BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia
sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang diperolehnya. Tujuannya
ialah khazanah ilmu yang sangat berharga itu dimanfaatkan tidak hanya oleh
penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh umat manusia,
baik manusia kini maupun manusia yang akan datang. Dan salah satu cara
melestarikan ilmu tersebut adalah dengan kegiatan menulis. Menulis mmerupakan
suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis bisa dilakukan dikertas dengan menggunakan
alat-alat seperti pena atau pensil.
Kegiatan
menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakkan yang
menyebabkan orang makin giat menulis karena karya mereka mudah diterbitkan.
Tetapi dewasa ini tumpulnya kreativitas kemampuan baca-tulis membuahkan
simpulan tentang aktivitas menulis, yang tampaknya menjadi kendala dengan
tingkat keseriusan yang tinggi. Bukan hanya karena banyaknya insan cendekia
yang mulai malas mengembangkan kemampuannya dalam menulis tetapi juga karena
tulisan yang telah dibuat tidak dipublikasikan sehingga tidak akan banyak
manfaatnya, karena jumlah ekslempar laporannya yang terbatas tidak banyak
dibaca orang, dan mungkin hanya disimpan sebagai bahan dokumentasi.
Oleh
karena itu sebaiknya hasil tulisan dipublikasikan. Ada dua cara untuk
mempublikasikan hasil tulisan yaitu dengan menerbitkannya dalam bentuk buku
atau mengubahnya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Dan biasanya banyak yang
memilih untuk mempublikasikannya dalam bentuk artikel ilmiah populer. Mengapa
artikel ilmiah populer? Karena perbedaan dari buku dan artikel tentu sangat
berbeda dimana penulis akan berpikir dalam bentuk buku tentu yang ditulis akan
sangat banyak, berbeda dengan artikel ilmiah populer. Nah, agar lebih jelas
dalam pembahasan selanjutnya akan dibahas tentang menulis karya ilmiah populer.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah
yang dimaksud dengan esai dan karya ilmiah populer?
2. Apa
saja jenis-jenis esai dan karya ilmiah populer ?
3. Bagaimana
struktur penulisan esai dan karya ilmiah populer ?
4. Bagaimana
tahap-tahap menulis esai dan karya ilmiah populer?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Esai
Esai
adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraph yang membahas tentang suatu
topic.Kata ‘essay’ berasal dari bahasa Prancis , essay artinya mencoba
berusaha.Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti
yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai
didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen
penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin
memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam
masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu
topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau
persoalan yang dibahasnya.
Esai adalah suatu tulisan yang
menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya (https://id.wikipedia.org/wiki/Esai) Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai
lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
Dalam (http://adidarmawan168.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-essai-dan-ciri-cirinya.html)
dikemukakan sebuah esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah
secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai
disebut esai. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan
formal.
Sementara itu Soetomo dalam (http://www.kelasindonesia.com/2015/05/cara-membuat-esai-yang-baik-dan-contoh-karangan-esai.html) mendefinisikan esai
sebagai salah suatu karangan pendek berdasarkan cara pandang seseorang dalam
menyikapi suati masalah
Berdasarkan
paparan diatas dapatlah dikatakan bahwa esai adalah sebuah tulisan yang
mengandung opini, pandangan, atau ekspresi pribadi mengenai sebuah hal yang
sedang berlangsung di masyarakat. Agar maksud yang ingin disampaikan dalam
sebuah esaibisa tesampaikan dengan baik, maka sebuah esai harus ditulis dengan
sebaik mungkin
2.2 Cara Membuat esai yang baik
Dalam (http://www.kelasindonesia.com/2015/05/cara-membuat-esai-yang-baik-dan-contoh-karangan-esai.html) agar maksud yang ingin disampaikan dalam sebuah esai bisa tersampaikan
dengan baik,maka sebuah esai harus ditulis dengan sebaik mungkin. Berikut ini adalah
langkah-langkah membuat esai yang baik :
1.
Tentukan tema yang menarik
Sebelum
menulis sebuah essay, tentukan terlebih dahulu essay apa yang ingin Anda tulis.
Sebuah tema yang bagus akan mempengaruhi isi keseluruhan essay tersebut. Oleh
karena itu, pilihlah tema yang sedang hangat – hangatnya terjadi, sehingga para
pembaca mau meluangkan waktunya untuk membaca essay yang akan Anda tulis.
2.
