Thursday, December 14, 2023

PEKERJA SOSIAL PENDAMPING REHABILITASI SOSIAL PERLINDUNGAN ANAK KEMENTRIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESI

  PEKERJA SOSIAL PENDAMPING REHABILITASI SOSIAL

PERLINDUNGAN ANAK KEMENTRIAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA

 

 

 

 

 

 

LAPORAN SOSIAL

ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM

ANAK SEBAGAI KORBAN

 

 

SIFAT: RAHASIA

 

 

 

Nama Anak

:

 

 

Perkara/Kasus

:

 

 

Alamat Anak

:

 

 

 

 

SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN

DALAM MENYELESAIKAN PERKARA PIDANA ANAK

DI PENGADILAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAPORAN SOSIAL

PERKEMBANGAN ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM

 

 

A.     Identitas Anak

 

1.      Nama                                 :  Laira Iqlima

2.      NIK                                     : 1871044107160001

3.      No KK                                 : 1871071605090031

4.      Umur                                 : 7 Tahun 11 Bulan

5.      Jenis Kelamin                    : Laki-Laki/Perempuan

6.      Tempat/Tgl. Lahir             : Bandar Lampung, 07 Januari 2016

7.      Anak ke                             : Anak ke 5 dari 6 bersaudara

8.      Pendidikan                        :  SD ( kelas 2 SD N 2 Way Lunik)

9.      Agama                               : Islam 

10.  Suku /daerah                     :  Banten  / Bandar Lampung

11.  Alamat                               : KP.Gunung Agung LK.I  Kelurahan Way Lunik

                                            Kecamatan Panjang    Kota Bandar Lampung

 

B.      Identitas Orangtua

1.         Nama Ayah kandung        : Herman

2.         NIK                                    : 1871072604810002

3.         Umur                                :  42Th

4.         Pendidikan Terakhir         :  SD

5.         Agama                              : Islam

6.         Suku / daerah                   : Banten /Bandar Lampung

7.         Pekerjaan                         : Buruh Bangunan  & Kuli Gudang

8.         Nama Ibu kandung           : Larasati

9.         NIK                                    : 1871075110890004

10.     Umur                                : 34Th

11.     Pendidikan Terakhir         : SMP

12.     Agama                              : Islam

13.     Suku /daerah                    : Banten / Bandar Lampung

14.     Pekerjaan                                     : Ibu Rumah Tangga

15.     Status Pernikahan            : Suami -Istri

16.    Alamat                               : KP.Gunung Agung

                                            Kec. Panjang Kota Bandar Lampung

                                 

                                

                             

         

C.      Gambaran Kasus Anak

 Awal mula diketahui kasus kekerasan seksual persetubuhan yang dialami anak korban atas nama Laira Iqlima (07 th) menjadi korban persetubuhan, yaitu pada hari Selasa tanggal 28 November 2023 pada sore hari ketika ibu anak korban sedang berada didepan rumahnya yang mana menyuruh Anak Laira Iqlima Binti Herman dan Anak korban Wilona Putri Isyana Binti Tedi Suryana untuk membeli minuman di tempat Pelaku  Sdr. Ade, yang mana mereka tidak kunjung kembali setelah sekian lama mereka kembali , ibu anak korban menanyakan kepada Anak Laira Iqlima dan Anak korban Wilona Putri Isyana kenapa minuman tersebut sudah tidak dingin yang mana mereka mengatakan bahwa Sdr. Ade memang suka “menjahili” mereka, Ibu anak korban menanyakan sering “menjahili” seperti apa lalu Anak Laira Iqlima Binti Herman dan Anak korban Wilona Putri Isyana menangis lalu berkata bahwa Sdr. Ade memaksa, memukul, mencubit, serta mengancam anak Laira Iqlima Binti Herman dan Anak korban Wilona Putri Isyana untuk bersetubuh dengannya dengan cara tangannya dipegang secara paksa lalu memasukkan alat kelaminnya kedalam alat kelamin dan lubang anus anak Laira Iqlima dan anak korban Wilona Putri Isyana lalu Sdr. Ade membekap mulut dari anak Laira Iqlima dan anak korban Wilona Putri Isyana serta Sdr. Ade Septiawan pernah memasukkan jarinya kedalam alat kelamin anak-anak tersebut yang mana ia melakukannya di rumah Sdr. Ade dan Sdr. Ade pernah mengiming-imingi uang kepada anak-anak tersebut dan lalu Sdr. Ade juga pernah mengencingi (mengeluarkan sperma) di alat kelamin anak Laira Iqlima dan anak korban Wilona Putri Isyana Binti Tedi Suryana.

