menurut Sunarta (1985) kesulitan
belajar adalah kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan
belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah
laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana
teman-teman kelasnya.
Berdasarkan pendapat di atas
dapat dipahami bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses
belajar mengajar dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik. Menurut Helex
Wirawan (2009) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: faktor intern (faktor dari dalam diri
anak itu sendiri) yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis serta
faktor ekstern yang meliputi faktor sosial dan faktor non sosial.
Sedangkan menurut Djamarah (2003:201), bahwa
“kesulitan belajar merupakan kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar
dengan baik, disebabkan adanya ancaman dan gangguan dalam proses belajar yang
berasal dari faktor internal siswa maupun dari faktor eksternal siswa.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi
dimana anak didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya
gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi
maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu
berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Dalam psikologi umum (2003) dalam Nugraha (2008), “Konsentrasi belajar
adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktifitas belajar”.
Pengertian konsentrasi menurut Sumartno (2004) dalam Rachman
(2010) yakni: Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus
perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan
pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah
diberikan.
Hal
tersebut senada dengan pengertian konsentrasi yang dikemukakan oleh Scholz (2006) sebagai berikut: “Konzentration ist eine Fähigkeit, die
sich in vielen Leistungen des täglichen Lebens widerspiegelt, so z .B. bei der
Arbeit, in der Schule, beim Führen eines Fahrzeugs oder beim Leseneines Buches”.
Pendapat
tersebut berarti bahwa “Konsentrasi merupakan suatu
kemampuan yang tercermin di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
dalam pekerjaan, di sekolah, dalam berkendara, atau dalam membaca buku”.
2.
WAKTU
PELAKSANAAN
Proses wawancara dilakukan pada :
1) 26
Oktober 2016 bertanya tentang kesulitan belajar yang dialami yulia sita
2) 01
November 2016 berdiskusi hal-hal apa saja yang mengganggu konsentrasi dan
kesulitan belajar lainnya.
3.
TEMA
YANG DIKEMBANGKAN
1.
kesulitan konsentrasi karena adanya gangguan
yang disebabkan oleh teman sekitar yang mengobrol saat berlangsungnya kuliah
sehingga mundurnya daya ingat dalam berfikir.
2.
Ketidak percayaan diri.
4.
LAYANAN
YANG DIBERIKAN
1) Layanan
Informasi yaitu layanan konseling yang
memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
kepentingan klien.
2) Layanan
Konseling Individu yaitu untuk mendengarkan keluh kesah yang dialami bu arie selama proses
pembelajaran. Disini peran kita mendengarkan dengan seksama tanpa mencela
pembicaraan.
Layanan Bimbingan
Kelompok untuk saling mendengarkan cerita satu sama lain dengan teman dikelas
dan membahas bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada.
No comments:
Post a Comment