Sunday, November 27, 2016

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
A.PENTINGNYA KOMUNIKASI
            Komunikasi antar pribadi didefinisikan; Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Deddy Mulyana komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal.
            Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat.Menurut Schram diantara manusia yang saling bergaul, ada yang saling membagi informasi, namun ada pula yang membagi gagasan dan sikap.Begitu pula menurut Merrill bahwa dalam lingkungan pergaulan antar manusia selalu terjadi penyesuaian pikiran, penciptaan symbol yang mengandung pengertian bersama. Theodorson mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau kelompok orang dengan menggunakan symbol-simbol tertentu kepada satu orang atau kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh tertentu. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita pahami tetapi hubungan diantara komunikasi menjadi rusak.Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita tidak saja sekedar menyampaikan isi pesan tetapi kita juga menentukan kadart hubungan interpersonal, bukan saja menetukan” Content” tetapi juga “relationship”.
            Adapun bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua bagian;
Pertama: Komunikasi diadik (dyadic communication), yakni komunikasi yang berlangsung antar dua orang. Dalam komunikasi ini komunikator selalu memusatkan perhatiannya hanya kepada komunikan seorang tersebut, sehingga ketika dialog terjadi antara keduanya selalu berlangsung serius dan intensif.
Kedua; komunikasi Triadik (triadic communication) yakni komunikasi antar pribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang yakni seorang komunikator dua orang komunikan, pertama pesan disampaikan kepada B, kemudian kalau dijawab akan beralih kepada komunikan C secara dialogis.
            Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadic, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan.Sehingga seorang komunikator dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya. Selain itu umpan balik yang berlangsung juga terjadi, hal ini disebabkan karena proses komunikasi yang berlangsung efektif.
Berkomunikasi antar pribadi, merupakan keharusan bagi manusia, manusia membutuhkan untuk menjalin hubungan dengan sesamanya, selain itu ada sejumlah kebutuhan manusia yang hanya dapat di puaskan lewat komunikasi.Johnson (1981) mengatakan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.
1.      Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intlektual dan social.
2.      Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
3.      Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, dan membandingkan dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain.
4.      Kesehatan mental kita sebagian juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain. Lebih-lebih orang tersebut merupakan  tokoh yang signifikan dalam hidup kita. Bila hubungan kita bermasalah dengan orang disekitar kita , tentu akan menderita, sedih, cemas frustasi.
Kita membutuhkan konfirmasi dari orang lain yakni pengakuan berupa tanggapan dari orang lain yang menunjukkan bahwa diri kita normal, sehat dan berharga.
B.CIRI CIRI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
            1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu.
            2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu
3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas.
4. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
5. Komuniasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas balasan.
6. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, ada nya keterpengaruhan.
7. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan hasil.
8. Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna.
SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
a.       Komunikasi antar pribadi melibatkan di dalamnya perilaku verbal (kata ) dan non verbal (gerak tubuh).
b.      Komunikasi antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan.
c.       Komunikasi antar pribadi sebagai suatu proses yang berkembang, berawal dari perkenalan sekilas berlanjut ke persahabatan.
d.      Komunikasi antar pribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi dan koherensi (adanya benang merah yang terjalin antara pesan-pesan verbal dan non verbal).
e.       Komunikasi antar pribadi merupakan persuasi (mempengaruhi) antar manusia.klas a.3 okt 2016.klas b
TEORI PENGEMBANGAN HUBUNGAN dan JENIS HUBUNGAN ANTAR MANUSIA.
1.      Teori Self Disclosure
Teori ini dikembangkan oleh Joseph Luft; bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain.
2.      Teori Atribusi: mempelajari hubungan antar seorang dengan orang lainnya (Heider) beliau menerangkan jika kita melihat perilaku orang lain, maka kita harus melihat apa sebenarnya yang menyebabkan seorang berperilaku seperti itu.
