Thursday, December 21, 2023

HASIL OBSERVASI KESULITAN UNTUK MEMBAGI WAKTU ANTARA KEGIATAN ESTRKURIKULER DENGAN WAKTU BELAJAR

 

Identitas Pribadi

 

Nama (inisial)   : Etk

Jenis Kelamin   : Perempuan

Umur                : 16 Tahun

Agama             : Islam

 

Masalah:

KESULITAN UNTUK MEMBAGI WAKTU ANTARA KEGIATAN ESTRKURIKULER DENGAN WAKTU BELAJAR.

 

 

Gambaran masalah:   

Klien menyadari bahwa dirinya merasa kesulitan membagi waktu antara kegiatan estrakurikuler paskibra dengan waktu untuk belajarnya, yang mengakibatkan klien sering kali ditegur dan dimarahi oleh sang guru karena tidak mengerjakan tugas dan datang terlambat.

 

 

Hubungan awal :

Klien adalah seorang siswa kelas 11 SMA, klien menghubungi guru bimbingan dan konseling di sekolahnya untuk melakukan kegiatan konseling individual. Klien ingin masalahnya terbantu sehingga klien pergi untuk menemui guru bimbingan dan konselingnya atas keiginannya sendiri.

 

Objek kajian: Pengalaman klien, pencapaian klien, memfokuskan pada komponen tindakan dan pikiran dan perilaku konseli, komitmen dari konseli.

 

Pengkajian Keadaan Awal  

1.      Dikaji kegiatan estrakurikuler paskibra berada di pukul berapa, terungkap bahwa waktu kegiatan estrakurikuler tersebut ada di pukul 16.30-20.00.

2.      Dikaji kembali kapan waktu belajar sang klien, terungkap bahwa klien tidak memiliki waktu yang pas untuk melakukan kegiatan belajar.

3.      Dikaji apa penyebab klien tidak melakukan kegiatan belajar saat selesai melakukan kegiatan estrakurikuler paskibra, terungkap bahwa klien merasa mengantuk ketika sampai kerumah dan lebih memilih untuk tidur.

4.      Dikaji klien tidak mampu membagi waktu antara kegiatan estrakurikuler dengan waktu untuk belajarnya.

5.      Dikaji klien merasa lelah saat sampai kerumah, dan memilih untuk tidur saja dibandingkan untuk mengerjakan tugas dan mereview pembelajaran yang lalu.

6.      Dikaji kembali apakah klien pernah berbicara secara langsung dengan pembina estrakurikuler, terungkap bahwa klien belum pernah berbicara dengan pembina estrakurikuler tersebut

7.      Dikaji upaya-upaya yang sudah dilakukan klien untuk mengatasi kesulitan membagi waktu tersebut terungkap bahwa tidak adanya komitmen dari dalam diri klien untuk melakukan hal tersebut.

8.      Dikaji  klien seringkali kesulitan untuk mengisi planning mingguan yang sudah klien buat terungkap bahwa klien masih bingung bagaimana cara untuk mengisi planning yang sesuai dengan kegiatan klien.

               

 

 

 

PENETAPAN APA YANG AKAN DIUBAH

 

  1. Menetapkan tentang usaha apa yang sudah klien lakukan.
  2. Mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan munculnya permasalahan yang terjadi pada klien
  3. Mengevaluasi terkait hal-hal yang sudah dilakukan oleh klien untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
  4. Mengarahkan bagaimana cara untuk membuat planning yang tepat dan sesuai dengan keseharian klien.
  5. Menyadarkan konseli bahwasanya komitmen juuga diperlukan dalam menyelesaikan permaslahan yang sedang dialaminya.

 

 

 

Tujuan Perubahan:  

  1. Membantu klien agar dapat membagi waktu antara kegiatan belajar dan kegiatan estrakurikuler.
  2. Agar klien memahami bagaimana cara membuat plannig yang sesuai dengan keseharian klien.
  3. Agar klien dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sang guru, dan agar klien dapat datang kesekolah dengan teepat waktu.

 

 

 

RENCANA USAHA MENCAPAI TUJUAN:( Berisi uraian tentang  cara-cara dan suasana yang diperlukan dalam mencapai tujuan perubahan)

  1. Klien  menyadari terlebih dahulu apa penyebab dari permasalahan tersebut muncul. Dalam hal ini konselor mulai memasuki teknik yang akan digunakan.
  2. Klien menyampaikan hal apa yang dinginkan klien untuk terlepas dari permasalahan yang dialaminya. Konselor memasuki tahapan dari teknik yang digunakan. ‘what’ yaitu konselor menanyakan hal yang inginkan klien untuk kedepannya.
  3. Klien berusaha untuk memecahkan permasalahan yang dialaminya. Memasuki tahapan teknik selanjutnya ‘do’ yaitu mengulik upaya-upaya apa yang sudah dilakukan oleh klien.
  4. Mengevaluasi dari apa yang sudah klien lakukan apakah sudah sesuai antara hal yang sudah dilakukan dengan hal yang ingin klencapai. Memasuki tahapan selanjutnya yaitu ‘evaluation’ mengevaluasi upaya-upaya yang sudah dilakukan klien.
  5. Klien merencanakan planning untuk kedepannya. ‘Planning’.

 

 

 

PELAKSANAAN USAHA (Berisi uraian tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan klien dalam upaya mencapai tujuan perubahan tersebut, sesuai dengan rencana usaha mencapai tujuan di atas)

Setelah seminggu dilaksanakan konseling, klien daang ke ruangan konselor dan melaporkan bahwa:

1.      Klien sudah mampu membagi waktu antara kegiatan estrakurikuler dengan waktu belajarnya.

2.      Klien dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sang guru.

3.      Klien dapat datang ke sekolah dengan tepat waktu.

 

 

 

PENILAIAN : (Berisi uraian tentang keberhasilan atau kegagalan klien dalam menjalankan keputusan konseling)

1.      Setelah selesai konseling  dengan klien di tanyakan tentang pertanyaan bagaimana perasaan klien, pengetahuan baru yang duiperolehnya dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

2.      Pada saat melakukan kegiatan konseling dipertemuan berikutnya klien sudah dapat memahami bagaimana cara membagi waktu yang sesuai dengan keseharian sang klien.

3.      Klien juga mengatakan bahwa klien sudah menanamkan sikap komitmen untuk mencapai perubahan yang klien inginkan.

 

 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...