Friday, October 14, 2016

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR



 Peroide usia antara 6-12 tahun merupakan masa peralihan dari pra-sekolah ke masa Sekolah Dasar (SD). Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas.  Pada umumnya setelah mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi kesehatannyapun semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Dengan kita mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya maka sebagai orangtua dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar tidak terjadi penyimpangan perilaku
Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah ( umur 6 -12 tahun) yaitu
1)      Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
2)      Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk    biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan diri)
3)      Belajar bergaul dengan teman sebayanya
4)      Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5)      Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6)      Belajar mengembangkan konsep (agama, ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari.
7)      Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk)
8)      Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap mandiri)
9)      Belajar mengembangkan sikap positif  kehidupan sosial.
10)  Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari.
Sedangkan menurut kajian Psikologi tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi
A. Perkembangan kognitif.
1)      Pengurutan,mampu untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya.
2)      Klasifikasi,mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda
3)      Decentering,mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah.
4)      Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal.
5)      Konservasi,memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut.
6)      Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain

B. Perkembangan Moral
1)      ( usia 6 sampai9 tahun) menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri.  semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja.
2)      ( Usia 9 – 12 tahun), seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden rule.
C. Perkembangan mental emosional dan social anak usia sekolah dasar tugas perkembangannya yaitu
1)      Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2)      Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka. Mereka yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orangtua, guru, akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.                                           
3)      Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat tentang diri dan rasa kemerdekaan dan kontrol. Mereka yang tetap yakin dengan keyakinan dan keinginan mereka akan tidak aman dan bingung tentang diri mereka sendiri dan masa depan.

D. Perkembangan Psikomotor anak usia sekolah dasar pada perkembangannya mencakup
-        Mampu melompat dan menari
-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
-        Dapat menghitung jari – jarinya
-        Mendengar dan mengulang hal – hal penting dan mampu bercerita
-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
-        Mampu membedakan besar dan kecil
-        Ketangkasan meningkat
-        Melompat tali
-        Bermain sepeda
-        Mengetahui kanan dan kiri
-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar
Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada anak yang berusia sekolah dasar antara lain;
1.      Suka membolos dari sekolah
2.      Malas belajar
3.      Keras kepala

Dengan mengetahui tugas perkembangan anak diatas maka peran orang tua sangat dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak untuk tumbuh dengan maksimal, sempurna dan seimbang butuh pengasuhan ayah dan ibu. Sehingga dapat tercipta keseimbangan antara otak kanan-kiri anak. Sebab setiap anak itu memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda-beda. Berikanlah rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk mendukung pertumbuhannya diproduksi secara maksimal.  Maka dari itu anak usia diatas 6 tahun otak kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan pengaruh 30 persen dan orang tua 70 persen. Oleh sebab itu dalam usia ini orang tua dituntut menjadi motivator.


No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...