TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
A.PENTINGNYA
KOMUNIKASI
Komunikasi antar pribadi
didefinisikan; Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang
atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa
umpan balik seketika. Deddy Mulyana komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal ataupun non verbal.
Pergaulan manusia merupakan salah
satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat.Menurut Schram diantara
manusia yang saling bergaul, ada yang saling membagi informasi, namun ada pula
yang membagi gagasan dan sikap.Begitu pula menurut Merrill bahwa dalam
lingkungan pergaulan antar manusia selalu terjadi penyesuaian pikiran,
penciptaan symbol yang mengandung pengertian bersama. Theodorson mengemukakan
bahwa komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau
kelompok orang dengan menggunakan symbol-simbol tertentu kepada satu orang atau
kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh
tertentu. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang
baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita pahami tetapi hubungan
diantara komunikasi menjadi rusak.Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita
tidak saja sekedar menyampaikan isi pesan tetapi kita juga menentukan kadart
hubungan interpersonal, bukan saja menetukan” Content” tetapi juga
“relationship”.
Adapun bentuk khusus dari komunikasi
antarpribadi dapat dibedakan atas dua bagian;
Pertama:
Komunikasi diadik (dyadic communication), yakni komunikasi yang berlangsung
antar dua orang. Dalam komunikasi ini komunikator selalu memusatkan
perhatiannya hanya kepada komunikan seorang tersebut, sehingga ketika dialog
terjadi antara keduanya selalu berlangsung serius dan intensif.
Kedua;
komunikasi Triadik (triadic communication) yakni komunikasi antar pribadi yang
pelakunya terdiri dari tiga orang yakni seorang komunikator dua orang
komunikan, pertama pesan disampaikan kepada B, kemudian kalau dijawab akan
beralih kepada komunikan C secara dialogis.
Apabila dibandingkan dengan
komunikasi triadic, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator
memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan.Sehingga seorang komunikator
dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya. Selain itu umpan balik
yang berlangsung juga terjadi, hal ini disebabkan karena proses komunikasi yang
berlangsung efektif.
Berkomunikasi antar
pribadi, merupakan keharusan bagi manusia, manusia membutuhkan untuk menjalin
hubungan dengan sesamanya, selain itu ada sejumlah kebutuhan manusia yang hanya
dapat di puaskan lewat komunikasi.Johnson (1981) mengatakan beberapa peranan
yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam rangka menciptakan
kebahagiaan hidup manusia.
1. Komunikasi
antar pribadi membantu perkembangan intlektual dan social.
2. Identitas
atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain.
3. Dalam
rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan
dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, dan membandingkan
dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain.
4. Kesehatan
mental kita sebagian juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan
kita dengan orang lain. Lebih-lebih orang tersebut merupakan tokoh yang signifikan dalam hidup kita. Bila
hubungan kita bermasalah dengan orang disekitar kita , tentu akan menderita,
sedih, cemas frustasi.
Kita membutuhkan konfirmasi dari
orang lain yakni pengakuan berupa tanggapan dari orang lain yang menunjukkan
bahwa diri kita normal, sehat dan berharga.
B.CIRI
CIRI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
1. Komunikasi antar pribadi biasanya
terjadi secara spontan dan sambil lalu.
2. Komunikasi antar pribadi tidak
mempunyai tujuan terlebih dahulu
3.
Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di
antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas.
4.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak
disengaja.
5.
Komuniasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas balasan.
6.
Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua
orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, ada nya keterpengaruhan.
7.
Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan
hasil.
8.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna.
SIFAT-SIFAT
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
a. Komunikasi
antar pribadi melibatkan di dalamnya perilaku verbal (kata ) dan non verbal
(gerak tubuh).
b. Komunikasi
antar pribadi melibatkan perilaku yang spontan.
c. Komunikasi
antar pribadi sebagai suatu proses yang berkembang, berawal dari perkenalan
sekilas berlanjut ke persahabatan.
d. Komunikasi
antar pribadi harus menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi dan koherensi
(adanya benang merah yang terjalin antara pesan-pesan verbal dan non verbal).
e. Komunikasi
antar pribadi merupakan persuasi (mempengaruhi) antar manusia.klas a.3 okt 2016.klas
b
TEORI
PENGEMBANGAN HUBUNGAN dan JENIS HUBUNGAN ANTAR MANUSIA.
