Thursday, December 21, 2023

HASIL OBSERVASI MENANGANI KESULITAN DALAM MENGUNGKAPKAN PERASAANTERKAIT GURU MATA PELAJARAN YANG KURANG DALAM PENYAMPAIAN MATERI SEHINGGA MENIMBULKAN ANAK MENGALAMI KESULITAN BELAJAR

 

Identitas Pribadi

 

Nama (inisial)   : Tn

Jenis Kelamin   : Perempuan

Umur                :17 Tahun

Agama             : Islam

 

Masalah:

MENANGANI KESULITAN DALAM MENGUNGKAPKAN PERASAANTERKAIT GURU MATA PELAJARAN YANG KURANG DALAM PENYAMPAIAN MATERI SEHINGGA MENIMBULKAN ANAK MENGALAMI KESULITAN BELAJAR

 

 

Gambaran masalah:   

Klien menyadari bahwa dirinya mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran karena kurangnya guru dalam penyampaian atau pemberian materi, lalu timbul lah perasaan sedih, cemas dan juga tertekan karena klien ingin berusaha bisa menyampaikan terkait perasaan atau keluhan kepada gurunya, bahwa kurangnya guru tersebut dalam penyampaian materi.

 

 

Hubungan awal :

Klien adalah seorang siswi di salah satu sekolah negeri di Bandar Lampung kelas 12 SMA di jurusan ipa, klien bisa tau tentang konselor melalui temannya yang pernah melakukan sesi konseling individual, datengnya klien ke konselor karena klien ingin masalahnya terbantu dan ingin membuat dia untuk bisa berani dalam menyampaikan keluhan terhadap guru yang bersangkutan terkait perasaan yang klien alami sehingga klien dateng dan menemui konselor.

 

Objek kajian: argumen klien, keinginan, tingkah laku, kondisi dan perlakuan orang lain.

 

Pengkajian Keadaan Awal  

1.      Dikaji klien tidak berani berbicara terungkap bahwa klien takut kepada guru yang bersangkutan.

2.      Dikaji klien merasakan cemas dan sedih terungkap bahwa klien merasakan rasa tertekan yang timbul pada diri klien pada saat rasa cemas dan sedih itu ada.

3.      Dikaji klien kurang memahami pelajaran terungkap bahwa kurangnya penyampaian materi oleh guru mata pelajaran tersebut.

4.      Dikaji klien mengalami kecemasan terungkap bahwa klien menghilangkan kecemasan tersebut dengan cara mendengarkan musik.

5.      Dikaji klien tidak berani menyampaikan yang klien rasakan terungkap bahwa klien merasakan overthingking tentang apa yang bakal guru mata pelajaran tersebut katakan.

6.      Dikaji klien mengalami kesulitan belajar terungkap bahwa klien mengikuti les untuk dapat bisa mengatasi kesulitan belajar tersebut.

7.      Dikaji upaya-upaya yang sudah dilakukan klien terkait keluhan yang klien rasakan terungkap bahwa klien pernah bercerita kepada guru bk tetapi tidak ada tindak lanjut dari guru bk tersebut.

               

 

PENETAPAN APA YANG AKAN DIUBAH:  

  1. Argumen klien tentang apa yang klien rasakan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan.
  2. Rasa cemas dan sedih pada diri klien
  3. Rasa tertekan yang timbul pada diri klien
  4. Rasa tidak berani pada diri klien
  5. Pikiran yang berlebihan terkait yang klien rasakan.
  6. Mengatasi kesulitan belajar yang klien alami.

 

 

 

Tujuan Perubahan:  

  1. Membantu klien untuk bisa menyampaikan argumen atau pendapat atas keluhan yang klien rasakan terhadap guru mata pelajaran yang bersangkutan.
  2. Agar klien bisa mengurangi rasa cemas dan sedih yang klien alami.
  3. Agar klien bisa mengurangi rasa tertekan yang klien alami.
  4. Membantu klien untuk berani dalam berbicara kepada guru mata pelajaran yang terkait.
  5. Membantu klien agar dapat mengurangi rasa overthingking yang klien alami.
  6. Agar klien bisa memahami materi terkait mata pelajaran yang kurang dalam guru berikan.

 

 

 

RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:( Berisi uraian tentang  cara-cara dan suasana yang diperlukan dalam mencapai tujuan perubahan)

  1. Klien akan berupaya untuk bisa menyampaikan perasaan atau keluhan yang klien alamin kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan, yaitu dengan menggunakan teknik kursi kosong, dimana klien akan membayangkan bahwa guru mata pelajaran tersebut berada di kursi kosong yang telah disediakan, sehingga klien bisa menyampaikan pendapat atau perasaan yang klien rasakan. Dan juga konselor berupaya untuk bisa mengurangi rasa cemas, takut dan juga tertekan yang klien alami dengan cara konselor memberikan pertanyaan terbuka dan juga tertutup kepada klien, yaitu dengan menggunakan teknik assosiasi bebas dimana klien menjawab pertanyaan terbuka dan tertutup secara rileks atau santai terkait apa yang klien rasakan agar klien bisa merasakan ketenangan terkait dengan kecemasan, takut dan juga tertekan yang klien alami.
  2. Klien berusaha mengurangi rasa cemas dan sedih yang klien alami.
  3. Klien berusaha mengurangi rasa tertekan yang klien alami.
  4. Klien berusaha untuk berani dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
  5. Klien berusaha mengurangi rasa overthingking yang klien rasakan.
  6. Klien berusaha untuk bisa mengatasi kesulitan belajar yang klien alami.

 

 

 

PELAKSANAAN USAHAL (Berisi uraian tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan klien dalam upaya mencapai tujuan perubahan tersebut, sesuai dengan rencana usaha mencapai tujuan di atas)

Setelah seminggu dilaksanakan konseling, klien datang ke ruangan konselor dan melaporkan bahwa:

1.      Klien berani untuk menyampaikan perasaan yang klien rasakan kepada guru mata pelajaran yang terkait walaupun membutuhkan waktu.

2.      Klien merasakan tidak cemas dan sedih.

3.      Klien merasakan tenang.

4.      Klien bisa mengurangi overthingking yang klien rasakan.

5.      Klien bisa mengatasi kesulitan belajar yang klien alami.

 

 

 

 

PENILAIAN : (Berisi uraian tentang keberhasilan atau kegagalan klien dalam menjalankan keputusan konseling)

1.      Setelah selesai sesi konseling dengan klien di tanyakan tentang pertanyaan bagaimana perasaan klien atau hal apa yang klien alamin, dan juga hal baru yang diperoleh atau kegiatan-kegiatan serta usaha-usaha apa saja yang ingin klien lakukan.

2.      Pada saat klien bertemu dengan konselor, klien mampu mengatakan bahwa dirinya sudah berani dalam mengungkapkan perasaan apa yang klien rasakan.

3.      Klien bisa menghilangkan rasa cemas dan sedih yang klien alami.

4.      Klien merasakan tenang pada diri klien.

5.      Klien bisa mengurangi overthingking yang klien rasakan.

6.      Klien bisa memahami mata pelajaran yang kurang klien pahami atau klien bisa mengatsi kesulitan belajar yang klien alami.

 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...