Monday, December 19, 2016

PENGANTAR PENDIDIKAN ”Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan”

PENGANTAR PENDIDIKAN
”Pendidikan Sebagai Ilmu Pengetahuan”

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang cerdas karena dari semua makhluk ciptaannya manusialah yang memiliki akal guna berfikir. Terbukti dengan adanya pembuktian sejarah pada zaman dahulu manusia mencari makanan dengan memburu, menulis di batu ataupun tembok adalah bukti bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki potensi yang terus berkembang. Potensi yang dimiliki ini terus diasah dan dikembangkan hingga akhirnya manusia mampu mengubah perkembangan zaman dari tradisional hingga zaman yang modern.
Manusia terus  berfikir dan menghasilkan segala sesuatu dari apa yang telah ia pikirkan sebelumnya. Pada zaman dahulu orang menulis hanya di batu ataupun dedauanan namun sekarang manusia telah menulis di kertas dengan tinta pulpen. Ini mebuktikan bahwa manusia yang berfikir menghasilkan pengetahuan yang terus berkembang sepanjang hidup manusia itu sendiri.
Pada zaman sekarang, setiap orang terus berlomba dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dizaman modern ini semakin sulit pencari pekerjaan jika hanya lulusan sekolah menengah bahkan S1 sekalipun masih sibuk dalam mencari pekerjaan. Banyak yang mengatakan semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin tinggi pula ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Dengan adanya pendidikan dapat memudahkan anak dalam memahami ilmu pengetahuan secara jelas, rinci, serta bertahap.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.      Apa itu pendidikan dan pengetahuan?
2.      Apa saja syarat-syarat ilmu pengetahuan?
3.      Apa yang dimaksud ilmu normative,teoritis,praktis?
4.      Apa saja cabang-cabang dan ilmu pendidikan ?


1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1.      Perbedaan pendidikan dan pengetahuan
2.      Menjelaskan syarat-syarat ilmu pengetahuan
3.      Menjelaskan maksud ilmu normative,teoritis,praktis
4.      Menjelaskan cabang-cabang dan ilmu pendidikan

















BAB 2
PEMBAHASAN


2.1 Pendidikan dan Pengetahuan
            Sebelum kita tinjau lebih lanjut apa yang dimksud dengan pendidikan, terlebih dahulu perlu kiranya diterangkan dua istilah yang hampir sama bentuknya, pendidikan dan paedagojeg artinya ilmu pendidikan.

Paedagojeg atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mnendidik. Paedagogik berasal dari kata yunani paedagogik yang berarti pergaulan dengan anak – anak . paedagogos ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman yunani kuno yang pekerjaan nya mengantar. Dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Juga di rumahnya, anak-anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para paedagogos itu. Jadi, nyatalah bahwa pendidikan anak-anak yunani kuno sebagian besar diserahkan kepada paedagogos.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan yang berarti “education” adalah proses mengubah sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaraan).

Pendidkan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiaan nya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya. Sedangkan pengetahuan adalah objek daripada manusia melakukan proses pendidikan itu sendiri
Mengapa manusia perlu di didik karena pada dasarnya manusia terlahir dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Menurut dasar biologis bahwa manusia di lahirkan dalam keadaan tidak berdaya serta tidak dilengkapi dengan insting yang sempurna untuk menyesuai diri dalam menghadapi lingkungannya, perlu masa belajar yang panjang dan awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasman

Implikasinya anak manusia harus menerima bantuan, perlindungan dan perawatan, dan diperlukan pendidikan kembali atau redukasi.  Dasar sosioantropologis bahwa peradaban tidak terjadi dengan sendirinya dan masyarakat menginginkan kehidupan yang berada. Implikasinya pendidikan memerlukan personalisasi peranaan social budaya dalam rangka transmisi budaya,internalisasi budaya untuk transformasi dari organism biologis ke organism budaya

2.2 Syarat-Syarat Berdirinya Ilmu Pendidikan
            Pendidikan merupakan sebagian dari kehidupan masyarakat dan juga sebagai dinamisator masyarakat itu sendiri. Memang kita semua mengetahui betapa sektor pendidikan selalu terbelakang dalam berbagai sektor pembangunan lainnya,bukan saja karena sektor itulebih dilihat sebagai sektor konsumtif, juga karena “by definition” pendidikan adalah menjaga status quol masyarakat itu sendiri.

Dibawah ini akan kami kemukakan syarat-syarat ilmu pengetahuan yang ada pada umumnya serta persetujuan antara para ahli ilmu pengetahuan sebagai berikut.
a.)     Syarat pertama ialah ilmu itu harus ada objeknya, tiap-tiap ilmu pengetahuan harus ada objek tertentu. Objek itu dapat sesuai dapat sesuatu yang berwujud, misalnya psikologi kimia dan ada pula sesuatu yang tidak berwujud (sesuatu yang abstrak) misalnya ilmu pengetahuan.
b.)     Syarat kedua ialah ilmu disusun secara sistematis. Ilmu harus disusun secara teartur sehingga bagian-bagian nya tidak bertentangan satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang lengkap
Syarat ketiga yaitu ilmu harus memiliki metodelogi tertentu.



