Thursday, December 15, 2016

Analisis Novel “Bumi Manusia” Karya : Pramoedya Ananta Toer


ANALISIS NOVEL

“Bumi Manusia” Karya : Pramoedya Ananta Toer


Dosen Pengampu :  Rohana, S.Pd, M.Pd.




Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

·         Silvana Rosa                             151210118                           
·         Maya Maynumah                      151210076
·         Made Deviyani                         151210074
·         Irnovia Isawanti                        151210064
·         Okta Zuliadi                                1512100




 















SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG

 
2016


KATA PENGANTAR



Segala puji bagi Tuhan karena atas kekuatannya penulis bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dosen kepada penulis. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kemamampuan kritis pembaca.

Penulis menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan baik dari segi tatabahasa maupun sistematika penulisannya, oleh sebab itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna perbaikan penulisan mendatang.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Bandar Lampung,  Desember  2016



Penulis

 
 











SINOPSIS

  Penjajahan cenderung membahas tentang perampasan kekayaan oleh suatu bangsa terhadap bangsa lain. Penjajahan di Nusantara dilakukan oleh Belanda, dengan tujuan agar negeranya semakin berjaya.Perampasan yang dilakukan oleh penjajah itu bukan hanya dalam hal kekayaan alam atau kekayaan lainnya, melainkan juga perampasan sosial dan budaya.Oleh mereka, penduduk Indonesia dibagi-bagi ke dalam berbagai kelas sosial.Dan kelas yang tertindas dalam cerita ini adalah kelas pribumi.Inilah yang ingin diperjuangkan oleh Pramoedya Ananta Toer dalam novel Bumi Manusia ini.
     Tokoh utama dalam novel ini adalah Minke,seorang pribumi asli, namun karena keturunan ningrat Jawa diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi totok yang bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang Eropa, kelas 2 : Indo dan Tionghoa. Karena ajakan Robert Surhorf (teman Minke di HBS), dia berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah Tuan Belanda, Herman Mellema. Sebuah kunjungan yang merubah hidup Minke selamanya.
     Tidak disangka, Annelies Mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta pada Minke. Cinta sang putri mendapat dukungan dari sang bunda, Nyai Ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu, bahkan dipersilahkan untuk tinggal serumah dengan mereka. Sejak itulah, banyak pertentangan dan rintangan yang menghampiri hidupnya.
    Tentangan pertama datang dari keluarganya sendiri yang tak sudi Minke tinggal dalam rumah seorang Nyai. Oleh sebab itu, ayahnya tak mau mengakuinya sebagai anak lagi. Bencana kedua datang dari pihak sekolah yang karena alasan moral memberhentikannya sebagai siswa. Tetapi bencana sesungguhnya datang dari sepucuk surat dari pengadilan Belanda. Seusai kematian Herman Mellema yang misterius di rumah pelesiran Ah Tjong. Anak Mellema dari istri Belandanya menggugat harta kekayaan yang dengan susah payah dipelihara dan dikembangkan Nyai Ontosoroh.
     Bukan itu saja. Annelies yang telah dinikahi Minke secara syah, harus memenuhi panggilan pengadilan untuk 'kembali' ke tanah leluhurnya, Belanda. Sebuah tindakan yang jauh dari rasa keadilan.Itulah yang disebabkan oleh para penjajah; perampasan kekayaan, pertentangan kelas dan penindasan.
     Etika dan estetika yang terkandung dalam novel sastra, dapat diperoleh dari bahasa-bahasa yang tersirat dari sana dapat diperoleh keindahan. Untuk mengetahui etika serta estetika dalam suatu novel akan lebih mudah jika diruntut melalui unsur intrinsik maupun ekstrinsik di dalam novel, disini akan dijelaskan seperti berikut :

Analisis Unsur Intrinsik
1.Tema
Tema novel ini adalah tentang kisah percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa dengan seorang gadis keturunan Belanda dan perjuangannya di tengah pergerakan Indonesia di awal abad ke-20.

