Data diri konseli sebagai berikut :
Nama : Hendi Gusrinda
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tanggal lahir : Depok, 2 November 1996
Umur : 20 Tahun
Agama :
Islam
Kelas :
XI IPS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Depok
Alamat : Kota Depok, Jawa Barat
Deskripsi Kasus
Hendi adalah seorang
siswa SMA 1 Depok kelas XI, semester
kedua program studi IPS. Dia tinggal bersama orang tuanya, yang mendukung
cita-citanya menjadi seorang Kedokteran. Hendi berharap dapat
diterima di
Universitas Indonesia, dan telah berusaha sejak kelas X supaya nilai
rata-rata dalam rapor setiap semester minimal 7. Dalam usaha ini dia berhasil.
Selain itu, sejak kelas XI dia juga
berhasil dalam mengikat hati seorang siswi yang duduk di kelas yang sama. Mereka sudah biasa
pergi rekreasi bersama,
meskipun pihak
putri terpaksa main backstreet karena
orang tuanya belum mengizinkan untuk berpacaran. Pada awal semester kedua siswi
mengatakan bahwa orang tuanya telah mengetahui petualangannya dan memarahi dia, bahwa mereka
mengancam ini dan itu. Siswi itu merasa terpaksa memutuskan hubungan karena dia
tidak berani melawan orangtua.
Hendi jatuh dalam lembah depresi dan berpikir:“Apa gunannya meneruskan hidup di dunia ini?
Saya tidak rela dicintai oleh gadis lain ataupun mencintai gadis lain. Hanya
yang satu ini menjadi idaman saya! Sumber semangat belajarku dan pendukung
cita-citaku sudah lenyap!”. Hendi bolos
sekolah selama satu minggu. Ketika masuk kembali, dia dipanggil oleh konselor
di sekolahnya.
Ø (A) Kejadian yang
dialaminya adalah terputusnya hubungan percintaan dengan gadis yang dikaguminya, yang memutuskan hubunganya adalah pihak
putri, dengan memberikan alasan dilarang
oleh orangtuanya.
Ø (B) Hendi
berpikir “Ini
musibah besar, karena cintaku yang pertama dan abadi dihancurkan begitu saja”.
“Tidak ada gadis
lain yang akan
kucintai. Gadis lain juga tidak akan mencintai diriku setulus teman siswi ini.”
“Dunia telah bertindak kejam terhadap diriku, apa gunanya menyambung
benang hidupku ini?” “Siapa lagi yang akan memberikan inspirasi kepadaku untuk
mengejar cita-citaku kalau bukan dia?
Ø (C) Hendi mengalami
gejolak emosional dan goncangan dalam alam perasaannya, seperti merasa
kehilangan semangat hidup dan gairah untuk belajar, dan merasa putus
asa. Hendi memutuskan
untuk tidak masuk sekolah, ini tindakan
penyesuaian diri yang salah dan malah membahayakan kesuksesan dalam
belajarnya. Namun, karena teguran orang tua, dia terpaksa kembali ke sekolah setelah bolos selama
satu minggu.
Ø (D)
Membantu Hendi untuk menemukan
jalan keluar dari persoalan ini. Konselor dapat mulai dengan menjelaskan
kepadanya hasil analisa diatas, sehingga Hendi sedikit banyak mengerti apa alasannya sehingga
keadaanya sekarang begini. Kemudian konselor mulai menantang seluruh pikiran
yang tidak masuk akal tadi, misalnya dengan melontarkan pertanyaan “Apa
alasanmu berpendapat telah ditimpa musibah besar?”. Disamping itu, konselor
memberikan pandangan-pandangan baru kepada Hendi, misalnya: “Anggaplah pengalaman
berpacaran ini sebagai pelajaran yang berguna, yaitu Hendi mengalami
keindahan cinta, tetapi sekaligus lebih menyadari harus melihat situasi dan
kondisi siswi yang masih bersekolah seperti Hendi sendiri”.
Ø (E) Efek dari diskusi
ini adalah bahwa Hendi
mulai berubah
pikiran dan memandang pengalaman ini dengan cara yang lebih masuk akal. Efek
lebih lanjut adalah bahwa Hendi
menjadi lebih
tenang. Rasa kecewa masih ada, tetapi rasa kehilangan semangat sudah jauh
berkurang. Akhirnya Hendi memutuskan
untuk tidak lagi mengajak teman siswi itu pergi berdua dan mengejar pelajaran
yang tertinggal. Dan mengakhiri
hubungan pribadinya.
Daftar
kalimat pernyataan Irasional dan Rasional
No
|
Irasional
|
Rasional
|
1
|
Saya tidak peduli dengan seorang
penjahat
|
Seorang penjahat diadili karna kejahatannya
|
2
|
saya sangat glamour
|
Saya harus menabung agar menjadi orang kaya
|
3
|
Saya jarang Sholat
|
Dekatkan diri pada Tuhan
|
4
|
Saya kurang semangat belajar
|
Tingkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan
|
5
|
Saya tidak pernah membaca
|
Saya usahakan untuk hobi membaca
|
6
|
Saya tidak suka sayuran
|
Jaga pola hidup yang sehat
|
7
|
Saya tidak begitu pintar
|
Jadilah orang yang berfikir secara kritis
|
8
|
saya acuh dengan urusan orang lain
|
menghargai orang lain sesuai dengan kemampuan atau profesinya
|
9
|
Saya tidak berguna
|
Saya mencoba untuk menjadi orang yang bermanfaat
|
10
|
Saya tidak peduli dengan alam
|
Tanamkan reboisasi sejak dini
|
Contoh kasus menggunakan pendekatan
Rasional emotive terapi (ret)
Merasa diri paling hebat
Selfina
safitri adalah siswa sma n1 menggala dan dia bisa dibilangkan siswa yang paling
pintar dan cantik dikelas, dan selalu mendapat peringkat 1 setiap
semester.namun dan kesombongan dia banyak teman-teman yang tidak menyukai dia
dikarenakan dia merasa dirinya paling cantik dan pintar dikelas dan selalu
merendahkan teman-temannya. Dan jika temannya bertanya karna belum mengerti
saat mengerjakan tugas malah dia cuek dan mediam kan temanya.
