Monday, November 14, 2016

CONTOH KASUS RET


Data diri konseli sebagai berikut :
Nama                                       :  Hendi Gusrinda
Jenis Kelamin                          :  Laki-Laki
Tempat/Tanggal lahir             :  Depok, 2 November 1996
Umur                                       :  20 Tahun
Agama                                     :  Islam
Kelas                                       :  XI IPS
Nama Sekolah                         :  SMA Negeri 1 Depok
Alamat                                                :  Kota Depok, Jawa Barat

      
       Deskripsi Kasus
Hendi adalah seorang siswa SMA 1 Depok kelas XI, semester kedua program studi IPS. Dia tinggal bersama orang tuanya, yang mendukung cita-citanya menjadi seorang Kedokteran. Hendi berharap dapat diterima di Universitas Indonesia, dan telah berusaha sejak kelas X supaya nilai rata-rata dalam rapor setiap semester minimal 7. Dalam usaha ini dia berhasil. Selain itu, sejak kelas XI dia juga berhasil dalam mengikat hati seorang siswi yang duduk di kelas yang sama. Mereka sudah biasa pergi rekreasi bersama, meskipun pihak putri terpaksa main backstreet karena orang tuanya belum mengizinkan untuk berpacaran. Pada awal semester kedua siswi mengatakan bahwa orang tuanya telah mengetahui petualangannya dan memarahi dia, bahwa mereka mengancam ini dan itu. Siswi itu merasa terpaksa memutuskan hubungan karena dia tidak berani melawan orangtua. Hendi jatuh dalam lembah depresi dan berpikir:“Apa gunannya meneruskan hidup di dunia ini? Saya tidak rela dicintai oleh gadis lain ataupun mencintai gadis lain. Hanya yang satu ini menjadi idaman saya! Sumber semangat belajarku dan pendukung cita-citaku sudah lenyap!”. Hendi bolos sekolah selama satu minggu. Ketika masuk kembali, dia dipanggil oleh konselor di sekolahnya.

Ø  (A) Kejadian yang dialaminya adalah terputusnya hubungan percintaan dengan gadis yang dikaguminya, yang memutuskan hubunganya adalah pihak putri, dengan memberikan alasan dilarang oleh orangtuanya.
Ø  (B) Hendi berpikir “Ini musibah besar, karena cintaku yang pertama dan abadi dihancurkan begitu saja”. “Tidak ada gadis lain yang akan kucintai. Gadis lain juga tidak akan mencintai diriku setulus teman siswi ini.” “Dunia telah bertindak kejam terhadap diriku, apa gunanya menyambung benang hidupku ini?” “Siapa lagi yang akan memberikan inspirasi kepadaku untuk mengejar cita-citaku kalau bukan dia?
Ø  (C) Hendi mengalami gejolak emosional dan goncangan dalam alam perasaannya, seperti merasa kehilangan semangat hidup dan gairah untuk belajar, dan merasa putus asa. Hendi memutuskan untuk tidak masuk sekolah, ini tindakan penyesuaian diri yang salah dan malah membahayakan kesuksesan dalam belajarnya. Namun, karena teguran orang tua, dia terpaksa kembali ke sekolah setelah bolos selama satu minggu.
Ø  (D) Membantu Hendi untuk menemukan jalan keluar dari persoalan ini. Konselor dapat mulai dengan menjelaskan kepadanya hasil analisa diatas, sehingga Hendi sedikit banyak mengerti apa alasannya sehingga keadaanya sekarang begini. Kemudian konselor mulai menantang seluruh pikiran yang tidak masuk akal tadi, misalnya dengan melontarkan pertanyaan “Apa alasanmu berpendapat telah ditimpa musibah besar?”. Disamping itu, konselor memberikan pandangan-pandangan baru kepada Hendi, misalnya: “Anggaplah pengalaman berpacaran ini sebagai pelajaran yang berguna, yaitu Hendi mengalami keindahan cinta, tetapi sekaligus lebih menyadari harus melihat situasi dan kondisi siswi yang masih bersekolah seperti Hendi sendiri”.
Ø  (E) Efek dari diskusi ini adalah bahwa Hendi mulai berubah pikiran dan memandang pengalaman ini dengan cara yang lebih masuk akal. Efek lebih lanjut adalah bahwa Hendi menjadi lebih tenang. Rasa kecewa masih ada, tetapi rasa kehilangan semangat sudah jauh berkurang. Akhirnya Hendi memutuskan untuk tidak lagi mengajak teman siswi itu pergi berdua dan mengejar pelajaran yang tertinggal. Dan mengakhiri hubungan pribadinya.

Daftar kalimat pernyataan Irasional dan Rasional

No
Irasional
Rasional
1
Saya tidak peduli dengan seorang penjahat
Seorang penjahat diadili karna kejahatannya
2
saya sangat glamour
Saya harus menabung agar menjadi orang kaya
3
Saya jarang Sholat
Dekatkan diri pada Tuhan
4
Saya kurang semangat belajar
Tingkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan
5
Saya tidak pernah membaca
Saya usahakan untuk hobi membaca
6
Saya tidak suka sayuran
Jaga pola hidup yang sehat
7
Saya tidak begitu pintar
Jadilah orang yang berfikir secara kritis
8
saya acuh dengan urusan orang lain
menghargai orang lain sesuai dengan kemampuan atau profesinya
9
Saya tidak berguna
Saya mencoba untuk menjadi orang yang bermanfaat
10
Saya tidak peduli dengan alam
Tanamkan reboisasi sejak dini





Contoh kasus menggunakan pendekatan
Rasional emotive terapi (ret)

