Wednesday, October 26, 2016

MAKALAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna dari sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita kehidupan secara efektifitas manusia saling berhubungan satu antara lainnya. Dari perbedaan daerah di dunia Indonesia khususnya, sudah barang tentu beda daerah maka beda bahasa atau cara berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Seperti kata pepatah “lain lalang lain belalang”. Untuk mengatasi perbedaan agar menjadi sebuah vareasi hidup yang ideal Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau atau daerah menetapkan bahasa pemersatu aragraph yang di gunakan dan sudah di sepakati adalah bahasa ―melayu”.Seperti yang telah tertuang dalam sumpah pemuda. Akan tetapi Indonesia tidak semua/minoritas masyakatnya tidak bisa mengklasifikasikan kata yang sering di ucapkan dalam berbahasa aragraph, maka dari itu kami mencoba mengurai tentang ―kelas kata /kategori kata dalam Bahasa Indonesia.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian kata ?
2.      Apa saja jenis-jenis kata ?
3.      Apa saja pengertian dan contoh dari masing-masing jenis kata?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian kata
2.      Untuk mengetahui jenis- jenis kata
3.      Untuk mengetahui pengertian dan contoh kata dari masing-masing jenis kata

1.4  Manfaat Penulisan
1.      Memperoleh pengetahuan tentang macam-macam kata
2.      Memperoleh pengetahuan tentang pengertian masing-masing jenis kata
3.      Memperoleh pengetahuan tentang contoh kata dari masing-masing jenis kata
 
1.5  Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu : Studi Pustaka dengan  mengambil beberapa sumber dari buku-buku yang berhubungan dengan judul makalah ini dan mengambil sumber dari internet sebegai bahan refensi atau penambahan materi sebagai pelengkap dalam makalah ini.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kata
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

Menurut para tata bahasawan tradisional kata adalah satuan bahasa yang memiliki satu pengertian, atau kata  deretan huruf yang diapit oleh dua spasi, dan mempunyai satu arti.

Menurut bloomfiel (dalam chaer,1994:163), kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form) tidak dapat diulas atau dikomentari , seolah-olah batasan itu sudah bersifat final.

Jika ditinjau dari dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa).

Setiap kata mempunyai susunan dan urutan fonem yang tetap dan tidak dapat diubah tempatnya (van wijk 1968). Satu masalah lagi mengenai kata ini adalah yang disebut kata sebagai satuan grammatical menurut verhar (1978) bentuk-betuk kata bahasa Indonesia, misalnya mengajar, diajar adalah kata yang berbeda namun variaannya sama. Dalam bahasa berfleksi seperti bahasa latin, arab, italia dan bahasa inggris, setiap kata (verba, nomina, dan adjectiva) biasanya mempunyai bentuk yang sesuai dengan furngsi grammatical atau sintax.
Kata adalah satuan terkecil dari kalimat yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Kata-kata yang terbentuk dari gabungan huruf atau morfem baru kita akui sebagai kata bila bentuk itu sudah mempunyai makna (lahmudin finoza).
Kata adalah kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Atau kata adalah susunan dari huruf-huruf abjad yang mempunyai arti tertentu. Dengan demikian ada kumpulan bunyi ujaran atau kumpulan bebrapa huruf abjad namun tidak mengandung arti yang jelas, maka itu tidak di namakan kata.

2.2 Jenis-Jenis Kata
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini :
1.  Kata kerja (verba)
2.  Kata sifat (adjektiva)
3.  Kata keterangan (adverbia)
4.  Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
5.  Kelompok kata tugas ialah :
·         Kata Sandang (artikel)
·         Kata Depan (preposisi)
·         Kata Hubung (konjungsi)
·         Kata Seru (interjeksi)
·         Kata Tanya

2.3  Pengertian dan Contoh Jenis-Jenis Kata
1.  Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Kata kerja juga di sebut verba .

Ciri –ciri kata kerja:
1)               Kata tersebut terbentuk dari imbuhan me-, di-,ber-,ter-,me-kan,di-kan,memper-kan, diper-kan,dan memper-i.
2)               Kata tersebut dapat didahului kata telah, sedang, akan, hampir, dan sebagainya.
3)               Kata tersebut dapat diperluas dengan cara menambahakan dengan + kata sifat. Contoh: menghitung dengan teliti, lari dengan cepat, dan sebagainya.
 