Dan
berkata dasar bodoh masa gitu aja ngga bisa mengerjakan, dan akhirnya
teman-temannya merasa kesal dan mulai menjauhi dia dan tidak ada yang mau
berteman dengan dia lagi. Dan dia pun merasa kalau dirinya dijauhi oleh
teman-temannya sendiri dan hampir satu kelas tidak mau bicara dengannya lagi
dan bertannya kepadanya.
Akhirnya
dia mulai mendekati temannya dan bertannya kenapa pada diam dan mencuekin saya disaat saya bertannya kepada kamu orang, dan
dia bertannya lagi apa salah saya kenapa pada diam semua saat saya bertannya
kepada kalian.
Identifikasi
masalah :diatas bahwa selfina safitri merasa kehilangan teman-temannya karena
kesombongan dirinya
Selfina
:assalamualaikum bu
Konselor
:waalaikumsalam fina silahkan masuk dan duduk apa ada yang bisa ibu bantu nak,
ibu senang jika kamu bersedia bercerita tentang masalah kamu dan bisa berbagi
masalah dengan ibu
Sel :saya bingung buk harus cerita dari
mana bu?
Kon :tidak perlu bingung dan merasa
ragu-ragu waktu masih banyak kamu tenangkan diri dulu dan bicara pelan-pelana
apa yang mau kamu sampaikan.
Sel :iya bu begini buk akhir2 ini
teman-teman saya ko pada menjauhi saya semua, saya kebingungan mengapa mereka
pada menjauhkan saya dan mendiamkan saya
Kon :yaya ibu bisa pahami, emang sifat
kamu kepada temen-temanmu bagaimana?
Sel :ya baik-baik aja bu dan saya
sering mencuekin mereka disaaat mereka bertannya dan minta dijelaskan materi
disaat mereka belum mengerti dan saat mereka bertannya saya selalu diam dan
berkata kerjakan sendiri dasar bodoh atau tolol sama mereka
Kon :ibu sangat mengerti yang kamu
ceritakan
Sel :padahal saya sangat menyayangi
mereka dan mereka malah menjauhi saya , saya merasa sedih bu (sambil menangis )
Kon :jangan menangis sambil memberikan
selfina tisu.
Itu
semua bisa berubah,asal kan kamu juga harus berubah.
Sel : (masih menangis)
Kon :jadi fina ,kamu merasa teman-teman
kamumenjauhi kamu dan kamu tidak tau apa penyebabnya
Sel : yah bu saya merasa diasingkan dan
dijauhkan sama mereka
Kon :coba kamu fikirkan dan bayangkan
sikap kamu kepada teman-teman apa sudah baik dan benar, saat seorang teman
bertannya kamu malah cuekin, dan diam dan kamupun berkata kamu malah cuekin dan diam, dan kamupun
berkata mereka bodoh ,tolol didepan mereka.
Coba
kamu bayangkan mereka ada diposisi kamu, apakah kamu tidak akan kesal dan
merasa dimaluin depan teman-teman kamu saat kamu bertannya malah dicuekin dan didiamkan parahnya lagi kamu dikatakan mereka bodoh.
Sel :ya pasti saya merasa kesal lah bu
Kon :nah mulai saat ini kamu harus
berlaku yang baik kepada mereka , dan dikala teman bertannya jawablah dgn yang
baik dan jangan pernah kamu katakan teman kamu bodoh atau tolol lagi.
Sel :baik bu saya akan melakukan apa
yang ibu berikan kepada saya dan saya akan mulai menghargai teman-teman dan
akan merubah semua sikap yang tidak
disukai teman saya
Kon :baikalah kalau begitu semoga kamu
bisa berubah dan bertemanan lagi kepada mereka dan mendapat kepercayaan
teman-temannya dan selalu saling tolong menolong, pesan ibu hargailah teman
kamu.
Sel :ya bu saya akan siap berubah sikap
saya kepada teman saya, terima kasih atas perhatian ibu dan waktunya,
assalamualaikum
Kon :sama-sama nak walaikumsallam wr.wb
Irrasional rasional
1.
Saya
sombong
2.
Saya
malas
3.
Saya
emosi
4.
Saya
bodoh
5.
Saya
selalu berfikir negatif
6.
Saya
tidak percaya diri
7.
Saya
mudah marah
8.
Saya
tidak berguna
9.
Saya
gak sabar
10.Saya suka berbohong
|
Saya akan ramah kepada orang
dan gak mau menjadi sombong lagi
Saya lebih giat lagi dan
melawan rasa malas ini menjadi tidak malas lagi
Saya tidak akan emosian lagi
Saya akan belajar lebih giat
lagi
Saya akan selalu berfikir
positif terus
Saya akan berusaha menjadi
lebih baik lagi dan percaya diri
Saya akan mengontrol
keamarahan dan tidak akan mudah marah lagi
Saya mencoba akan menjadi
orang yang lebih berguna
Saya harus menjadi orang
penyabar
Saya akan mejadi orang jujur
|
|
|
Contoh kasus rational emotive terapy(ret)
Berlian adalah seorang siswa di SMA
N1 PUNDUH PEDADA,Dia anak pertama dari 3 bersaudara sedangkan 2 perempuan
semua.Beberapa hari yang lalu berlian mengadakan hari ulang tahun dirumahnya,
kebetulan ortu nya lagi pergi kerumah nenek nya untuk menjenguk selama tiga
hari, pas di hari ulang tahunnya tidak ada kedua orang tuanya ,dia bersepakat kepada
adek-adeknya untuk membantu menyiapkan segala kebutuhan untuk hari ulang
tahunnya tersebut.dia mengundang beberapa teman kelasnya,
Akan tetapi ada suatu kesalahan pas
merayakan ulang tahunnya, berlian merasa bahwa acara tersebut berantakan gara-gara
kedua adek perempuannya. Berlian melimpahkan kesalahan tersebut kepada kedua
adek nya tersebut.
Selesai acara berlian marah dan jengkel serta
mendiamkan kedua adeknya, karena berlian merasa malu kepada teman kelasnya yang
diundang, keesokan hari nya berlian tidak bertegur sapa lagi dan mendiamkan
kedua adeknya.