Merasa diri paling hebat
Selfina safitri adalah siswa sma n1 menggala dan dia bisa dibilangkan siswa yang paling pintar dan cantik dikelas, dan selalu mendapat peringkat 1 setiap semester.namun dan kesombongan dia banyak teman-teman yang tidak menyukai dia dikarenakan dia merasa dirinya paling cantik dan pintar dikelas dan selalu merendahkan teman-temannya. Dan jika temannya bertanya karna belum mengerti saat mengerjakan tugas malah dia cuek dan mediam kan temanya.
Dan berkata dasar bodoh masa gitu aja ngga bisa mengerjakan, dan akhirnya teman-temannya merasa kesal dan mulai menjauhi dia dan tidak ada yang mau berteman dengan dia lagi. Dan dia pun merasa kalau dirinya dijauhi oleh teman-temannya sendiri dan hampir satu kelas tidak mau bicara dengannya lagi dan bertannya kepadanya.
Akhirnya dia mulai mendekati temannya dan bertannya kenapa pada diam dan mencuekin saya  disaat saya bertannya kepada kamu orang, dan dia bertannya lagi apa salah saya kenapa pada diam semua saat saya bertannya kepada kalian.
Identifikasi masalah :diatas bahwa selfina safitri merasa kehilangan teman-temannya karena kesombongan dirinya
Selfina      :assalamualaikum  bu
Konselor :waalaikumsalam fina silahkan masuk dan duduk apa ada yang bisa ibu bantu nak, ibu senang jika kamu bersedia bercerita tentang masalah kamu dan bisa berbagi masalah dengan ibu
Sel             :saya bingung buk harus cerita dari mana bu?
Kon           :tidak perlu bingung dan merasa ragu-ragu waktu masih banyak kamu tenangkan diri dulu dan bicara pelan-pelana apa yang mau kamu sampaikan.
Sel             :iya bu begini buk akhir2 ini teman-teman saya ko pada menjauhi saya semua, saya kebingungan mengapa mereka pada menjauhkan saya dan mendiamkan saya
Kon           :yaya ibu bisa pahami, emang sifat kamu kepada temen-temanmu bagaimana?
Sel             :ya baik-baik aja bu dan saya sering mencuekin mereka disaaat mereka bertannya dan minta dijelaskan materi disaat mereka belum mengerti dan saat mereka bertannya saya selalu diam dan berkata kerjakan sendiri dasar bodoh atau tolol sama mereka
Kon           :ibu sangat mengerti yang kamu ceritakan
Sel             :padahal saya sangat menyayangi mereka dan mereka malah menjauhi saya , saya merasa sedih bu (sambil menangis )
Kon           :jangan menangis sambil memberikan selfina tisu.
Itu semua bisa berubah,asal kan kamu juga harus berubah.
Sel             : (masih menangis)
Kon           :jadi fina ,kamu merasa teman-teman kamumenjauhi kamu dan kamu tidak tau apa penyebabnya
Sel             : yah bu saya merasa diasingkan dan dijauhkan sama mereka
Kon           :coba kamu fikirkan dan bayangkan sikap kamu kepada teman-teman apa sudah baik dan benar, saat seorang teman bertannya kamu malah cuekin, dan diam dan kamupun berkata  kamu malah cuekin dan diam, dan kamupun berkata mereka bodoh ,tolol didepan mereka.
Coba kamu bayangkan mereka ada diposisi kamu, apakah kamu tidak akan kesal dan merasa dimaluin depan teman-teman kamu saat kamu bertannya  malah dicuekin dan didiamkan  parahnya lagi kamu dikatakan mereka bodoh.
Sel             :ya pasti saya merasa kesal lah bu
Kon           :nah mulai saat ini kamu harus berlaku yang baik kepada mereka , dan dikala teman bertannya jawablah dgn yang baik dan jangan pernah kamu katakan teman kamu bodoh atau tolol lagi.
Sel             :baik bu saya akan melakukan apa yang ibu berikan kepada saya dan saya akan mulai menghargai teman-teman dan akan merubah semua sikap yang tidak  disukai teman saya
Kon           :baikalah kalau begitu semoga kamu bisa berubah dan bertemanan lagi kepada mereka dan mendapat kepercayaan teman-temannya dan selalu saling tolong menolong, pesan ibu hargailah teman kamu.
Sel             :ya bu saya akan siap berubah sikap saya kepada teman saya, terima kasih atas perhatian ibu dan waktunya, assalamualaikum
Kon           :sama-sama nak walaikumsallam wr.wb













Irrasional                                                 rasional
1.   Saya sombong







2.   Saya malas





3.   Saya emosi



4.   Saya bodoh


5.   Saya selalu berfikir negatif


6.   Saya tidak percaya diri



7.   Saya mudah marah



8.   Saya tidak berguna





9.   Saya gak sabar



    10.Saya suka berbohong













Saya akan ramah kepada orang dan gak mau menjadi sombong lagi



Saya lebih giat lagi dan melawan rasa malas ini menjadi tidak malas lagi


Saya tidak akan emosian lagi

Saya akan belajar lebih giat lagi

Saya akan selalu berfikir positif terus

Saya akan berusaha menjadi lebih baik lagi dan percaya diri

Saya akan mengontrol keamarahan dan tidak akan mudah marah lagi

Saya mencoba akan menjadi orang yang lebih berguna

Saya harus menjadi orang penyabar


Saya akan mejadi orang jujur








Contoh kasus rational emotive terapy(ret)

Berlian adalah seorang siswa di SMA N1 PUNDUH PEDADA,Dia anak pertama dari 3 bersaudara sedangkan 2 perempuan semua.Beberapa hari yang lalu berlian mengadakan hari ulang tahun dirumahnya, kebetulan ortu nya lagi pergi kerumah nenek nya untuk menjenguk selama tiga hari, pas di hari ulang tahunnya tidak ada kedua orang tuanya ,dia bersepakat kepada adek-adeknya untuk membantu menyiapkan segala kebutuhan untuk hari ulang tahunnya tersebut.dia mengundang beberapa teman kelasnya,
Akan tetapi ada suatu kesalahan pas merayakan ulang tahunnya, berlian merasa bahwa acara tersebut berantakan gara-gara kedua adek perempuannya. Berlian melimpahkan kesalahan tersebut kepada kedua adek nya tersebut.
Selesai acara berlian marah dan jengkel serta mendiamkan kedua adeknya, karena berlian merasa malu kepada teman kelasnya yang diundang, keesokan hari nya berlian tidak bertegur sapa lagi dan mendiamkan kedua adeknya.

