KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yang mana telah memberikan kami kekuatan serta kelancaran dalam
menyelesaikan makalah mata kuliah “PERKEMBANGAN DAN BIMBINGAN BELAJAR PESERTA
DIDIK” tentang “BUDAYA MENCONTEK PESERTA DIDIK TINGKAT SMP (SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA” dapat selesai seperti waktu yang kami rencanakan. Tersusunya makalah
ini tentunya tidak terlepas dari pihak yang telah memberikan bantuan secara
materil serta spritual, baik seacara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang
mendukung kami didalam penyusunan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Penyanyang membalas budi baik yang tulus ikhlas kepada semua pihak yang telah
membimbing dan membantu kami. Jadi, dengan selesainya makalah ini diharapkan
dapat memberi taraf pengetahuan mahasiswa dalam bidang matematika khusunya
mata kuliah Perkembangan Dan Bimbingan Belajar Peserta Didik .
Tak ada gading yang tak retak, untuk
itu kamipun menyadari bahwa makalah yang kami susun dan kami kemas memiliki
banyak kelemahan serta kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis.
Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar
dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan
penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila dalam makalah ini terdapat hal-hal
yang dianggap tidak berkenan dihati pembaca mohon dimaafkan.
Bandar Lampung,
02 Desember 2016
Penulis,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................... i
KATA
PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
I.
PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
II.
PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1
Tugas Perkembangan Peserta Didik Tingkat
SMP ................. . 3
2.2
Definisi Mencontek..................................................................... 3
2.3
Kategori Mencontek.................................................................... 3
2.4
Faktor yang Membuat Anak Cenderung
Mencontek.................. 4
2.5
Dampak dari Kebiasaan Mencontek............................................ 4
2.6
Cara Mengatasi Budaya Mencontek .......................................... 4
III.
PENUTUP ...................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 6
IV.
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Sistem
pendidikan di Indonesia yang terbilang masih labil ini terus berupaya mencari
jati diri dan mencari pola tentang sistem penilaian dan standarisasi mutu
pendidikan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah melalui Kemendiknas dalam
rangka mendidik anak bangsa dari ketertinggalan dan kebodohan. Salah satu upaya
yang sudah dilakukan antara lain dengan memberlakukan kurikulum yang berubah
dari satu periode ke periode yang lainnya.
Telah kita
ketahui bersama bahwa budaya mencontek di kalangan pelajar sudah hal yang wajar
bahkan seolah-olah sudah menjadi tradisi. Bahkan ketika Ujian Nasional pun
tradisi contek-mencontek tidak penah ditinggalkan. Dengan alasan standar
kelulusan semakin tinggi sehingga perbuatan contek-mencontek di halalkan.
Mencontek sering kali diartikan sebagai bentuk solidaritas. Tapi solidaritas
ini sering disalahartikan yaitu bagaimana kita membantu teman, baik dalam hal
positif maupun negatif. Jika solidaritas diartikan sebagai solidaritas yang positif
maka akan berdampak poositif juga, yaitu semakin eratnya rasa persatuan. Tapi
jika solidaritas disalah artikan dengan memberikan contekan kepada teman tentu
saja ini akan menyimpang arti dari solidaritas yang sebenarnya. Biasanya mereka
beranggapan jika tidak memberikan contekan maka akan di anggap pelit dan tidak
mempunyai teman. Hal ini yang membuat kita serba salah sehingga kita tetap
mencontek meskipun kita tahu bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang salah.
Sadar atau
tidak menyontek dapat mendatangkan
bahaya baik jangka pendek maupun jangka panjang, baik bagi penyontek maupun
yang dicontek Bila seorang siswa
terbiasa mencontek, maka kebiasaan itulah yang akan membentuk dirinya. Beberapa
karakter yang dapat dihasilkan dari kegiatan mencontek antara lain mengambil
milik orang lain tanpa ijin, menyepelekan, senang jalan pintas dan malas
berusaha keras. Bisa dipastikan, saat siswa sudah dewasa dan hidup sendiri,
tabiat-tabiat hasil perilaku mencontek mulai diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mencuri, korupsi, manajemen buruk, pemalas tapi ingin
jabatan dan pedapatan tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang yang disamapaikan pada latar belakang di atas, ada beberapa masalah
yang dihadapi.
1.
Apa saja tugas perkembangan peserta
didik tingkat SMP ?
2.
Apa definisi mencontek ?
3.
Apa saja kategori mencontek ?
4.
Apa saja faktor yang menyebabkan
anak cenderung mencontek ?
5.
Bagaimana dampak yang timbul akibat
mencontek ?
6.
Apa solusi atau cara mengatasi dari kebiasaan
mencontek ?
1.3
Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang
disampaikan di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan penulisan
makalah ini.
1.
dapat mengetahui
tugas perkembangan mencontek
2.
Dapat mengetahui definisi mencontek
3.
dapat
mengetahui kategori mencontek
4.
Dapat mengetahui faktor yang
menyebabkan anak cenderung mencontek
5.
Dapat mengetahui dampak yang timbul
akibat mencontek
6.
Dapat mengetahui solusi atau cara
mengatasi dari kebiasaan mencontek
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TUGAS
– TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAT SMP
Menurut
Willian Kay, tugas – tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut :
1) Menerima
fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya
2) Mencapai
kemandirian emosional dari orangtua atau figur – figur yang mempunyai otoritas
3) Mengembangkan
keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya
atau orang lain
4) Menemukan
manusia model yang dijadikan identitasnya
5) Menerima
dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
6) Memperkuat
self-control ( kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip –
prinsip atau falsafah hidup ( Weltanschauung)
7) Mampu
meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri ( sikap/perilaku) kekanak – kanakan.
