Friday, December 2, 2016

CONTOH KASUS KONSELING DENGAN METODE RET


            Anisa adalah seorang siswa yang bercita-cita menjadi pengusaha, dia memiliki sifat yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.  Dia memiiki seorang ibu yang merupakan motivasi dalam hidupnya, sehingga membuat perasaannya saat ini bingung karena ibunya telah meninggal dunia. Anisa termasuk anak yang berprestasi disekolah, ketika di SD ia selalu masuk dalam 10 besar dikelasnya bahkan di SMP dan SMA ia selalu masuk dalam 5 besar dikelasnya. Anisa mempunyai keluarga yang harmonis, dia anak ke 3 dari 4 bersaudara. Anisa mempunyai sifat yang tertutup. Sehingga Anisa tidak mau menceritakan masalah yang dihadapinya kepada keluarganya. 
Selanjutnya, maka yang dilakukan adalah menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan yaitu berupa konseling. Mengenai keberlangsungan sekolah kedepannya. Masalah yang dihadapi Anisa sebenarnya adalah masalah yang sering dihadapi oleh remaja-remaja lainnya. dengan memberikan pengertian bahwa pada saat ini masih banyak hal yang dapat memotivasi diri untuk melanjutkan pendidikan misalnya orang tua(ayah), anggota keluarga dan teman-teman.


     Treatment/konseling
           
Konseli                        : Anisa
Kelas                           : XII IPA 3
Konselor                      : Dian
Hari/tanggal                 : JUMAT, 16 Mei 2015
Jam                             : 09.00 WIB
Tempat                        : Di ruang BK

Awal Percakapan.
(Terdengar suara ketukan pintu) tok....tok....tok...

Konseli              :    Permisi..., Assalamualaikum ?
Konselor            :    Iya, wa’laikumsalam, silahkan masuk...Oh Anisa, masuk-masuk Anisa Apa kabar Nis?
Konseli              :    Kurang baik,  bu. Kata teman saya ibu memanggil saya ke ruang BK, ada apa bu...?
Konselor            :    Oh iya nis, begini kemarin lusa ibu kekelas mu, kata teman kamu, kamu selama 1 minggu sudah tidak hadir, apakah itu benar ?
Konseli              :    Benar bu, sudah 1 minggu saya tidak hadir
Konselor            :    Oh….Jadi selama seminggu anisa sudah tidak masuk sekolah dan tidak mengikuti proses belajar dengan teman-teman yang lain. Jangan takut Anisa sepertinya kamu kelihatan gelisah, biasa saja dengan Ibu.

Activating
Konseli              :    Iya Bu saya takut karena saya sudah tidak masuk selama seminggu, ada permasalahan yang sedang saya hadapi saat ini Bu.
Konselor            :    Jadi kamu takut kalau ibu marah karena kamu tidak masuk selama satu minggu karena ada permasalahan yang sedang kamu hadapi. Sepertinya masalah itu sangat memberatkan kamu sampai-sampai kamu tidak masuk sekolah selama satu minggu ya?
Konseli              :    Iya bu,bagi saya masalah ini sangat berat sehingga mengganggu waktu sekolah saya.

Beliefs
Konselor            :    Setiap orang pasti mempunyai masalah nis, teman-teman kamu yang lain pasti juga mempunyai masalah tapi mereka masih bisa masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik, begitupun dengan kamu nis, kamu juga tetap bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain.
Konseli              :    Tapi masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada lagi motivasi saya untuk sekolah.
Konselor            :    Jadi rendi malas sekolah karena tidak ada lagi motivasinya?
Konseli              :    Iya bu, 2 minggu yang lalu ibu saya meninggal dunia dan ibu saya yang menjadi motovasi untuk saya
Konselor            :    Oh begitu ibu turut berduka cita ya nak, tapi nis kan masih ada ayah yang bisa menjadi motivasi untuk mu