Berlian     :assalamualaikum maaf bu mengganggu boleh saya masuk
Konselor  :walaikumsallam silahkan masuk nak, apa ada yang bisa ibu bantu nak.
Berlian     :begini bu maksud kedatangan saya keruangan ibu ingin bercerita masalah yang sedang saya alami saat ini.
Konselor  :ibu senang jika kamu mau bercerita tentang masalah kamu
Berlian     :aduh gimana ya bu tapi saya malu,bingung juga.
Konselor  :tidak perlu bingung, berlian disini posisi ibu sebagai salah satu guru pembimbing disekolah ini, ibu akan medengarkan semua keluhan yang ingin berlian  sampaikan.
Apapun yang diungkapkan ibu jamin kerahasiaan nya, hanya ibu dan berlian  saja yang tahu.
Berlian     : eemm baik lah bu kalau begitu,
Konselor  : coba berlian ceritakan apa yang saat ini menjadi ganjalan dihati berlian
Berlian     :begini bu, hari kemaren saya merayakan hari ulang tahun di rumah, beserta mengundang teman sekelas
Eh,,masa pas saya sampai dirumah persiapan kue ulang tahun dan hidangan yang lainnya belum disiapkan sama kedua adek saya, gimana saya gak jengkel,malu bu sama temam-teman yang saya undang. Saya merasa kedua adek saya itu tidak bisa melakukan apa yang sudah saya suruh dan tidak berguna.
Konselor  :dengan masalah itu berlian jengkel dan merasa malu karena kedua adekmu,yang berlian anggap tidak berguna dan tidak bisa diandalkan itu.
Berlian     :iyalah bu kesal,jengkel pake banget
Konselor  :apakah sebelum berlian keluar rumah,berlian mengontrol semua persiapan ulang tahun tersebut
Berlian     :tidak bu,ya tapikan seharusnya kedua adek saya tersebut  tahu sendiri kan sebelumnya udah saya bilang, masa mereka ngga bisa ngerjain cuma nyiapin kue dan hidangan doang.
Konselor  :wah jadi kayak bos besar gitu ya, yang harus merintah samau nya.
Berlian     :ya kan sebelumnya udah saya suruh udah lama direncanakan, tapi apa semuanya berantakan,
Saya jadi malu bu.
Konselor  :ya ibu tau apa yang sedang berlian rasakan, sekarang berlian kalau dirumah bagaimana sikap sama kedua adeknya .
Berlian     :saya diamkan mereka bu, saya jengkel pokoknya bawaannya pengen marah sama kedua adek saya tersebut.
Konselor  :coba berlian fikirkan masa cuma masalah belum menyiapkan kue ulang tahun berlian sampai mendiamkan kedua adeknya, seharusnya kan pas acara itu direncanakan berlian tidak harus keluar rumah tanpa membantu adek-adeknya.
Manusia itu tak luput dari kesalahan, maka berlian harus maklumin , masalah itu perlu diselesikan dengan jalan terbaik ,sekarang berlian harus tegur menyapa sama kedua adeknya dan jangan didiamkan lagi.
berlian     :emm begitu yaa bu kalau begitu saya akan melakukan apa yang ibu berikan kepada saya, saya akan tidak mau mendiamkan kedua adek saya lagi.
Konselor  :ya memang begitu berlian jangan sampai tidak bertegur sapa lagi, sama kedua adeknya,itu tidak baik belajar lah dari kesalahan.
berlian     :ya bu kalau begitu saya mengucapkan banyak terimakasih bu atas bantuan ibu sudah memberi arahan yang baik.
Konselor  :iya berlian sama-sama itu sudah menjadi kewajiban seorang konselor untuk menyelesaikan masalah, saya ikut senang.
berlian     :saya pamit keluar yah bu maksih atas bantuan dan waktunya bu assalamualaikum wr.wb
Konselor  :baik lah nak jangan sungkan-sungakan untuk bercerita sebuah masalah walaikumsalam wr.wb


          Irrasional                                                 rasional
1.   Saya malas


    2.Saya tidak nurut apa yang dibilang orang tua

   
    3. saya suka berbohong



   4.saya tidak sabar



   5.saya mudah menangis


   6.saya emosi



   7.saya tidak mampu mengerjakan tugas


   8.saya tidak bisa diandalkan dalam pekerjaan

  
   9.saya tidak percaya diri


   10.saya pemarah /kasar



Saya mau berusaha lebih giat dalam belajar

Saya mau berusaha menjadi anak yang rendah hati (Penurut)

Saya mau berusaha menjadi seseorang yang jujur dalam segala hal

Saya ingin mencoba menjadi orang yang penyabar


Saya mampu lebih kuat tidak boleh cengeng

Saya ingin berusaha melawan sifat yang emosian menjadi lebih baik

Saya akan berusaha mengerjakan tugas  sebaik-baiknya

Saya mencoba untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat


Saya akan berusaha untuk percaya diri

Saya mau berusaha menjadi orang yang lemah lembut






*******************

Contoh Kasus  “ Minder “
            Dita adalah siswa kelas X SMA. Dia bisa di bilang siswi berprestasi di sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan banyak mempunyai teman. Namun setelah kematian pacarnya yang kecelakaan. perilakunya menjadi berubah.dia lebih terlihat murung , menyendiri, dan sering menangis tanpa sebab. Perilakunya ini berdampak ada kehidupan disekolah dan dirumahnya. Nilainya menurun, prestasinya jadi rendah dan malas belajar.
Identifikasi Masalah :
            Dari ilustrasi permasalahan diatas dapat bahwa Dita kehilangan pikiran positifnya , pikirannya irasional , dan kesulitan memahamiapa yang ia alami.
Diagnosis :
            Diagnosis memiliki arti suatu uapaya untuk mengenal, menetapkan atau menentukan sifat, serta hakekat dalam suatu peristiwa melalui pengamatan terhadap gejala.
            Berdasarkan dari hasil analisis dan sintesis di atas yang menjadi penyebab permasalahan Dita adalah kehilangan pikiran rasionalnya.
Prognosis :
            Dilihat dari permasalahan yang dihadapi oleh Dita tersebut maka dapat digunakan beberapa alternatif bantuan untuk membantu menyelesaikan masalahnya, yaitu dengan dilakukanya konseling individu untuk memberikan alternatif bantuan kepada konseli mengenai kesulitan belajar akibat rasa mindernya. Dalam permasalahan ini saya menggunakan teknik konseling dengan menekankan pada pendekatan RET (Rational Emotif Therapy) , yang bertujuan untuknmenumbuhkan kesadaran Dita terkait seringnya menyalahkan diri sendiri, dan menghapus pikiran irasiaonal yang Dita alami.
Treatmen :
            Proses wawancara dilakukan di ruang BK,  di jam kosong pelajaran Dita menyempatkan waktunya.
Waktu             : pukul 10.00 – 10.45 WIB
Tempat            : di ruang BK
Tanggal           : 12 Mei 2013