Lakukan research
Setelah
mendapatkan tema, lakukanlah research melaui buku atau internet tentang tema
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung argument – argument yang ingin Anda
tulis di dalam essay, sehingga pendapat Anda akan semakin kuat. Jika essay Anda
didukung dengan data seperti, fakta, contoh, teori, dan lain – lain, maka esaay
tersebut akan menjadi bagus. Sebaliknya, jika essay Anda tidak memiliki data –
data pendukung, tulisan Anda ini akan dianggap omong kosong dan orang – orang
tidak akan percaya dengan essay yang Anda buat.
3.
Membuat outline
Membuat
kerangka atau outline sangat berguna ketika membuat sebuah karya tulis. Hal ini
dilakukan untuk menyususn ide – ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan
outline, tulisan Anda tidak akan keluar dari ide atau tema, sehingga essay Anda
akan koherence dan logis.
4.
Memperhatikan pemilihan kata
Essay
yang baik adalah essay yang menggunakan bahasa yang baik, karena essay adalah
karya tulis formal. Oleh karena itu gunakanlah bahasa – bahasa yang formal.
Disamping itu, Anda juga perlu mempertimbangkan siapa calon pembaca essay. Jika
calon pembaca essay Anda adalah para intelektual, gunakanlah bahasa intelektual
pula. Sebaliknya, jika calon pembaca adalah masyarakat umum, gunakanlah bahasa
umum, tetapi tetap menggunakan bahasa formal. Hal ini dilakukan untuk membuat
essay Anda selain bagus secara struktur, juga baik secara konteks, karena mudah
dipahami.
5.
Kerjakan
Setelah
hal – hal di atas telah selesai dilakukan, mulailah menulis. Dalam menulis
essay ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Introduction
Introduction
adalah bagian awal essay, Bagian ini mengungkapkan hal yang akan dibahas di
dalam sebuah essay. Selain itu, di dalam introduction juga terdapat statement
Anda tentang suatu pemasalahan yang akan dibahas, tulislah statement tersebut
dengan bahasa yang bisa menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan dari pembaca
untuk mencari tahu alasan – alasan tentang statement tersebut.
Isi
Bagian
selanjunya adalah isi. Bagian ini mengandung garis besar keseluruhan isi essay.
Tulislah dengan mengacu pada point – point pada outline yang telah dibuat.
Kembangkanlah point – point tersebut dan jangan lupa untuk memberikan pendukung
berupa data agar opini Anda tidak lemah.
Penutup
Bagian
selanjutnya adalah penutup. Bagian ini berupa konklusi atau kesimpulan dari
essay. Tulislah kembali point – point pada bagian isi dengan bahasa lain dan
dalam satu kalimat. Sebuah kesimpulan harus mewakili isi essay tersebut dan
janganlah memunculkan ide atau topik baru pada bagain penutup.
6.
Judul
Judul
juga penting dalam membuat essay. Judul yang baik adalah judul yang bisa
memikat perhatian orang lain, sehingga mereka tertarik untuk membacanya.
2.3 Jenis Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
- Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat menulis subjek atau objek apa
saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan
sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
- Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam media massa dan
majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap media massa/majalah tersebut terhadap satu topik dan
isyu dalam masyarakat
- Esai Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan
beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca.
Lewat watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe
pribadi yang dituangkan. Penulis tidak menuliskan biografi.
- Esai Pribadi, hampir sama dengan esai watak. Akan tetapi esai
pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri.
Penulis akan menyatakan Saya adalah saya.
- Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal. Penulis
mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik
yang penting berhubungan dengan kehidupan, misalnya politik, pendidikan,
dan hakikat manusiawi.
- Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
tentang seni, misalnya, lukisan, tarian,teater, kesusasteraan. Esai kritik
bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa
lampau. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni.
2.4
Ciri-Ciri Esai
Dalam (http://adidarmawan168.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-essai-dan-ciri-cirinya.html)
dikemukakan bahwa cirri-ciri esai dapat dilihat dari empat aspek yaitu:
- Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,
menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figur.
- Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam
waktu dua jam.
- Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik
akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan
gaya penulis lain.
- Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi
yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis,
- Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah
tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi
syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke
pengakhiran.
- Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu, yang
membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri personal. Ciri personal
dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan kepada pembaca.
2.5 Struktur Esai
Menurut Budiharso (dalam Dalman,2016:121-122)
struktue esai yang baik terdiri atas tiga bagian yaitu :
1.Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan ialah paragraph pertama
yang digunakan untuk mengawali suatu esai .Paragraf pendahuluan mempunyai empat
tujuan , yaitu (1) mengenalkan topik dalam esai,(2) memberikan latar belakang
umum topik , (3) memberikan petunjuk rencana esai secara keseluruhan dan ,(4)
membangkitkan minat pembaca.