3.      Teori Penetrasi Sosial dari Altmen dan Taylor: intinya adalah dalam hubungan antar pribadi telah terjadi penyusupan social (hubungan yang terjadi dengan menghitung untung rugi yang diperoleh)
4.      Teori Pandangan Proses: kualitas dan keaslian dari suatu hubungan antar pribadi dapat diramalkan dari pengetahuan yang dimiliki oleh pasangan komunikasi melainkan keadaan peribadi nya sendiri (hubungan asli atau semu)
5.      Teori Perspektif Pertukaran (Thibaut) bahwa hubungan antar pribadi bisa diteruskan dan juga dihentikan. Hal ini disebabkan kalau seorang bisa melihat factor-faktor pembanding dalam hubungan antar pribadi dengan seorang dengan hubungan antar pribadi dengan lainnya.
6.      Jenis-Jenis Hubungan Antar Peribadi (Duck) ada 4:
a.       Tahap Perkenalan, seseorang dikatagorikan sebagai kenalan kalau hubungannya itu terbatas pada derajat informasi yang dipertukarkan orang, pada saat bertemu untuk pertama kalinya yang diutamakan hanyalah sekedar menciptakan daya tarik, asal saling kenal  sudah cukup.
b.      Tahap Persahabatan, kelanjutan dari perkenalan menjadi persahabatan, dalam persahabatan menaruh kepercayaan, menaruh harapan kepadanya.
c.       Tahap Keakraban dan keintiman, persahabatan meningkat  menjadi hubungan yang akrab dan intim, hal tersebut terjadi karena banyak memiliki kesamaan dalam segala hal.
d.      Tahap hubungan persaudaraan; cinta yang menandai hubungan meskipun sangat emosional namun mereka merasakan sesuatu kedekatan  yang lain.
Dalam rangka melacak teori komunikasi kiranya perlu dijelaskan pengertian teori dan teori komunikasi dengan jalan menelaah pemikiran para pakar disiplin ilmu social secara umum dan para pakar disiplin ilmu komunikasi secara khusus.
Untuk menjelaskan komunikasi antar pribadi, kita berpijak pada teori-teori para tokoh komunikasi agar semakin jelas dan dapat dimengerti, sehingga menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua.
A.    TEORI DISONANSI KOGNITIF SOCIAL (Theory of Cognitive Dissonance)
Dissonance; situasi psikologis yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari ketidak serasian antara dua unsur atau hal dalam suatu proses komunikasi.
Sebagian besar Teoritis Kognitif percaya bahwa manusia memproses informasi yang diterima melalui lima tahap;
Pertama; sensory infut yakni terjadinya proses penginderaan terhadap stimuli yang ada dilingkungan. Tidak semua stimuli akan diserap oleh indra           . Hanya stimuli yang sesuai dengan kebutuhan saja yang masuk dalam proses ini.
Kedua central processing, pada tahap ini terjadi proses pemberian makna (persepsi) terhadap informasi yang masuk. Pemberian makna adalah proses yang rumit dan melibatkan banyak factor internal dan ekternal.
Ketiga; Information storage, yakni tahap penyimpanan informasi yang masuk ke gudang memori manusia.Ada dua tipe gudang memori; memori jangka pendek (short term memory) dan memory jangka panjang (longterm memory).
Keempat;, Information retrieveal yakni pemanggilan kembali informasi yang disimpan dalam gudang memori.
Kelima; utilization, bagaimana cara kita memanggil dan mentransformasikan informasi akan mempengaruhi perilaku nonverbal dan pembicaraan yang akan dilakukan ( Griffin, 2003.112-114).
            Teori ini banyak berhubungan dengan sikap, perubahan sikap dan persuasi. Semua teori konsistensi mulai dengan premis yang sama, semua orang lebih menyukai konsistensi dibandingkan dengan inkonsisitensi. Konsisitensi merupakan prinsip utama dalam proses kognitif dan perubahan sikap yang merupakan akibat informasi yang merusak keseimbangan. Salah satu varian teori konsisitensi kognitif adalah teori Disonansi kognitif.Istilak  disonansikognitif diambil dari teori yang dikemukakan oleh Leon Festinger, yang mana ketidaksesuaian antara kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Orang akan mengalami disonansi akan berupaya mencari dalih untuk mengurangi disonansi itu.
