MAKALAH
KENAKALAN REMAJA USIA
SMA
(PENGGUNAAN NARKOBA
PADA PELAJAR)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat , karunia dan hidayah-Nya kepada kita semua
sehingga akhirnya tugas karya tulis ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam senantiasa kita curahkan pada Nabi Muhammad SAW beserta para
pengikutnya yang setia menemani hingga akhir zaman.
Tugas karya tulis yang diberi
judul “Kenakalan Remaja” ini ialah suatu karya tulis yang
terbentuk dari hasil kerja sama kelompok dimana tugas ini merupakan tugas
Perkembangan Peserta Didik .
Dalam penyelesain karya tulis ini
, penulis banyak mengalami kesulitan , terutama disebabkan oleh kurang
spesifiknya informasi yang didapatkan penulis karena hanya mengandalkan
pengamatan dilingkungan sekitar sebagai bahan penyusun karya tulis. Pada
akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan meskipun masih terdapat banyak
kekurangan.
Penyusunan karya tulis ini tak
lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya serta keridhoan-Nya kepada kita semua , amin.
Penulis menyadari bahwa tugas
karya tulis ini masih banyak memiliki kekurangan.Oleh karena itu segala saran
dan kritik yang membangun , penulis harapkan untuk kemajuan masa-masa
mendatang.
Harapan penulis semoga penulis
tugas karya tulis ini dapat diambil manfaatnya oleh pembaca.
Bandar Lampung, 15 Desember 2016
|
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR
.................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Tujuan dan Manfaat
Penulisan ........................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Narkoba ............................................................................ 3
2.2 Jenis Narkoba ...................................................................................... 3
2.2.1 Narkotika ..................................................................................... 4
2.2.2 Psikotropika ................................................................................ 6
2.2.3. Bahan Adiktif ............................................................................ 8
2.3 Penyebab Orang Kecanduan
Narkoba ........................................... 8
2.4 Akibat
Penggunaan Narkoba ............................................................ 8
2.5
Cara Pencegahan dan
Penyembuhan Narkoba ........................... 11
2.5.1 Peran Orang tua dalam
Mencegah Narkoba Sejak Dini .... 11
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan .......................................................................................... 20
3.2
Saran ..................................................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini diharapkan
mampu membantu dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar
dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab karena makalah ini disusun untuk menyajikan materi yang
mengarah pada terbentuknya kesadaran dari masyarakat baik bagi, orang tua
maupun remaja agar tidak mendidik dan mendekati ke pergaulan bebas.
Maka kami mengharap agar
masyarakat, orang tua, dan remaja yang kritis terhadap situasi serta kondisi
kehidupan luar, dimasyarakat, dan kehidupan bebas yang selalu berubah.
Dunia remaja sangat rentan
oleh pergaulan bebas. Karena terlalu bebasnya, seringkali kegiatan mereka
sehari-hari tidak terkontrol oleh pihak sekolah. Jika hal tersebut berlanjut
bukan tidak mungkin bahwa akan banyak hal negative yang akan menimpa mereka.
Salah satunya adalah terjerumusnya dalam dunia penyalahgunaan obat-obatan atau
narkoba.
Di kota-kota besar di
Indonesia, penyebaran narkoba pada kalangan remaja sudah tidak terkendali lagi.
Bandar-bandar narkoba bahkan sudah berani masuk ke lingkungan sekolah. Jelas
saja hal tersebut membuat banyak orang tua merasa resah dan khawatir atas
perkembangan serta pertumbuhan anaknya diluar sana. Mungkin saja di rumah
mereka terlihat biasa-biasa saja atau berkelakuan baik. Namun, bagaimana
prilaku mereka diluar sana.
Remaja sebenarnya tahu
kalau narkoba itu sangat berbahaya bagi mereka. Namun, tetap saja ada beberapa
diantara mereka yang menggunakannya entah karena ingin coba-coba atau
ikut-ikutan temannya. Tentu kenyataan tersebut sangat mengkhawatirkan karena
remaja adalah generasi penerus bangsa, bagaimana nasib bangsa di masa mendatang
jika banyak generasi penerusnya terlibat penyalahgunaan narkoba.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Penulisan Makalah ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca
tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda. Sehingga para generasi muda
mengetahui pengaruh buruk dari narkoba, sebab narkoba dapat merusak masa depan
generasi muda yang menjadi tumpuan harapan orangtua, agama, bangsa dan negara.