Berlian :assalamualaikum
maaf bu mengganggu boleh saya masuk
Konselor :walaikumsallam
silahkan masuk nak, apa ada yang bisa ibu bantu nak.
Berlian :begini
bu maksud kedatangan saya keruangan ibu ingin bercerita masalah yang sedang
saya alami saat ini.
Konselor :ibu
senang jika kamu mau bercerita tentang masalah kamu
Berlian :aduh
gimana ya bu tapi saya malu,bingung juga.
Konselor :tidak
perlu bingung, berlian disini posisi ibu sebagai salah satu guru pembimbing
disekolah ini, ibu akan medengarkan semua keluhan yang ingin berlian sampaikan.
Apapun yang diungkapkan ibu jamin kerahasiaan nya,
hanya ibu dan berlian saja yang tahu.
Berlian :
eemm baik lah bu kalau begitu,
Konselor : coba
berlian ceritakan apa yang saat ini menjadi ganjalan dihati berlian
Berlian :begini
bu, hari kemaren saya merayakan hari ulang tahun di rumah, beserta mengundang
teman sekelas
Eh,,masa pas saya sampai dirumah persiapan kue ulang
tahun dan hidangan yang lainnya belum disiapkan sama kedua adek saya, gimana
saya gak jengkel,malu bu sama temam-teman yang saya undang. Saya merasa kedua
adek saya itu tidak bisa melakukan apa yang sudah saya suruh dan tidak berguna.
Konselor :dengan
masalah itu berlian jengkel dan merasa malu karena kedua adekmu,yang berlian
anggap tidak berguna dan tidak bisa diandalkan itu.
Berlian :iyalah
bu kesal,jengkel pake banget
Konselor :apakah
sebelum berlian keluar rumah,berlian mengontrol semua persiapan ulang tahun
tersebut
Berlian :tidak
bu,ya tapikan seharusnya kedua adek saya tersebut tahu sendiri kan sebelumnya udah saya bilang,
masa mereka ngga bisa ngerjain cuma nyiapin kue dan hidangan doang.
Konselor :wah
jadi kayak bos besar gitu ya, yang harus merintah samau nya.
Berlian :ya
kan sebelumnya udah saya suruh udah lama direncanakan, tapi apa semuanya
berantakan,
Saya jadi malu bu.
Konselor :ya ibu
tau apa yang sedang berlian rasakan, sekarang berlian kalau dirumah bagaimana
sikap sama kedua adeknya .
Berlian :saya
diamkan mereka bu, saya jengkel pokoknya bawaannya pengen marah sama kedua adek
saya tersebut.
Konselor :coba
berlian fikirkan masa cuma masalah belum menyiapkan kue ulang tahun berlian
sampai mendiamkan kedua adeknya, seharusnya kan pas acara itu direncanakan
berlian tidak harus keluar rumah tanpa membantu adek-adeknya.
Manusia itu tak luput dari kesalahan, maka berlian
harus maklumin , masalah itu perlu diselesikan dengan jalan terbaik ,sekarang
berlian harus tegur menyapa sama kedua adeknya dan jangan didiamkan lagi.
berlian :emm
begitu yaa bu kalau begitu saya akan melakukan apa yang ibu berikan kepada
saya, saya akan tidak mau mendiamkan kedua adek saya lagi.
Konselor :ya
memang begitu berlian jangan sampai tidak bertegur sapa lagi, sama kedua
adeknya,itu tidak baik belajar lah dari kesalahan.
berlian :ya
bu kalau begitu saya mengucapkan banyak terimakasih bu atas bantuan ibu sudah
memberi arahan yang baik.
Konselor :iya
berlian sama-sama itu sudah menjadi kewajiban seorang konselor untuk
menyelesaikan masalah, saya ikut senang.
berlian :saya
pamit keluar yah bu maksih atas bantuan dan waktunya bu assalamualaikum wr.wb
Konselor :baik
lah nak jangan sungkan-sungakan untuk bercerita sebuah masalah walaikumsalam
wr.wb
Irrasional rasional
1.
Saya malas
2.Saya tidak nurut apa yang dibilang
orang tua
3. saya suka berbohong
4.saya tidak sabar
5.saya mudah menangis
6.saya emosi
7.saya tidak mampu mengerjakan tugas
8.saya tidak bisa diandalkan dalam
pekerjaan
9.saya tidak percaya diri
10.saya pemarah /kasar
|
Saya mau berusaha lebih giat
dalam belajar
Saya mau berusaha menjadi anak
yang rendah hati (Penurut)
Saya mau berusaha menjadi
seseorang yang jujur dalam segala hal
Saya ingin mencoba menjadi
orang yang penyabar
Saya mampu lebih kuat tidak
boleh cengeng
Saya ingin berusaha melawan
sifat yang emosian menjadi lebih baik
Saya akan berusaha mengerjakan
tugas sebaik-baiknya
Saya mencoba untuk menjadi
orang yang lebih bermanfaat
Saya akan berusaha untuk
percaya diri
Saya mau berusaha menjadi
orang yang lemah lembut
|
*******************
Contoh
Kasus “ Minder “
Dita adalah siswa kelas X SMA. Dia bisa
di bilang siswi berprestasi di sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan
banyak mempunyai teman. Namun setelah kematian pacarnya yang kecelakaan.
perilakunya menjadi berubah.dia lebih terlihat murung , menyendiri, dan sering
menangis tanpa sebab. Perilakunya ini berdampak ada kehidupan disekolah dan
dirumahnya. Nilainya menurun, prestasinya jadi rendah dan malas belajar.
Identifikasi
Masalah :
Dari
ilustrasi permasalahan diatas dapat bahwa Dita kehilangan pikiran positifnya ,
pikirannya irasional , dan kesulitan memahamiapa yang ia alami.
Diagnosis
:
Diagnosis
memiliki arti suatu uapaya untuk mengenal, menetapkan atau menentukan sifat,
serta hakekat dalam suatu peristiwa melalui pengamatan terhadap gejala.
Berdasarkan
dari hasil analisis dan sintesis di atas yang menjadi penyebab permasalahan Dita
adalah kehilangan pikiran rasionalnya.