2.3 Ilmu Pendidikan Teotoris Dan Praktis
a. Ilmu pendidikan normative
            Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal sipakah “manusia itu”. Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya termasuk bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau suatu bangsa yang melakukan pendidikan .

b. Ilmu pendidikan teoritis
            Pada ilmu pendidikan teoritis ini mengutamakan pada pembahasan mengenai pendidikan itu sendiri serta tujuan  dari pendidikan. Ilmu pendidikan teoritis menyoal masalah-masalah teoritis pendidikan
1.      Apakah pendidikan itu?
Pendidikan adalah bimbingan yang diajarkan agar hidup ini lebih terarah. Seperti yang telah dibahas sebelumnya. Yang diterangkan dalam dua istilah paedagogiek artinya adalah ilmu pendidikan. Paedagogos yang berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbingnya,memimpin)
2.      Tujuan pendidikan
Pendidikan sudah ada sejak dahulu bahkan pada masa penjajahan. Bila diingat kembali dahulu VOC adaa pula membangun sedikit sekolah-sekolah yang diperuntuhklan untuk bumi putera dibeberapa kota perniagaan. Hal ini sudah sangat menjelaskan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi semua orang dengan pendidikan akan lebih meningkatkan mutu kehidupan dan kebudayaan rakyat pada umumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari pendidikan ialah membawa anak pada kedewasaan nya, yang berarti bahwa ia harus dapat menntukan diri sendiri dan bertanggung jawab atas seluruh keputusan nya
3.      Kewibawaan dalam pendidikan
Gzag berasal dari kata zggagen  yang berati berkata dapat kita katakana bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua itu adalah asli. Orangtua atau keluarga mendapat hak untuk mendidik anak-anak nya suatu hak yang tidak dapat dicabut karena terikat pada kewajiban.

c. Ilmu pendidikan praktis
Pada ilmu pendidikan praktis lebih membahas pada proses pendidikan itu sendiri. Ruang lingkup dan juga prose pendidikan
1.      Pendidikan dalam lingkungan keluarga
Pada zaman dahulu pendidikan yang diberikan oleh orangtua kepada anak nya lebih mengutamakan pada kelanjutan adat istiadat yang mereka terima dari nenek moyang yang merupakan tradisi. Telah dikatakan bahwa kewajiban sekolah adalah membantu keluarga dalam mendidik anak-anak. Pendidikan dalam lingkungan keluarga dinyatakan oleh banyak ahli didik dari jaman yang terlampau salah satu nya Comenius (1592-1670) seorang ahli didagtik yang terbesar, ia menegaskan bahwa tingkatan permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan dalam keluarga yang disebut scola-materna (sekolah ibu)

2.      Kesukaran dalam pendidikan
Pekerjaan dalam mendidik bukan lah hal yang mudah hasil dari pekerjaan mendidik tidak hanya ditentukan oleh kehendak si pendidik sendiri, tetap juga ditentukan oleh banyak factor mengingat hal-hal itu sudah tidak asing lagi jika dalam dunia pendidikan terdapat banyak sekali kesukaran yang disebabkan oleh keadaan ataupun pembawaan anak itu sendiri maupun oleh lingkungan dan atau oleh si pendidik itu sendiri beberapa kesuakaraan yang dimaksud adalah:
·         Keras hati dan keras kepala
·         Anak yang manja perasaan takut pada anak
·         Dusta anak

3.      Pendidikan dalam lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah disebut juga sebagai lingkungan pendidikan yang kedua. Sekolah didirikan oleh masyarakat atau Negara untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga yang sudah tidak mampu lagi member bekal persiapan hidup bagi anak-anak nya. Maka dari itu lah masyarakat atau Negara mendirikan sekolah-sekolah

4.      Guru sebagai pendidik
Tugas guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik maka untuk melakukan tugas itu tidak sembarang orang dapat melakukan nya syarat sebagai guru yang baik dalam undang-undang no 12 tahun 1954 tentang dasar dasar pendidikan dan pengajaran disekolah untuk seluruh Indonesia pada pasal 15 dinyatakan tentang guru sebagai berikut :
  1. Berijazah
  2. Sehat jasmani dan rohani
  3. Bertanggung jawab dan berjiwa nasional

Sikap sifat guru yang baik :
  1. Adil
  2. Percaya dan suka pada muridnya
  3. Sabar dan rela berkorban
  4. Berwibawa
  5. Penggembira
  6. Bersikap baik terhadap orang lain
  7. Menguasai mata pelajaran yang diajarkan
  8. Berpengetahuan luas

5.  Segi pendidikan
Adapun berbagai segi-segi atau macam-macam pendidikan itu ialah sebagai berikut :
·         Pendidikan jasmani
·         Pendidikan rohani
·         Alat pendidikan

Perlu kira dijelaskan disini bahwa penggunaan alat pendidikan itu tidak hanya soal teknis melainkan mempunyai sangkut paut yang erat sekali dengan pribadi yang menggunakan alat tersebut.

2.4 Cabang-Cabang Dan Ilmu Pendidikan
Menurut langeveld (1952)
Mengklasifikasikan cabang ilmu pendidikan sebagai berikut :
1. ilmu pendidikan teoritis
2. ilmu pendidikan sistematis
3. sejarah pendidikan
4. ilmu perbandingan pendidikan
5. ilmu pendidikan praktis
    A. metodik
    B. pendidikan keluarga
    C. pendidikan keagamaan

Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan anatara lain :
1.      ilmu-ilmu biologi, misalnya : mbriologi,anatomi,fisiologi dll
2.      ilmu jiwa misalnya :  ilmu jiwa umum , ilmu jiwa perkembangan , ilmu jiwa social
3.      ilmu-ilmu social msalnya : social , ekonomi , hukum dll






BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang kami buat dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses mengubah diri menjadi lebih baik dan dewasa dalam segala urusan dan tanggung jawab melalui pengajaran dan pelatihan sedangkan pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui dan terus dipelajari serta dikembangkan. 

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...