Thursday, December 14, 2023

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA MATERI GAYA (PROPOSAL SKRIPSI)

 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA MATERI GAYA

 

BAB II

LANDASAN  PUSTAKA

 

 

1.      Belajar

a.      Pengertian Belajar

                        Belajar adalah seuatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya terjadi perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun bertindak. Menurut Slameto “ belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.  Sedangkan menurut Masitoh dan Laksmi Dewi “belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang di lakukan sehingga membuat suatu perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor”.

            Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang di maksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1)      Hilgard dan Bower, mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat di jelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.”

2)      Gagne, menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”

3)      Morgan, mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

4)      Witherington, mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.”

Dari definisi-definisi yang telah diungkapkan di atas peneliti berpendapat belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan memiliki tujuan.

 

b.      Ciri Khas perilaku belajar yaitu :

                Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan perilaku yang spesifik. Diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah :

1)       Perubahan Intensional

2)       Perubahan Positif dan Aktif

3)       Perubahan Efektif dan Fungsional

 

c.       Prinsip-Prinsip Belajar

            Prinsip-prinsip belajar dapat di susun oleh calon guru atau pembimbing dengan prinsip yang dapat di laksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu. Susunan prinsip-prinsip belajar tersebut adalah : 1. Berdasarkan prasarat yang di perlukan untuk belajar, 2. Sesuai hakekat belajar dan yang ke-3 sesuai dengan materi/bahan yang harus dipelajari.

1.      Berdasarkan prasarat yang di perlukan untuk belajar

a.       Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan partisipasi aktif,

meningkatkan dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;

b.      Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

c.       Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif;

d.      Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

 

2.      Sesuai hakekat belajar

a.       Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;

b.      Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;

c.       Belajar adalah proses kontinguitas, (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang di harapkan. Stimulasi yang di berikan menimbulkan respon yang di harapkan.

 

3.      Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1.      Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;

2.      Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.

 

4.      Syarat keberhasilan belajar

1.      Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;

2.      Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

 

2.Hasil Belajar

a.  Pengertian Hasil Belajar

            Di dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dapat di lihat dariterjadinya perubahan yang di harapkan sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan. Tujuan yang di maksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

            Secara sederhana, yang di maksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang di kehendaki dapat di ketahui melalui evaluasi.

b.        Macam-macam Hasil Belajar

1.  Pemahaman konsep

     Pemahaman menurut bloom diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

2.  Keterampilan Proses

     Usman dan setiawan mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

3.  Sikap

Menurut lange dalam azwar sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.

 

3.Metode Demostrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

            Demonstrasi berarti pertunjukan atau peragaan. Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang diundang ke kelas. Proses yang didemonstrasikan diambil dari obyek yang sebenarnya.

             Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan atau prosedur yang dilakukan. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Melalui metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah di terima begitu saja oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah.

            Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Peran penggunaan metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena itu dalam merancang proses belajar hendaknya dipilih metode yang benar-benar efektif dan efisien atau merancang metode sendiri sehingga dapat menyampaikan pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa.

Metode yang di maksud dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi.  Metode demonstrasi mempunyai kemampuan atau potensi mengatasi kekurangan- kekurangan guru, metode demonstrasi mampu menyampaikan meteri secara jelas dan mudah di pahami siswa.Dengan demikian penggunan metode demonstrasi dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan. Dari hal tersebut maka proses belajar akan efektif dan prestasi belajar siswa akan meningkat.

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukan kepada siswa tentang suatu proses,situasi atau benda tertentu,baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

            Dari definisi-definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah cara-cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.

            Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk:

1)      Memberikan ketrampilan tertentu

2)      Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas

3)      Menghindari verbalisme, menbantu peserta didik dalam memahami dengan jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

            Metode demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran atau memperlihatkan suatu proses terjadinya suatu peristiwa sesuai dengan materi ajar agar peserta didik dengan mudah untuk memahaminya.

 

Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi

1. Kelebihan Metode Demonstrasi

a)      Melalui metode demonstrasi terjadinya vebalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

b)      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

c)      Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan anatara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

 

2. Kelemahan Metode Demonstrasi

a)      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.

b)      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c)      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih professional.

 

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dan kurikulum pendidikan di Indonesia termasuk jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagai peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah.  Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan pada prinsipnya mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami siswa untuk memahami alam sekitar secara mendalam.

Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya di arahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa di paksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa di tuntut untuk memahami informasi yang di peroleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA, yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran sains disekolah dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional.

Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan di jelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu : ilmu pengetahuan alam sebagai produk, proses, dan sikap.

            Pertama, ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan sebagai produk, yaitu kumpulin hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai produk, antara lain : fakta-fakta, prinsip,hukum,dan teori-teori IPA.

Kedua, ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dan menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan.

Ketiga, ilmu pengetahuan sebagai sikap. Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal ini sesuai dengan sikap yang harus di miliki oleh seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya.

 

b. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

            Pembelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa:

1.      Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap saint, teknologi, dan masyarakat. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

2.      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep saint yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya saint dalam kehidupan sehari-hari.

4.      Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman di bidang pengajaran lain.

5.      Serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.

 

d. Gaya

1. PengertianGaya

            Gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Bila kita menarik atau mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada benda tersebut. Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Gaya ada yang kuat dan ada yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan. Besar gaya dapat diukur dengan alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalm Newton (N). Gaya dapat mempengaruhi gerak dan bentuk benda.

 

1. Macam macam Gaya

a. Gaya otot

            Adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot. Misalnya, tangan mengangkat buku, orang mendorong meja, dan kuda menarik delman,

 

b. Gaya Magnet

            Adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Benda magnet akan menarik benda logam. Magnet berasal dari kata Magnesia yaitu tempat orang Yunani menemukan sifat magnet yang terdapat dalam batu-batuan yang dapat menarik logam, misalnya magnet yang terdapat pada pintu kulkas, alat pengumpul sampah besi, dan penutup tempat pensil.

 

c. Gaya Gesek

Adalah gaya yang timbul akibat gesekan dua benda. Gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu dapat berhenti bergerak. Besar kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh kasar licinnya permukaan benda yang bergesekan. Makin halus/licin permukaan gaya gesek semakin kecil. Makin kasar permukaan gaya gesek semakin besar Misalnya, karet rem yang bergesekan dengan pelek seperti kayuh, amplas dengan kayu, dn ban mobil dengan permukaan jalan.

 

d. Gaya Pegas

            Adalah gaya yang dihasilkan oleh benda elastis atau lentur. Misalnya, tali ketapel, tali busur panah, dan pegas.

 

e. Gaya Gravitasi

            Adalah gaya tarik dari pusat bumi. Gaya Gravitasi adalah gaya yang menarik semua benda baik benda hidup maupun benda tidak hidup ke arah pusat bumi.Gaya gravitasi bumi menyebabkan semua benda di Bumi mempunyai berat. Gaya gravitasi bumi disebut juga gaya berat, yaitu gaya yang dimiliki suatu benda terhadap pusat bumi.18Contoh: daun berguguran dari pohon, buah yang telah masak jatuh ke tanah, dan penerjun payung. Benda-benda yang mengalami tarikan gaya gravitasi bumi akan bergerak jatuh ke tanah. Gerak jatuh akan semakin cepat bila benda semakin dekat dengan tanah. Setelah benda mencapai tanah, gaya gravitasi tetap bekerja sehingga benda tetap berada pada tempatnya.Akibat tidak adanya gaya gravitasi semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup akan melayang-layang di angkasa.

 

1. Pengaruh Gaya terhadap Gerak dan Bentuk Benda

            Gaya dapat menyebabkan benda bergerak, gaya dapat menambah kecepatan benda, dan gaya dapat mengurangi kecepatan benda. Gaya dapatmenyebabkan kedudukan benda berubah atau gaya dapat menyebabkan benda yang tadinya diam menjadi bergerak.

a.       Gaya Menggerakkan Benda Diam

Benda diam akan bergerak jika diberi gaya. Contohnya, bola akan melambung ke udara jika tendang. Lemari akan bergeser jika kita dorong. Sepeda akan berjalan jika kita kayuh. Batu akan bergerak jika kita lempar.

b.      Gaya Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam

Contoh benda yang bergerak adalah sepeda yang dikayuh, sepeda motor yang sedang bergerak, kelereng yang menggelinding dan sebagainya. Benda yang bergerak tersebut dapat berhenti jika diberi gaya. Sepeda yang bergerak akan berhenti jika direm. Sepeda motor yang sedang bergerak akan berhenti jika direm. Kelereng yang menggelinding akan berhenti jika kita tahan dengan tangan atau kaki. Mengerem sepeda dan sepeda motor termasuk bentuk gaya. Begitu pula dengan menahan kelereng dengan tangan juga termasuk bentuk gaya, dengan demikian, gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam.