Kata kerja dapat dikelompokan menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut.
1.      Ditinjau dari bentuknya, kata kerja dibedakan menjadi:
a.       Kata kerja dasar bebas adalah kata kerja berupa morfem dasar bebas.
Contoh:makan, mandi, tidur, duduk, pulang, pergi
b.      Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, atau pemajemukan.
Contoh:kehilangan, berpelukan, menari, tolong-menolong, makan-makan, seyum-senyum, cuci mata, campur tangan, makan hati

2.      Ditinjau dari hubungan dengan unsur lain dalam kalimat, kata kerja dibedakan menjadi.
a.       Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan kehadiran objek.
b.      Kata kerja aragraphe adalah kata kerja yang tidak memiliki objek.

3.      Ditinjau dari hubungan kata kerja dengan kata benda dalam kalimat, kata kerja dibedakan atas:
a.       Kata kerja aktif, biasanya berawalan me-, ber-, atau tanpa awalan.
Contoh:menyanyi, menulis, mencintai, berdua, berkata, makan, pergi, tidur, datang
b.      Kata kerja pasif, biasanya berawalan di- atau ter-.
Contoh:ditinju, dimakan, dilamar, ditembak, terlena, tertawa, tersiksa, terbawa, terkenal
c.       Kata kerja anti-aktif (aragrap) adalah kata kerja pasif yang tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif. Subjek pada kata kerja ini merupakan penanggap (pihak yang merasakan, menderita, atau mengalami).
Contoh:tembus, terantuk, kecopetan, kena pukul, kena marah
d.      Kata kerja anti-pasif adalah kata kerja aktif yang tidak dapat diubah menjadi kata kerja pasif.
Contoh:haus akan, benci terhadap, bertanam
4.      Ditinjau dari hubungan antara kata benda yang mendapinginya, kata kerja dibedakan atas:
a.       Kata kerja resiprokal adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak secara berbalasan. Kedua belah pihak terlibat perbuatan.
Contoh:berkelahi, bersentuhan, berpegangan, bermaaf-maafkan, saling memberi, saling membenci, baku hantam, baku tembak, tolong-menolong, cubit-cubitan
b.      Kata kerja non resiprokal adalah kata kerja yang tidak menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua pihak dan saling berbalasan.
Contoh:menulis, menari, menyayi, memburu

5.      Ditinjau dari sudut refrensi argumennya, kata kerja dibedakan atas:
a.       Kata kerja refleksif adalah kata kerja yang kedua referenya sama.
Contoh:bercemin, bercukur, berdadan, berhias, berjemur, melarikan diri, membaringkan diri
b.      Kata kerja non-refleksif adalah kata kerja yang kedua argumennya menpunyai referen yang berlainan.
Contoh:mengantuk, menangis, berlari, bekerja


2.  Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau sesuatu yang dibedakan. Kata ini disebut pula adjektiva. Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
 
Ciri –ciri kata sifat
1)      Kata tersebut terbentuk dengan tambahan ter- yang mengandung arti paling.
2)      Kata tersebut dapat diterangkan atau didahului dengan kata-kata lebih, agak, paling, sangat,     dan cukup.
3)      Kata tersebut dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi (pengulangan kata) + nya. Contoh: secantik-cantiknya, setinggi-tingginya dan sebagainya.

Berdasarkan bentuknya, kata sifat dapat dibedakan atas:
a.       Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar. Contoh: kuat, lemah, dan jauh.
b.      Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian. Contoh: terindah, mengecil, dan terbaru.
c.       Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang. Contoh: kekanak-kanakan, pontang –panting, dan gelap-gulita.
d.      Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan. Contoh: amoral, kreatif, dan super.
e.       Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata. Contoh: murah hati, keras kepala, dan kepala batu.

3.   Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan pada kata lainnya. Kata keterangan dapat dibedakan atas:
a.       kata keterangan tempat ialah semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi, misalnya: disini, disitu, dan dirumah
b.      Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan sesuatu dalam waktu tertentu, misalnya: sekarang, nanti, dan minggu depan.
c.       Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatau itu berlangsung. Contoh: dengan tongkat, dengan pisau, dan dengan membabi buta.
d.      Kata keterangan syarat ialah kata yang menjelaskan terjadinya suatu prosesdi bawah syarat-syarat tertentu. Misalnya: jikalau, seandainya, dan bila.
e.       Kata keterangan sebab ialah kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatau itu bisaberlangsung, misanya: sebab, karena, dan oleh karena itu.

4.       Kata Benda (Nomina)
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contohnya murid, burung, kursi, dan kemiskinan, adalah nomina.

Ciri –ciri kata benda:
1)      Kata tersebut terbentuk dari imbuhan: ke, pe,ke-an,per-an, dan –nya.
2)      Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang  +kata sifat.
 
Kata benda dibedakan menjadi dua berdasarkan wujudnya yaitu:
1.      Kata benda konkrit
Kata benda konkrit adalah kata benda yang wujud bendanya Nampak kelihatan dengan jelas dan dapat di tangkap oleh panca indra. kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem. Contoh buku, kertas, dan rumah
2.      Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan dan tidak dapat ditangkap panca indra, namun keberadaannya ada. Contohnya ide, udar, dan ilmu.