Prognosis
:
Dilihat
dari permasalahan yang dihadapi oleh Dita tersebut maka dapat digunakan
beberapa alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan masalahnya, yaitu
dengan dilakukanya konseling individu untuk memberikan alternatif bantuan
kepada konseli mengenai kesulitan belajar akibat rasa mindernya. Dalam
permasalahan ini saya menggunakan teknik konseling dengan menekankan pada
pendekatan RET (Rational Emotif Therapy) , yang bertujuan untuknmenumbuhkan
kesadaran Dita terkait seringnya menyalahkan diri sendiri, dan menghapus
pikiran irasiaonal yang Dita alami.
Treatmen :
Proses
wawancara dilakukan di ruang BK, di jam
kosong pelajaran Dita menyempatkan waktunya.
Waktu : pukul 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : di ruang BK
Tanggal : 12 Mei 2013
Hasil Wawancara : PERTEMUAN PERTAMA
Pertanyaan dan jawaban
|
Keterangan
|
Klien : assalamualaikum bu,
Konselor : waaalaikumsalam, Dita..
silahkan duduk.. jam pelajaran apa ini ? apa gurunya tidak masuk?
Klien : jam pelajaran matematika bu, tidak
bu, karena beliau ada kepentingan dinas, jadi kami hanya di berikan tugas.
|
Opening (pembukaan)
|
Konselor : lalu apa kamu sudah
mengerjakannya ?
Klien : belom bu, saya tidak konsen
mengerjakannya.
|
|
Konselor : loh kenapa begitu, apa ada yang
menyebabkan kamu tidak konsen seperti itu ?
Klien : Hehee... yaa bu, saya aja ga
tau... sebenarnya saya juga bingung apa yang saya pikirkan..
|
|
Konselor : ibu senang kalau kamu bersedia
menceritakan apa yang sedang menjadi beban fikiranmu kepada ibu, kamu bisa
berbagi masalah dengan ibu, ibu siap menjadi teman mu .. pelan pelan saja
ceritanya.
Konseli : saya bingung harus cerita
darimana bu, saya takut.
|
Attending (penerimaan)
|
Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu
bingung, waktunya masih banyak, kamu tenangin diri dulu, ibu siap menunggu.
Pelan-pelan sajaa lol..
Klien : iyaa bu, begini bu, saya
memiliki pacar , yang meninggal 6 bulan lalu, saya merasa sedih dan kehilangan
arah bu semenjak itu.
|
Activity
|
Konselor : ya yaa, saya memahami perasaan Dita.
Ungkapkan pelan-pela saja.
Klien : pacar saya meninggal saat akan
menjemput saya di sekolah bu, dan kejadiannya tepa di depan mata saya, saya
merasa menyesal, kenapa harus memintanya jemput, kenapa tidak saya mandiri
sajaa, kenapa saya harus manja seperti ini , saya memang bodoh bu..
seandainya saya tidak memaksa dia untuk menjemput , dia pasti akan tetap
bersama saya sekarang ,saya bodoh sekali bu.
|
Believe
|
Konselor :ibu sangat memahami perasaan Dita
, terus apa lagi yang Dita rasakan, ?
Klien :padahal saya sangat menyayangi
dia bu, tp saya sndri yang mencelakakannya.
Konselor : coba ceritakan kronologi
peristiwa nya, pelan-pelan sajaa..
Klien : saat itu bu, saya sms pacar saya
untuk menjemput saya pulang sekolah, pacar saya sudah kuliah bu. Karna
kebetulan dia sedang tidak ada kuliah maka saya ingin dia menjemput saya
sepulang sekolah. Setelah bel sekolah berbunyi, saya langsung keluar kelas
dan menunggunya d gerbang sekolah, baru 5 menit saya disitu, saya melihat
tabrakan hebat bu, antara bis dan motor satria FU milik pacar saya, saya
langsung berlari dan menangis histeris bu, ambilance datang dan membawa pacar
saya ke rumah sakit, tapi itu tidak menolongnya, pacar saya meninggal bu.
Saya pingsan dan saya ...(menangis)
|
Consequense
|
Konselor : (memberikan tisue)... menangis
saja jika itu membuat Dita bisa lebih tenang. Ibu bisa merasakan apa yang Dita
alami dan rasakan saat itu.
Klien
: ...... (masih menangis)....
Konselor : jadi Dita merasa, kejadian itu
kesalahan Dita karena sudah meminta dia menjemput Dita ?
Konseli : iya bu, saya merasa ini semua
kesalahan saya. Saya berfikir saya juga harus mati untuk menebus semua
kesalahan ini
|
Dispute
|
Konselor : cobaa dipikir dua, tiga kali
lagi apakah berfikir seperti itu sudah sesuai ?
Klien : entahlah bu,
|
|
Konselor : bagaimana dengan orang tua Dita
dengan orang tua pacar Dita?
Klien : orang tua saya selelu
menguatkan saya bu, walaupun sampai sekarang saya belom bisa memaafkan diri
saya sendiri. Kalau orang tua pacar saya, mereka berusaha menerima semua
takdir ini dengan ikhlas bu, mereka tidak membenci saya, bahkan mereka masih
menganggap saya sebagai anaknya sendiri. Kadang saya masih sering sekali
bekunjung kesanaa bu, sepulang sekolah.
|
|
Konselor : orang tua Dita daan orang tua
pacar Dita tidak membenci Dita, sekarang mari kita berfikir bersama, dari
orang tua Dita dan orang tua pacar Dita sangat menguatkan Dita , tetapi Dita
inin menebus kesalahan dengan ikut mati, menurut Dita apa itu cara yang palin
tepat ?
Klien : gimana yaa bu, saya selalu
merasa di kejar-kejar perasaaan bersalah, fikiran itu selalu terlintas bu.
|
|
Konselor : jadi menurut Dita permasalahan
selesai ketika Dita ikut mati bersamanya ? tanpa menghiraukan perasaan
keluarga Dita dan keluarga pacar Dita , begitu ?