Disamping itu penulis juga
berharap dengan adanya karya tulis ini, masyarakat terutama para pengajar,
orang tua serta generasi muda lebih mengenali narkoba sehingga dapat mengetahui
solusi dan upaya penyembuhan narkoba. Adapun manfaat dari penulisan untuk
memberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya agar kita tidak terjerumus
didalamnya serta kita bisa menjadi penerus bangsa yang bersih dari narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Narkoba
Masih banyak orang belum
mengetahui apa sebenarnya narkoba itu, karena bersimpang siurnya pemakaian dari
istilah dan penafsirannya. Hal ini bisa terjadi karena istilah ini baru saja
disosialisasikan Badan Narkotika Nasional (BNN). Narkoba adalah singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan bahan adaktif lainya,yaitu nama seglongan zat
alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Kadang disebut juga Napza (Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek
samping seperti Halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara
penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh
zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang
menggunakan pipa hisapan.
Narkoba pada prinsipnya
adalah zat atau bahan yang dapat mempengaruhi kesadaran, fikiran dan prilaku
yang dapat menimbulkan ketergantungan kepada pemakaianya. Bila hal terakhir ini
kejadian pada seseorang, maka dapat dipastikan berakhirlah semua masa depan
gemilangnya. Dari itu dihimbau kepada seluruh putra/putri tercinta anak bangsa,
jangan sentuh itu narkoba.
Dampak kejahatan Narkoba
akan terimbas kepada seluruh keluarga. Merusak tatanan dan tata karma yang
pernah ada. Angka kejahatan narkoba berkembang pesat diseluruh Indonesia,
kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan warga Indonesia tapi juga orang asing.
Itu berarti sindikat internasinal sudah menjadikan Indonesia tidak saja sebagai
transit atau peredaran saja melainkan sebagai sarang produksi Narkoba
internasional.
2.2 Jenis Narkoba
Jenis narkoba yang umum atau sering disalahgunakan
yaitu :
2.2.1 Narkotika
Sebenarnya narkotika
adalah zat ataupun obat yang berasal dari sejenis tanaman atau bukan tanaman,
baik berbentuk semi sintetis maupun sintetis. Misalnya : mariyuana yang lebih
terkenal dengan nama ganja, bunga koka, kokain, opium yang digolongkan
narkotika menurut UU.R.I No 22 tahun 1976, antara lain :
A. Ganja/Mariyuana/Kanabis Sativa ( Halusinogen)
a. Ganja yang dikenal juga
dengan nama cannabis sativa pada mulanya banyak digunakan sebagai obat relaksan
untuk mengatasi intoksikasi (keracunan ringan). Bahan yang digunakan dapat
berupa daun, batang dan biji, namun kemudian disalahgunakan pemakaiannya.
b.
Banyak orang mengkonsumsi ganja dengan cara menghisap
seperti orang menghisap rokok. Ada juga dengan cara memasukkan ke dalam makanan
guna mendapatkan rasa nikmat.
c.
Membuat ketagihan secara mental dan berfikir menjadi
lamban dan pecandunya nampak bodohkarena zat tersebut dapat mempengaruhi
konsentrasi dan ingatan serta kemampuan berfikir menjadi menurun.
d.
Mengandung bahan kimia Delta-9tetrahydrocanabinol
(THC) yang dapat mempengaruhi pemakai dalam cara melihat dan mendengar.
e. Bahwa pemakai ganja dalam
waktu panjang dapat menyebabkan schizophrenia atau kegilaan. Efek yang di
timbulkan oleh pecandu ganja ; - Pemakai cenderung lebih santai - Rasa gembira
yang berlebihan - Sering berfantasy atau mengkhayal - Aktif berkomunikasi -
Nafsu makan bertambah besar - Sensitive - Kering pada mulut dan tenggorokan
B. Morfin
Morfin merupakan turuna
opium yang dibuat dari hasil pencampuran getah poppy (papaver sormary ferum)
dengan bahan kimia lain, sifatnya jadi semi sintetik.
Morfin merupakan zat aktif
dari opium. Di dalam dunia kedokteran zat ini digunakan untuk mengurangi rasa
sakit pada waktu dilakukannya pembedahan/operasi. Ketika pecah perang saudara
di amerika serikat tahun 1856 zat ini digunakan untuk serdadu yang luka,
mengurangi rasa sakit. Akan tetapi efeknya yang negative maka penggunya diganti
dengan obat-obatan sintetik lainnya.
