MAKALAH
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SMP
DISUSUN OLEH :
AGUNG ADTYA P
BHAKTI SURYA K
CINTYA MELWANDA J
DWI AGUSTINA
SYARIFAH
TIANA AGISTA
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang karakteristik peserta didik smp. Dan juga kami berterima kasih
pada RISNA ROGA MELIA,S.Pd.,M.Pd selaku Dosen mata kuliah Perkembangan dan
bimbingan belajar peserta didik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai peserta didik kategori
tingkat smp. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu
yang akan datang.
Bandar
Lampung, Oktober 2016
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... ............ i
KATA PENGANTAR............................................................................ ........... ii
DAFTAR ISI........................................................................................... .......... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................... ........... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ ........... 1
C.
Tujuan Penelitian................................................................................. ........... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Karakteristik
Perkembangan Anak Tingkat Sekolah Menegah
Pertama (SMP) 2
B.
Aspek-aspek
Perkembangan Anak Tingkat SMP................................ ........... 2
C.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Anak Tingkat SMP..................... ........... 5
D.
Karakteristik
Hubungan Remaja Dengan Teman Sebaya.................... ........... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ......................................................................................... ........... 9
B.
Saran.................................................................................................... ........... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi guru
bukanlah suatu hal yang mudah seperti yang kita bayangkan, tetapi menjadi guru adalah suatu hal yang sulit.
Menjadi guru berarti mempunyai amanah
yang sangat besar yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Guru pasti menghadapi
anak didik yang mempunyai sifat psikif
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain, baik dalam hal pemikiran,
kemauan, perasaan, latar belakang keluarga maupun jasmaninya. Seorang guru
harus dapat memahami perbedaan-perbedaan
itu dan harus mengenal karakteristik
peserta ddidik.
Siswa di
setiap sekolah terdiri dari bebagai
latar belakang. Siswa dalam satu kelas biasanya memiliki umur yang tidak
jauh berbeda , namun mereka memiliki
latar belakang yang berbeda. Ada
yang berasal dari keluarga berada
, ada pula yang berasal dari keluarga kurang mampu, seterusnya pasti setiap
siswa memiliki perbedaan yang harus
dipahami setiap guru, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
karakteristik peserta didik pada tingkat SMP?
2.
Bagaimana aspek-aspek
perkembangan anak tingkat SMP?
3.
Bagaimana faktor yang
mempengaruhi anak tingkat SMP?
4.
Apa
karakteristik hubungan remaja dengan teman sebayanya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menjelaskan Karakteristik perkembangan
anak tingkat SMP
2. Untuk menjelaskan gambaran aspek-aspek
perkembangan anak tingkat SMP
3. Untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi
anak tingkat SMP
4.
Untuk
menjelaskan hubungan remaja dengan teman sebayanya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik Perkembangan Anak Tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP)
Peserta didik adalah manusia
dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan
atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan,
sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan
pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri
sesuai dengan potensinya). Dalam tahap perkembangannya, peserta didik SMP
berada pada tahap periode perkembangan Operasional formal (umur
11/12-18 tahun). Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak
sudah mampu berpikir abstrak dan logis. Model berpikir ilmiah dengan tipehipotetico-deductive dan inductive sudah
mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa.
Sebagai upaya memahami
mekanisme perkembangan intelektual, Piaget menggambarkan fungsi intelektual
kedalam tiga persfektif, yaitu: (1) proses mendasar bagaimana terjadinya
perkembangan kognitif (asimilasi, akomodasi, dan equilibirium); (2) cara
bagaimana pembentukan pengetahuan; dan (3) tahap-tahap perkembangan
intelektual. Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya
dengan pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan
afektif.
B.
Aspek-aspek Perkembangan Anak
Tingkat SMP
Perkembangan anak memiliki beberapa aspek,yaitu
sebagai berikut
1.
Aspek Kognitif
Periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih
kurang sama dengan usia peserta didik SMP, merupakan ‘period of
formal operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada peserta didik
adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara
bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang konkrit atau bahkan
objek yang visual. Peserta didik telah memahami hal-hal yang bersifat
imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran, bahwa belajar akan bermakna
kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat
peserta didik . Pembelajaran akan berhasil kalau penyusun silabus dan
guru mampu menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan
harapan serta karakteristik peserta didik sehingga motivasi belajar
mereka berada pada tingkat maksimal.