Hasil Wawancara : PERTEMUAN PERTAMA
Pertanyaan dan jawaban
Keterangan
Klien : assalamualaikum bu,
Konselor : waaalaikumsalam, Dita.. silahkan duduk.. jam pelajaran apa ini ? apa gurunya tidak masuk?
Klien : jam pelajaran matematika bu, tidak bu, karena beliau ada kepentingan dinas, jadi kami hanya di berikan tugas.
Opening (pembukaan)
Konselor : lalu apa kamu sudah mengerjakannya ?
Klien : belom bu, saya tidak konsen mengerjakannya.
Konselor : loh kenapa begitu, apa ada yang menyebabkan kamu tidak konsen seperti itu ?
Klien : Hehee... yaa bu, saya aja ga tau... sebenarnya saya juga bingung apa yang saya pikirkan..
Konselor : ibu senang kalau kamu bersedia menceritakan apa yang sedang menjadi beban fikiranmu kepada ibu, kamu bisa berbagi masalah dengan ibu, ibu siap menjadi teman mu .. pelan pelan saja ceritanya.
 Konseli : saya bingung harus cerita darimana bu, saya takut.
Attending (penerimaan)
Konselor : Tidak perlu takut, tidak pelu bingung, waktunya masih banyak, kamu tenangin diri dulu, ibu siap menunggu. Pelan-pelan sajaa lol..
Klien : iyaa bu, begini bu, saya memiliki pacar , yang meninggal 6 bulan lalu, saya merasa sedih dan kehilangan arah  bu semenjak itu.
Activity
Konselor : ya yaa, saya memahami perasaan Dita. Ungkapkan pelan-pela saja.
Klien : pacar saya meninggal saat akan menjemput saya di sekolah bu, dan kejadiannya tepa di depan mata saya, saya merasa menyesal, kenapa harus memintanya jemput, kenapa tidak saya mandiri sajaa, kenapa saya harus manja seperti ini , saya memang bodoh bu.. seandainya saya tidak memaksa dia untuk menjemput , dia pasti akan tetap bersama saya sekarang ,saya bodoh sekali bu.
Believe
Konselor :ibu sangat memahami perasaan Dita , terus apa lagi yang Dita rasakan, ?
Klien :padahal saya sangat menyayangi dia bu, tp saya sndri yang mencelakakannya.
Konselor : coba ceritakan kronologi peristiwa nya, pelan-pelan sajaa..
Klien : saat itu bu, saya sms pacar saya untuk menjemput saya pulang sekolah, pacar saya sudah kuliah bu. Karna kebetulan dia sedang tidak ada kuliah maka saya ingin dia menjemput saya sepulang sekolah. Setelah bel sekolah berbunyi, saya langsung keluar kelas dan menunggunya d gerbang sekolah, baru 5 menit saya disitu, saya melihat tabrakan hebat bu, antara bis dan motor satria FU milik pacar saya, saya langsung berlari dan menangis histeris bu, ambilance datang dan membawa pacar saya ke rumah sakit, tapi itu tidak menolongnya, pacar saya meninggal bu. Saya pingsan dan saya ...(menangis)
Consequense
Konselor : (memberikan tisue)... menangis saja jika itu membuat Dita bisa lebih tenang. Ibu bisa merasakan apa yang Dita alami dan rasakan saat itu.
Klien  : ...... (masih menangis)....
Konselor : jadi Dita merasa, kejadian itu kesalahan Dita karena sudah meminta dia menjemput Dita ?
Konseli : iya bu, saya merasa ini semua kesalahan saya. Saya berfikir saya juga harus mati untuk menebus semua kesalahan ini
Dispute
Konselor : cobaa dipikir dua, tiga kali lagi apakah berfikir seperti itu sudah sesuai ?
Klien : entahlah bu,


Konselor : bagaimana dengan orang tua Dita dengan orang tua pacar Dita?
Klien : orang tua saya selelu menguatkan saya bu, walaupun sampai sekarang saya belom bisa memaafkan diri saya sendiri. Kalau orang tua pacar saya, mereka berusaha menerima semua takdir ini dengan ikhlas bu, mereka tidak membenci saya, bahkan mereka masih menganggap saya sebagai anaknya sendiri. Kadang saya masih sering sekali bekunjung kesanaa bu, sepulang sekolah.

Konselor : orang tua Dita daan orang tua pacar Dita tidak membenci Dita, sekarang mari kita berfikir bersama, dari orang tua Dita dan orang tua pacar Dita sangat menguatkan Dita , tetapi Dita inin menebus kesalahan dengan ikut mati, menurut Dita apa itu cara yang palin tepat ?
Klien : gimana yaa bu, saya selalu merasa di kejar-kejar perasaaan bersalah, fikiran itu selalu terlintas bu.
Konselor : jadi menurut Dita permasalahan selesai ketika Dita ikut mati bersamanya ? tanpa menghiraukan perasaan keluarga Dita dan keluarga pacar Dita , begitu ?
Klien : yaa bu saya rasa itu cara terbaik.saya merasa hampa tanpa kehadiran pacar saya bu.
Konselor : sekarang coba Dita fikirkan dlu, apakah dengan semua rencana dan fikiran Dita itu semua dapat selesai, apakah dengan ikut mati Dita bisa merasa bahagia ? apakah pikiran dn harapan Dita itu tidak malah menambah masalah baru untuk orang tua Dita, dan orang tua pacar Dita yg sudah menggangap Dita anak sendiri harus kehilangan lagi ?
Klien  : iya sih bu, saya rasa itu malah menambah masalah , hmmmmm... saya bingung bu.
Konselor : berarti Dita merasa sekarang ikut mati bukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah ini bukan ?
Konseli : Saya mengerti bu, tapi saya masih sulit memaafkan diri saya sendiri. Saya merasa akar permasalahan terpusat pada sayaa bu.
Konselor : coba fikir lol, kalau orang tua pacarmu saja bisa tegar menerima kenyataan ini, bahwa anaknya sudah meninggal, mengapa kamu tidak sekuat itu ? padahal mereka pun sama halnya dengan kamu yang menyayangi nya.
Konseli : yaa yaa bu, beraryi fikiran saya terlalu pendek bu ?