B.
definisi mencontek
.
Menurut Suparno (2000). Segala
sistem dan taktik penyontekan sudah dikenal siswa. Sistem suap agar mendapat
nilai baik, juga membayar guru agar membocorkan soal ulangan, sudah menjadi
praktik biasa dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta mencontek
adalah mencontoh, meniru, atau
mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana
aslinya.
C.
KATEGORI MENCONTEK
Pada dasarnya mencontek dapat
dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu
1.
mencontek dengan usaha sendiri dengan membuka buku
catatan atau membuat berbagai catatan kecil yang ditulis di tangan atau di
tempat lain yang dianggap aman.
2.
meminta bantuan teman. Misalnya dengan meniru
jawaban dari teman atau dengan berkompromi menggunakan berbagai macam kode
tertentu.
D. faktor
– faktor yang membuat anak cenderung mencontek
1) Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada hasil studi berupa angka
dan nilai yang diperoleh siswa dalam test formatif atau sumatif.
2) Pendidikan moral baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam
kehidupan siswa.
3) Sikap malas yang terukir dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam
menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
4) Anak remaja lebih sering menyontek dari pada anak SD, karena masa remaja
bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di kalangan teman-
teman sekelasnya.
5) Kurang mengerti arti dari pendidikan.
6) Adanya kesempatan atau pengawasan tidak ketat.
7) Takut gagal karena yang bersangkutan merasa belum siap menghadapi ujian dan
dia tidak ingin mengulang.
8) Tidak percaya diri sehingga tidak yakin pada jawabanya sendiri.
E. dampak
dari BUDAYA mencontek
Dampak yang
timbul dari praktek mencontek yang secara terus menerus adalah
1.
akan mengakibatkan ketidak jujuran
Jika tidak,
niscaya akan muncul malapetaka yaitu peserta didik akan menanam kebiasaan
berbuat tidak jujur, yang pada saatnya nanti akan menjadi kandidat koruptor.
2.
tidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan
orang lain.
Sehingga siswa
tersebut tidak mau mempergunakan otaknya sendiri dan tentu saja akan muncul
generasi-generasi yang bodoh dan tidak jujur. Bahkan yang lebih parah lagi
pendidikan tidak akan maju.
F. CARA MENGATASI BUDAYA MENCONTEK
Adapun
tindakan yang diambil guru, berlaku bagi siswa yang sudah terbiasa dengan
kegiatan mencontek, yaitu :
1) Teguran
Verbal, yaitu mendekati siswa tertentu dengan berbicara suara kecil sehingga
tidak terdengar oleh teman sekelas.
2) Mengambil
suatu hal yang digemari atau disukai siswa, seperti mengikuti kegiatan tertentu
atau menyerahkan benda yang dipegangnya.
3) Mengisolasi
siswa dari teman – temannya untuk waktu tidak terlalu lama, seperti
memindahkannya diruang kosong atau tempat yang jarang dilalui orang.
Sedangkan tindakan yang harus di
ambil orang tua yaitu
1) selaku orang tua bersikap tenang, jika anak mengakui perbuatan curang
(mencontek) yang dilakukan karena kemauan sendiri.
2) sebagai bentuk kepedulian orang tua tanyakan mengapa anak mencontek, jawaban
anak dapat menjadikan cara bertindak dan bersikap, selalu selidiki perkembangan
pola belajar anak sebagai usaha pencegahan
3) tolonglah anak untuk menemukan jalan keluarnyadan memerikan motivasi tidak
siap untuk menghadapi tes dan merasa takut gagal.
4) memberi bantuan dan bimbingan pada anak dalam belajar dirumah sebagai sarana
komunikasi pemberian nasihat
5) orang tua memberikan penjelasan keburukan mencontok
6) katakan kepada anak bahwa nilai kecil dapat diterima jika hasil dari usaha
terbaik dan mengerjakannya dengan kejujuran ( usaha sendiri tanpa mencontek )
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta mencontek
adalah mencontoh, meniru, atau
mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana
aslinya. Pada dasarnya mencontek dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu
mencontek dengan usaha sendiri dengan membuka buku catatan atau membuat
berbagai catatan kecil yang ditulis di tangan atau di tempat lain yang dianggap
aman. Bagian yang kedua yaitu dengan meminta bantuan teman. Misalnya dengan
meniru jawaban dari teman atau dengan berkompromi menggunakan berbagai macam
kode tertentu. faktor-faktor yang menyebabkan siswa mencontek
ketika ujian yaitu tekanan yang
terlalu besar yang diberikan kepada hasil studi berupa angka dan nilai yang
diperoleh siswa dalam test formatif atau sumatif, pendidikan moral baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam
kehidupan siswa, sikap malas
yang terukir dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai mata
pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
Dampak yang timbul dari praktek mencontek yang secara terus menerus adalah akan
mengakibatkan ketidak jujuran, dan tidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan orang lain. cara mengatasi kebiasaan mencontek melalui tindakan guru maupun tindakan
orang tua.
DAFTAR
PUSTAKA
Alhadza, Abdullah. 2004. Masalah menyontek (Cheating) di
Dunia Pendidikan.
Poedjinoegroho, Baskoro. 2006. Biasa Mencontek Melahirkan
Koruptor.
Suparno, Paul. 2000. Sekolah Memasung Kebebasan Berfikir Siswa.
Vegawati, Dian. 2004. Perilaku Mencontek di Kalangan Siswa
Shochib,
D. M.2002. Pola Asuh Orang Tua untuk Membantu Anak
mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta : RINEKA CIPTA
No comments:
Post a Comment