2 Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang dalam esai disebut
paragraph batang.Paragraf batang tubuh menjelaskan dan menguraikan pernyataan
tesisi yang disampaikan pada paragraf pendahuluan.Dalam hal ini , paragraph
batang tubuh menjawab pertanyaan-pertanyaaan : saiap,apa,kapan,di mana,mengapa,
dan bagaimana.
Pengembangan paragraph dalam batang tubuh
suatu esai bisa dilakukan melalui beberapa teknik , yaitu : (1) kronologis,(2)
urutan menurut derajat kepentingan,(3) perbandingan,(4)contoh atau kombinasi
dari ketiganya.
3.Paragraf Penyimpul
Paragraf penyimpul dari suatu esai disebut
paragraph penutup.Paragraf penyimpul dapat diperoleh dengan menulis ringkasan
mengenai hal-hal yang sangat penting yang dibahas dalam paragraph-paragraf
batang tubuh esai atau penegasan kembali apa yang dinyatakan pada kalimat tesis
dengan kata-kata yang tidak sama , ditambanh dengan komentar penulis tentang
pokok masalah yang dikemukakan.
2.6
Pengertian Karya Ilmiah Populer
Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan
lebih baik bila dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata:
tulisan, ilmiah, dan populer itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna
yang utuh tentang jenis tulisan ini. Berikut pemaparan ringkas dari ketiga
elemen itu.
A. Tulisan
Tulisan,
menurut Suseno (dalam http://Othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-populer/html.
), adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang
disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain.
B.Ilmiah
Dalam( kukuhade.blogspot.co.id/2015/10/karya-ilmiah-populer-dan-karya-ilmiah.html) Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten
Dalam( kukuhade.blogspot.co.id/2015/10/karya-ilmiah-populer-dan-karya-ilmiah.html) Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memnuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten
C.Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam
Dalam ( http://Othersidemiku.wordpress.com/2012/08/12/karya-tulis-ilmiah-populer/html.)
karya imiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu
pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal – hal kehidupan
sehari – hari.
Menurut Susilo (dalam Dalman,2013:125) Tulisan ilmiah merupakan tulisan
yang didasari oleh hasil pengamatan,peninjauan,penelitian dalam bidang
tertentu,disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya/keilmiahannya.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2016: 155)
karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri
karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan
sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat
disimpulkan Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi,
dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa
yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
2.7 Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Populer
Karya ilmiah (Dalman, 2012:113-114) memiliki ciri-ciri
yang dapat dikaji minimal dari empat aspek, yaitu:
·
Struktur
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti,
sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan.
·
Komponen dan substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·
Sikap penulis
Sikap
penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
kata atau gaya bahasa impersonal .
·
Penggunaan bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sementara itu menurut Wardani (2006 : 1.6)
ciri-ciri karya Ilmiah yaitu:
- Dari segi isi,
karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi
tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.
- Pengetahuan yang
disajikan tersebaut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau
pada teori-teori yang telah diketahui kebenaranya.
- Sebuah karya
ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan.
- Bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di
samping istilah yang bersifat denotatif.
- Sistematika
penulisan mengikuti cara tertentu.
2.8 Langkah-langkah dalam Menulis
Karya Ilmiah Populer
Secara umum,
sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis , yakni: (1) tahap pra-penulisan,
(2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam prakteknya proses
ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight,
yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita.
Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah
atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang
ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di
pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.
Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat
dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum
itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan tidak menguap begitu saja,
seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil
dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya ke mana pun ia pergi.
Keempat, tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai
hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai
dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada
hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang
mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat
yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
2.9 Tiga Masalah Pokok Dalam Menulis Karya Ilmiah
Dalam (Dalman,2016:126-127) Pada
dasarnya, ada tiga masalah pokok dalam menulis karya ilmiah,yaitu :
·
Masalah Empirisme.
Masalah empirisme yang dimaksudkan dalam persoalan menulis yang disebabkan oleh
pengalaman di lapangan. Ada tiga pokok yang menyebabkan orang sulit membuat
tulisan, yaitu keterbatasan penulis mengembangkan ide, pola tulisan kurang
standar, dan kurang berbobot substansi tulisan.
·
Masalah Retorika.
Retorika maksudnya adalah cara mengungkapan ide. Retorika melalui tulisan
tertuang dalam bentuk kelancaran ide, linier tidaknya administrasi, pola
penyajian data pendukung, dan pola membuat kesimpulan dari suatu argumentasi.