Klien : yaa bu saya rasa itu cara terbaik.saya merasa hampa
tanpa kehadiran pacar saya bu.
|
|
Konselor : sekarang coba Dita fikirkan
dlu, apakah dengan semua rencana dan fikiran Dita itu semua dapat selesai,
apakah dengan ikut mati Dita bisa merasa bahagia ? apakah pikiran dn harapan Dita
itu tidak malah menambah masalah baru untuk orang tua Dita, dan orang tua
pacar Dita yg sudah menggangap Dita anak sendiri harus kehilangan lagi ?
Klien
: iya sih bu, saya rasa itu malah menambah masalah , hmmmmm... saya
bingung bu.
|
|
Konselor : berarti Dita merasa sekarang
ikut mati bukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah ini bukan ?
Konseli : Saya mengerti bu, tapi saya
masih sulit memaafkan diri saya sendiri. Saya merasa akar permasalahan
terpusat pada sayaa bu.
|
|
Konselor : coba fikir lol, kalau orang tua
pacarmu saja bisa tegar menerima kenyataan ini, bahwa anaknya sudah
meninggal, mengapa kamu tidak sekuat itu ? padahal mereka pun sama halnya
dengan kamu yang menyayangi nya.
Konseli : yaa yaa bu, beraryi fikiran
saya terlalu pendek bu ?
|
|
Konselor : apa Dita pernah menceritakan
ini kepada orang tua Dita ?
Konseli : Tidak bu, saya selalu bingung
untuk memulai cerita, ujung-ujungnya saya pusing ,nangis dan lemas bu.
|
|
Konselor : sekarang apa kamu merasa lemas
dan pusing ?
Konseli : sedikit bu, saya rasa lemas sekali bu.
Konselor : baikalh sebaiknya kamu istirahat dulu. Sebelumnya dari yg telah kamu
ungkapkan , apa kesimpulan yang kamu dapat ?
Konseli : saya merasa saya telah merasa
berdosa telah membuat pacar saya meninggal, tapi sya tidak tahu bagaimana
menghilangkan perasaan itu. Dan saya masih bingung bagaimana mengembalikan
diri saya yang sebenarnya.
Konselor : baik kalau begitu kita lanjutkan
lain waktu lagi saja Loly sampai kamu sudah enakan, jika Dita telah siap
untuk melanjutkan dan menyelesaikan nya sampai Dita dapat kembali menjadi
diri sendiri. Silahkan beristirahat ya..
Konseli : iya bu saya siap untuk
menyelesaikan ini hingga tuntas, terimakasih atas pethatian ibu..
assalamualaikum bu.
Konselor : sama-sama Dita.. wa’alaikumsalam
|
Cognititife Effect
|
Anisa adalah seorang siswa yang
bercita-cita menjadi pengusaha, dia memiliki sifat yang mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Dia memiiki
seorang ibu yang merupakan motivasi dalam hidupnya, sehingga membuat
perasaannya saat ini bingung karena ibunya telah meninggal dunia. Anisa
termasuk anak yang berprestasi disekolah, ketika di SD ia selalu masuk dalam 10
besar dikelasnya bahkan di SMP dan SMA ia selalu masuk dalam 5 besar dikelasnya.
Anisa mempunyai keluarga yang
harmonis, dia anak ke 3 dari 4 bersaudara. Anisa mempunyai sifat yang tertutup. Sehingga
Anisa tidak mau menceritakan masalah
yang dihadapinya kepada keluarganya.
Selanjutnya, maka yang dilakukan adalah
menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan yaitu berupa
konseling. Mengenai keberlangsungan sekolah kedepannya. Masalah yang dihadapi Anisa
sebenarnya adalah masalah yang sering dihadapi oleh remaja-remaja lainnya.
dengan memberikan pengertian bahwa pada saat ini masih banyak hal yang dapat
memotivasi diri untuk melanjutkan pendidikan misalnya orang tua(ayah), anggota
keluarga dan teman-teman.
Treatment/konseling
Konseli : Anisa
Kelas : XII IPA 3
Konselor : Dian
Hari/tanggal : JUMAT, 16
Mei 2015
Jam : 09.00 WITA
Tempat : Di ruang BK
Awal Percakapan.
(Terdengar suara ketukan pintu) tok....tok....tok...
Konseli : Permisi..., Assalamualaikum ?
Konselor : Iya, wa’laikumsalam, silahkan
masuk...Oh Anisa,
masuk-masuk Anisa Apa
kabar Nis?
Konseli : Kurang
baik, bu. Kata teman saya ibu memanggil saya ke ruang BK, ada apa bu...?
Konselor : Oh iya nis, begini kemarin lusa ibu
kekelas mu, kata teman kamu, kamu selama 1 minggu sudah tidak hadir, apakah
itu benar ?
Konseli : Benar bu,
sudah 1 minggu saya tidak hadir
Konselor : Oh….Jadi selama seminggu anisa sudah tidak masuk sekolah dan
tidak mengikuti proses belajar dengan teman-teman yang lain. Jangan takut Anisa sepertinya kamu kelihatan
gelisah, biasa saja dengan Ibu.
|
Activating
|
Konseli : Iya Bu saya takut karena saya
sudah tidak masuk selama seminggu, ada permasalahan yang sedang saya hadapi
saat ini Bu.
Konselor : Jadi kamu takut kalau ibu marah
karena kamu tidak masuk selama satu minggu karena ada permasalahan yang
sedang kamu hadapi. Sepertinya masalah itu sangat memberatkan kamu
sampai-sampai kamu tidak masuk sekolah selama satu minggu ya?
Konseli : Iya bu,bagi saya masalah ini sangat
berat sehingga mengganggu waktu sekolah saya.
|
Beliefs
|
Konselor : Setiap
orang pasti mempunyai masalah nis,
teman-teman kamu yang lain pasti juga mempunyai masalah tapi mereka masih
bisa masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik, begitupun dengan kamu
nis, kamu juga
tetap bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain.
Konseli : Tapi
masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada
lagi motivasi saya untuk sekolah.
Konselor : Jadi
rendi malas sekolah karena tidak ada lagi motivasinya?