c.       Gaya Mengubah Kecepatan Benda

Perhatikan mobil yang sedang bergerak! Jika kamu amati, kecepatan mobil tersebut tidak akan sama. Kamu bisa melihatnya pada spidometer. Gerak mobil terkadang cepat dan terkadang lambat. Apakah yang menyebabkan kecepatan mobil tersebut berubah-ubah? Ketika jalan lengang, pengemudi akan menginjak gasnya, akibatnya, mobil akan melaju kencang. Namun, ketika ada mobil yang lain didepannya, pengemudi akan menginjak rem. Akibatnya, laju mobil akan melambat. Injakan gas dan injakan rem termasuk bentuk gaya. Oleh karena itu, gaya dapat mempengaruhi kecepatan benda.

d.      Gaya Mengubah Arah Gerak Benda

Sepeda tidak hanya dapat berjalan lurus, sepeda dapat kita belokkan ke arah yang dibutuhkan. Jika ingin mengubah arah sepeda, kita cukup membelokkan setangnya. Hasilnya, arah sepeda akan berubah. Begitu juga dengan orang yang bermain bola. Bola tidak hanya bergerak ke satu arah. Namun, arah gerak bola tidak dapat berubah dengan sendirinya. Arah gerak bola harus diubah olehpemain bola. Caranya dengan menyundul atau menendang bola. Membelokkan arah sepeda dan bola termasuk bentuk gaya. Dengan demikian, gaya dapat mengubah arah gerak benda.

e.       Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda

Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda yang terjadi pada karet gelang yang semula berbentuk lingkaran berubah bentuk ketika ditarik. Kayu yang semula berbentuk gelondong bisa diubah menjadi berbagai bentuk. Ada yang menjadi meja, kursi, mobil-mobilan, patung, dan sebagainya. Tarikan pada karet gelang dan pahatan pada kayu termasuk bentuk gaya. Dengan demikian, terbukti bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda.

f.        Gaya Dapat Mempengaruhi Keadaan Benda di dalam Air

Di dalam air terdapat suatu gaya yng disebut gaya tekan ke atas. Gaya ini menyebabkan benda bisa mengapung di permukaan. Benda yang masuk ke dalam air akan dikenai gaya tekan ke atas, sehingga benda muncul kembali ke permukaan. Itulah sebabnya, ketika berenang kita tidak akan ke dasar kolam, melainkan berada di permukaan air. Namun gaya tekan ke atas dipengaruhi oleh luas permukaan benda. Benda yang permukaannya lebar mendapat banyak gaya tekan ke atas. Akibatnya benda itu akan tenggelam. Inilah penyebab batu tenggelam ketika dilempar ke dalam air. Hal ini karena batu memiliki luas permukaan yang kecil. Keadaan benda di dalam air di pengaruhi oleh gaya tekan ke atas dan berat benda.

1)      Jika gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda, maka benda akan terapung.

2)      Jika gaya tekan ke atas sama dengan berat benda, maka benda akan melayang.

3)      Jika gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda, maka benda akan tenggelam.

 

D. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan  dengan judul " Upaya meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Demostrasi Pada Materi Gaya" dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan Agus Andriyanto dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo” 20 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada pembelajaran siklus I diperoleh data dari 34 orang siswa. Siswa yang belum tuntas ada 13 orang siswa atau 38.23% dan yang tuntas ada 21 orang siswa atau 61.77%. sedangkan pada siklus II meningkat dimana siswa yang belum tuntas ada 3 orang siswa atau 8.82% dan yang sudah tuntas menjadi 31 orang siswa atau 91.18%. dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka penulis menyampaikan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa di kelas V SDN 5 Telaga Kab Gorontalo tentang sifat-sifat cahaya mengalami peningkatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahdania dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi” 21, dapat ditarik kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus Isiswa yang tuntas sebanyak 10 orang, persentase tuntas klasikal mencapai 58,82%dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu siswa yang tuntas sebanyak 16 orangatau presentase ketuntasan klasikal mencapai 94,11%. Bila dilihat dari aspek aktivitas siswa maupun aktivitas guru keduanya mengalami peningkatan dari kategori baikpada siklus I menjadi kategori sangat baik pada siklus II. Dengan demikianpenggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVSDN Mamboro Pada Mata Pelajaran IPA.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...