Sunday, December 18, 2016

makalah konformitas & penyimpangan dalam kelompok

MAKALAH  DINAMIKA KELOMPOK
(konformitas dan penyimpangan dalam kelompok)

KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami panjatkan kehadirat allah swt, karena hanya atas hidayah-nyalah akhirnya  dapat menyelesaikan tugas makalah walaupun hanya dalam bentuk sederhana .
Penulis menyadari  bahwa sangat banyak tantangan dan rintangan yang di hadapi dalam penulisan makalah ini, namun berkat dan bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak akhirnya semua itu dapat kami hadapi, untuk itu melalui kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami baik dalam materi maupun material. Semoga segala bantuan yang telah di berikan akan mendapat balasan yang setimpal dari allah swt.
Dalam Penulisan makalah ini telah di upayakan kesempurnaannya, namun tidak dapat di pungkiri masih  banyak kekeliruan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami nantikan dengan hati terbuka demi kesempurnaan penulisan makalah yang akan datang .
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca





Bandar Lampung, 13 November 2016


                                                                                                         Kelompok 4



ii
 
 



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... ........... i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ........... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ ........... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... ........... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ ........... 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. ........... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Konformitas...................................................................................... ........... 2
2.2. Aspek Konformitas............................................................................................. ........... 3
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Konformitas.......................................................... ........... 3
2.4. Tanda Konformitas............................................................................................. ........... 4
2.5. Penyimpangan Dalam Kelompok........................................................................ ........... 5
2.6. Teori Dalam Penyimpangan................................................................................ ........... 5

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... ........... 7
3.2. Saran................................................................................................................... ........... 7

iii
 
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap individu mempunyai keinginan untuk hidup secara berkelompok, di dalam kelompok tersebut setiap anggotanya memiliki sifat-sifat yang berbeda. Ketika seseorang ingin merasa nyaman dan ingin di hargai serta dapat di terima di dalam suatu kelompok maka ia harus berusaha menjadi peribadi yang baik dan dapat menyesuaikan dirinya dalam kelompok tersebut. Maka seseorang mempunyai sikap untuk mengubah dirinya demi suatu pencapaian yang baik. individu akan terpengaruh positif apabila di dalam kelompok tersebut baik. dan di dalam kelompok terdapat suatu norma atau aturan tersendiri yang menjadi dasar perilaku setiap anggotanya dalam mencapai suatu hasil bersama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian konformitas
2. Aspek konformitas
3. Faktor yang mempengaruhi konformitas
4. Tanda konformitas
5. Penyimpangan dalam kelompok
6. Teori dalam penyimpangan

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang konformitas dan penyimpangan dalam sebuah kelompok/masyarakat.





BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Konformitas
Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma yang ada.
Seseorang melakukan konformitas terhadap kelompok hanya karena prilaku individu didasarkan pada harapan kelompok atau masyarakat.
Konformitas berarti keselarasan, suatu bentuk sikap penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat/kelompok karena terdorong untuk mengikuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang sudah ada. Konsep konformitas sangat berhubungan erat dengan sosialisasi, sebab proses sosialisasi menghasilkan konformitas.
Bagaimana seseorang harus menyesuaikan dengan norma yang ada disekitarnya karena merasa terdorong dengan kondisi sekitar/ agar diterima di kelompoknya. contoh 1: ketika seorang tersebut nakal, dan dia ingin menjadi anggota di suatu kelompok yang baik atau normanya tegas, maka dia akan terdorong dari dalam hati untuk lebih menjadi lebih baik lagi (terpengaruh). Contoh ke 2: seseorang akan mengantri ketika dia akan mengambil uang di bank.
Dalam kehidupan sehari-hari, munculnya norma sosial ini seperti pada saat generasi remaja secara pelan-pelan membentuk standar bersama dalam berpakaian dan berperilaku.

Menurut para ahli:
Wigins (1994), konformitas adalah kecenderungan untuk mengikuti keinginan dan norma kelompok.
Jebua dan nurjayadi (2001), konformitas adalah suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman sebaya terhadap anggotanya tetapi memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan perilaku-perilaku tertentu pada anggota kelompok.
Kartono dan gulo (2000), konformitas adalah kecendurungan untuk dipengaruhi tekanan kelompok dan tidak menentang norma-norma yang sudah digariskan oleh kelompok.
Seseorang melakukan konformitas terhadap kelompok hanya karena perilaku individu didasarkan pada harapan kelompok atau masyarakat.