Konselor : apa Dita pernah menceritakan ini kepada orang tua Dita ?
Konseli : Tidak bu, saya selalu bingung untuk memulai cerita, ujung-ujungnya saya pusing ,nangis dan lemas bu.
Konselor : sekarang apa kamu merasa lemas dan pusing ?
Konseli : sedikit bu, saya rasa lemas sekali bu.
Konselor : baikalh sebaiknya kamu istirahat dulu. Sebelumnya dari yg telah kamu ungkapkan , apa kesimpulan yang kamu dapat ?
Konseli : saya merasa saya telah merasa berdosa telah membuat pacar saya meninggal, tapi sya tidak tahu bagaimana menghilangkan perasaan itu. Dan saya masih bingung bagaimana mengembalikan diri saya yang sebenarnya.
Konselor : baik kalau begitu kita lanjutkan lain waktu lagi saja Loly sampai kamu sudah enakan, jika Dita telah siap untuk melanjutkan dan menyelesaikan nya sampai Dita dapat kembali menjadi diri sendiri. Silahkan beristirahat ya..
Konseli : iya bu saya siap untuk menyelesaikan ini hingga tuntas, terimakasih atas pethatian ibu.. assalamualaikum bu.
Konselor : sama-sama Dita.. wa’alaikumsalam
Cognititife Effect



*************

            Anisa adalah seorang siswa yang bercita-cita menjadi pengusaha, dia memiliki sifat yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.  Dia memiiki seorang ibu yang merupakan motivasi dalam hidupnya, sehingga membuat perasaannya saat ini bingung karena ibunya telah meninggal dunia. Anisa termasuk anak yang berprestasi disekolah, ketika di SD ia selalu masuk dalam 10 besar dikelasnya bahkan di SMP dan SMA ia selalu masuk dalam 5 besar dikelasnya. Anisa mempunyai keluarga yang harmonis, dia anak ke 3 dari 4 bersaudara. Anisa mempunyai sifat yang tertutup. Sehingga Anisa tidak mau menceritakan masalah yang dihadapinya kepada keluarganya. 
Selanjutnya, maka yang dilakukan adalah menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan yaitu berupa konseling. Mengenai keberlangsungan sekolah kedepannya. Masalah yang dihadapi Anisa sebenarnya adalah masalah yang sering dihadapi oleh remaja-remaja lainnya. dengan memberikan pengertian bahwa pada saat ini masih banyak hal yang dapat memotivasi diri untuk melanjutkan pendidikan misalnya orang tua(ayah), anggota keluarga dan teman-teman.


     Treatment/konseling
           
Konseli                        : Anisa
Kelas                           : XII IPA 3
Konselor                      : Dian
Hari/tanggal                 : JUMAT, 16 Mei 2015
Jam                             : 09.00 WITA
Tempat                        : Di ruang BK

Awal Percakapan.
(Terdengar suara ketukan pintu) tok....tok....tok...
Konseli            : Permisi..., Assalamualaikum ?
Konselor          : Iya, wa’laikumsalam, silahkan masuk...Oh Anisa, masuk-masuk Anisa Apa kabar Nis?
Konseli            : Kurang baik,  bu. Kata teman saya ibu memanggil saya ke ruang BK, ada apa bu...?
Konselor          : Oh iya nis, begini kemarin lusa ibu kekelas mu, kata teman kamu, kamu selama 1 minggu sudah tidak hadir, apakah itu benar ?
Konseli            : Benar bu, sudah 1 minggu saya tidak hadir
Konselor          : Oh….Jadi selama seminggu anisa sudah tidak masuk sekolah dan tidak mengikuti proses belajar dengan teman-teman yang lain. Jangan takut Anisa sepertinya kamu kelihatan gelisah, biasa saja dengan Ibu.

Activating
Konseli            : Iya Bu saya takut karena saya sudah tidak masuk selama seminggu, ada permasalahan yang sedang saya hadapi saat ini Bu.
Konselor          : Jadi kamu takut kalau ibu marah karena kamu tidak masuk selama satu minggu karena ada permasalahan yang sedang kamu hadapi. Sepertinya masalah itu sangat memberatkan kamu sampai-sampai kamu tidak masuk sekolah selama satu minggu ya?
Konseli            : Iya bu,bagi saya masalah ini sangat berat sehingga mengganggu waktu sekolah saya.

