Friday, November 4, 2016

HEGEL:KONSEP NEGARA INTEGRALISTIK

HEGEL:KONSEP NEGARA INTEGRALISTIK

1. Latar Belakang Hegel
Geogrg Wilhelm Friedrich Hegel di lahirkan di Stuttgart,Jerman,pada 27 Agustus 1770,di masa kecilnya ia sering membaca literatur,surat kabar,esai filsafat dan tulisan dengan berbagai topik,masa kanak kanannya di habiskan untuk membaca dan belajar bahasa latin.Ketika remaja Hegel sering membaca buku seperti syair Klopstock,Kristian Grave dan Gotthold Ephraim Lessing.Hegel adalah lulusan Teologi di Universitas Tubingen Jerman.Hegel juga pernah menerbitkan beberapa karangannya seperti “Journal Of Philosopy” dan sebuah artikel tentang perbedaan Filsafat Ficte dan Schelling dan pada tahun 1818 ia di  angkat sebagai profesor di Berlin.Kemdian dia meninggal pada tahun 1831 karna penyakit kolera.Sebelum kematiannya ia telah mendapatkan pengikut ( murid ) yang sangat besar di hampir seluruh Universitas di Jerman.Pemikirannya sering sekali di sebut “Hegelianisme”
2. Filsafat Hegel
Filsafat Hegel bersumber dari Descartes yang mengagungkan penggunaan rasio atau nalar dalam melakukan adaptasi terhadap alam sehingga menjadi pemilik alam.Filsafat Hegel dengan demikian,adalah suatu sistem yang memasukkan semua dunia yang ada di bawah ide rasio yang bersikap mencakup keseluruhan,baik dunia organik atau anorganik,dengan adanya keagungan atas rasio inilah yang pada akhirnya membawa Hegel pada sebuah filsafat yang meninggalkan keberadaan ruh absolute sebagai dasar pemikirannya,sistem filsafat Hegel meruju pada revolusi manusia,menurutnya apapun yang nyata merupakan hal yang rasional.Contohnya adalah Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia.


3. Civic Society (Masyarakat Sipil)
Menurututnya masyarakat sipil adalah masyarakat setelah pasca revolusi,di mana masyarakat ini penuh dengan kebebasan,terbebas belenggu faedolisme (penindasan),masyarakat ini juga di sebutkan oleh Hegel sebagai masyarakat yang bebas memilih hidup apa yang mereka suka dan memenuhi keinginan mereka sesuai kemampuan mereka,negara tidak memiliki hak untuk memaksakan jenis kehidupan tertentu kepada masyarakat sipil,seperti yang terjadi pada masyarakat faedol.
Masyarakat sipil terdiri dari individu individu yang masing masing berdiri sendiri atau dengan istilah Hegel bersifat Atomis.Meskipun demikian,masing masing individu dalam mengejar pemenuh kebutuhannya saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Dalam kata lain masyarakat sipil adalah masyarakat yang bekerja,sehingga kegiatan masyarakat sipil tidak dibatasi oleh negara,maka dalam masyarakat sipil terjadilah usaha penumpukan kekayaan yang intensif.Hegel berpendapat bahwa negara itu unik karna memiliki logika,nalar sistematis yang berfikir dan berprilaku tersendiri yang berbeda dengan yang dimiliki organ politik apapun.Menurut Hegel manusia pada dasarnya makluk rasional dan memiliki kesadaran sehingga kebebasan merupakan aspek penting yang harus di miliki oleh setiap insan,dalam siisi lain,Hegel juga memiliki pemikiran terhadap manusia apakah manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya apabila kebebasan tersebut di berikan sepenuhnya kepada manusia.Sedangkan menurut Suhelmi (2001,259-260) ketika manusia di berikan kebebasan harus ada kekuasaan yang bisa mengkontrol kebebasan tersebut.
4. Negara Integralistik

Hegel berpendapat bahwa negara bukanlah alat kekuasaan melainkan tujuan itu sendiri,maka bukan negara yang mengabdikepada rakyat melainkan rakyat yang mengabdi dan diabadikan demi negara itu dilakukan demii kesejahteraan dan kebaikan masyarakat itu sendiri,dan negara juga harus universal,dimana negara harus menyediakan dan tidak memihah golongan masyarakat manapun, negara dapat mengatur berdasarkan pengamanan dan penertiban,negara juga dapat menampung macam macam subjectivitas (pendapat masyarakat) sambil tetap mempertahannkan rasa kesatuan sosial,dalam konsep negara Integralistik adalah negara kesatuan masyarakat yang tersusun secara integral,sedangkan masyarakat adalah kesatuan organis yang tidak terpisah dan bergerak bersama ke dalam satu tujuan tunggal yang hakiki ( selamanya).Dalam proses penemuan tujuan ini pemimpin berperan sebagai kepala yang akan menuntun pergerakan dari unsur unsur yang ada di bawahnya,sehingga terciptalah keselarasan antara pemimpin dan rakyat.Ancaman terhadap ketidakseimbangan susunan organis harus di tuntaskan oleh alat yang diciptakan oleh negara agar tidak menghambat perjalanan dan tujuan dan kepentingan bersama,sedangkan seluruh elemen masyarakat adalah satu kesatuan utuh dimana jika terjadi keterpisahan dari salah satu elemen akan mengancam keseimbbangan harmonisasi hidup,konsep negara ini hendak mengatasi paham perseorangan dan paham golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum sebagai satu kesatuan.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...