C.Heroin
Heroin ini merupakan
turunan morfin yang sudah mengalami proses kimiawi. Pada mulanya heroin ini di
gunakan untuk pengobatan ketergantungan morfin, tetapi kemudian terbukti bahwa
kecanduan heroin justru lebih hebat.
Morfin atau heroin disebut
juga putaw. Bentuknya seperti serbuk putih tidak berbau. Efek penggunaaan
morfin, heroin (putaw) :
- Dapat menekan kegiatan system syaraf
- Memerlambat pernapasan dan detak jantung
- Memperbesar pembuluh darah - Mengecilnya bola mata
- Adanya perasaan mual-mual dan muntah-muntah bagi
korban pemula.
- Bila overdosis dapat merenggit nyawa
- Mengganggu kerja organ tubuh seperti jantung,
lever, paru, ginjal dan usus.
D. Kokain
Efek dari penggunaan kokain dapat
menyebabkan paranoid, halusinasi serta berkurang rasa percaya diri. Pemakaian
obat ini akan merusak saraf di otak. Selain memperburuk system pernafasan,
penggunaan yang berlebihan sangat membahayakan dan bisa membawa kematian.
Kokain yang turunannya putaw sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
2.2.2 Psikotropika
Psikotropika adalah
obat-obatan yang bukan narkotika, tetapi mempunyai efek yang sama dengan
narkotika apabila disalahgunakan. Karena sasaran dari obat-obatan tersebut
adalah syaraf-syaraf tertentu dari system syaraf pusat di otak. Pemakaian obat
ini menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.
Contoh obat-obatan yang
tergolong jenis psikotropika antara lain :
- Shabu-shabu
- Ekstasi, dengan nama
lain inex, amphetamin (zat psikostimulan)
- Rohypnol, pil koplo
- Mandrax A. Shabu Zat
yang tidak berbau dan bening ini merupakan komoditas baru yang sedang trend dan
laris.
A.
Shabu-shabu
Dalam dunia kedokteran
disebut juga dengan istilah Methamfetamine yang masih saudara kandung ecstasy,
karena sama-sama tergolong dalam keluarga psikotropika stimulansia dapat
menyebakan ketergantungan Indikasi :
-
Bentuk seperti kristal putih mirip vetsin
-
Efek penggunaan zat sama dengan ecstasy menyebabkan
kenikmatan semu
-
Mengakibatkan efek yang kuat pada system syaraf
-
Pemakai akan bergantung secara fisik dan mental
-
Penggunaan terus menerus dapat merusak otot jantung
-
Zat ini mendorong tubuh melampaui ambang batas
kekuatan fisik
-
Pemakai mersa terbang dengan perasaan kosong,
sementara itu berangsur
-
Angsur membangkitkan kegelisahan yang luar biasa
-
Efek langsung penggunaannya menjurus pada prilaku
-
Kekerasan
-
Berat badan menyusut
-
Kejang-kejang
-
Dapat menyebabkan impotent
-
Over dosis menyebakan kerusakan lever dan paru-paru
Akibat menggunakan shabu :
-
Berat badan menyusut
-
Kejang-kejang
-
Kerusakan ginjal
-
Gila · Impotent
-
Halusinasi
-
Paranoid
-
Serangan jantung
-
Mati merana
B. Ekstasi
Dari sekian banyak jenis
narkoba yang beredar maka ekstasi mungil inilah yang paling banyak di produksi
di dalam negeri. Selain dari bahan bakunya mudah di dapat harga jualnya pun
bervariasi mulai dari harga golongan “high class eksekutif” selebritis, diatas
Rp.100.000 hingga harga banting di warung kafe Rp. 10.000/butir.
Inex nama lain ekstacy ini
masih keturunan kandung psikotropika banyak di perjualbelikan bagai kacang
goreng. Ekstasi beredar dalam bentuk tablet dan kapsul dengan ukuran sebesar
kancing kerah baju yang berdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya : Adam,
Eva, Flash, Dolar, Bonjovi, Mike Tyson, Playboy, Apple, Angel, White Dove, dan
lain-lain.
Akibat menggunakan ekstasi
adalah :
· Diare/mual-mual, muntah
· Hiperaktif
· Gemetar tak terkontrol
· Denyut nadi sangat cepat
· Hilang selera makan
· Rasa haus yang amat
sangat
· Sakit kepala dan
pusing-pusing.
2.2.3. Bahan Adiktif
Meskipun bahan zat adiktif
bukan narkotika atau psikotropika tetapi penyalahgunaannya dapat berdampak
buruk bagi penggunanya, karena dapat menimbulkan ketergantungan atau ketagihan.