2.2 Aspek Konformitas
Aspek konformitas menjadi 5 yaitu :
a.       Peniruan.
Keiinginan individu untuk sama dengan orang lain baik secara terbuka baik maupun ada tekanan
b.      Penyesuaian
Keiinginan individu untuk dapat diterima orang lain menyebabkan individu bersikap konformitas tehadap orang lain.
c.       Kepercayaan terhadap orang lain
Semakin besar keyakinan individu terhadap informasi yang benar dari orang lain semakin meningkat ketepatan informasi yang meilih konform terhadap orang lain.
d.      Kesepakatan
Sesuatu yang sudah menjadi keputusan bersama menjadikan kekuatan sosial yang mampu menimbulkan konformitas.
e.       Ketaatan
Respon yang timbul sebagai akibat dar kesetiaan atau ketertundukan individu atas otoritas tertentu sehingga otoritas dapat membuat orang menjadi konform terhadap hal-hal yang disampaikan.


2.3 Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Menurut Sears ada 4 faktor yang mempengaruhi konformitas yaitu :
1.      Merasa takut terhadap celaan sosial.
alasan utama konformitas adalah demi memperoleh persetujuan atau menghindari celaan dari kelompok. Misalnya : salah satu alasan mengapa tidak menganakan pakaian bergaya hawai ketempat beribadah adalah karena semua umat yang hadir akan mersa dan melihat tidak senang atau bisa dikatakan tidak sesuai/etis



2.      Rasa takut terhadap penyimpangan
Rasa takut dipandang sebagai individu yang menyimpang merupakan faktor dasar dalam semua situasi sosial. Setiap individu menduduki suatu posisi dan individu menyadari bahwa posisi itu tidak tepat, berarti individu itu sudah menyimpang dalam fikirannya sendiri yang membuatnya merasa gelisah dan emosi terkadang menjadi tidak terkontrol.

3.      Kekompakkan dalam kelompok
Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas yang tinggi pula.
Alasan utama adalah bila orang merasa dekat dengan anggota kelompok yang lain akan semakin menyenangkan bagi mereka untuk mengakui dan semakin menyakitkan bila mereka saling mencela.

4.      Keterikatan terhadap penilaian bebas
Keterikatan sebagai kekuatan total yang membuat seseorang mengalami kesulitan untuk melepaskan suatu pendapat. Orang yang secara terbuka dan bersungguh-sungguh terikat suatu penilain bebas akan lebih enggan menyesuaikan diri terhadap penilaian kelompok yang berlawanan.

2.4 Tanda Konformitas
Tanda konformitas pada remaja menurut sears, ada 3 :
1.      Kekompakkan
Kekuatan yang dimiliki kelompok meyebabkan remaja tertarik dan ingin tetap ingin menjadi anggota kelompok. Eratnya hubungan remaja dengan kelompok disebabkan perasaan suka antar anggota kelompok serta harapan memperoleh manfaat dari keanggotaannya. Semakin besar rasa suka anggota yang satu dengan anggota yang lain dan semakin besar pula harapan untuk memperoleh manfaat dari anggota kelompoknya, serta semakin besar kesetiaan mereka maka akan semakin kompak kelompok tersebut.
1.      Penyesuaian diri              
2.      Perhatian terhadap kelompok



2.      Kesepakatan
Pendapat kelompok yang sudah dibuat memiliki tekanan kuat sehingga remaja harus loyal dan menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat kelompok.
1.      Kepercayaan
2.      Persamaan pendapat
3.      Penyimpangan terhadap pendapat kelompok
3.      Ketaatan terhadap tekanan
Tekanan atau tuntutan kelompok acuan pada remaja membuatnya rela melakukan tindakan walaupun remaja tidak menginginknnya.
1.      Tekanan karena menerima ganjaran, ancaman atau hukuman.
2.      Harapan orang lain