Beliefs
Konselor          : Setiap orang pasti mempunyai masalah nis, teman-teman kamu yang lain pasti juga mempunyai masalah tapi mereka masih bisa masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik, begitupun dengan kamu nis, kamu juga tetap bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain.
Konseli            : Tapi masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada lagi motivasi saya untuk sekolah.
Konselor          : Jadi rendi malas sekolah karena tidak ada lagi motivasinya?
Konseli            : Iya bu, 2 minggu yang lalu ibu saya meninggal dunia dan ibu saya yang menjadi motovasi untuk saya
Konselor          : Oh begitu ibu turut berduka cita ya nak, tapi nis kan masih ada ayah yang bisa menjadi motivasi untuk mu

Consequense
Konseli            : Saya tidak terlalu dekat dengan ayah saya bu
Konselor          : Oh jadi begitu permasalahannya, jadi anisa tidak terlalu dekat dengan ayah
Konseli            : Iya bu, bahkan saya jarang berkomunikasi dengan ayah
Koselor            : kenapa anisa jarang berkomunikasi dengan ayah?
Konseli            : Ayah terlalu sibuk bekerja, hanya pagi hari ketika diantar berangkat sekolah oleh ayah saya baru bisa berkomunikasi dengan ayah
Konselor          : Ibu mengerti perasaannya anisa, apakah inspirasi dan semangat belajar hanya dapat diberikan oleh ibu ?
Konseli            : iya bu hanya ibuku penyemangat hidup ku
Konselor          : Sekarang anisa coba pikirkan, hidup ini tidak hanya bersama ibu, bukalah pemikiran anisa, bukan hanya ibu anisa saja yang dapat memberikan inspirasi anisa, tapi cobalah lihat ayah anisa yang begitu giat bekerja untuk membiayai, merawat  serta melindungi anisa, itu bisa menjadi penyemangat anisa dalam belajar. Hidup ini kan akan terus berjalan dan sebentar lagi kamu akan menghadapi ujian, tidak hanya ujian semester tapi juga ujian nasional. Jika kamu terus seperti ini efek negatifnya kesehatanmu akan terganggu karena kamu hanya memikirkan masalah yang kamu hadapi saat ini sehingga membuat konsentrasi belajarmu akan terganggu dan akan berpengaruh terhadap nilai-nilaimu. Namun jika kamu mencoba untuk berfikir lebih rasional lagi bahwa masih banyak yang dapat memotivasimu seperti ayahmu, saudara dan teman-temanmu. Mereka juga motivasi bagi kamu yang menginginkan kamu berhasil dan untuk mencapai keberhasilan itu didapat melalui belajar yang giat sehingga kamu bisa tetap berprestasi dan lulus dengan nilai yang baik. Kalau menurut Anisa sendiri bagaimana?

Dispute
Konseli            : Iya sih bu, masalah yang saya alami ini memang menggangu konsentrasi saya dalam belajar, apalagi sebentar lagi akan menghadapi ujian jika saya akan terus seperti ini bisa-bisa saya tidak lulus. tapi jika saya bisa melupakan masalah saya, saya pasti dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar bu.
Konselor          : Jadi Anisa ada fikiran untuk mencoba melupakan masalah yang anisa alami, begitu?
Konseli            : Iya bu, tapi bagaimana saya harus memulainya?
Konselor          : Emmm, begini, jika anisa disekolah, anisa dapat memulai hal-hal positif yang anisa suka misalnya menyibukkan dengan membaca diperpustakaan, kerja kelompok dengan teman-teman sekaligus sharing dengan mereka. Lebih seringlah berinteraksi dengan mereka. Bagaimana menurut anisa sendiri?
Konseli            : Iya sih bu sepertinya saya harus sering-sering berkumpul dengan teman-teman karena saat ini saya juga merasa kalau tidak seakrab dulu. Kalau begitu saya akan berusaha untuk mencoba membuka diri lagi dengan mereka, sehingga saya dapat melupakan masalah saya, saya lebih berkonsentrasi dalam belajar supaya saya dapat lulus dengan nilai yang baik dan cita-cita saya dapat diraih
Konselor          : Berusaha dengan penuh semangat ya nis, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti kamu dapat melakukannya.
Konseli            : Iya bu,  terima kasih bu atas solusinya, setidaknya kini membuat saya senang dan dapat berfikir yang lebih masuk akal. Oh iya bu kalau ada yang perlu saya ceritakan lagi, saya boleh datang lagi??
Konselor          : Oh tentu saja anisa, silahkan.
Konseli            : Kalau begitu saya pamit dulu mau kekelas ya bu ada mata pelajaran selanjutnya..
Konselor          : Oh silahkan anisa… Belajar dengan semangat ya……
Konseli            : Iya bu Assalamualaikum bu,,,
Konselor          : Walaikumsalam

Cognitif effect of disputing



******

TUGAS KASUS TEORI  RATIONAL EMOTIVE TERAPY  (RET)

1.1  Identitas konseli dan konselor
Nama               : Desi
Usia                 : 18Tahun
Jenis kelamin   : Prempuan
Kelas               : 3 IPS 1
Konselor          : Ulfa

1.2  Deskripsi masalah
            Desi adalah seorang siswi yang bercita-cita menjadi seorang guru. dia memiliki sifat yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.  Dia juga memiliki kedua orang tua yang merupakan motivasi dan dukungan dalam hidupnya, namun sanggat disayangkan  disaat desi kini sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional tingkat SMA kedua orang tua nya kini berpisah sehingga membuat perasaannya saat ini sedih,bingung dan cemas dalam dirinya hanyalah berpikir tidak ada lagi yang memberinya motivasi dan dukungan pemikiran nya itu membuat dia binggung untuk melanjutkan sekolah karna kedua orang tua nya kini tidak bersama lagi.          
Desi termasuk anak yang sederhana, ketika di SD ia selalu masuk dalam 10 besar dikelasnya walaupun disaat dia SMP dan SMA nilai nya standar tapi dia tidak pernah mendapatkan nilai di bawah rata-rata 7. konseli tidak memiliki riwayat penyakit yang berat hanya penyakit ringan. desi mempunyai lingkungan keluarga yang harmonis, dia anak satu satunya dari ayah dan ibunya. keluarga desi mempunyai sifat yang sangat tegas dalam bersikap. Tetapi disaat ibu ayah nya berpisahan iya merasakan segala kesedihan kecemasan dan binggung disaat situ lah dia tertutup dengan keluarga lain.



1.3  Berdasarkan data  di atas
1.      Desi menginginkan kesuksesan dalam hidupnya seperti menjadi seorang guru dengan sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Namun desi mengalami perasaan bingung, sedih dan cemas karena ibu dan ayah nya bercerai/berpisah yang merupakan satu-satunya motivasi dan dukungan dalam hidupnya.
2.      Desi tergolong anak yang tidak begitu pintar atau tidak begitu bodoh hal ini karena nilai nya mecapai rata-rata.
3.      Desi termasuk anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lumayan baik.
4.      Orang tua desi tidak begitu tegas dalam mengambil suatu keputusan sehingga mengakibatkan rasa kesedihan, kebinggungan dan kecemasan yg timbul pada anak mereka yaiyu desi.