Pada tahap perkembangan ini juga ada ketujuh kecerdasan
dalam Multiple Intelligences yaitu:
·
Kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional)
·
Kecerdasan logis-matematis (kemampuan berfikir runtut)
·
Kecerdasan musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola
nada dan irama)
·
Kecerdasan spasial (kemampuan membentuk imaji mental tentang
realitas)
·
Kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan
motorik yang halus),
·
Kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri
sendiri dan mengembangkan rasa jati diri), kecerdasan antarpribadi (kemampuan
memahami orang lain)
Di antara ketujuh macam kecerdasan ini, apabila guru
mampu meramu pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik yang
dipadukan dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran, maka akan
dapat membantu siswa untuk melalukan eksplorasi dan elaborasi dalam rangka
membangun konsep.
2. Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting
untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa
tahap.
Tahap-tahap tersebut antara lain:
1. Tahap
kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku
dan lambat. Ini terjadi karena peserta didik masih dalam taraf belajar
untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelum melakukan
suatu gerakan.
2. Tahap
asosiatif
Pada tahap ini, seorang peserta didik membutuhkan waktu
yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat
mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang
sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan
psikomotor.
3. Tahap otonomi
Pada tahap ini, seorang peserta didik telah mencapai
tingkat otonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun
dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini
disebut tahap otonomi karena peserta didik sudah tidak memerlukan
kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan.
3.
Aspek Afektif
Keberhasilan proses pembelajaran juga ditentukan oleh
pemahaman tentang perkembangan aspek afektif peserta didik . Ranah afektif
tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik.
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan
diapresiasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan
bahasa kedua atau bahasa asing. Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam
tingkah laku peserta didik yang sangat penting dalam penguasaan berbagai
materi pembelajaran, yang meliputi:
1)
Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang
kepada dirinya sendiri.
2)
Inhibition, yaitu sikap mempertahankan
diri atau melindungi ego.
3)
Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir,
tegang, dsbnya.
4)
Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
5)
Risk-taking, yaitu keberanian mengambil
risiko.
6)
Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri
individu pada perasaan orang lain.
Secara umum, semakin tinggi
tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak
cara berfikirnya. Guru harus memahami tahap-tahap perkembangan kognitif,
psikomotorik, dan afektif peserta didiknya, agar ketika mendesain dan
melaksakan proses pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan yang
telah dijelaskan diatas. Sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang
bermakna (meaningfully).
C. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Anak Tingkat SMP
1) Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek
perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain
banyak ditentukan oleh keluarga.
2) Kematangan
Untuk
dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga
mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam
berbahasa juga sangat menentukan.
3) Status Sosial Ekonomi Kehidupan
Sosial
banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat.
Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan
oleh keluarganya.
4) Pendidikan
Pendidikan
merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial
anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5) Kapasitas Mental Emosidan
Intelegensi
Kemampuan
berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali
terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan
berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya
seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.
Factor Lain Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia
SMP dan yang ada di lingkungan sekitar:
1.
Faktor Teman Sebaya
Makin bertambah umur, si anak makin memperoleh
kesempatan lebih luas untuk mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman
sebayanya,
Sekalipun dalam kenyataannya perbedaan-perbedaan umur
yang relatif besar tidak menjadi sebab tidak adanya kemungkinan melakukan
hubungan-hubungan dalam suasana bermain.
Anak yang bertindak langsung atau tidak langsung
sebagai pemimpin, atau yang menunjukkan ciri-ciri kepemimpinan dengan
sikap-sikap menguasai anak-anak lain, akan besar pengaruhnya terhadap pola-pola
sikap atau pola-pola kepribadian. Konflik-konflik terjadi pada anak bilamana
norma-norma pribadi sangat berlainan dengan norma-norma yang ada di lingkungan
teman-teman. Di satu pihak ia ingin mempertahankan pola-pola tingkah laku yang
diperoleh di rumah, sedangkan di pihak lain lingkungan menuntutsi anak untuk
memperlihatkan pola yang lain, yang bertentangan dengan pola yang sudah ada,
atau sebaliknya.
2.
Keragaman Budaya
Bagi perkembangan anak didik keragaman budaya sangat
besar pengaruhnya bagi mental dan moral mereka. Ini terbukti dengan sikap dan
prilaku anak didik selalu dipengaruhi oleh budaya-budaya yang ada di lingkungan
tempat tinggal mereka. Pada masa-masa perkembangan, seorang anak didik sangat
mudah dipengaruhi oleh budaya-budaya yang berkembanga di masyarakat, baik
budaya yang membawa ke arah prilaku yang positif maupun budaya yang akan
membawa ke arah prilaku yang negatif.
3.
Media Massa
Media massa adalah faktor lingkungan yang dapat
merubah atau mempengaruhi prilaku masyarakat melalui proses-proses. Media massa
juga sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan seseorang, dengan adanya media
massa, seorang anak dapat mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan dengan
pesat. Media
massa dapat merubah prilaku seseorang ke arah positif dan negatif. Contoh media
massa yang sangat berpengaruh adalah media massamassa saat ini berkembang
semakin canggih. Semakin canggih suatu media massa maka akan semakin terasa
dampaknya bagi kehidupan kita.
Elektronik antara lain televisi. Televisi sangat mudah
mempengaruhi masyarakat, khususnya anak-anak yang dalam perkembangan melalui
acara yang disiarkannya.
D. Karakteristik
Hubungan Remaja Dengan Teman Sebaya
Perkembangan kehidupan sosial remaja juga ditandai
dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupan
mereka. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berhubungan atau bergaul
dengan teman-teman sebaya mereka.
Studi-studi kontemporer tentang remaja, juga
menunjukkan bahwa hubungan yang positif dengan teman sebaya diasosiasikan
dengan penyesuaian sosial yang positif (santrock, 1998 ). Hartup (1982)
misalnay mencatat bahwa pengaruh teman sebaya yang harmonis selama masa remaja,
dihubungkan dengan kesehatan mental yang positif pada usia setengah baya
(Hightower; 1990). Secara lebih rinci, kelly dan hasnen (1987) menyebutkan 6
fungsi positif dari teman sebaya, yaitu :
1. Mengontrol impuls-impuls agresif.
Melalui interaksi dengan teman sebaya, remaja belajar bagaimana memecahkan
pertengahan-pertengahan dengan cara-cara yang lain selain dengan tindakan
agresi langsung.
2. Memperoleh dorongan emosional dan
sosial serta menjadi lebih independen. Teman-teman dan kelompok teman sebaya
memeberikan dorongan bagi remaja untuk mengambil peran dan tenggung jawab baru
mereka. Dorongan yang diperoleh remaja dari teman-teman sebaya mereka ini akan
menyebabkan berkurangnya ketergantungan remaja pada dorongan keluarga mereka.
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan
sosial, mengembangkan kemampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan
perasaan-perasaan dengan cara-cara yang lebih matang. Melalui percakapan dan
perdebatan dengan teman sebaya, remaja belajar mengekspresikan ide-ide dan
perasaan-perasaan serta mengembangkan kemampuan mereka memecahkan masalah.
4. Mengembangkan sikap-sikap seksual
dan tingkah laku peran jenis kelamin terutama dibentuk melalui interaksi dengan
teman sebaya. Remeja belajar mengenai tingkah laku dan sikap-sikap yang mereka
asosiasikam dengan menjadi laki-laki dan perempuan muda
5. Memperkuat penyesuaian moral dan
nilai-nilai. Umunya orang dewasa menhajarkan kepada anak-anak mereka tentang
apa yang benar dan apa yangb salah. Dalam kelompok teman sebaya, remaja mencoba
mengambil keputusan atas diri mereka sendiri. Remaja mencoba mengambil
keputusan atas diri mereka sendiri dalam penalaran moral
6. Meningkatkan harga diri. Menjadi
orang yang disukai oleh sejumlah besar teman-teman sebayanya membuat remaja
merasa enak atau senang tentang dirinya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bila kita mengamati perkembangan kemampuan berbahasa
anak dan perkembangan anak ,pada usia –usia remaja ini. Masa remaja merupakan
masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang
menentukandalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini saya dan semua pemahaman tentang
karakteristik perkembangan sekolah menengah dapat diserap ataupun diambil nilai
positif yang ada dalam makalah ini.
No comments:
Post a Comment