2.5 Penyimpangan dalam Kelompok
Adalah relatif terhadap norma suatu kelompok. Karena norma berubah maka penyimpanganpun berubah karena tidak semua orang menganut norma yang sama sehingga ada perbedaan mengenai apa yang menyimpang dan tidak menyimpang. Orang yang dianggap menyimpang adalah orang yang berperilaku menyimpang. Tetapi perilaku menyimpang bukanlah kondisi yang perlu untuk menjadi seseorang menyimpang.
Menurut James Vander Zanden : perilaku menyimpang adalah perilaku yang di anggap sebagai hal tercela diluar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang

2.6 Teori dalam Penyimpangan
Teori differential association
Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya, melalui proses belajar, seseorang mempelajari suatu kebudayaan yang menyimpang (Edwin H).
Teori labeling
Menurut Edwin M. Lemert seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling-pemberian julukan, cap, pandangan yang diberikan masyarakat kepada individu tersebut mula-mula seseorang melakukan penyimpangan primer kemudian sekunder sehingga mulai mengatur suatu gaya hidup menyimpang.

Teori Merton
Menurut Robert K. Merton penyimpangan sosial pada jenjang, yaitu pada jenjang struktur sosial/kelompok. Struktur menciptakan keadaan yang menghasilkan pelanggaran terhadap aturan dalam sosial. Menekan orang tertentu ke arah perilaku nonkonform.

Teori Anomi
Menempatkan ketidakseimbangan nilai dan norma dalam masyarakat sebagai penyebab penyimpangan, dimana tujuan-tujuan budaya lebih ditekankan daripada cara-cara yang tersedia untuk mencapi tujuan itu. Individu dan kelompok dalam masyarakat seperti itu harus menyesuaikan diri dan beberapa bentuk penyesuaian diri itu dijadikan sebagai sebuah penyimpangan.

Teori sosiologi atau teori belajar
Penyimpangan muncul dari konflik normatif dimana individu dan kelompok belajar norma-norma yang membolehkan penyimpangan dalam keadaan tertentu. Pembelajaran ini bisa mengadopsi norma-norma dan nilai-nilai yang menetapkan penyimpangan diinginkan atau dibolehkan dalam keadaan

Hubungan dalam BK
Ketika seorang guru BK baru masuk dan terdaftar di suatu sekolah, latar belakang guru bk tersebut baru selesai tamatan S1, dimana ia berada dalam suatu kumpulan yang sederajat atau bisa dikatakan sesama mahasiswa. Ketika ia berada di sekitar mahasiswa ia akan menyesuaikan dirinya dengan orang-orang d sekitar lalu berbeda suasana ketika berada di lingkungan kerja, dimana ia merasakan suatu perbedaan yang mendalam. Kita tahu lingkungan mahasiswa dengan pekerjaan/sekolah sangat berbeda, mulai dari cara berpakaian, cara bergaul dan bahkan langsung berhadapan dengan peserta didik.
Guru bk juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kelompok-kelompok atau ke seluruh peserta didik, gunanya agar ia dekat dan diterima. Sangat penting karena agar lebih mudah dalam proses pengumpulan data peserta didik.
 Maka dari itu guru bk tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya agar ia dapat diterima dengan baik dan dapat bekerja dengan nyaman.
BAB III
PENUTUP

3. 1. Kesimpulan
Tidak semua perilaku yang sesuai dengan norma kelompok karena orang memang sekedar berprilaku sama dengan orang lain. Perilaku sama dengan orang lain yang didorong oleh keinginan sendiri ini dinamakan konformitas.
Penyimpangan adalah relatif terhadap suatu kelompok atau suatu kelompok atau masyarakat. Karena norma berubah maka penyimpangan berubah, sebagai manusia yang cendurng bersifat konformis, maka ia beruhasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3.2. Saran
Agar dapat berkomunikasi dengan baik maka carilah suatu kelompk yang benar-benar mampu mengubah cara kita dalam berkomunikasi, sehingga dengan begitu kita mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar dimana kita akan berada. untuk mneghargai penyimpangan adalah dengan cara memahami tetapi bukan dengan menyetujui apa yang dipahami oleh penyimpang. Sehingga ketika konformitas yang dilakukan, diharapkan dalam kerangka positif.









DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...