1. Teori
Self Disclosure
Teori ini dikembangkan
oleh Joseph Luft; bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui
tentang dirinya, maupun orang lain.
2. Teori
Atribusi: mempelajari hubungan antar seorang dengan orang lainnya (Heider)
beliau menerangkan jika kita melihat perilaku orang lain, maka kita harus
melihat apa sebenarnya yang menyebabkan seorang berperilaku seperti itu.
3. Teori
Penetrasi Sosial dari Altmen dan Taylor: intinya adalah dalam hubungan antar
pribadi telah terjadi penyusupan social (hubungan yang terjadi dengan
menghitung untung rugi yang diperoleh)
4. Teori
Pandangan Proses: kualitas dan keaslian dari suatu hubungan antar pribadi dapat
diramalkan dari pengetahuan yang dimiliki oleh pasangan komunikasi melainkan
keadaan peribadi nya sendiri (hubungan asli atau semu)
5. Teori
Perspektif Pertukaran (Thibaut) bahwa hubungan antar pribadi bisa diteruskan
dan juga dihentikan. Hal ini disebabkan kalau seorang bisa melihat
factor-faktor pembanding dalam hubungan antar pribadi dengan seorang dengan
hubungan antar pribadi dengan lainnya.
6. Jenis-Jenis
Hubungan Antar Peribadi (Duck) ada 4:
a. Tahap
Perkenalan, seseorang dikatagorikan sebagai kenalan kalau hubungannya itu
terbatas pada derajat informasi yang dipertukarkan orang, pada saat bertemu
untuk pertama kalinya yang diutamakan hanyalah sekedar menciptakan daya tarik,
asal saling kenal sudah cukup.
b. Tahap
Persahabatan, kelanjutan dari perkenalan menjadi persahabatan, dalam
persahabatan menaruh kepercayaan, menaruh harapan kepadanya.
c. Tahap
Keakraban dan keintiman, persahabatan meningkat
menjadi hubungan yang akrab dan intim, hal tersebut terjadi karena
banyak memiliki kesamaan dalam segala hal.
d. Tahap
hubungan persaudaraan; cinta yang menandai hubungan meskipun sangat emosional
namun mereka merasakan sesuatu kedekatan
yang lain.
Dalam
rangka melacak teori komunikasi kiranya perlu dijelaskan pengertian teori dan
teori komunikasi dengan jalan menelaah pemikiran para pakar disiplin ilmu
social secara umum dan para pakar disiplin ilmu komunikasi secara khusus.
Untuk
menjelaskan komunikasi antar pribadi, kita berpijak pada teori-teori para tokoh
komunikasi agar semakin jelas dan dapat dimengerti, sehingga menambah wawasan
serta ilmu pengetahuan bagi kita semua.
A.
TEORI
DISONANSI KOGNITIF SOCIAL (Theory of Cognitive Dissonance)
Dissonance;
situasi psikologis yang tidak menyenangkan sebagai akibat dari ketidak serasian
antara dua unsur atau hal dalam suatu proses komunikasi.
Sebagian
besar Teoritis Kognitif percaya bahwa manusia memproses informasi yang diterima
melalui lima tahap;
Pertama;
sensory infut yakni terjadinya proses penginderaan terhadap stimuli yang ada
dilingkungan. Tidak semua stimuli akan diserap oleh indra . Hanya stimuli yang sesuai dengan
kebutuhan saja yang masuk dalam proses ini.
Kedua central
processing, pada tahap ini terjadi proses pemberian makna (persepsi) terhadap
informasi yang masuk. Pemberian makna adalah proses yang rumit dan melibatkan
banyak factor internal dan ekternal.
Ketiga;
Information storage, yakni tahap penyimpanan informasi yang masuk ke gudang
memori manusia.Ada dua tipe gudang memori; memori jangka pendek (short term
memory) dan memory jangka panjang (longterm memory).