2. Tokoh dan Penokohan
Minke                                              :    merupakan tokoh utama dalam novel ini, cerdas, berjiwa pribumi, keturunan priyayi, siswa HBS, baik, penyayang.(hlm 33)
Annelies                                         :    putri dari orang belanda (Herman Mellema) dan pribumi (Nyai Ontosoroh), pendiam, manja, labil.
Nyai Ontosoroh (Sanikem)         :    istri simpanan dari Herman Mellema, mandiri, tegas, bijaksana, pandai, dan tegar.
Herman Mellema                          :    kaku dan kasar {“siapa kasih kowe ijin datang kemari, monyet!”. Dengusnya dalam melayu-pasar, kaku dan kasar, juga isinya.”} (hal 64)
Robert Mellema                             :    egois, tidak bermoral
Ayah Minke                                   :    masih berpatokan dengan adat istiadat Jawa, pemarah, keras dalam mendidik Minke.
Ibu Minke                                       :    bijaksana, penyayang
Robert Surhorf                              :    pengecut
Jean Marais                                   :    penyayang (ayah may marais)
May Marais                                    :    manja
Darsam                                           :    seorang Madura yang berwatak keras, patuh kepada tuannya.
Ah Tjong                                         :    licik
Maiko                                              :    seorang pelacur dari Jepang, egois dan tidak jujur
Amelia Hammers Mellema          :    istri sah Herman Mellema, ambisius
Insinyur Maurits Mellema : ambisius,
Magda Petters : baik,
Mevrow Telinga : seorang yang penyayang (hal 268) {“memvrom telinga telah beberapa kali mengomopres kepala ku dengan cuka-bawang merah”}
Miriam de la Croix :senior Minke di HBS
Sarah de la Croix :senior Minke di HBS
Herbert de la Croix : ayah Sarah dan Miriam

3.Latar
a. Latar tempat: Wonokromo dekat Surabaya di Jawa Timur (hal 24, dan setiap
    penduduk Surabaya dan Wonokromo)
b. Latar waktu: Pagi
c. latar suasana: tegang dan genting

4. Sudut Pandang
Dalam novel Bumi Manusia pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, seperti pada kutipan novel di bawah ini.
“Aku tunggu-tunggu meledaknya kemarahan Nyai karena puji-pujian”.

5. Alur dan Pengaluran
Alur cerita ini menggunakan alur keras, yaitu akhir cerita tidak dapat ditebak. Pada awal dan tengah cerita, mungkin pembaca akan berpikir cerita akan berakhir bahagia dengan pernikahan Minke dan Annelies, tetapi cerita ini diakhiri dengan perpisahan Annelies dan Minke. Annelies harus pergi ke negaranya, Belanda, sedangkan Minke tetap di Hindia sebagai seorang Pribumi.

Secara keseluruhan novel ini menggunakan alur maju, tetapi ditengah cerita terdapat kilas balik, yaitu :
Agar ceritaku ini agak urut, biar kuutarakan dulu yang terjadi atas diri Robert sepeninggalanku dari Wonokromo dibawa agen polisi klas satu itu ke B……………

6. Unsur Ekstrinsik
Nilai Etika yang Terkandung dalam Novel “Bumi Manusia Dalam novel “Bumi Manusia”  terlihat
- Contoh etika dalam novel ini adalah di saat Minke sungkem kepada ayahnya.

Berikut kutipan dalam teks
“... kata mulutku, dan seperti mesin tanganku mengangkat sembah yang kesekian kali....”
Tidak banyak etiket yang terkandung dalam novel ini, karena kebanyakan budaya yang muncul merupakan penggambaran dari beberapa budaya yang ditonjolkan.

7. Amanat
Novel yang dilatarbelakangi pergerakan Indonesia di awal abad 20 ini, menceritakan pergerakan, perjuangan, dan semangat pemuda Indonesia di masa itu. Pengarang menyerukan agar pemuda-pemudi sekarang ini tetap mempunyai semangat itu meskipun sekarang sudah tidak ada penjajahan kolonial. “Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan”.


KESIMPULAN
     Tokoh utama dalam novel ini adalah Minke,seorang pribumi asli, namun karena keturunan ningrat Jawa diperbolehkan bersekolah di HBS Surabaya. Hanya dia pribumi totok yang bersekolah disana. Selebihnya adalah warga negara kelas 1, orang Eropa, kelas 2 : Indo dan Tionghoa. Karena ajakan Robert Surhorf (teman Minke di HBS), dia berkesempatan berjunjung ke sebuah rumah Tuan Belanda, Herman Mellema. Sebuah kunjungan yang merubah hidup Minke selamanya.
     Tidak disangka, Annelies Mellema, putri sang tuan rumah jatuh cinta pada Minke. Cinta sang putri mendapat dukungan dari sang bunda, Nyai Ontosoroh. Minke memasuki kehidupan keluarga itu, bahkan dipersilahkan untuk tinggal serumah dengan mereka. Sejak itulah, banyak pertentangan dan rintangan yang menghampiri hidupnya.

23 comments:

  1. saya IBU KARMILA posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    ReplyDelete
  2. Terimakasih author,sangat membantu untuk tugas sekolah saya...

    ReplyDelete
  3. terimakasih sudah mempublis, sehingga lebuh mudah untuk mengerjakan tugas. izin copas ya

    ReplyDelete
  4. Terima kasih karena sudah membuat tugas ku menjadi mudah dengan mempublis analisis ini

    ReplyDelete

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...