Dalam karya ilmiah, retorika yang dianggap memiliki bobot ilmiah ialah tulisan
dengan retorika linear. Dalam bentuk tulisan, retorika ini mengacu pada jenis
wacana. Setiap jenis wacana mempengaruhi secara jelas bentuk retorika, pilihan
kata (diksi), dan tata bahasa yang digunakan penulis. Dalam aspek ini dikenal dengan
jenis wacana yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.Perbedaan mendasar antara masing-masing jenis wacana tersebut meliputi
empat hal yaitu teknik penyajian alasan (reasoning), teknik memilih
urutan penyajian, teknik penggunaan diksi, dan teknik menerapkan gaya tulisan.
·
Masalah Linguistik.
Masalah linguistik berarti masalah penguasaan bahasa. Dalam aspek ini ada empat
hal yang dijadikan acuan yaitu sintaksis, gramatika, diksi dan kosa kata dan
mekanik.Aspek sintaksis ialah kemampuan penulis dalam menyajikan ide dalam
bentuk kalmat sederhana, kalimat majemuk, kalimat kompleks, dan kalimat
majemuk-kompleks. Penulis harus menunjukkan penguasaan gramatika secara baik,
benar dan standar. Kekeliruan menggunakan gramatika ini sangat mengganggu dan
menghilangkan ide. Dari aspek pilihan kata, kekeliruan terjadi misalnya dalam
penggunaan kata asing.
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah
murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain) terletak pada bahasa
penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan dalam bahasa
baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara ilmiah
populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat
umum.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah
populer cenderung membahas permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat di
sekitarnya. Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang lebih sering berkutat
dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Sarana untuk mempublikasikan karya ini hampir
tidak ada yang berdiri sendiri secara utuh. Biasanya dalam suatu media massa,
karya ini dipadukan dengan karya tulis nonilmiah. Karya ilmiah populer dapat
kita jumpai pada majalah, koran atau tabloid.
2.10 Manfaat
Penulisan Karya Ilmiah
Menurut Sikumbang (dalam,Dalman2016:135-136),sekurang-kurangnya
ada enam manfaat yang diperoleh dalam kegiartan tersebut, yang intinya adalah
sebagai berikut :
1.Penulis dapat terlatih mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif.
2.Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber,mengambil sarinya,dan mengembangkannya.
3.Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan
perpustakaan.
4.Penulis dapat meningkatkan keterampilan
dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta.
5.Penulis dapat memperoleh kepuasan
intelektual.
6.Penulis terus memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan masyarakat.
8.Penulisan popular dapat menghibur dan
menyenangkan bagi para pembaca.
9.Penulis dapat memperlancar dalam pengungkapan
ide.
10.Biasa disajikan sarana peluapan perasaan.
2.11
Jenis-jenis Karya Ilmiah Populer
Menurut Suseno (dalam,Dalman
2016:136-137),penulisan populer dapat dibedakan menjadi tiga jenis,yaitu:
1.Berdasarkan tujuan
a.Eksploratif
-Menemukan
sesuatu yang baru
-Menemukan
sesuatu teori yang baru
b.Pengembangan
dan verikatif
-Mengembangkan
pengetahuan yang ada
-Memverifikasikan
hasil tulisan yang ada
2.Berdasarkan analisis
a.Deskriptif
-Hanya
deskriptif
-Tidak
menggunakan uji statistic
b.Analitik
-Membuat
kesimpulan umum
-Tidak
berhenti hanya dengan deskripsi
3.Berdasarkan kegunaan
-Penelitian
dasar
-Penelitian
terapan
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Menulis esai merupakan kegiatan menuangkan
gagasan yang dinilai atau dibahas sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai
informasi bagi orang lain.Tulisan esai dapat dikatakan baik apabila memenuhi
persyaratan pokok esai,yaitu memiliki minimal satu buah paragraph pembuka atau
pendahuluan,beberapa paragraph pengembang atau isi,dan minimal satu buah
paragraph penyimpul.
Artikel
adalah karya tulis seperti misalnya laporan berita atau esai dalam majalah,
surat kabar, dsb. Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Populer dikenal dan disukai orang
banyak (umum) sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami
orang banyak disukai orang banyak. Dalam pembuatan karya ilmiah populer
mencakup beberapa komponen, seperti : Karakteristik Penulisan, Struktur
Tulisan, Tahapan Menulis, dan Sistematika penulisan.
Jadi Karya Ilmiah
Populer adalah karya
tulis yang bersifat keilmuan dan dikenal serta disukai orang banyak (umum)
sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya mudah dipahami orang banyak,
disukai orang banyak. Tujuan dari penbuatan karya ilmiah populer adalah
memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan tidak
hanya oleh penemuannya atau sekelompok orang, tetapi dapat dimanfaatkan oleh
umat manusia, baik manusia kini maupun manusia yang akan datang.
No comments:
Post a Comment