Keempat;,
Information retrieveal yakni pemanggilan kembali informasi yang disimpan dalam
gudang memori.
Kelima;
utilization, bagaimana cara kita memanggil dan mentransformasikan informasi
akan mempengaruhi perilaku nonverbal dan pembicaraan yang akan dilakukan (
Griffin, 2003.112-114).
Teori ini banyak berhubungan dengan
sikap, perubahan sikap dan persuasi. Semua teori konsistensi mulai dengan
premis yang sama, semua orang lebih menyukai konsistensi dibandingkan dengan
inkonsisitensi. Konsisitensi merupakan prinsip utama dalam proses kognitif dan
perubahan sikap yang merupakan akibat informasi yang merusak keseimbangan.
Salah satu varian teori konsisitensi kognitif adalah teori Disonansi kognitif.Istilak
disonansikognitif diambil dari teori yang dikemukakan oleh Leon
Festinger, yang mana ketidaksesuaian antara kognisi sebagai aspek sikap dengan
perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Orang akan mengalami disonansi akan
berupaya mencari dalih untuk mengurangi disonansi itu.
Pada umumnya jika kita melihat orang
yang sedang berprilaku dengan konsisten dengan apa yang diketahuinya, akan
tetapi kenyataannya menunjukkan lain
bahwa ternyata seseorang itu sering kali tidak konsisten dengan perilakunya
sendiri. Dari pernyataan festinger tersebut kita mengambil contoh; Seorang ibu
berbelanja di pusat perbelanjaan yang mewah, tiba-tiba dia melihat sebuah took perhiasan yang didalamnya menjual perhiasan
kalung dan cincin berlian, si ibu sadar bahwa uang yang ada di dompetnya tidak
cukup untuk membeli cincin berlian yang sangat diidamkannya. Keterpautan antara
perilaku dengan situasi keuangannya tidak sesuai.
Dalam teori ini tentulah kita dapat
berfikir bahwa , jika seseorang mempunyai sesuatu yang baru dalam hidupnya
berupa informasi atau opini yang tidak menuju kearah menjadi perilaku, maka
informasi atau opini tersebut akan menimbulkan disonansi dengan perilaku. Akan
tetapi apabila disonansi terjadi maka orang akan berupaya menguranginya dengan
jalan mengubah perilaku akan kepercayaan opini atau informasi tersebut.
Untuk menjelaskan teori Disonansi
tersebut Festinger memberikan contoh perilaku pengurangan disonansi sbb; banyak
orang yang percaya adanya orang yang membersihkan giginya tiga kali sehari,
tetapi banyak pula orang yang tidak percaya bahwa ada yang menggosok giginya
sesering itu, dalam hal ini disonansi
terjadi antara kepercayaan dan perilaku. Kemudian ada pula orang-orang
yang sangat mudah dipengaruh oleh komunikasi yang menyatakan bahwa sungguh
berbahaya jika menggosok gigi terlalu
sering, atau ada yang menyatakan bahwa ada merk pasta gigi yang sangat tinggi
mutunya, sehingga bila menggunakan pasta gigi tersebut cukup sekali saja dalam
sehari.
B. TEORI PERTUKARAN SOSIAL
Teori ini memandang hubungan
interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang
lain, karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Contoh dari
pernyataan tersebut; Seorang A yang kaya raya tetapi broken home berteman si B
yang sangat miskin, mereka terlihat sangat akrab, B selalu ada dimanapun si A
berada begitu sebaliknya, dalam hal ini B akrab berteman dengan A karena A
selalu memberikan bantuan kepadanya dalam bentuk materi, dan B membalas
semuanya dalam bentuk perhatian kepada A, sehingga antara keduanya dapat
dikatakan sebagai dua orang yang berhubungan karena mengharapkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhannya, dimana A berteman dekat dengan B, untuk mendapatkan
kasih sayang, perhatian yang selama ini tidak pernah didapatkannya dari kedua
orang tuanya, sementara B berteman dan akrab dengan A untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya seperti sandang, pangan agar dapat bertahan hidup dalam kondisi
kemiskinan nya itu.