            Pada umumnya jika kita melihat orang yang sedang berprilaku dengan konsisten dengan apa yang diketahuinya, akan tetapi kenyataannya  menunjukkan lain bahwa ternyata seseorang itu sering kali tidak konsisten dengan perilakunya sendiri. Dari pernyataan festinger tersebut kita mengambil contoh; Seorang ibu berbelanja di pusat perbelanjaan yang mewah, tiba-tiba dia melihat sebuah took  perhiasan yang didalamnya menjual perhiasan kalung dan cincin berlian, si ibu sadar bahwa uang yang ada di dompetnya tidak cukup untuk membeli cincin berlian yang sangat diidamkannya. Keterpautan antara perilaku dengan situasi keuangannya tidak sesuai.
            Dalam teori ini tentulah kita dapat berfikir bahwa , jika seseorang mempunyai sesuatu yang baru dalam hidupnya berupa informasi atau opini yang tidak menuju kearah menjadi perilaku, maka informasi atau opini tersebut akan menimbulkan disonansi dengan perilaku. Akan tetapi apabila disonansi terjadi maka orang akan berupaya menguranginya dengan jalan mengubah perilaku akan kepercayaan opini atau informasi tersebut.
            Untuk menjelaskan teori Disonansi tersebut Festinger memberikan contoh perilaku pengurangan disonansi sbb; banyak orang yang percaya adanya orang yang membersihkan giginya tiga kali sehari, tetapi banyak pula orang yang tidak percaya bahwa ada yang menggosok giginya sesering itu, dalam hal ini disonansi  terjadi antara kepercayaan dan perilaku. Kemudian ada pula orang-orang yang sangat mudah dipengaruh oleh komunikasi yang menyatakan bahwa sungguh berbahaya jika  menggosok gigi terlalu sering, atau ada yang menyatakan bahwa ada merk pasta gigi yang sangat tinggi mutunya, sehingga bila menggunakan pasta gigi tersebut cukup sekali saja dalam sehari.
B. TEORI PERTUKARAN SOSIAL
            Teori ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain, karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Contoh dari pernyataan tersebut; Seorang A yang kaya raya tetapi broken home berteman si B yang sangat miskin, mereka terlihat sangat akrab, B selalu ada dimanapun si A berada begitu sebaliknya, dalam hal ini B akrab berteman dengan A karena A selalu memberikan bantuan kepadanya dalam bentuk materi, dan B membalas semuanya dalam bentuk perhatian kepada A, sehingga antara keduanya dapat dikatakan sebagai dua orang yang berhubungan karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya, dimana A berteman dekat dengan B, untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian yang selama ini tidak pernah didapatkannya dari kedua orang tuanya, sementara B berteman dan akrab dengan A untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti sandang, pangan agar dapat bertahan hidup dalam kondisi kemiskinan nya itu.
            Thibault dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model ini, menyimpulkan bahwa pertukaran social menurut mereka adalah ;  “ Bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan social hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan jika ditinjau dari segi ganjaran, biaya, laba dan tingkat perbandingan”.
            Dari asumsi diatas,      GANJARAN disini diartikan sebagai setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan.Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan social atas dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran berbeda-beda antara seseorang dengan yang lainnya, dan berlainan antar waktu yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya, mungkin penerimaan social lebih berharga dari pada uang, sedangkan buat si miskin, hubungan interpersonal yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran dari pada hubungan yang menambah pengetahuan.
            BIAYA adalah, akibat yang dinilai negative yang terjadi dalam suatu hubungan.Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konplik, kecemasan dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber-sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.Seperti ganjaran, biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
            Hasil atau Laba adalah ganjaran dikurangi biaya, bila seseorang merasa dalam suatu hubungan interpersonal, tidak memperoleh laba sama sekali, maka pasti ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Sebagai contoh si A mempunyai seorang teman yang cantik tetapi bau, sebagai seorang sahabat, tentunya A akan selalu memberikan masukan dan nasehat yang tidak membuat temannya tersinggung akan tetapi akan membuat temannya tersebut berfikir, misalnya dengan memberikan temannya rexona, hal ini dilakukan si A hanya sekedar supaya persahabatan dengan temannya akan berjalan terus, bantuan yang diberikan (biaya) A, ternyata lebih besar dari pada nilai persahabatan (ganjaran) yang diterima A, sehingga dalam hal ini A merasa rugi. Dari contoh tersebut, bila dikaitkan dengan teori pertukaran social, hubungan yang A dan temannya itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang lain.
