Fungsi restriktif
b)      Hukuman sebagai fungsi pendidikan
c)      Hukuman sebagai penguat motivasi

2.      Syarat – syarat Hukuman
a)      Sebaiknya hukuman segera diberikan kepada anak
b)      Diberikan secara konsisten
c)      Hukuman bersifat konstruktif
d)     Hukuman bersifat impersonal
e)      Dalam memberikan hukuman disertai alasan
-          Hukuman dipergunakan sebagai alat mengembangkan hati nurani anak
-          Hukuman diberikan pada tempat dan waktu yang tepat

2.      Perkembangan Moral dan Sikap
Beberapa proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak :
a.       Imitasi
Imitasi berarti peniruan sikap, cara pandang serta tingkah laku orang lain yang dilakukan dengan sengaja oleh anak.
b.      Internalisasi
Internalisasi adalah suatu proses yang merusak pada diri seseorang karena pengaruh sosial yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c.       Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap, atau keputusan – keputusan yang diambil selalu berdasarkan pada perasaan, pemikiran, dan pengalamannya sendiri. Sebaliknya ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap, dan keputusan – keputusan yang diambil.
d.      Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain dalam bentuk material maupun moral.
e.       Ketergantungan
Anak – anak pada usia 6 – 12 tahun karena kebutuhan hidupnya sangat tergantung kepada orang tua atau dewasa lainnya, terutama yang masih ada hubungan keluarga, misalnya kakak kandung, atau orang lain yang tinggal satu rumah denganya.
f.       Bakat
Bakat merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang tersebut dapat mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan.
Menurut ilmu pengetahuan terdapat dua jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan, yaitu :
a)      Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus.
b)      Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau pendidikan khusus.

Terdapat tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi tampilnya bakat anak, yaitu :
1)   Faktor motivasi
2)   Faktor nilai atau value
3)   Konsep diri

KB 3 : PERBEDAAN INDIVIDU ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A.    Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik pada anak laki – laki dan perempuan usia SD
USIA
PERILAKU YANG TERPILIH
1

2



3


4

5
Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan anak laki – laki lebih superior dalam kekuatan.
Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak – anak dapat berjalan melangkah lebar dengan seimbang. Anak – anak dapat melompat secara teliti dalam segi tempat yang sempit.
Memiliki kekuatan menggengam secara ajeg dengan tekanan 6 kg. Pada usia tersebut anak laki – laki dan perempuan suka bergabung dalam permainan kelompok.
Anak perempuan dapat melompat setinggi 21 cm, sedangkan anak laki – laki dapat sampai 10 inci.
Anak laki – laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat setinggi 135 cm.

Dapat disimpulkan dalam beberapa hal anak perempuan anak berhasil lebih baik dari pada anak laki – laki.


B.     Perbedaan Pada Perkembangan Intelektual
Memasuki jenjang pendidikan SD pada usia 6 tahun sudah siap menerima pelajaran seara teratur dalam tugas sekolah. Walaupun demikian ada siswa yang pada usia tersebut belum mampu mengikuti pelajaran yang diberikan secara teratur. Seperti halnya perbedaan pada perkembangan fisikanak, pada tahap ini operasi konkret menurut piaget, anak – anak dapat berpikir logis tentang suatu hal. Seorang guru yang mengajar di kelas 1 SD dengan hanya ceramah dalam menerangkan konsep pertambahan pada matematika, tidak akan membuat siswa berkembang secara maksimal. Lain halnya dengan guru yang menggunakan benda konkret sebagai media untuk menyampaikan materi, akan membuat anak lebih cepat mengerti.

C.    Perbedaan Pada Perkembangan Moral
Pada aspek perkembangan moral pada individu banyak tergantung dari lingkungan bukan bawaan lahir. Dibawah ini akan dipaparkan dua pandangan ahli tentang perbedaan pada perkembangan moral.
1.      Piaget dan Tahapan Moral
Menurut Piaget konsepsi anak mengenai moralitas berkembang pada dua tahap utama yang sejajar dengan tahap – tahap pra – operasional. Pada umumnya orang mengalami tahapan moral tersebut pada waktu yang berbeda, namun urutannya tetap sama.
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality), bercirikan kelakuan, penyesuaian yang sederhana. Sedangkan tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut (autonomous morality) yang bercirikan moral yang fleksibel (kenyal 0.
2.      Kohlberg dan Alasan Moral
Kohlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral sebagai berikut :
a.       Tingkat 1 (anak usia 4 – 10 tahun) anak masih dibawah pengawasan orang tua dan lain – lain.
b.      Tingkat 2 (anak usia 10 – 13 tahun) anak – anak telah menginternalisasikan figur kekuasaan standar.
c.       Tingkat 3 (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas sepenuhnya internal.

D.    Perbedaan Kemampuan
Setiap anak usia SD mempunyai kemampuan yang berbeda – beda. Kemampuan disini dapat diartikan sebagai kemampuan berkomunikasi, bersosialisasi, atau kemampuan kognitif. Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kalimat yang bermakna, logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor intelektualitas dan lingkungan, selain juga faktor fisik yaitu organ berbicara seseorang.

