Thursday, November 3, 2016

PROGRAM DIAGNOSA & REMEDIAL KESULITAN BELAJAR

1.    RASIONAL
menurut Sunarta (1985) kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kesulitan belajar pada peserta didik. Menurut Helex Wirawan (2009) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: faktor intern (faktor dari dalam diri anak itu sendiri) yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis serta faktor ekstern yang meliputi faktor sosial dan faktor non sosial.

Sedangkan menurut Djamarah (2003:201), bahwa “kesulitan belajar merupakan kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan adanya ancaman dan gangguan dalam proses belajar yang berasal dari faktor internal siswa maupun dari faktor eksternal siswa.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Dalam psikologi umum (2003) dalam Nugraha (2008), “Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktifitas belajar”.
             Pengertian konsentrasi menurut Sumartno (2004) dalam Rachman (2010) yakni: Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.
             Hal tersebut senada dengan pengertian konsentrasi yang dikemukakan oleh Scholz (2006) sebagai berikut: “Konzentration ist eine Fähigkeit, die sich in vielen Leistungen des täglichen Lebens widerspiegelt, so z .B. bei der Arbeit, in der Schule, beim Führen eines Fahrzeugs oder beim Leseneines Buches”.
            Pendapat tersebut berarti bahwa “Konsentrasi merupakan suatu kemampuan yang tercermin di berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam pekerjaan, di sekolah, dalam berkendara, atau dalam membaca buku”.

2.    WAKTU PELAKSANAAN
Proses wawancara dilakukan pada :
1)    26 Oktober 2016 bertanya tentang kesulitan belajar yang dialami yulia sita
2)    01 November 2016 berdiskusi hal-hal apa saja yang mengganggu konsentrasi dan kesulitan belajar lainnya.

3.    TEMA YANG DIKEMBANGKAN
1.    kesulitan konsentrasi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh teman sekitar yang mengobrol saat berlangsungnya kuliah sehingga mundurnya daya ingat dalam berfikir.
2.    Ketidak percayaan diri.


4.    LAYANAN YANG DIBERIKAN
1)    Layanan Informasi  yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
2)    Layanan Konseling Individu yaitu untuk mendengarkan keluh kesah  yang dialami bu arie selama proses pembelajaran. Disini peran kita mendengarkan dengan seksama tanpa mencela pembicaraan.
Layanan Bimbingan Kelompok untuk saling mendengarkan cerita satu sama lain dengan teman dikelas dan membahas bagaimana cara mengatasi permasalahan yang ada.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...