Konseli : Iya bu, 2 minggu yang lalu ibu saya meninggal
dunia dan ibu saya yang menjadi motovasi untuk saya
Konselor : Oh begitu ibu turut berduka cita ya nak, tapi nis kan masih ada ayah yang bisa
menjadi motivasi untuk mu
|
Consequense
|
Konseli : Saya tidak terlalu dekat dengan ayah saya bu
Konselor : Oh jadi begitu permasalahannya, jadi
anisa tidak terlalu dekat dengan ayah
Konseli : Iya bu, bahkan saya jarang berkomunikasi
dengan ayah
Koselor : kenapa anisa jarang berkomunikasi dengan ayah?
Konseli : Ayah
terlalu sibuk bekerja, hanya pagi hari ketika diantar berangkat sekolah oleh
ayah saya baru bisa berkomunikasi dengan ayah
Konselor : Ibu mengerti perasaannya anisa,
apakah inspirasi
dan semangat belajar hanya dapat diberikan oleh ibu ?
Konseli : iya bu hanya ibuku penyemangat hidup ku
Konselor : Sekarang anisa coba pikirkan, hidup ini tidak
hanya bersama ibu,
bukalah pemikiran anisa, bukan
hanya ibu anisa saja yang dapat
memberikan inspirasi anisa, tapi
cobalah lihat ayah anisa yang begitu giat bekerja untuk membiayai, merawat serta
melindungi anisa, itu
bisa menjadi penyemangat anisa dalam belajar.
Hidup ini kan akan
terus berjalan dan sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian, tidak hanya
ujian semester tapi juga ujian nasional. Jika kamu terus seperti ini efek
negatifnya kesehatanmu akan terganggu karena kamu hanya memikirkan masalah
yang kamu hadapi saat ini sehingga membuat konsentrasi belajarmu akan
terganggu dan akan berpengaruh terhadap nilai-nilaimu. Namun jika kamu
mencoba untuk berfikir lebih rasional lagi bahwa masih banyak yang dapat
memotivasimu seperti ayahmu,
saudara dan teman-temanmu. Mereka juga motivasi bagi kamu yang menginginkan
kamu berhasil dan untuk mencapai keberhasilan itu didapat melalui belajar
yang giat sehingga kamu bisa tetap berprestasi dan lulus dengan nilai yang
baik. Kalau menurut Anisa sendiri
bagaimana?
|
Dispute
|
Konseli : Iya sih
bu, masalah yang saya alami ini memang menggangu konsentrasi saya dalam
belajar, apalagi sebentar lagi akan menghadapi ujian jika saya akan terus
seperti ini bisa-bisa saya tidak lulus. tapi jika saya bisa melupakan masalah
saya, saya pasti dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar bu.
Konselor : Jadi Anisa ada fikiran untuk mencoba
melupakan masalah yang anisa alami,
begitu?
Konseli : Iya bu, tapi bagaimana saya harus memulainya?
Konselor : Emmm, begini, jika anisa disekolah, anisa dapat memulai hal-hal positif
yang anisa suka
misalnya menyibukkan dengan membaca diperpustakaan, kerja kelompok dengan
teman-teman sekaligus sharing dengan mereka. Lebih seringlah berinteraksi
dengan mereka. Bagaimana menurut anisa
sendiri?
Konseli : Iya sih bu sepertinya saya harus
sering-sering berkumpul dengan teman-teman karena saat ini saya juga merasa
kalau tidak seakrab dulu. Kalau begitu saya akan berusaha untuk mencoba
membuka diri lagi dengan mereka, sehingga saya dapat melupakan masalah saya,
saya lebih berkonsentrasi dalam belajar supaya saya dapat lulus dengan nilai
yang baik dan cita-cita saya dapat diraih
Konselor : Berusaha
dengan penuh semangat ya nis, jika
dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti kamu dapat melakukannya.
Konseli : Iya
bu, terima kasih bu atas solusinya,
setidaknya kini membuat saya senang dan dapat berfikir yang lebih masuk akal.
Oh iya bu kalau ada yang perlu saya ceritakan lagi, saya boleh datang lagi??
Konselor : Oh tentu saja anisa, silahkan.
Konseli : Kalau begitu saya pamit dulu mau
kekelas ya bu ada mata
pelajaran selanjutnya..
Konselor : Oh silahkan anisa… Belajar dengan semangat ya……
Konseli : Iya bu Assalamualaikum bu,,,
Konselor : Walaikumsalam
|
Cognitif effect of disputing
|
TUGAS
KASUS TEORI RATIONAL EMOTIVE TERAPY (RET)
1.1 Identitas konseli dan konselor
Nama : Desi
Usia : 18Tahun
Jenis kelamin :
Prempuan
Kelas :
3 IPS 1
Konselor :
Ulfa
1.2 Deskripsi masalah
Desi adalah seorang siswi yang
bercita-cita menjadi seorang guru. dia memiliki sifat yang mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Dia juga
memiliki kedua orang tua yang merupakan motivasi dan dukungan dalam hidupnya, namun
sanggat disayangkan disaat desi kini
sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional tingkat SMA kedua orang tua nya
kini berpisah sehingga membuat perasaannya saat ini sedih,bingung dan cemas dalam
dirinya hanyalah berpikir tidak ada lagi yang memberinya motivasi dan dukungan
pemikiran nya itu membuat dia binggung untuk melanjutkan sekolah karna kedua
orang tua nya kini tidak bersama lagi.
Desi
termasuk anak yang sederhana, ketika di SD ia selalu masuk dalam 10 besar
dikelasnya walaupun disaat dia SMP dan SMA nilai nya standar tapi dia tidak
pernah mendapatkan nilai di bawah rata-rata 7. konseli tidak memiliki riwayat
penyakit yang berat hanya penyakit ringan. desi mempunyai lingkungan keluarga
yang harmonis, dia anak satu satunya dari ayah dan ibunya. keluarga desi
mempunyai sifat yang sangat tegas dalam bersikap. Tetapi disaat ibu ayah nya
berpisahan iya merasakan segala kesedihan kecemasan dan binggung disaat situ
lah dia tertutup dengan keluarga lain.
1.3 Berdasarkan data di atas
1. Desi
menginginkan kesuksesan dalam hidupnya seperti menjadi seorang guru dengan
sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Namun desi mengalami
perasaan bingung, sedih dan cemas karena ibu dan ayah nya bercerai/berpisah yang
merupakan satu-satunya motivasi dan dukungan dalam hidupnya.