KB 4 : JENIS – JENIS KEBUTUHAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
A.    Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Oleh karena itu guru perlu memberikan kesadaran kepada siswa, bahwa dia dapat menghindari hukuman dengan memohon maaf dengan cara yang baik agar tidak terkena sanksi. Pada usia SD anak juga mulai merasakan adanya kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya baik secara fisik maupun psikis dari orang lain
Sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan melalui disiplin, Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk hal – hal berikut ini :
1.      Memberikan rasa aman kepada anak
2.      Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang ditafsirkn sebagai tanda penerimaan dirinya.
3.      Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4.      Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya.

B.     Kasih Sayang
Pada masa ini anak – anak sangat sensitif dan mudah mengenali sikap pilih kasih dan ketidakadilan sehingga disini guru harus bertindak bijaksana dan proporsional dalam memutuskan suatu tindakan.

C.    Memiliki
Pada masa usia di kelas – kelas rendah di SD, anak – anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian, namun demikian anak – anak di kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan membanding – bandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki masih dominan.

D.    Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini relatif lebih abstrak dan kompleks, dan merupakan kebutuhan tingkat tinggi yang pada dasarnya merupakan perkembangan dari kebutuhan – kebutuhan sebelumnya. Salah satu kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement. Karena anak – anak SD di kelas tinggi sudah timbul keinginan untuk menjadi terhebat, maka mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi.
Empat peranan guru untuk memberikan dan meningkatkan motivasi siswa :
1.      Membangkitkan semangat siswa
2.      Memberikan harapan yang realistis
3.      Memberikan insentif
4.      Memberi pengarahan







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Karakteristik umum anak SD adalah senang bermain , senang bergerak , senang bekerja dalam kelompok ,serta senang merasakan atau melakukan secara langsung.Oleh karena itu guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung permainan , memungkinkan siswa untuk bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok,serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

B.     Saran
·         Dengan mengetahui dan memahami karakteristik baik dari segi gaya belajar serta kebutuhan belajar peserta didik,hendaknya Guru mampu memilih dan memilah dalam menentukan strategi  atau model pembelajaran yang tepat.
·         Memacu kreatifitas siswa agar lebih kreatif dalam pembelajaran















KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR

KB I :
Pertumbuhan Fisik atau jasmani serta perkembangan Intelektual dan Emosional :
A.    Pertumbuhan Jasmani selama pertengahan masa kanak – kanak
·         Tingkat Pertumbuhan
·         Nutrisi dan pertumbuhan
·         Kesehatan dan Kebugaran anak
B.     Beberapa aspek kesehatan dan kebugaran masa kanak – kanak
·         Aspek Obesity
·         Kondisi medis pada masa kanak – kanak
·         Penglihatan
·         Kesehatan gigi
·         Kebugaran anak
C.     Perkembangan Intelektual dan Emosional
·         Perkembangan Intelektual
a.       Perkembangan Kognitif
b.      Berpikir Operasional
c.       Konservasi
d.      Bagaimana konservasi di kembangkan
·         Perkembangan Emosional
a.       Gangguan Emosional pada kanak – kanak
b.      Beberapa masalah tipe Emosional
c.       Gangguan kecemasan
d.      Takut sekolah
e.       Kematangan sekolah
f.       Depresi
g.      Perawatan Problema Emosional
h.      Stress


KB II :
Perkembangan Bahasa , Sosial , Moral , dan Sikap
A.    Perkembangan Bahasa
·         Fase satu kata (Holofrase)
·         Fase Lebih dari satu kata
·         Fase Diferensiasi
·         Jenis – jenis Bahasa (bahasa tubuh,bicara)
B.     Perkembangan sosial , Moral , dan Sikap
·         Perkembangan Sosial
·         Perkembangan Moral dan sikap

KB III :
Perbedaan Individu anak Usia sekolah dasar
A.    Perbedaan pada perkembangan Fisik
B.     Perbedaan pada Perkembangan Intelektual
C.     Perbedaan pada Perkembangan Moral
D.    Perbedaan Kemampuan

KB IV :
Jenis Kebutuhan anak Usia sekolah dasar
A.    Jasmaniah
B.     Kasih Sayang
C.     Memiliki
D.    Aktualisasi diri



DAFTAR PUSTAKA



Abin Syamsuddin Makmun. (1998). Psikologt Kepenatclikan. Bandung: Rosda Karya.
Alloy, Lauren B. Et.al (2004). Abnormal Psychology: Current Perspective Ninth Edition. USA: McGraw-Hill.
Anderson, JE. (1951). The Psychology of Development and Personal Adjustment. New York: Henry Holt.
Andi Mappiare. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Apter, S.J. (1982). Troubled Children/Trobled Systems. Pergamon Press. New York.
Becker, H.S. (1964). The Revolt of The Middle-age Man. New York: Wyn.
Bower, EM. (1981). Early Identification of Emotionally Handicapped Children in School. Charles C. Thomas, Springfield. Ill.
Buten, Howard (2005). Dinding-dinding Kaca: Memahami Orang-orang Autistik. Alih bahasa Meda Satrio. Bandung: Qanita.
Delphi, Bandi. "Pedagogik Anak Berkebutuhan Khusus" dalam Mohammad Ali, dkk. (2007). llmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Djamaluddin, Sri Utami Soedarsono, "Konsep Layanan Pendidikan Bagi Anak Autistik dan Profil Model Sekolah Pelita Hati" dalam Diakses tanggal 10 September 2008.

Elliot, Stephen N., (et.a11). (2000). Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning, Third Edition. USA: McGraw-Hill.

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...