Berdasarkan bentuknya, kata dasar dikelompokan menjadi beberapa jenis berikut.
1.      Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem.
Contoh:gelas, air, meja, kardus, kami, kakak, November, motor, Koran, Palembang, ember, rumah, gunung
2.      Kata benda turunan, terbagi atas:
a.       Kata benda berimbuhan
Contoh:kementrian, pelabuhan, perusahan, kemasan
b.      Kata benda bereduplikasi
Contoh:rumah-rumah, dedaunan, bocah-bocah, pepohonan, buku-buku, mobil-mobilan, surat-surat kabar, lauk-pauk, sayur-mayur, padi-padian
c.       Kata benda yang mengalami proses pemajemukan
Contoh:ganti rugi, tata tertip, uang muka, tata kota, kontraindiksasi, semifinal, pascapanen, mahaguru, anak cucu, lalu lintas, sepak bola, pedagang eceran, unjuk rasa, orang terpelajar



5.  Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan orang, benda, atau sesuatu yang dibedakan. Kata ganti dibedakan atas:
1.  Kata ganti orang
a.       Kata ganti orang pertama, terbagi atas:
1)      Kata ganti orang pertama tunggal. Contoh:aku, saya, daku, ku, -ku
2)      Kata ganti orang pertama jamak. Contoh:kami, kita

b.      Kata ganti orang kedua, terbagi atas:
1)      Kata ganti orang kedua tunggal.Contoh:kamu, anda, engkau, kau, dikau, -mu
2)      Kata ganti orang kedua jamak.Contoh:kalian, kamu sekalian

c.       Kata ganti orang ketiga, terbagi atas:
a.       Kata ganti orang ketiga tunggalContoh:dia, beliau, ia, -nya
b.      Kata ganti orang ketiga jamakContoh:mereka, -nya

2.         Kata ganti penunjuk
a.       Kata ganti penunjak umumContoh:ini, itu
b.      Kata ganti penunjuk tempatContoh:sini, situ, sana, di sini, di sana, dari situ, ke sini, dari sana, ke sini, yakni, yaitu
c.       Kata ganti penunjuk ikwalContoh:begini, begitu
d.      Kata ganti penanya
1)      Kata ganti penanya benda atau orangContoh:apa, siapa, mana, yang mana
2)      Kata ganti penanya waktuContoh:kapan, bilamana, apabila
3)      Kata ganti penanya tempatContoh:di mana, ke mana, dari mana
4)      Kata ganti penanya keadaanContoh:mengapa, bagaimana
5)      Kata ganti penanya jumlahContoh:berapa
 
3.    Kata ganti yang tidak menunjukan pada orang atau benda tertentu.
Contoh:Sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa, apa-apa, anu, masing-masing, sendiri
6.  Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya benda (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Kata bilangan dapat dikelompokan menjadi berikut.
1)      Kata bilangan takrif adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah.
a.       Kata bilangan utama (aragrap), terbagi atas:
1.      Kata bilangan penuh adalah kata bilangan utama yang menyatakan jumlah tertentu dan dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain.
Contoh:satu, tiga, sepuluh, seratus, lima puluh ribu, juta, triliun, tiga miliar
2.      Kata bilangan pecahan, yaitu kata bilangan yang terdiri atas pembilang dan penyebut yang dibutuhi partikel per-.
Contoh:
3/4 = tiga perempat
2/3 = dua perempat
3.      Kata bilangan gugus (sekelompok bilangan)
Contoh:
lusin                  = 12
gros                   = 144 atau 12 lusin

b.      Kata bilangan tingkat adalah kata bilangan takrif yang melambangkan urutan dalam jumlah dan berstruktur ke+Num.
Contoh:kesatu, ketiga, kesepuluh, keduapuluh lima, keseratus

2)      Kata bilangan tak takrif dalah kata bilangan yang menyatakan jumlah tak tentu.
Contoh:suatu, beberapa, berbagai, tiap-tiap, segenap, sekalian, semua, sebagian, seluruh, segala




7.     Kata Sandang (Artikula)
Kata sandang adalah kata yang digunakan untuk membatasi kata benda. Kata sandang sebenarnya tidak mempunyai arti, tetapi hanya mempunyai fungsi, yaitu menjadikan sebuah kata itu sebagai kata benda. Contoh: Tuhan sang pencipta alam.