Selain merusak kesehatan diri pribadi akibat minuman keras yang mengandung
etanol, karbohidrat, tapi dapat memabukkan orang yang menenggaknya. Begitu juga
tembakau yang mengandung tar dan nikotin yang dapat menimbulkan penyakit
jantung koroner.
2.3 Penyebab Orang Kecanduan Narkoba
Menurut analisa dan
konseling yang diadakan, penyebab utama orang kecanduan narkoba oleh karena
ketidaktahuan akan bahaya yang ditimbulkan serbuk bahaya itu. Sehingga
masyarakat yang tidak tahu apa-apa terperosok kedalam jurang neraka ini, yang
mengakibatkan sulit kembali kepada jati diri yang sebenarnya. Ada lima factor
yang menyebabkan orang menyalahgunakan Narkoba, diantaranya :
1.
Dasar agama tidak kuat
2.
Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak sangat
jarang, tidak mau tahu.
3.
Pergaulan dalam lingkungan sekolah d. Pengaruh
masyarakat lingkungan
4.
Budaya yang masuk melalui elektronik dan media cetak
2.4 Akibat Penggunaan Narkoba
Dampak penyalahgunaan
Narkoba bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan
narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai,
kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara umum, dampak
kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1) Dampak penyalahgunaan
narkoba terhadap fisik:
-
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
-
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
-
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan
(abses), alergi, eksim
-
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan
fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
-
Sering sakit kepala, mual
-
-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
-
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan
reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
-
Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan
reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
-
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
-
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika
terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2) Dampak penyalahgunaan
narkoba terhadap psikis:
-
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan
gelisah
-
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga
-
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
-
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
-
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri.
3) Dampak penyalahgunaan
narkoba terhadap lingkungan social:
-
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan - Merepotkan dan menjadi beban keluarga
-
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
-
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat.
Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
4) Dampak tidak langsung
Narkoba yang disalahgunakan
-
Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan
dan perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.
-
Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang
baik-baik. Selain itu biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.
-
Keluarga akan malu besar karena punya anggota
keluarga yang memakai zat terlarang.
-
Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat
dikeluarkan dari sekolah atau perguruan tinggi alias DO / drop out.
-
Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu
narkoba akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.
-
Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban
Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
-
Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara
yang sangat menyiksa lahir batin.
5) Dampak Langsung Narkoba
Bagi Jasmani/Tubuh Manusia
-
Gangguan pada jantung
-
Gangguan pada hemoprosik o Gangguan pada otak
-
Gangguan pada tulang o Gangguan pada pembuluh darah
-
Gangguan pada endorin o Gangguan pada kulit
-
Gangguan pada sistem syaraf
-
Gangguan pada paru-paru
-
Gangguan pada sistem pencernaan
-
Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti
HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
-
Menyebabkan depresi mental.
-
Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
-
Menyebabkan bunuh diri o Menyebabkan melakukan tindak
kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa
ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan masyarakat atau kegagalan dalam
mencoba berhenti memakai narkoba. Namun orang normal yang depresi dapat menjadi
pemakai narkoba karena mereka berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan
melupakan masalah dirinya, akan tetapi semua itu tidak benar.
2.5
Cara Pencegahan dan
Penyembuhan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba
dapat dicegah dan bahkan sebaiknya harus dicegah. Lebih baik mencegah dari pada
mengobati, atau melakukan tindakan represif dan sangat merugikan bagi diri
sendiri maupun orang lain. Justru disinilah peran orang tua atau keluarga serta
kerabat yang sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba pada anak.
Berikut ini ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk
mengurangi resiko penyalahgunaan narkoba.
2.5.1
Peran Orang tua dalam
Mencegah Narkoba Sejak Dini
1.
Mempelajari masalah Narkoba Tidak mungkin anda
mencegah, jika Anda tidak tahu apa yang sedang anda coba untuk mencegahnya.
Ambillah kesempatan untuk mempelajari masalah narkoba. Dengan membaca,
mendengarkan ceramah, berdiskusi, dan membahas masalah narkoba di majalah,
koran, atau pada program televisi dan radio. Anda harus mengerti jenis-jenis
narkoba dan bahaya menggunakan narkoba yang nantinya kita akan sampaikan kepada
anak kita sebagai proses pendidikan tentang narkoba.
2.