1.4   Diagnosis
Berdasarkan identifikasi, yang menjadi penyebab utama masalah yang dialami desi adalah desi merasa sangat sedih,bingung dan cemas karena ibu dan ayah nya berpisah atau bercerai yang menjadi satu-satu  motivasi dan dukungan nya kini sudah bersama lagi melain kan pisah.
1.5  Prognosis
      Selanjutnya berdasarkan diagnosis di atas, maka yang dilakukan adalah menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan yaitu berupa konseling. Mengenai keberlangsungan sekolah kedepannya. Masalah yang dihadapi desi sebenarnya adalah masalah yang pernah dirasakan oleh orang lainnya. dengan memberikan pengertian bahwa pada saat ini masih banyak hal yang dapat memotivasi dan dukungan diri untuk melanjutkan pendidikan misalnya anggota keluarga dan teman-teman bahkan ibu dan ayah nya sanggat mendukung dan siap untuk memotivasi desi meski mereka tidak bersama lagi.



Percakapan konseling dan konselor
Desi         :    Permisi..., Assalamualaikum ?
Ulfa         :    Iya, wa’laikumsalam, silahkan masuk...Oh desi, masuk-masuk (konselor langsung berdiri menyambut kedatangan konseli)....Apa kabar des?
Desi         :    kurang baik, bu (dengan raut wajah yang  lesu). Kata teman saya    ibu memanggil saya ke ruang BK, ada apa bu...?
Ulfa         :    (sejenak mengingat) oh iya des,,,begini kemarin lusa ibu kekelas mu, kata teman kamu, kamu selama 1 minggu sudah tidak hadir, apakah itu benar ?
Desi         :    benar bu, sudah 1 minggu saya tidak hadir (sambil menundukkan kepala).
Ulfa         :    Oh….Jadi selama seminggu desi sudah tidak masuk sekolah dan tidak mengikuti proses belajar dengan temann-teman yang lain. Jangan takut desi sepertinya kamu kelihatan gelisah, biasa saja dengan Ibu. (konselor bergurau sambil tersenyum).
Desi         :    Iya Bu saya takut karena saya sudah tidak masuk selama seminggu, ada permasalahan yang sedang saya hadapi saat ini Bu. (sambil mengangguk-angguk)
Ulfa         :    jadi kamu takut kalau ibu marah karena kamu tidak masuk selama satu minggu karena ada permasalahn yang sedang kamu hadapi(mencoba mengerti). Sepertinya masalah itu sangat memberatkan kamu sampai-sampai kamu tidak masuk sekolah selama satu minggu ya?
Desi         :    iya Bu,bagi saya masalah ini sangat berat sehingga mengganggu waktu sekolah saya.(kemudian terdiam.)
Ulfa         :    setiap orang pasti mempunyai masalah desi, teman-teman kamu yang lain pasti juga mempunyai masalah tapi mereka masih bisa masuk sekolah dan mengikuti pelajaran dengan baik, begitupun dengan kamu , kamu juga tetap bisa mengikuti pelajaran seperti yang lain.(mencoba memberikan pengertian).
Desi         :    tapi masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada lagi motivasi dan dukungan saya untuk sekolah. Mereka masih enak Bu karena orang tua nya masih bersatu dan mereka merasakan lengkap dalam berkeluarga. Sedangkan saya tidak bisa seperti mereka yang orangtua nya yang masih bersama (membenarkan dirinya).
Ulfa         :    jadi desi malas sekolah karena tidak ada lagi motivasi dan dukungan, selain itu desi dilarang untuk sekolah?
Desi         :    bukan Bu tapi saya merasakan sedih, binggung dan cemas.
Ulfa         :    oh begitu ibu turut prihatin ya des, maaf des sebelum nya desi apa desi pernah berpikir bahwa kejadian pada orangtua desi itu merupakan hambatan untuk desi?
Desi         :    tetapi bu saya merasakan cemas , binggung dan sedih karena seorang yang memotivasi desi dan slalu beri dukungan desi kini telah berpisah bu (pemikiran irasional)
Ulfa         :    jadi desi berpikir bahwa motivasi dan dukungan desi sudah tidak bersama lagi sehingga desi malas untuk masuk sekolah. Bukannya dengan desi sekolah desi akan mendapatkan motivasi dan dukungan di dikelas untuk bersekolah?
Desi         :    iya bu, tapi desi merasakan hal yang beda saat mereka berpisah.
Ulfa         :    teman desi satu  kelas belum  mengetahui keadaan  desi  sekarang?  sehingga desi  malas untuk masuk sekolah. Bukannya dengan  saat sekarang desi harus bisa membuktikan bahwa motivasi dan dukungan  itu pasti  ada  justru teman desi menambah motivasi dan dukungan untuk  kesekolah?(dengan penasaran)
Desi       : Begini bu, ayah  dan  ibu desi baru  berpisah seminggu sebelum nya dan  itu membuat desi merasakan sedih, binggung dan cemas. Desi selalu berpikir bahwa orang tua desi lah satu satu nya dari motivasi dan dukungan desi untuk kesekolah. Desi belum berpikir  kesana bu, mereka belum  mengerahui  keadaan  rumah  tangga  ibu dan ayah ku.
Ulfa         :    hal apa yang membuat orang tua desi berpisah?
Desi         :    menurut mereka, kata ibu dan ayah ku  mereka  tidak lagi cocok untuk bersama karena banyak hal yang di permasalahkan bahkan  dalam  hal  ekonomi jadi mereka  memutuskan  untuk berpisah/bercerai
Ulfa         :    Oh jadi begitu permasalahannya, jadi sekarang sekarang desi ikut dengan siapa?
Desi         :    desi ikut dengan keluarga dari ibu , bu.
Ulfa         :    lalu, ibu dan ayah desi dimana?
Desi         :    kalau ibu mencari pekerjaan bu tapi kalo ayah desi tidak  tahu dimana ia sekarang bu. semenjak orang tua desi bercerai desi ditinggalkan di kelurga dari ibu Hal ini mebuat saya menjadi sedih ,binggung dan cemas bahkan setres karena saya nggak bisa jauh dari dari kedua orangtua ku bu.
Ulfa         :    Sepertinya desi begitu terpukul dengan perpisahan mereka.
Desi         :    Iya bu, apa gunanya saya meneruskan hidup didunia ini ? dunia telah bertindak kejam terhadap diriku, siapa lagi yang akan memberikan inspirasi kepadaku untuk mengejar cita-cita ku kalau bukan kedua orangtuaku?(tangannya sambil mengusap matanya)(irasional)
Ulfa         :    Ibu mengerti perasaannya desi (konselor menepuk bahunya dan memberikan sedikit tissue), apakah inspirasi dan semangat belajar hanya dapat diberikan oleh kedua orangtua desi meski tidak bersatu?
Desi         :    iya bu hanya dengan mereka bersama merekalah  penyemangat hidup ku,,,,(dengan semangat berucap)(irasional)
Ulfa         :    Sekarang desi coba pikirkan, hidup ini tidak hanya bersama ibu dan ayah, bukalah pemikiran desi, bukan hanya mereka yang dapat memberikan inspirasi desi tapi cobalah lihat keluarga desi yang baru sekarang mesti itu keluarga dari ibu, ibu yang begitu giat untuk membiayai, merawat  serta melindungi desi, itu bisa menjadi penyemangat desi dalam belajar mesti status mereka sudah berpisah. Lagi pula desi sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional kan disekolah, pikirkan secara nyata tindakan yang dilakukan desi seperti  ini tidak masuk sekolah bukankah malah membahayakan suksesnya desi dalam belajar.(rasional)
Desi         :    iya sih bu,,, masalah yang saya alami ini memang menggangu konsentrasi saya dalam belajar, apalagi sebentar lagi akan menghadapi ujian jika saya akan terus seperti ini bisa-bisa saya tidak lulus. tapi jika saya bisa melupakan masalah saya, saya pasti dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar bu.
Ulfa         :    jadi desi ada fikiran untuk mencoba melupakan masalah yang kamu alami, begitu??
Desi         :    iya Bu,,, tapi bagaimana saya harus memulainya?
Ulfa         :    emmmmm (sambil mengangguk)…..begini, jika desi disekolah, desi dapat memulai dengan hal-hal positif misalnya menyibukkan dengan membaca diperpustakaan, sekaligus sharing dengan teman dekat. Lebih seringlah berinteraksi dengan mereka. Bagaimana menurut desi sendiri?
Desi         :    iya sih Bu sepertinya saya harus sering-sering berkumpul dengan teman-teman karena saat ini saya juga merasa kalau tidak seakrab dulu. Kalau begitu saya akan berusaha untuk mencoba membuka diri lagi dengan mereka, sehingga saya dapat melupakan masalah saya, saya lebih berkonsentrasi dalam belajar supaya saya dapat lulus dengan nilai yang baik dan cita-cita saya dapat diraih. Selain itu, pengalaman kedua orangtua ku akan jadi dorongan untuk kesuksesan ku kelak bu.(terlihat lega setelah unek-unek keluar)(rasional)
Ulfa         :    berusaha dengan penuh semangat ya des,,,jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti kamu dapat melakukannya.
Desi         :    iya bu,  terima kasih bu atas solusinya, setidaknya kini membuat saya senang dan dapat berfikir yang lebih masuk akal. Oh iya bu kalau ada yang perlu saya ceritakan lagi, saya boleh datang lagi??
Ulfa         :    Oh tentu saja desi silahkan..(sambil tersenyum)
Desi         :    Kalau begitu saya pamit dulu mau kekelas ya Bu ada mata pelajaran selanjutnya..
Ulfa         :    oh ...silahkan desi… Belajar dengan semangat ya……
Desi         :    iya Bu (konseli sambil bersalaman dengan konselor)Assalamualaikum bu,,,
Ulfa         :    Walaikumsalam (tersenyum).