            Tingkat Perbandingan menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa pengalaman individu pada masa lalu  atau alternative hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat perbandingannya turun. Sebagai contoh; bila seoarng janda pernah berhubungan dengan mantan suaminya sebelum terjadinya perceraian dalam hubungan yang bahagia, janda tersebut pasti akan mengukur ganjaran hubungan interpersonal dengan mantan suaminya itu. Makin bahagia janda tersebut pada hubungan interpersonal sebelumnya,berarti makain sukar pula janda tersebut memperoleh interpersonal yang memuaskannya.
C.    TEORI INOKULASI (Inocculation Theory).
Teori Inokulasi atau teori suntikan yang pada mulanya di tampilkan oleh Mc-Guire.Teori  ini mengambil analogi dari peristiwa medis. Orang yang secara fisik tidak siap untuk menahan penyakit infeksi, seperti cacar dan polio, memerlukan inokulasi (suntikan) vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya supaya dapat melawan penyakit tersebut.
Orang yang tidak memiliki informasi untuk mengetahui suatu hal, maka ia akan lebih mudah untuk dipersuasi atau dibujuk, dalam hal ini cara yang diperlukan untuk membuatnya agar tidak mudah kena pengaruh adalah menyuntiknya dengan argumentasi balasan. Menurut  Mc. Guire, orang dapat diinokulasi untuk melawan persuasi, sebagai contoh setiap dalam sebuah kompetisi selalu harus ada yang menang dan kalah, dalam hal ini terdapat dua kelompok yakni kelompok A dan B. Tiap kelompok berusaha untuk mempengaruhi serta membujuk orang lain untuk memilih kelompoknya agar menang dalam kompetisi tersebut. Orang pro ke kelompok A mungkin akan membentuk tim persuasi (membujuk) mereka, di mana tim persuasife ini berusaha mempengaruhi orang lain dalam bentuk persuasife yang bisa bermacam-macam, diantaranya dengan mengatakan bahwa kelompok lawan atau kelompok B merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang egois, tidak kompak, dengan demikian para persuasive tadi berharap dapat menyuntik orang lain dengan caranya sehingga mengakibatkan orang-orang lebih memilih kelompok A untuk menang.


D.TEORI KREDIBILITAS ( Credibility Theori).
            Kredibilitas adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).Gobbel, menteri Propaganda Jerman dalam perang Dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang komunikator yang efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
            Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos dan logos.Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya.Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seseorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedang logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya.
            James Mc. Croskey, menjelaskan bahwa kredibilitas seorang komunikator dapat bersumber dari kompetensi (competence), sikap (character), tujuan (intention) kepribadian (personality), dan dinamika (dynamics)
            Kompertensi ialah penguasaan yang dimiliki oleh seorang komunikator pada masalah yang dibahasnya.Seorang dokter misalnya lebih berkompeten bicara tentang kesehatan dari pada seorang insinyur Teknik sipil, begitu juga sebaliknya. Sikap menunjukkan pribadi komunikator, apakah ia tegar atau toleran dalam sebauh prinsip. Tujuan menunjukkan apakah hal-hal yang di sampaikan seorang komunikator punya maksud baik atau tidak.Kepribadian menunjukkan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan bersahabat.Sedangkan dinamika menunjukkan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau sebaliknya justru membosankan komunikan.
            Menurut bentuknya kredibilitas dapat dibedakan atas tiga macam, yakni:
1.      Initial Credibilkity
Yakni kredibilitas yang diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung, misalnya pembicara yang sudah punya nama bisa mendatang banyak pendengar, atau tulisan seorang Prof Deddy Mulyana yang sudah terkenal akan mudah dimuat di surat kabar, meski editor belum membacanya.

2.      Derived Credibility
Yakni.Kredibilitas yang diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung.Misalnya; Seorang Presiden memperoleh tepukan tangan dari masyarakat, karena pidato yang di sampaikannya bersifat menyenangkan hati para pendengarnya (masyarakat).
3.      Terminal Credibility
Yakni , kredibilitas yang diperoleh seorang komunikan setelah mendengarkan atau pembaca mengikuti ulasannya.