2. Desi
tergolong anak yang tidak begitu pintar atau tidak begitu bodoh hal ini karena
nilai nya mecapai rata-rata.
3. Desi
termasuk anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lumayan baik.
4. Orang
tua desi tidak begitu tegas dalam mengambil suatu keputusan sehingga
mengakibatkan rasa kesedihan, kebinggungan dan kecemasan yg timbul pada anak
mereka yaiyu desi.
1.4 Diagnosis
Berdasarkan
identifikasi, yang menjadi penyebab utama masalah yang dialami desi adalah desi
merasa sangat sedih,bingung dan cemas karena ibu dan ayah nya berpisah atau
bercerai yang menjadi satu-satu motivasi
dan dukungan nya kini sudah bersama lagi melain kan pisah.
1.5
Prognosis
Selanjutnya berdasarkan diagnosis di
atas, maka yang dilakukan adalah menetapkan alternatif tindakan bantuan yang
akan diberikan yaitu berupa konseling. Mengenai keberlangsungan sekolah kedepannya.
Masalah yang dihadapi desi sebenarnya adalah masalah yang pernah dirasakan oleh
orang lainnya. dengan memberikan pengertian bahwa pada saat ini masih banyak
hal yang dapat memotivasi dan dukungan diri untuk melanjutkan pendidikan
misalnya anggota keluarga dan teman-teman bahkan ibu dan ayah nya sanggat
mendukung dan siap untuk memotivasi desi meski mereka tidak bersama lagi.
Percakapan
konseling dan konselor
Desi : Permisi..., Assalamualaikum ?
Ulfa : Iya, wa’laikumsalam, silahkan masuk...Oh
desi, masuk-masuk (konselor langsung berdiri menyambut kedatangan
konseli)....Apa kabar des?
Desi : kurang baik, bu (dengan raut wajah yang lesu). Kata teman saya ibu memanggil saya ke ruang BK, ada apa
bu...?
Ulfa : (sejenak mengingat) oh iya des,,,begini
kemarin lusa ibu kekelas mu, kata teman kamu, kamu selama 1 minggu sudah tidak
hadir, apakah itu benar ?
Desi : benar bu, sudah 1 minggu saya tidak hadir
(sambil menundukkan kepala).
Ulfa : Oh….Jadi selama seminggu desi sudah tidak
masuk sekolah dan tidak mengikuti proses belajar dengan temann-teman yang lain.
Jangan takut desi sepertinya kamu kelihatan gelisah, biasa saja dengan Ibu.
(konselor bergurau sambil tersenyum).
Desi : Iya Bu saya takut karena saya sudah tidak
masuk selama seminggu, ada permasalahan yang sedang saya hadapi saat ini Bu. (sambil
mengangguk-angguk)
Ulfa : jadi kamu takut kalau ibu marah karena kamu
tidak masuk selama satu minggu karena ada permasalahn yang sedang kamu hadapi(mencoba
mengerti). Sepertinya masalah itu sangat memberatkan kamu sampai-sampai kamu
tidak masuk sekolah selama satu minggu ya?
Desi : iya Bu,bagi saya masalah ini sangat berat
sehingga mengganggu waktu sekolah saya.(kemudian terdiam.)
Ulfa : setiap orang pasti mempunyai masalah desi,
teman-teman kamu yang lain pasti juga mempunyai masalah tapi mereka masih bisa
masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik, begitupun dengan kamu , kamu
juga tetap bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain.(mencoba memberikan
pengertian).
Desi : tapi masalah saya ini berat Bu, saya menjadi
malas sekolah karena sudah tidak ada lagi motivasi dan dukungan saya untuk
sekolah. Mereka masih enak Bu karena orang tua nya masih bersatu dan mereka
merasakan lengkap dalam berkeluarga. Sedangkan saya tidak bisa seperti mereka
yang orangtua nya yang masih bersama (membenarkan dirinya).
Ulfa : jadi desi malas sekolah karena tidak ada lagi
motivasi dan dukungan, selain itu desi dilarang untuk sekolah?
Desi : bukan
Bu tapi saya merasakan sedih, binggung dan cemas.
Ulfa : oh begitu ibu turut prihatin ya des, maaf des
sebelum nya desi apa desi pernah berpikir bahwa kejadian pada orangtua desi itu
merupakan hambatan untuk desi?
Desi : tetapi bu saya merasakan cemas , binggung dan
sedih karena seorang yang memotivasi desi dan slalu beri dukungan desi kini
telah berpisah bu (pemikiran irasional)
Ulfa : jadi desi berpikir bahwa motivasi dan
dukungan desi sudah tidak bersama lagi sehingga desi malas untuk masuk sekolah.
Bukannya dengan desi sekolah desi akan mendapatkan motivasi dan dukungan di
dikelas untuk bersekolah?
Desi : iya bu, tapi desi merasakan hal yang beda
saat mereka berpisah.
Ulfa : teman desi satu kelas belum mengetahui keadaan desi sekarang?
sehingga desi malas untuk masuk
sekolah. Bukannya dengan saat sekarang
desi harus bisa membuktikan bahwa motivasi dan dukungan itu pasti
ada justru teman desi menambah
motivasi dan dukungan untuk kesekolah?(dengan penasaran)
Desi :
Begini bu, ayah dan ibu desi baru
berpisah seminggu sebelum nya dan
itu membuat desi merasakan sedih, binggung dan cemas. Desi selalu
berpikir bahwa orang tua desi lah satu satu nya dari motivasi dan dukungan desi
untuk kesekolah. Desi belum berpikir
kesana bu, mereka belum
mengerahui keadaan rumah
tangga ibu dan ayah ku.
Ulfa : hal apa yang membuat orang tua desi berpisah?
Desi : menurut mereka, kata ibu dan ayah ku mereka
tidak lagi cocok untuk bersama karena banyak hal yang di permasalahkan
bahkan dalam hal
ekonomi jadi mereka
memutuskan untuk
berpisah/bercerai
Ulfa : Oh jadi begitu permasalahannya, jadi sekarang
sekarang desi ikut dengan siapa?
Desi : desi ikut dengan keluarga dari ibu , bu.