Consequense
Konseli              :    Saya tidak terlalu dekat dengan ayah saya bu
Konselor            :    Oh jadi begitu permasalahannya, jadi anisa tidak terlalu dekat dengan ayah
Konseli              :    Iya bu, bahkan saya jarang berkomunikasi dengan ayah
Koselor              :    Kenapa anisa jarang berkomunikasi dengan ayah?
Konseli              :    Ayah terlalu sibuk bekerja, hanya pagi hari ketika diantar berangkat sekolah oleh ayah saya baru bisa berkomunikasi dengan ayah
Konselor            :    Ibu mengerti perasaannya anisa, apakah inspirasi dan semangat belajar hanya dapat diberikan oleh ibu ?
Konseli              :    iya bu hanya ibuku penyemangat hidup ku
Konselor            :    Sekarang anisa coba pikirkan, hidup ini tidak hanya bersama ibu, bukalah pemikiran anisa, bukan hanya ibu anisa saja yang dapat memberikan inspirasi anisa, tapi cobalah lihat ayah anisa yang begitu giat bekerja untuk membiayai, merawat  serta melindungi anisa, itu bisa menjadi penyemangat anisa dalam belajar. Hidup ini kan akan terus berjalan dan sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian, tidak hanya ujian semester tapi juga ujian nasional. Jika kamu terus seperti ini efek negatifnya kesehatanmu akan terganggu karena kamu hanya memikirkan masalah yang kamu hadapi saat ini sehingga membuat konsentrasi belajarmu akan terganggu dan akan berpengaruh terhadap nilai-nilaimu. Namun jika kamu mencoba untuk berfikir lebih rasional lagi bahwa masih banyak yang dapat memotivasimu seperti ayahmu, saudara dan teman-temanmu. Mereka juga motivasi bagi kamu yang menginginkan kamu berhasil dan untuk mencapai keberhasilan itu didapat melalui belajar yang giat sehingga kamu bisa tetap berprestasi dan lulus dengan nilai yang baik. Kalau menurut Anisa sendiri bagaimana?

Dispute
Konseli              :    Iya sih bu, masalah yang saya alami ini memang menggangu konsentrasi saya dalam belajar, apalagi sebentar lagi akan menghadapi ujian jika saya akan terus seperti ini bisa-bisa saya tidak lulus. tapi jika saya bisa melupakan masalah saya, saya pasti dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar bu.
Konselor            :    Jadi Anisa ada fikiran untuk mencoba melupakan masalah yang anisa alami, begitu?
Konseli              :    Iya bu, tapi bagaimana saya harus memulainya?
Konselor            :    Emmm, begini, jika anisa disekolah, anisa dapat memulai hal-hal positif yang anisa suka misalnya menyibukkan dengan membaca diperpustakaan, kerja kelompok dengan teman-teman sekaligus sharing dengan mereka. Lebih seringlah berinteraksi dengan mereka. Bagaimana menurut anisa sendiri?
Konseli              :    Iya sih bu sepertinya saya harus sering-sering berkumpul dengan teman-teman karena saat ini saya juga merasa kalau tidak seakrab dulu. Kalau begitu saya akan berusaha untuk mencoba membuka diri lagi dengan mereka, sehingga saya dapat melupakan masalah saya, saya lebih berkonsentrasi dalam belajar supaya saya dapat lulus dengan nilai yang baik dan cita-cita saya dapat diraih
Konselor            :    Berusaha dengan penuh semangat ya nis, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti kamu dapat melakukannya.
Konseli              :    Iya bu,  terima kasih bu atas solusinya, setidaknya kini membuat saya senang dan dapat berfikir yang lebih masuk akal. Oh iya bu kalau ada yang perlu saya ceritakan lagi, saya boleh datang lagi??
Konselor            :    Oh tentu saja anisa, silahkan.
Konseli              :    Kalau begitu saya pamit dulu mau kekelas ya bu ada mata pelajaran selanjutnya..
Konselor            :    Oh silahkan anisa… Belajar dengan semangat ya……
Konseli              :    Iya bu Assalamualaikum bu,,,
Konselor            :    Walaikumsalam

Cognitif effect of disputing

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...