Kata sandang dapat dikelompokan menjadi berikut.
1.        Kata sandang khusus kata benda tunggal.
Contoh:si Feby, si Leky, gondrong, si kancil
2.        Kata sandang khusus kelompok.
Contoh: para bangsawan,  kaum pria, umat beragama
 
8.  Kata Depan (Preposis)
Kata depan atau preposisi adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan(frasa preposisional).

Macam-macam preposisi:
a.       Preposisi dasar, misalnya:  di , ke, dari, akan, antara, kecuali, bagi, dalam, daripada, tentang, pada, tanpa, untuk, demi, atas, depan, dekat.
b.      Preposisi turunan, terdiri atas:
1)      gabungan preposisi dan preposisi, misalnya : di depan, ke belakang, dari muka.
2)      gabungan  preposisi + preposisi +  non-preposisi, misalnya : di atas rumah, dari tengah-tengah kerumunan.
3)      gabungan preposisi + kelas kata + preposisi + kelas kata, misalnya dari rumah ke jalan, dari Bogor sampai Jakarta, dari pagi hingga petang.
4)      Preposisi yang menunjukkan ruang lingkup, misalnya sekeliling, sekitar, sepanjang, seputar.




9.        Kata Penghubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang  berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.

Macam-macam konjungsi:
·         Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
·         Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
·         Konjungsi pilihan, misalnya: atau
·         Konjungsi perlawanan, misalnya:  tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
·         Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
·         Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
·         Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
·         Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
·         Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
·         Konjungsi perluasan, misalnya: yang
·         Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
·         Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
·         Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.

10.       Kata Seru (Interjeksi)
Kata seru adalah kata yang sudah jelasmenyatakan maksud tertentu, yaitu seruan yang terdapat dalam kalimat perintah. Kata seru yang paling sering digunakan adalah partikel lah. Selain partikel lah, macam-macam kalimat seru yang biasa digunakan dalam bahasa kita adalah ah, oi, hai, wah, gih, adu, amboi, aduhai, masya Allah, dan sebagainya

 


11.       Kata Tanya (Intirogativa)
Kata Tanya adalah uraian kata Tanya yang dimasukan kata ganti Tanya. Macam-macam kata Tanya :
1)      Apa , digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang. Contoh: apa yang kau lakukan?
2)      Siapa, digunakan untuk menanyakan orang. Contoh: siapa namanya?
3)      Kapan, digunakan untuk menanyakan waktu. Contoh: kapan acara dimulai?
4)      Berapa, digunakan untuk menanyakan jumlah. Contoh: berapa banyak kucingmu?
5)      Dimana, digunakan untuk menanyakan tempat.contoh: dimana rumah kakekmu?
6)      Bagaimana, digunakan untuk menanyakan keadan atau cara.contoh: bagaimana kabar pamanmu?
7)      Mengapa, digunakan untuk menanyakan alas an. Contoh: mengapa kamu tidak masuk sekolah kemarin?

12.       Kata Tunjuk (Demonstrative)
Kata tunjuk adalah kata yang dipakai untuk menunjuk atau menandai orang atau benda secara khusus. Kata tunjuk dapat dibedakan atas:
1.         Kata tunjuk dasarContoh:itu,ini
2.         Kata tunjuk turunanContoh:berikut, begini, sekian, sedemikian, sebegitu
3.         Kata tunjuk gabunganContoh:di sana, di situ, di sini










BAB III
PENUTUP

4.1     Kesimpulan
Dalam realita yang ada, telah kita ketahui bersama bahwa perbedaan ada warna dari sebuah kehidupan, maka dari itu sudah barang tentu dan lazim dalam realita kehidupan secara efektifitas manusia saling berhubungan satu antara lainnya. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri atau kata adalah kumpulan dari beberapa huruf yang mengandung arti tersendiri. Berdasarkan ciri dan karakteristiknya kata dikelompokan menjadi kata kerja, kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata keterangan, kata depan, kata ganti, kata sandang, kata ulang, kata sambung dan kata seru.
 
4.2  Saran
1)      Bagi Pembaca
Agar dengan adanya makalah ini lebih menyadari bahwa pentingnya kata dan pengertianya dalam bahasa Indonesia. Pembaca diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang jenis-jenis kata dan penggunaan kata dalam bahasa Indonesia.

2)      Bagi Masyarakat
Masyarakat di harapkan untuk mengurangi sedikit demi sedikit penggunaan kata dalam bahasa gaul ataupun bahasa daerah , ini agar fungsi dari jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia lebih digunakan sebagai kata pemersatu.

3)      Bagi Saya sendiri
Saya diharapakan agar tidak hanya membuat makalah ini sebagai penambahan nilai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Tetapi juga sebagai bekal pengetahuan tentang jenis-jenis kata dan penggunaannya.



DAFTAR PUSTAKA
 
Waridah, Ernawati. 2009. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka



No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...