FOLLOW UP
Rencana tindak lanjut yang telah disepakati oleh konseli dan konselor adalah:
desi akan berusaha untuk membuka diri dengan teman-temannya dan menerima kenyataan. walaupun rasa kecewa masih ada. Desi lebih memusatkan perhatian pada Pelajaran disekolah dahulu, supaya lulus dengan nilai yang baik dan cita-citanya dapat diraih.
pengalaman kedua orangtua nya yg berpisah akan menjadi dorongan nya untuk  terus semanggat akan kesuksesan dia kelak  dan dijadikan pelajaran hidupnya.
Pernyataan Kalimat Irasional
D    :    tapi masalah saya ini berat Bu, saya menjadi malas sekolah karena sudah tidak ada lagi motivasi dan dukungan saya untuk sekolah. Mereka masih enak Bu karena orang tua nya masih bersatu dan mereka merasakan lengkap dalam berkeluarga. Sedangkan saya tidak bisa seperti mereka yang orangtua nya yang masih bersama.
D    :    tetapi bu saya merasakan cemas , binggung dan sedih karena seorang yang memotivasi desi dan slalu beri dukungan desi kini telah berpisah bu (pemikiran irasional)
D    :    Iya bu, apa gunanya saya meneruskan hidup didunia ini ? dunia telah bertindak kejam terhadap diriku, siapa lagi yang akan memberikan inspirasi kepadaku untuk mengejar cita-cita ku kalau bukan kedua orangtuaku?
Desi selalu berpikir tidak ada lagi yang memberi motivasi dan memberikan dukungan pada nya selain kebersamaan orangtua nya dan dia berpikir bahwa teman yang lain mempunyai orangtua yang lengkap dan merasakan kebersamaan dalam keluarga.

Pernyataan Kalimat Rasional
D    :    Selain itu, pengalaman kedua orangtua ku akan jadi dorongan untuk kesuksesan ku kelak.

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...