Thibault dan Kelley, dua orang
pemuka utama dari model ini, menyimpulkan bahwa pertukaran social menurut
mereka adalah ; “ Bahwa setiap individu
secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan social hanya selama
hubungan tersebut cukup memuaskan jika ditinjau dari segi ganjaran, biaya, laba
dan tingkat perbandingan”.
Dari asumsi diatas, GANJARAN
disini diartikan sebagai setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh
seseorang dari suatu hubungan.Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan social
atas dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Nilai suatu ganjaran
berbeda-beda antara seseorang dengan yang lainnya, dan berlainan antar waktu
yang satu dengan waktu yang lain. Buat orang kaya, mungkin penerimaan social
lebih berharga dari pada uang, sedangkan buat si miskin, hubungan interpersonal
yang dapat mengatasi kesulitan ekonominya lebih memberikan ganjaran dari pada
hubungan yang menambah pengetahuan.
BIAYA
adalah, akibat yang dinilai negative yang terjadi dalam suatu hubungan.Biaya
itu dapat berupa waktu, usaha, konplik, kecemasan dan keruntuhan harga diri dan
kondisi-kondisi lain yang dapat menghabiskan sumber-sumber kekayaan individu
atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan.Seperti ganjaran,
biaya pun berubah-ubah sesuai dengan waktu dan orang yang terlibat di dalamnya.
Hasil
atau Laba adalah ganjaran dikurangi biaya, bila seseorang merasa dalam
suatu hubungan interpersonal, tidak memperoleh laba sama sekali, maka pasti ia
akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Sebagai contoh si A
mempunyai seorang teman yang cantik tetapi bau, sebagai seorang sahabat,
tentunya A akan selalu memberikan masukan dan nasehat yang tidak membuat
temannya tersinggung akan tetapi akan membuat temannya tersebut berfikir,
misalnya dengan memberikan temannya rexona, hal ini dilakukan si A hanya
sekedar supaya persahabatan dengan temannya akan berjalan terus, bantuan yang
diberikan (biaya) A, ternyata lebih besar dari pada nilai persahabatan
(ganjaran) yang diterima A, sehingga dalam hal ini A merasa rugi. Dari contoh
tersebut, bila dikaitkan dengan teori pertukaran social, hubungan yang A dan
temannya itu mudah sekali retak dan digantikan dengan hubungan baru dengan orang
lain.
Tingkat
Perbandingan menunjukkan ukuran baku yang dipakai sebagai kriteria dalam
menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran baku ini dapat berupa
pengalaman individu pada masa lalu atau
alternative hubungan lain yang terbuka baginya. Bila pada masa lalu, seorang
individu mengalami hubungan interpersonal yang memuaskan, tingkat
perbandingannya turun. Sebagai contoh; bila seoarng janda pernah berhubungan
dengan mantan suaminya sebelum terjadinya perceraian dalam hubungan yang
bahagia, janda tersebut pasti akan mengukur ganjaran hubungan interpersonal
dengan mantan suaminya itu. Makin bahagia janda tersebut pada hubungan
interpersonal sebelumnya,berarti makain sukar pula janda tersebut memperoleh
interpersonal yang memuaskannya.
C.
TEORI
INOKULASI (Inocculation Theory).
Teori
Inokulasi atau teori suntikan yang
pada mulanya di tampilkan oleh Mc-Guire.Teori
ini mengambil analogi dari peristiwa medis. Orang yang secara fisik
tidak siap untuk menahan penyakit infeksi, seperti cacar dan polio, memerlukan
inokulasi (suntikan) vaksin untuk merangsang mekanisme daya tahan tubuhnya
supaya dapat melawan penyakit tersebut.
Orang
yang tidak memiliki informasi untuk mengetahui suatu hal, maka ia akan lebih mudah
untuk dipersuasi atau dibujuk, dalam hal ini cara yang diperlukan untuk
membuatnya agar tidak mudah kena pengaruh adalah menyuntiknya dengan
argumentasi balasan. Menurut Mc. Guire,
orang dapat diinokulasi untuk melawan persuasi, sebagai contoh setiap dalam
sebuah kompetisi selalu harus ada yang menang dan kalah, dalam hal ini terdapat
dua kelompok yakni kelompok A dan B. Tiap kelompok berusaha untuk mempengaruhi
serta membujuk orang lain untuk memilih kelompoknya agar menang dalam kompetisi
tersebut. Orang pro ke kelompok A mungkin akan membentuk tim persuasi
(membujuk) mereka, di mana tim persuasife ini berusaha mempengaruhi orang lain
dalam bentuk persuasife yang bisa bermacam-macam, diantaranya dengan mengatakan
bahwa kelompok lawan atau kelompok B merupakan kelompok yang terdiri dari
orang-orang yang egois, tidak kompak, dengan demikian para persuasive tadi
berharap dapat menyuntik orang lain dengan caranya sehingga mengakibatkan
orang-orang lebih memilih kelompok A untuk menang.
D.TEORI
KREDIBILITAS ( Credibility Theori).
Kredibilitas
adalah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber
sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima).Gobbel, menteri
Propaganda Jerman dalam perang Dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang
komunikator yang efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa
diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos dan logos.Ethos
adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga
ucapan-ucapannya dapat dipercaya.Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seseorang
pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedang logos adalah kekuatan
yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya.
James Mc. Croskey, menjelaskan bahwa
kredibilitas seorang komunikator dapat bersumber dari kompetensi (competence),
sikap (character), tujuan (intention) kepribadian (personality), dan dinamika
(dynamics)
Kompertensi ialah penguasaan yang
dimiliki oleh seorang komunikator pada masalah yang dibahasnya.Seorang dokter
misalnya lebih berkompeten bicara tentang kesehatan dari pada seorang insinyur
Teknik sipil, begitu juga sebaliknya. Sikap menunjukkan pribadi komunikator,
apakah ia tegar atau toleran dalam sebauh prinsip. Tujuan menunjukkan apakah
hal-hal yang di sampaikan seorang komunikator punya maksud baik atau
tidak.Kepribadian menunjukkan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan
bersahabat.Sedangkan dinamika menunjukkan apakah hal yang disampaikan itu menarik
atau sebaliknya justru membosankan komunikan.
Menurut bentuknya kredibilitas dapat
dibedakan atas tiga macam, yakni:
1.
Initial
Credibilkity
Yakni kredibilitas yang
diperoleh komunikator sebelum proses komunikasi berlangsung, misalnya pembicara
yang sudah punya nama bisa mendatang banyak pendengar, atau tulisan seorang
Prof Deddy Mulyana yang sudah terkenal akan mudah dimuat di surat kabar, meski
editor belum membacanya.
2.
Derived
Credibility
Yakni.Kredibilitas yang
diperoleh seseorang pada saat komunikasi berlangsung.Misalnya; Seorang Presiden
memperoleh tepukan tangan dari masyarakat, karena pidato yang di sampaikannya
bersifat menyenangkan hati para pendengarnya (masyarakat).
3.
Terminal
Credibility
Yakni , kredibilitas
yang diperoleh seorang komunikan setelah mendengarkan atau pembaca mengikuti
ulasannya.
Seorang komunikator
yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki pengetahuan yang dalam,
pengalaman yang luas, serta adanya kekuasaan yang dipatuhi dan status social
yang dihargai.
Dari penjelasan di atas dapat
diambil kesimpulan sedikit, bahwa pada dasarnya kredibilitas seorang
komunikator bisa berubah jika terjadi perubahan khalayak, topic dan waktu,
artinya kredibilitas seorang pembicara pada suatu tempat belum tentu bisa sama
ditempat lain, kalau khalayaknya berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan
topik dan waktu, dalam hal ini seorang komunikator bisa saja menguasai topik tertentu,
tapi belum tentu dengan topik yang lain. Begitu juga seorang pembicara yang
sebelumnya memiliki kekuasaan bisa didengar oleh orang lain, tetapi ketika ia
tidak berkuasa orang tidak mau lagi mendengarnya.
E.
TEORI BEHAVIORISME
Behaviorisme
lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme, yakni yang menganalisa jiwa
manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif, dan juga psikoanalisis, yakni
yang berbicara tentangalam bawah sadar yang tidak tanpak.Pada dasarnya
Behaviorisme mencoba untuk menganalisa perilaku yang tanpak, yang dapat diukur,
dilukiskan dan diramalkan.
Behaviorime menggambarkan manusia
sebagai makhluk yang digerakkan semuanya oleh lingkungan atau apa yang disebut
dengan homo Mecaniskus, Salah satu tokohnya adalah Watson. Ia
mengatakan bahwa, psikologi dalam kontek behavioral adalah cabang ilmu alam,
dimana tujuan teoritasnya adalah pengalaman dan penguasaan perilaku. Ia menolak
mind dijadikan objek kajian dalam bidang psikologi dan menegaskan bahwa
psikolog objek kajiannya dibatasi hanya pada aspek perilaku saja. Ada 4
karakteristik penting behaviorisme;
1. Menekankan pada respon yang dikondisikan sebagi unsur
perilaku.
2. Menekankan
pada perilaku yang dipelajari, menurut kaum behaviorisme, semua perilaku
manusia kecuali instink merupakan hasil proses belajar.
3. Berfokus
pada perilaku binatang, menurut Watson tidak ada perbedaan esensial (hakekat)
antara perilaku manusia dengan binatang. Dalam behavioristis, pada dasarnya
semua pengalaman dan pengamatan serta struktur-struktur dalam masyarakat pada
akhirnya akan menjadi perilaku kita, sebab semua peristiwa yang besar-besar
selalu dimulai dari peristiwa yang kecil-kecil.
4. Adapun
teori ini selalu mengasumsikan manusia bahwa, perilaku manusia dianggap
bersifat hedonistis (kesenangan) dan menghindari kerugian .Selain itu manusia
pada dasarnya seperti robot, dimana lingkunganlah yang mengatur dan
mengendalikannya.
Kesimpulan;
Dari
penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manusia hidup adalah untuk
berfikir, akan tetapi manusia hidup bukan hanya sekedar sebagai makhluk yang
berfikir, karena manusia hidup juga berusaha untuk menemukan identitas dirinya
untuk mencapai apa yang didambakannya.
TEORI
TENTANG ISYARAT-ISYARAT NONVERBAL
1. TEORI
KINESIK DARI BIRDWHISTELL.(kinesik; studi yang mempelajari gerakan-gerakan
anggota tubuh)
Sejak awal tidak
pernah merasa ragu terhadap bidang kajiannya Kinesik; yaitu ilmu yang mengkaji
hubungan antara gerakan anggota tubuh dengan makna yang dikandungnya dalam
suatu proses komunikasi. Ia dikenal sebagai bapak kinesik, sebagai seorang
antropolog ia sangat tertarik dengan studi bahasa. Ia menggunakan linguistic
sebagai satu model untuk karya kinesiknya. Dalam kenyataannya seringkali
kinesik lebih dikenal dengan sebutan; Bahasa
Tubuh.
Dasar pijakan
teori dari Birdwhistell adalah; komunikasi merupakan suatu proses yang kompleks
dan merupakan suatu gejala yang berhubungan dengan menggunakan banyak saluran.
Kegiatan berkomunikasi telah menggunakan banyak saluran sensoris setiap manusia
sehingga suatu analisis yang lengkap harus dibuat dengan memperhatikan
penggunaan saluran tersebut. Satu dari sekian banyak kaitan penemuannya yang
terpenting antara aktivitas tubuh dengan bahasa yang dikemukakan dalam paradigm
analogi linguistic kinesik sebagai berikut:
keaslian studi tentang gerak gerik tubuh merupakan indikasinya yang
pertama bahwa struktur kinesik itu parallel dengan struktur bahasa. Melalui
studi tentang gerakan tubuh dalam konteksnya maka semua system kinesik menjadi
jelas bentuknya yang menakjubkan seperti adanya kata-kata dalam suatu
bahasa.Penemuan ini berubah menjadi suatu penyelidikan terhadap pelbagai
komponen dari bentuk-bentuk gerakan tubuh yang amat kompleks yang akhirnya
menjadi lebih jelas, bahwa ada perilaku tubuh yang fungsinya berhubungan nyata
dengan pelbagai bunyi ucapan dalam bahasa sebagaimana ditunjukkan dalam
kesederhanaan maupun kerumitan kata-kata.Akibatnya dapat juga menerangkan
betapa luasnya suatu struktur perilaku sebagaimana juga ditunjukkan dalam suatu
kalimat dalam paragraph tertentu.
TEORI PROKSEMIK ;
studi yang mempelajari posisi tubuh dan jarak tubuh (ruang antar tubuh) sewaktu
orang berkomunikasi antar persona. Tokohnya” HALL”
Hall menegaskan bahwa hanya bahasa
yang mempunyai tingkat variasi tertentu dalam berkomunikasi antara budaya yang
satu dengan budaya yang lain sehingga bahasa dijadikan media penghubung antar
budaya. Namun kekhususan dalam proksemik mengacu pada penggunaan jarak dan
ruang dalam berkomunikasi satu terhadap yang lain.
Proksemik
adalah; studi tentang bagaimana seorang secara tidak sadar terlibat dalam
struktur ruang, atau jarak fisik antara manusia sebagai sesuatu keteraturan,
tertib pergaulan setiap harinya.Dari definisi tersebut maka yang dimaksudkan
dengan ruang digunakan dalam interaksi antar manusia sebagai suatu ciri budaya
tertentu.Dalam budaya yang berbeda satu dengan yang lainnya terlihat adanya
sensoris-sensoris yang penting diperhatikan.Dalam kebudayaan tertentu contoh;
dalam budaya orang Arab saling mencium dan berangkulan waktu bertemu jauh lebih
penting.Orang Amerika saling menatap kala berbicara dan mendengarkan merupakan
aspek yang penting dalam komunikasi antar pribadi.
Uraian
di atas merupakan suatu petunjuk juga bahwa manusia sebagai bagian dari suatu
struktur kebudayaan memiliki variasi ruang antar pribadi sendiri.
TEORI
PARALINGUISTIK (TRAGER); adalah studi tentang penggunaan suara dan vokalisasi
(misalnya membesarkan/mengecilkan suara). Analisis seperti ini penting kita
ketahui karena sekuruh pembicaraan tentang komunikasi nonverbal dalam
teori-teori isyarat berpusat pada katagori itu..
Linguistik;
Ilmu Bahasa, ilmu yang mempelajari dan meneliti bahasa sebagai medium
komunikasi.
Pengelompokan
yang ketiga dari perilaku nonverbal adalah paralinguistic atau disebut juga
dengan isyarat-isyarat vocal dalam berkomunikasi.Paralinguistik ini merupakan
batas antara interaksi verbal dengan non verbal. Suara yang kita buat dalam
proses pengucapan berkaitan dengan bahasa ucapan tetapi tidak berkaitan
langsung dengan bahasa. Jadi kita memberikan tekanan tertentu dalam tanda-tanda
verbal suatu bahasa, tanpa tekanan kata-kata itu tidak mendapatkan suasana
peneguhan tertentu. Cara kerja Trager tidak diketahui secara baik jika
dibandingkan dengan beberapa teori lainnya, trager membagi tanda-tanda paralinguistic
atas
Satu;
Kualitas Suara, termasuk tanda-tanda tinggi atau rendahnya suatu letupan suara,
kwalitas dari tekanan (keras, lembut, serius, santai) dan irama tertentu.
Kedua:
Ciri-Ciri vocal, termasuk bunyi suara waktu orang sedang tertawa, menangis,
berteriak, menguap, meludah, mengisap sesuatu.
Ketiga;
Pembatasan Vokal; misalnya ragam yang terlihat dalam setiap kata.Contoh sebuah kata mungkin bisa diucapkan dengan
nada suara yang halus atau letupan kasar.
Keempat:
Pemisahan vocal; termasuk factor-faktor yang mengandung irama yang mempunyai
kontribusi pada tahap pembicaraan misalnya menyebutkan “ UH atau UM, bertepuk
tangan dsbnya.
No comments:
Post a Comment