Thursday, December 21, 2023

HASIL OBSERVASI KESULITAN DALAM MENEGASKAN DIRI PADA TINDAKAN YANG BENAR

 

Identitas Pribadi

 

Nama (inisial)   : TN

Jenis Kelamin   : Perempuan

Umur                : 20 tahun

Agama             : Islam

 

Masalah:

KESULITAN DALAM  MENEGASKAN DIRI PADA TINDAKAN YANG BENAR

 

 

Gambaran masalah:   

Konseli menyadari bahwa dirinya merasa kesulitan dalam menyatakan pendapat atau mengarahkan tugas teman-teman dalam kelompok ketika adanya tugas kelompok di sekolah, karena konseli merasa cemas jika pendapat atau arahannya akan menyinggung anggota kelompok dan akhirnya tugas kelompol diselesaikan secara mandiri oleh konseli. Maka dari itu, konseli merasa overthinking, burnout dengan tekanan beban tugas kelompok dan perasaan guilty oleh konseli.

 

 

Hubungan awal :

Konseli adalah seorang siswi kelas 12 di SMA xx, dengan permasalahan itu kesulitan mengutarakan pendapat, burnout dan perasaan guilty Konseli datang langsung ke ruangan BK mengikuti jadwal konseling individu yang sudah terjadwalkan oleh guru BK.

 

Objek kajian: pengalaman klien, persepsi, tingka laku, kondisi, keinginan.

 

Pengkajian Keadaan Awal  

1.      Dikaji konseli merasa lelah karena tugas dan teman kelompok.

2.      Dikaji konseli yang mengawali ajakan untuk mengerjakan tugas kelompok

3.      Dikaji apabila bukan konseli yang memulai ajakan tugas tidak berjalan

4.      Dikaji respon trman-teman hanya sesuai dengan perintah konseli selanjutnya pasif

5.      Dikaji konseli memberikan ajakan hanya melalui wa/online

6.      Dikaji konseli merasa gugup, tidak enak jika menyampaikannya secara langsung

7.      Dikaji perasaan konseli terhadap teman-teman merasa kesal, kecewa, frustasi

8.      Dikaji konseli memiliki keinginan dalam sesi konseling agar dapat berbicara tegas di depan teman-teman, tidak merasa gugup atau merasa gak enak.

9.      Dikaji konseli mencoba untuk memulai percakapam yang asertif. Namun, masih ragu-ragu

10.  Dikaji upaya-upaya yang bisa dilakukan dengan assertive training yang dimulai oleh konselor lalu diulang kembali oleh konseli.

11.  Dikaji konseli merasa lega setelah mengulang kembali percakapan asertif yang diarahkan konselor.

12.  Dikaji konseli menanggapi bahwasannya percakapan yang diarahkan konselor baik dilakukan dengan teman-teman karena kalimat tersebut menengaskan tapi tidak menyinggung yang dirasa cocok untuk disampaikan ke teman-teman

13.  Dikaji konseli berjanji akan mencoba sebisa mungkin dengan gaya bahasanya seperti percakapan dalam sesi konseling ke teman kelompoknya.

14.  Dikaji konseli akan datang kembali untuk sesi konseling sekaligus evaluasi hasil dari konseling hari ini.  

               

 

PENETAPAN APA YANG AKAN DIUBAH:  

  1. Persepsi konseli tentang teman kelompok yang hanya menaruh beban tugas kelompok kepada konseli tetapi konseli tidak enak untuk menegur teman-trman untuk mengerjakan tugas lainnya karena khawatir dicap sebagai bos dan merasa malas untuk mengingatkan tugas lainnya.
  2. Rasa overtinking konseli sehingga kinerja dari tigas konseli menurun.
  3. Sikap dan perasaan konseli yang risih dengan sikap teman-teman kelompok.
  4. Sikap percaya diri konseli untuk menyampaikan pendapatnya secara langsung ke teman kelompok

 

 

 

Tujuan Perubahan:  

  1.  Membantu konseli untuk memahami pentingnya berkomunikasi dengan teman kelompok.
  2.  Agar konseli dapat percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya.
  3.  Agar konseli dapat menunjukkan perilaku yang nyaman dan luwes kepada teman krlompok dalam mengutarakan pendapatnya dan tugas kelompok dapat diselesaikan berdama-sama.

 

 

 

 

 

 

RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:( Berisi uraian tentang  cara-cara dan suasana yang diperlukan dalam mencapai tujuan perubahan)

  1. Konselu akan berupaya untuk berkomubikasi kembali dengan trman kelompok debgan vahsa konseli seprrti contoh yang pernah konselor berikan. Dalam teknik assertive training berkomunikasi dengan bahasa yang menyenangkan tapi tegas.
  2. Konselu berusaha mampu berkomunikasi dengan lancar, tegas dan menyenangkan.
  3. Konselu berusaha untuk tetap memberikan arahan ke teman-teman untuk mengerjakan tugas kelompok yang sudah ditugaskan masing-masing.

 

 

 

PELAKSANAAN USAHAL (Berisi uraian tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan klien dalam upaya mencapai tujuan perubahan tersebut, sesuai dengan rencana usaha mencapai tujuan di atas)

Setelah seminggu dilaksanakan konseling, klien dating ke ruangan konselor dan melaporkan bahwa:

1.      Konseli cukup baik dalam berkomunikasi dengan trman kelompok

2.      Konseli mampu untuk menyampaikan tugas-tugas trman kelompok untuk menyelesaikan tugas kelompok.

3.      Konseli mampu mengerjakan dengan baik tugas lainnya lagi.

 

 

 

PENILAIAN : (Berisi uraian tentang keberhasilan atau kegagalan klien dalam menjalankan keputusan konseling)

1.      Setelah selesai konseling, konselor menanyakan tentang bagaimana perasaan konselu, pengetahuan baru apa yang diperoleh dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh konseli ke depannya.

2.      Pada saat bertemy  dengan konselor, konseli mengatakan bahwa ia sudah mampu mengutarakan tugas-tugas teman kelompok dengan tegas tapi tidak menyinggung dan di balas dengan respon baik dari teman-teman.

3.      Konseli mengatakan terkadang masih merasa dalam keadaan burnout akibat tugas lainnya.

 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...