Mengajarkan Anak tentang Masalah Narkoba Umumnya anak
dan remaja menerima informasi tentang narkoba dari luar rumah, sebagian besar
dari teman sebayanya. Sangat berbahaya ketika anak mengetahui suatu hal yang
baru hanya setengah-setengah. Saya katakan setengah-setengah karena biasanya
anak hanya tau enaknya saja tidak mengerti dampak yang ditimbulkan akibat
penyalahguanan narkoba. Untuk itu orang tua perlu mengajarkan tentang narkoba
secara detai kepada anak sehingga anak mengerti secara utuh dan mampu mengambil
langkah yang benar.
3.
Melarang Pemakaian Narkoba Melarang anak melakukan
pemakaian narkoba jenis apapun, termasuk rokok dan minuman beralkohol, dan ini
harus menjadi peraturan keluarga. Anda (orang tua) harus bisa mencontohkan anak
agar tidak mengkonsumsi hal-hal tersebut. Selain itu Anak harus memahami
hal-hal berikut ini dengan jelas.
-
Harus spesifik; jelaskan peraturan larangan memakai
narkoba. Bahas konsekuensinya jika melanggar aturan; apa hukumnya; bagaimana
pelaksanaannya; dan tujuan hukuman tersebut.
-
Harus Konsisten; Jelaskan pada anak bahwa peraturn
inti berlaku tetap, kapan saja, dan dimana saja, baik dirumah, di sekolah,
maupun dirumah teman dan ditempat lainnya.
-
Harus Masuk Akal; Jangan menambahkan konsekuensi atau
hukuman lain jika peraturan dilanggar. Jika peraturan dilanggar bertindaklah
bijaksana terapkan hukuman sesuai dengan peraturan awal yang sudah ditetapkan.
4. Cegah Pengaruh Negatif
Berita Kriminal Amati apa yang ditonton anak di
televisi. Anda tidak perlu menyensornya, akan tetapi anda perlu mengambil
kesempatan untuk menjelaskan kepadanya tentang berita kriminal. Berita kriminal
yang ditanyangkan ditelevisi hanya sepenggal dan sekilas saja, hal ini membuat
anak penasaran dan akan mencari tahu informasi itu diluar. Sebelum itu terjadi
berilah penjelasan dan informasi dari berita-berita itu. Hal ini dapat mecegah
anak untuk mencoba-coba khususnya tentang penyalahgunaan narkoba. Terdapat
banyak alasan mengapa jumlah jam yang diluangkan anak untuk menonton televisi
harus dibatasi hanya 2 jam saja. Siaran informasi di televisi yang mendorong
pemakaian narkoba adalah salah satu alasannya.
5. Mewaspadai Sikap dan
Perilaku Sendiri
Keluarga adalah lingkungan terdekat yang mempengaruhi
perkembangan perilaku anak. Anak akan meniru perilaku orang tuanya karena anak
memandang orang tua adalah sebagai figur mereka. Hingga usia remaja anak akan
meniru perilaku orang tuanya jadi yang perlu diwaspadai adalah sikap dan
perilaku anda. Apakah anda merokok? Apakah anda minum-minuman keras? Atau
bahkan anda memakai narkoba? hmm…Sangat disayangkan jika hal itu masih anda
lakukan. Jangan salahkan anak jika mereka nantinya mengunakan narkoba, karena
mereka mendapat contoh perilaku yang seperti itu. Jadi hemat saya, jadilah
teladan yang baik bagi anak. Jika anda merokok mulai dari sekarang berhentilah.
Jika anda suka minuman keras, hentikanlah. Sayangilah anakmu, generasimu!
6. Pola Hidup Sehat dalam
Keluarga
Hal yang perlu diwaspadai
dalam lingkunagn keluarga adalah keharmonisan. Penyalahgunaan narkoba merupakan
salah satu bentuk kenakalan anak. Faktor penyebab kenakalan remaja yang utama
adalah keluarga yang tidak harmonis. Maka dari itu, ciptakan keluarga yang
harmonis dan penuh kasih sayang. Jika anak mendapatkan kasih sayang dirumah
sendiri mereka tidak anak mencari diluar yang akhirnya lari ke narkoba.