Ulfa : lalu, ibu dan ayah desi dimana?
Desi : kalau ibu mencari pekerjaan bu tapi kalo ayah
desi tidak tahu dimana ia sekarang bu.
semenjak orang tua desi bercerai desi ditinggalkan di kelurga dari ibu Hal ini
mebuat saya menjadi sedih ,binggung dan cemas bahkan setres karena saya nggak
bisa jauh dari dari kedua orangtua ku bu.
Ulfa : Sepertinya desi begitu terpukul dengan
perpisahan mereka.
Desi : Iya bu, apa gunanya saya meneruskan hidup
didunia ini ? dunia telah bertindak kejam terhadap diriku, siapa lagi yang akan
memberikan inspirasi kepadaku untuk mengejar cita-cita ku kalau bukan kedua
orangtuaku?(tangannya sambil mengusap matanya)(irasional)
Ulfa : Ibu mengerti perasaannya desi (konselor
menepuk bahunya dan memberikan sedikit tissue), apakah inspirasi dan semangat
belajar hanya dapat diberikan oleh kedua orangtua desi meski tidak bersatu?
Desi : iya bu hanya dengan mereka bersama merekalah penyemangat hidup ku,,,,(dengan semangat
berucap)(irasional)
Ulfa : Sekarang desi coba pikirkan, hidup ini tidak
hanya bersama ibu dan ayah, bukalah pemikiran desi, bukan hanya mereka yang dapat
memberikan inspirasi desi tapi cobalah lihat keluarga desi yang baru sekarang
mesti itu keluarga dari ibu, ibu yang begitu giat untuk membiayai, merawat serta melindungi desi, itu bisa menjadi
penyemangat desi dalam belajar mesti status mereka sudah berpisah. Lagi pula
desi sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional kan disekolah, pikirkan secara
nyata tindakan yang dilakukan desi seperti
ini tidak masuk sekolah bukankah malah membahayakan suksesnya desi dalam
belajar.(rasional)
Desi : iya sih bu,,, masalah yang saya alami ini
memang menggangu konsentrasi saya dalam belajar, apalagi sebentar lagi akan
menghadapi ujian jika saya akan terus seperti ini bisa-bisa saya tidak lulus.
tapi jika saya bisa melupakan masalah saya, saya pasti dapat lebih
berkonsentrasi dalam belajar bu.
Ulfa : jadi desi ada fikiran untuk mencoba melupakan
masalah yang kamu alami, begitu??
Desi : iya Bu,,, tapi bagaimana saya harus
memulainya?
Ulfa : emmmmm
(sambil mengangguk)…..begini, jika desi disekolah, desi dapat memulai dengan
hal-hal positif misalnya menyibukkan dengan membaca diperpustakaan, sekaligus
sharing dengan teman dekat. Lebih seringlah berinteraksi dengan mereka.
Bagaimana menurut desi sendiri?
Desi : iya sih Bu sepertinya saya harus
sering-sering berkumpul dengan teman-teman karena saat ini saya juga merasa
kalau tidak seakrab dulu. Kalau begitu saya akan berusaha untuk mencoba membuka
diri lagi dengan mereka, sehingga saya dapat melupakan masalah saya, saya lebih
berkonsentrasi dalam belajar supaya saya dapat lulus dengan nilai yang baik dan
cita-cita saya dapat diraih. Selain itu, pengalaman kedua orangtua ku akan jadi
dorongan untuk kesuksesan ku kelak bu.(terlihat lega setelah unek-unek keluar)(rasional)
Ulfa : berusaha dengan penuh semangat ya des,,,jika
dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti kamu dapat melakukannya.
Desi : iya bu, terima kasih bu atas solusinya, setidaknya
kini membuat saya senang dan dapat berfikir yang lebih masuk akal. Oh iya bu
kalau ada yang perlu saya ceritakan lagi, saya boleh datang lagi??
Ulfa : Oh tentu saja desi silahkan..(sambil
tersenyum)
Desi : Kalau
begitu saya pamit dulu mau kekelas ya Bu ada mata pelajaran selanjutnya..
Ulfa : oh ...silahkan desi… Belajar dengan semangat
ya……
Desi : iya Bu (konseli sambil bersalaman dengan
konselor)Assalamualaikum bu,,,
Ulfa : Walaikumsalam (tersenyum).
FOLLOW
UP
Rencana tindak lanjut
yang telah disepakati oleh konseli dan konselor adalah:
desi
akan berusaha untuk membuka diri dengan teman-temannya dan menerima kenyataan.
walaupun rasa kecewa masih ada. Desi lebih memusatkan perhatian pada Pelajaran
disekolah dahulu, supaya lulus dengan nilai yang baik dan cita-citanya dapat
diraih.
pengalaman
kedua orangtua nya yg berpisah akan menjadi dorongan nya untuk terus semanggat akan kesuksesan dia
kelak dan dijadikan pelajaran hidupnya.
Pernyataan
Kalimat Irasional
D : tapi
masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada
lagi motivasi dan dukungan saya untuk sekolah. Mereka masih enak Bu karena
orang tua nya masih bersatu dan mereka merasakan lengkap dalam berkeluarga.
Sedangkan saya tidak bisa seperti mereka yang orangtua nya yang masih bersama.
D : tetapi
bu saya merasakan cemas , binggung dan sedih karena seorang yang memotivasi
desi dan slalu beri dukungan desi kini telah berpisah bu (pemikiran irasional)
D : Iya
bu, apa gunanya saya meneruskan hidup didunia ini ? dunia telah bertindak kejam
terhadap diriku, siapa lagi yang akan memberikan inspirasi kepadaku untuk
mengejar cita-cita ku kalau bukan kedua orangtuaku?
Desi
selalu berpikir tidak ada lagi yang memberi motivasi dan memberikan dukungan
pada nya selain kebersamaan orangtua nya dan dia berpikir bahwa teman yang lain
mempunyai orangtua yang lengkap dan merasakan kebersamaan dalam keluarga.
Pernyataan
Kalimat Rasional
D : Selain itu, pengalaman kedua orangtua ku akan
jadi dorongan untuk kesuksesan ku kelak.
No comments:
Post a Comment