Seorang komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki pengetahuan yang dalam, pengalaman yang luas, serta adanya kekuasaan yang dipatuhi dan status social yang dihargai.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan sedikit, bahwa pada dasarnya kredibilitas seorang komunikator bisa berubah jika terjadi perubahan khalayak, topic dan waktu, artinya kredibilitas seorang pembicara pada suatu tempat belum tentu bisa sama ditempat lain, kalau khalayaknya berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan topik dan waktu, dalam hal ini seorang komunikator bisa saja menguasai topik tertentu, tapi belum tentu dengan topik yang lain. Begitu juga seorang pembicara yang sebelumnya memiliki kekuasaan bisa didengar oleh orang lain, tetapi ketika ia tidak berkuasa orang tidak mau lagi mendengarnya.
            E. TEORI BEHAVIORISME
            Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme, yakni yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif, dan juga psikoanalisis, yakni yang berbicara tentangalam bawah sadar yang tidak tanpak.Pada dasarnya Behaviorisme mencoba untuk menganalisa perilaku yang tanpak, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan.
            Behaviorime menggambarkan manusia sebagai makhluk yang digerakkan semuanya oleh lingkungan atau apa yang disebut dengan homo Mecaniskus, Salah satu tokohnya adalah Watson. Ia mengatakan bahwa, psikologi dalam kontek behavioral adalah cabang ilmu alam, dimana tujuan teoritasnya adalah pengalaman dan penguasaan perilaku. Ia menolak mind dijadikan objek kajian dalam bidang psikologi dan menegaskan bahwa psikolog objek kajiannya dibatasi hanya pada aspek perilaku saja. Ada 4 karakteristik penting behaviorisme;
1.      Menekankan  pada respon yang dikondisikan sebagi unsur perilaku.
2.      Menekankan pada perilaku yang dipelajari, menurut kaum behaviorisme, semua perilaku manusia kecuali instink merupakan hasil proses belajar.
3.      Berfokus pada perilaku binatang, menurut Watson tidak ada perbedaan esensial (hakekat) antara perilaku manusia dengan binatang. Dalam behavioristis, pada dasarnya semua pengalaman dan pengamatan serta struktur-struktur dalam masyarakat pada akhirnya akan menjadi perilaku kita, sebab semua peristiwa yang besar-besar selalu dimulai dari peristiwa yang kecil-kecil.
4.      Adapun teori ini selalu mengasumsikan manusia bahwa, perilaku manusia dianggap bersifat hedonistis (kesenangan) dan menghindari kerugian .Selain itu manusia pada dasarnya seperti robot, dimana lingkunganlah yang mengatur dan mengendalikannya.
Kesimpulan;
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manusia hidup adalah untuk berfikir, akan tetapi manusia hidup bukan hanya sekedar sebagai makhluk yang berfikir, karena manusia hidup juga berusaha untuk menemukan identitas dirinya untuk mencapai apa yang  didambakannya.
TEORI TENTANG ISYARAT-ISYARAT NONVERBAL
1.      TEORI KINESIK DARI BIRDWHISTELL.(kinesik; studi yang mempelajari gerakan-gerakan anggota tubuh)
Sejak awal tidak pernah merasa ragu terhadap bidang kajiannya Kinesik; yaitu ilmu yang mengkaji hubungan antara gerakan anggota tubuh dengan makna yang dikandungnya dalam suatu proses komunikasi. Ia dikenal sebagai bapak kinesik, sebagai seorang antropolog ia sangat tertarik dengan studi bahasa. Ia menggunakan linguistic sebagai satu model untuk karya kinesiknya. Dalam kenyataannya seringkali kinesik lebih dikenal dengan sebutan; Bahasa Tubuh.
Dasar pijakan teori dari Birdwhistell adalah; komunikasi merupakan suatu proses yang kompleks dan merupakan suatu gejala yang berhubungan dengan menggunakan banyak saluran. Kegiatan berkomunikasi telah menggunakan banyak saluran sensoris setiap manusia sehingga suatu analisis yang lengkap harus dibuat dengan memperhatikan penggunaan saluran tersebut. Satu dari sekian banyak kaitan penemuannya yang terpenting antara aktivitas tubuh dengan bahasa yang dikemukakan dalam paradigm analogi linguistic kinesik sebagai berikut:  keaslian studi tentang gerak gerik tubuh merupakan indikasinya yang pertama bahwa struktur kinesik itu parallel dengan struktur bahasa. Melalui studi tentang gerakan tubuh dalam konteksnya maka semua system kinesik menjadi jelas bentuknya yang menakjubkan seperti adanya kata-kata dalam suatu bahasa.Penemuan ini berubah menjadi suatu penyelidikan terhadap pelbagai komponen dari bentuk-bentuk gerakan tubuh yang amat kompleks yang akhirnya menjadi lebih jelas, bahwa ada perilaku tubuh yang fungsinya berhubungan nyata dengan pelbagai bunyi ucapan dalam bahasa sebagaimana ditunjukkan dalam kesederhanaan maupun kerumitan kata-kata.Akibatnya dapat juga menerangkan betapa luasnya suatu struktur perilaku sebagaimana juga ditunjukkan dalam suatu kalimat dalam paragraph tertentu.