Adapun Upaya Penyembuhan
dari Narkoba untuk siswa SMA meliputi:
a. Taubat, Niat Dan Doa
b. Detoksifikasi
c. Rehabilitasi
d. Terapi Agama
e. Terapi Seni
Teori Kebutuhan Maslow
Kebutuhan Maslow
a.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan paling dasar pada setiap orang
adalah kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat
berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis adalah potensi paling
dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.Manusia yang lapar
akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia
akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang
sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka
biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka
yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa makanan yang hendak dipilih,
bukan rasa lapar yang dirasakannya. Seseorang yang
sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur makanan.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari
kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah
satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa
diatasi. Manusia
dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya
penggerak untuk makan akan hilang. Bagi seseorang
yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian membayangkan
sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual. Kedua,
yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya. Setelah
manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus menerus
mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih
tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh,
seseorang yang minimal terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai
akan tetap merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap
kebutuhan tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.
b.
Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis
terpuaskan secukupnya, muncullah apa yang disebut Maslow sebagai
kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini
diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya
mengancam seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya,
kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan
fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia
tidak pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor,
kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman
akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka
akan bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang
yang tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara
berelebihan serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing
dan yang tidak diharapkannya.
c.
Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan
rasa aman telah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang
dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan
ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan
keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi
seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang
yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan
merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki
keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting
bagi dirinya. Ketika
ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi
Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua
orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta
menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta
kesalahan-kesalahannya. Maslow juga
mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta
yang menerima. Kita
harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan
meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan
kebencian.
d.
Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki
tercukupi, manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow
menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan
penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi[ Kebutuhan
yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi.] Kebutuhan yang
tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali
manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk
memasuki gerbang aktualisasi diri,
kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
e. Kebutuhan Kognitif
Menurut Maslow (1943) “Keinginan untuk tahu dan
mengerti adalah conative, yang harus dilakukan dengan usaha-usaha
tertentu, dan kebutuhan ini diperlukan layaknya kebutuhan dasar”. Maslow tidak
begitu jelas mengapa menempatkan kebtuhan kognitif ini diurutan atas dalam
hierarki kebutuhannya, tapi pastinya kebutuhan ini ditempatkan setelah
kebutuhan akan kasih sayang dan penghargaan dan sebelum kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
Pengetahuan menjadi prasyarat untuk mengaktualisasikan
diri karena jumlah pengetahuan sangat penting untuk motivasi mengembangkan
potensi dan perencanaan hidup. Ketika individu mengetahui dengan pasti petunjuk
dimana aktualisasi diri ditemukan, aktualisasi diri membantu memotivasi untiuk
mengikuti belajar tambahan. Menurut Maslow, proses pembelajaran dan pemahaman
itu tidak memiliki arti apa-apa jika tidak ditanamkan.
f. Kebutuhan Estetika
Kebutuhan estetika meliputi kebutuhan akan keindahan,
kesenian, musik, yang merupakan bagian dari aspirasi tertinggi dari individu.
Kebutuhan ini akan muncul jika kebutuhan-kebutuhan yang lain sudah terpenuhi.
Melalui kebutuhan inilah individu dapat mengembangkan kreativitasnya.
g. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar
Maslow adalah aktualisasi diri.] Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi
melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi.] Maslow
melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya
Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah
kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama
tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan
yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga
diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan hasil
penelitian ini adalah : Masalah penyalahgunaan narkoba atau napza khususnya
pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan
suatu bangsa pada umumnya.
Narkoba adalah barang yang
sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian
seseorang menjadi semakin buruk. Narkoba merupakan sumber dari tindakan
kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum. Dan dapat
menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik
maupun psikologis.
Pengaruh narkoba sangatlah
buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya maupun dampak social yang
ditimbulkannya, pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari
sekelompok orang saja, melainkan juga menjadi tugas bersama. Peran orang tua
dalam keluarga dan juga dari peran pendidikan di sekolah sangatlah besar pengaruhnya
untuk pencegahan penanggulangan narkoba. Dan perlunya peningkatan pengetahuan
bahaya narkoba bagi para remaja. Penanganan dini bagi para penggunaan narkoba
sangatlah penting.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan
kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah
ini. Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu
luang dengan kegiatan bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim, belajar, dan lain
sebgainya. Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada
kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka.
Dengan membahagiakan
mereka tanpa disadari kita telah membuka pintu kemudahan dan kesuksesan bagi
diri kita sendiri di masa yang akan datang. Salah satunya dengan cara tidak
mencoba narkoba walaupun itu hanya sedikit. Perlunya peran dari orang tua yang
harus memperhatikan anaknya agar tidak terjerumus ke dalam jurang narkoba.
Disamping itu perlu kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk memeberantas
peredaran narkoba. Remaja harus diperhatikan oleh semua pihak agar tidak
terjerumus pada penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment