PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
A.
BATASAN
PSH (PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP)
Pendidikan seumur hidup (PSH) adalah
sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar
yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia (Mudyahardjo, 2001: 169)
B.
KARAKTERISTIK
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. HIDUP,
SEUMUR HIDUP, dan PENDIDIKAN merupakan tiga konsep pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.
2. Pendidikan
tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang
hidup.
3. Pendidikan
seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi mencakup
dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, pend. tinggi) dan jenis pendidikan.
4. Pendidikan
seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola pendidikan
non formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-kegiatan
belajar insidental.
5. Keluarga
memainkan peranan utama, peranan dasar dalam memulai pendidikan seumur hidup.
6. Masyarakat
juga memainkan suatu peranan yang penting dalam sistem pendidikan seumur hidup.
7. Pendidikan
seumur hidup menghendaki keterpaduan dimensi vertikal dan dimensi horizontal
dari pendidikan.
8. Bertentangan
dengan bentuk pendidikan yang bersifat elitis, pendidikan seumur hidup bersifat
universal.
9. Pendidikan
seumur hidup ditandai oleh adanya
kelenturan dan peragaman dalam dalam isi bahan, alat-alat , teknik, dan waktu
belajar .
10.
Pendidikan seumur hidup mengandung
fungsi-fungsi adaptif dan inovatif bagi individu dan masyarakat.
11.
Tujuan akhir pendidikan adalah
mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup.
12.
Ada tiga prasyarat utama bagi pendidikan
seumur hidup, yaitu : kesempatan, motivasi, & edukabilitas.
13.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip pengorganisasian semua
pendidikan.
14.
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah
prinsip pengorganisasian semua pendidikan.
15.
Pada tingkat operasional, pendidikan
seumur hidup membentuk sebuah sistem keseluruhan dari semua pendidikan.
C.
LATAR
BELAKANG PERLUNYA PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
1. Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah
a. Banyak
lulusan yg tak terserap dalam dunia
kerja.
b. Daya
serap rata-rata lulusan sekolah masih rendah
c. Pelaksanaan pendidikan sekolah tidak
efisien sehingga terjadi penghamburan
pendidikan (educational wastage), sepertiterjadinya putus sekolah.
2. Perubahan masyarakat dan peranan-peranan
sosial.
3. Pendayagunaan sumber-sumber yang belum optimal.
4. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang
sangat pesat.
D.
IMPLIKASI KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP BAGI PENDIDIKAN
SEKOLAH
1. Fungsi
dan tujuan sekolah :
a. Pendidikan sekolah merupakan salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung seumur hidup.
b. Pendidikan sekolah adalah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek kepribadian, baik kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Pendidikan sekolah merupakan suatu sistem terbuka.
d. Pendidikan sekolah memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan peserta didik dapat menggunakan
hasil belajarnya untuk belajar sendiri (self-learning)
dan membina diri sendiri (self-direction).
e.Pendidikan
sekolah hendaknya dapat membuat peserta
didik :
·
menyadari perlunya belajar seumur hidup,
·
meningkatkan
kemampuan belajar (educability),
memadukan pengalaman belajar di sekolah dan di luar sekolah
2. Program pendidikan sekolah
a. Kegiatan pend. terdiri atas kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler.
b. Kegiatan sekolah makin tertuju dan mengutamakan kegiatan belajar sendiri
dan mebina diri sendiri.
c. Proses pendidikan atau kegiatan belajar-pembelajaran melalui berbagai pengalaman.
No comments:
Post a Comment