 

 

 

D.     Hasil Asesmen

1.         Gambaran Kondisi Anak

a.      Fisik

Penampilan (tinggi badan, berat badan, pakaian, rambut, kebersihan diri, kecacatan, ciri-ciri khusus dll)

 Tinggi Badan

:

120 cm

 Berat Badan

:

20  Kg

 Warna Kulit

:

Sawo Matang

 Jenis Rambut

:

Hitam, Lurus

 Ciri-ciri Fisik Yang Lain

:

Tidak Ada

 Pakaian

:

Sehari- hari anak berpakaian rapi bersih, dan mengenak hijab saat bersekolah.

Kebersihan diri

:

Anak mandi 2 kali sehari

 

 

b.      Kesehatan

Klien tidak memiliki riwayat sakit kronis atau bawaan.

 

1)      Psikologis

Anak mengetahui dan menyadari bahwa dirinya adalah korban  dari perkara persetubuhan. Awalnya anak tidak menyangka kalau pelaku akan melakukan tindakan persetubuhan, karena anak mengenal pelaku dan selama ini pelaku baik dan anak sering jajan dirumah pelaku, karena keseharian pelaku punya warung jajanan nuget/sosis. Saat bercerita juga anak lancar menceritakan apa yg dialaminya, walaupun pendamping perlu pendekatan small talk .

 

 

2)      Kemungkinan  trauma

Kejadian pencabulan ini mengakibatkan anak takut dan shock karena pelaku melakukan pengancaman, kemudian melakukan kekerasan fisik berupa menampar, mencubit, memukul anak korban jika anak korban menolak melakukan persetubuhan.

 

c.       Kecemasan atau  pola  pikir

-    Anak  takut bercerita dengan orangtua dan keluarganya tentang kejadian ini.

-    Anak malu diejek teman-teman disekolahnya terkait kejadian kekerasan seksual yang dialaminya.

-     Anak lebih memilih bermain sendiri dirumah dari pada main dirumah tetangga, untuk menjaga agar tindakan yg dialaminya tidak terjadi berulang.

-    Anak belajar untuk lebih berani menjaga dirinya saat ada yg akan berlaku jahat padanya dengan cara, berlari, berteriak dan bercerita.

 

 

d.      Sosial

(Gambaran tentang : kepedulian , kemampuan bekerjasama, sosialisasi, penyesuaian diri)

Klien merupakan anak ke lima  dari enam bersaudara, anak tinggal bersama orangtua dan saudara kandungnya. Ayah anak bekerja sebagai buruh bangunan dan kadang-kadang menjadi kuli panggul digudang dengan pendapatan perhari 100rb. Ibu kandung klien sehari-hari membantu pekerjaan rumah di rumah mertuanya dari pagi hingga jam 11 siang (nenek anak dr pihak ayah) dengan upah 500rb/ mereka. Klien termasuk tipe anak yang penurut, selalu mendengarkan apa yang orangtua nasehatkan. Kedua orang tua dan kakak klien sangat perduli dengan kondisi klien saat ini.

 

 

e.      Spiritual

-    Klien beragama islam

-    Klien belum memahami kenapa dirinya menjadi korban persetubuhan

-    Butuh dorongan spritual dari kedua orangtua dan keluarga besar

 

 

2.      Masalah yang dihadapi anak saat ini

-    Anak dihadapkan dengan kasus tindak persetubuhan

-    Anak terlhat biasa saja, namun butuh dilakukan asesment  dengan psikolog klinis karena saat tidur anak sering terbangun (gangguan tidur), dan juga untuk meminimalisir efek trauma di masa depan anak.

-    Belum dilakukan upaya pemeriksaan  medis terkait adanya penetrasi alat kelamin pelaku ke alat kelamin anak korban.

 

 

3.         Kebutuhan pelayanan

-    Pemahaman tentang pendidikan sex, sehingga anak korban mengetahui bagian tubuh mana dari dirinya yang tidak  boleh dipegang orang lain.