TEORI PROKSEMIK ; studi yang mempelajari posisi tubuh dan jarak tubuh (ruang antar tubuh) sewaktu orang berkomunikasi antar persona. Tokohnya” HALL”
            Hall menegaskan bahwa hanya bahasa yang mempunyai tingkat variasi tertentu dalam berkomunikasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lain sehingga bahasa dijadikan media penghubung antar budaya. Namun kekhususan dalam proksemik mengacu pada penggunaan jarak dan ruang dalam berkomunikasi satu terhadap yang lain.
Proksemik adalah; studi tentang bagaimana seorang secara tidak sadar terlibat dalam struktur ruang, atau jarak fisik antara manusia sebagai sesuatu keteraturan, tertib pergaulan setiap harinya.Dari definisi tersebut maka yang dimaksudkan dengan ruang digunakan dalam interaksi antar manusia sebagai suatu ciri budaya tertentu.Dalam budaya yang berbeda satu dengan yang lainnya terlihat adanya sensoris-sensoris yang penting diperhatikan.Dalam kebudayaan tertentu contoh; dalam budaya orang Arab saling mencium dan berangkulan waktu bertemu jauh lebih penting.Orang Amerika saling menatap kala berbicara dan mendengarkan merupakan aspek yang penting dalam komunikasi antar pribadi.
Uraian di atas merupakan suatu petunjuk juga bahwa manusia sebagai bagian dari suatu struktur kebudayaan memiliki variasi ruang antar pribadi sendiri.
TEORI PARALINGUISTIK (TRAGER); adalah studi tentang penggunaan suara dan vokalisasi (misalnya membesarkan/mengecilkan suara). Analisis seperti ini penting kita ketahui karena sekuruh pembicaraan tentang komunikasi nonverbal dalam teori-teori isyarat berpusat pada katagori itu..
Linguistik; Ilmu Bahasa, ilmu yang mempelajari dan meneliti bahasa sebagai medium komunikasi.
Pengelompokan yang ketiga dari perilaku nonverbal adalah paralinguistic atau disebut juga dengan isyarat-isyarat vocal dalam berkomunikasi.Paralinguistik ini merupakan batas antara interaksi verbal dengan non verbal. Suara yang kita buat dalam proses pengucapan berkaitan dengan bahasa ucapan tetapi tidak berkaitan langsung dengan bahasa. Jadi kita memberikan tekanan tertentu dalam tanda-tanda verbal suatu bahasa, tanpa tekanan kata-kata itu tidak mendapatkan suasana peneguhan tertentu. Cara kerja Trager tidak diketahui secara baik jika dibandingkan dengan beberapa teori lainnya, trager membagi tanda-tanda paralinguistic atas            
Satu; Kualitas Suara, termasuk tanda-tanda tinggi atau rendahnya suatu letupan suara, kwalitas dari tekanan (keras, lembut, serius, santai) dan irama tertentu.
Kedua: Ciri-Ciri vocal, termasuk bunyi suara waktu orang sedang tertawa, menangis, berteriak, menguap, meludah, mengisap sesuatu.
Ketiga; Pembatasan Vokal; misalnya ragam yang terlihat dalam setiap kata.Contoh  sebuah kata mungkin bisa diucapkan dengan nada suara yang halus atau letupan kasar.
Keempat: Pemisahan vocal; termasuk factor-faktor yang mengandung irama yang mempunyai kontribusi pada tahap pembicaraan misalnya menyebutkan “ UH atau UM, bertepuk tangan dsbnya.


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...