-    Penguatan dan pengawasan pengasuhan kepada anak korban

-    Konseling Psikolog Klinis

-    Pendampingan di Persidangan.

 

4.         Potensi dan sumber yang dimiliki

-    Dukungan keluarga, yang terutama ibu anak yang tidak bosan-bosan terus mendampingi anak dalam permasalahan ini sebagai suport sistem utama.

-    Anak meyakini dirinya mampu dan bisa melewati permasalahan ini dengan kembali menjalani aktiftas seprti biasa, sekolah dan bermain dengan teman-temannya.

 

-    Anak bersemangat dan ceria untuk meraih cita-cita.

 

E.      Rencana Intervensi

-    Assesmen lanjutan klien dan keluarga oleh pendamping

-    Motivasi, dan konseling oleh pendamping

-    Merujuk anak ke Psikolog

-    Pendampingan klien di persidangan

-    Monitoring dan terminasi

 

 

 

F.       Intervensi

-    03 Desember 2023 Permintaan dari PPA Polsek panjang untuk pendampingan anak korban

-    06 Desember 2023  Intake, Kontak serta kontrak, kemudian  assessment anak di PPA Polsek Panjang pembuatan Laporan sosial untuk kelengkapan berkas anak.

 

 

 

 

 

 

 

G.     Hasil Intervensi

-    Saat ini kasus persetubuhan yang dialami klien sudah di tangani oleh Unit PPA Polsek Panjang

-    Klien telah didampingi oleh pekerja sosial untuk proses assesmen masalah yang dihadapi, anak akan berani mengungkapkan apa yang dialaminya di persidangan nanti.

-    Keinginan anak dan orangtua, agar permasalahn ini bisa cepat selesai dan pelaku mendapat hukuman setimpal perbuatannya, sehingga anak korban bisa kembali beraktifitas seperti sediakala.

 

 

H.     Hasil Evaluasi

-    Klien bersedia untuk di dampingi dan menjadi saksi korban dalam persidangan nanti.

-    Klien segara dilakukan asesmen Psikologis oleh Psikolog Klinis

 

 

I.        Saran Tindak Lanjut

 

-    Kepada pihak kepolisian (Aparat Penegak hukum) agar dapat memproses sesuai dengan Undang-Undang RI No.17 Tahun 2016 tetang penetapan peraturan pemerintah pengaganti UU RI No. 1 tahun 2016 tetang Perubahan kedua atas UU No.23 tahun 2002 tentang perlindung anak.

-    Memperhatikan pula UU Nomor 11 Tahun 2012 Sistem Peradilan Pidana Anak, yang berazaskan kepentingan terbaik bagi anak.

-    Pendidikan sex kepada anak, sedini mungkin. Minimal anak mengetahui mana bagian tubuh dirinya yang tidak boleh dan boleh di sentuh orang lain.

 

-    Keluarga besar/kerabat dan orangtua bersama-sama  menjadi motivator utama dan selalu berada disisi anak agar anak menjadi lebih percaya diri lagi dan kembali bisa beraktifitas sewajarnya sesuai dengan usia anak yaitu sekolah. Selain itu juga adanya pengawasan keluarga yang lebih lagi kepada anak, sehingga mengetahui siapa saja yang menjadi  teman- teman anak baik dilingkungan sekolah maupun lingkungan rumah.

-    Kepada stake holder di bidang perlindungan anak, agar lebih intensif dalam mensosialisasikan hal – hal yang berkaitan dengan pengasuhan anak yang aman.

-    Selalu dan tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Karena tindakan kekerasan terhadap anak bisa dilakukan siapa saja bahkan seseorang yang kenal dekat dengan anak.

 

J.        PENUTUP

Demikian laporan sosial ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan masalah klien.

 

                                                            

 

 

 

Bandar Lampung, 08 Desember  2023

 

 

 

 

 

Mengetahui

 

Pendamping Rehabilitasi Sosial

 

 

Kepala Bidang  Rehabilitasi Sosial

Dinas Sosial Kota Bandar Lampung

 

Dinas Sosial Kota B.Lampung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cahaya Kurniawati, SST

 

Sriwati, S.Pd

NIP. 42.01.18.0380

 

NIP.  19690611 199703 2 2004

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...