TUGAS
MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN
NAMA : YOHANES INDRA SASONGKO
NPM : 151220115
KELAS : BAHASA INGGRIS (3B)
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP
– PGRI BANDAR LAMPUNG
2015/2016
1.
Jelaskan tugas, peranan, dan tanggung jawab guru dalam
meningkatkan dan mengembangkan keprofesiannya!
Jawaban :
Berikut ini
adalah bebarapa Tugas, peranan dan tanggungjawab seorang guru:
A. Tugas Guru
Dalam Undang-Undang Guru dan
Dosen disebutkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevalusi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah.
Tugas guru secara umum adalah mendidik. Dalam oprasionalisasinya, mendidik adalah rangkaian
proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, membentuk contoh dan
membisakan.
Ø
Tugas Bidang Profesi / Tugas Profesional
Guru
merupakan profesi/jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis
pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup/kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan pada peserta didik.
B.
Peran
Guru
Peran
guru adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari seorang guru.
Ø Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar
Perkembangan
baru terhadap pandangan belajar-mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya. Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil
belajar peserta didik sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi
guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta
didik berada pada tingkat optimal.
Peranan dan
kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar meliputi banyak hal sebagaimana
dikemukakan oleh Adams & Decǝy dalam Basic Principles of Student
Teaching antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor,
motivator, dan konselor.
C.
Tanggung
Jawab Guru
Tanggung jawab para guru dan unsur pendidikan
lainnya bukan hanya sekedar dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan
di sekolah di tempatnya bertugas, tetapi juga bertangggung jawab untuk
mengajak masyarakat di sekitarnya masing-masing untuk ikut berpartisipasi dalam
memajukan pendidikan di wilayahnya. Maju mundurnya pendidikan di daerah
tergantung kinerja para dewan guru, pengawas ekolah dan komite sekolah,
karenanya diharapkan semuanya biasa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya
yang disertai keikhlasan hati dalam mengemban amanah yang diberikan.
Guru yang
profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang
ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu juga
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Guru yang professional hendaknya mampu memikul dalam melaksanakan tanggung
jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan
agamanya.
Ø Tanggung Jawab Profesi
/ Pendidikan
Tanggung jawab profesi / pendidikan
diwujudkan melalui pemahaman guru terhadap peserta didik perancangan dan
pelaksanaan pembelajran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
.
2. Jelaskan
kode etik profesi guru dan berikan penjelasan pentingnya kode etik guru dalam
suatu profesi!
Jawaban :
A. Kode Etik Profesi Guru
1. Guru
berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya
berjiwa Pancasila.
2.
Guru memiliki dan
melaksanakan kejujuran profesional.
3.
Guru berusaha
memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan
dan pembinaan.
4.
Guru menciptakan
suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar
mengajar.
5.
Guru memelihara
hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina
peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6.
Guru secara pribadi dan
secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat
profesinya.
7.
Guru memelihara
hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.
8.
Guru secara
bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana
perjuangan dan pengabdian.
9.
Guru melaksanakan
segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
B.
Pentingnya Kode Etik Dalam Suatu Profesi
Ada beberapa alasan mengapa kode etik perlu untuk
dibuat. Beberapa alasan tersebut adalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :
1.
Kode etik merupakan suatu cara untuk
memperbaiki iklim organisasional sehingga individu-individu daoat berperilaku
secara etis.
2. Kontrol etis
diperlukan karena sistem legal dan pasar tidak cukup mampu mengarahkan perilaku
organisasi untuk mempertimbangkan dampak moral dalam setiap keputusan
bisnisnya.
3. Perusahan
memerlukan kode etik untuk menentukan status bisnis sebagai sebuah profesi,
dimana kode etik merupakan salah satu penandanya.
4. Kode etik
dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusionalisasikan moral dan nilai-nilai
pendiri perusahaan, sehingga kode etik tersebut menjadi bagian dari budaya
perusahaan dan membantu sosialisasi individu baru dalam memasuki budaya
tersebut.
5. Nilai
profesional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981
mengemukakan empat asas etis, yaitu :
·
Menghargai harkat dan martabat
·
Peduli dan bertanggung jawab
·
Integritas dalam hubungan
·
Tanggung jawab terhadap masyarakat
3.
Jelaskan mengapa pendidikan di Indonesia perlu
dilakukan perubahan!
Jawaban :
Berikut
adalah bebarapa uraian mengapa pendidikan di Indonesia perlu dilakukan
perubahan, dalam arti perubahan disini ialah mengembangkan kurikulum atau
pendidikan di Indonesia.
Dalam mengembangkan kurikulum, haruslah mempunyai
alasan-alasan yang kuat. Alasan-alasan pengembangan kurikulum tersebut adalah:
1. Menjawab
atau antisipasi yang merupakan kemajuan ilmu tekhnologi.
Kurikulum
haruslah bersifat dinamis. Yang dimaksud dinamis yaitu senantiasa berubah
menyesuaikan keadaan supaya dapat memantapkan belajar dan hasil belajar. Kurikulum
yang tidak sesuai dengan tuntutan social, Tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan juga tidak sesuai dengan dunia kerja akan
menyebabkan sebuah problem, karena itu haruslah dirubah dan dikembangkan
kurikulum tersebut.
2. Memenuhi
kebutuhan yang ada dalam masyarakat dan untuk meningkatkan kemajuan masyarakat.
Dengan
dikembangkan nya suatu kruikulum maka pendidikan yang ada di masyaraka baik
pendidikan formal maupun non formal akan mengalami peningkatan . dengan adanya
peningkatantersebut maka masyarakat akan mengalami perubahan kearah yang lebih
baik pula baik pengetahuan maupun pola kehidupan nya dan apabila pemenuhan
tersebut telah terpenuhi maka masyarakat akan mengalami kemajuan .
3. Memenuhi
kebutuhan peserta didik.
Perubahan
cara pandang kurikulum, dari kurikulum sebagai alat menjadi kurikulum sebagai
tujuan atau akhir yang akan dicapai. Karena hasil belajar yang diharapkan
merupakan dasar bagi perencanaan dan perumusan berbagai tujuan kegiatan
pembelajaran.
Untuk tambahan dalam memenuhi kebutuhan peserta
didik yaitu diperlukan seorang atau guru – guru yang berkualitas atau yang
telah terididk dengan teramat baik.
4. Kemukakan
jenis-jenis kompetensi guru!
Jawaban :
Berikut pengertian / penjelasan dari masing-masing
kompetensi serta sub kompetensi guru tersebut :
1. Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi
Pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi
Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi
Sosial
Kompetensi
Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
4. Kompetensi
Profesional
Kompetensi
Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuannya.
5. Bedakan
antara kompetensi profesional, personal, dan kompetensi sosial guru!
Jawaban :
1. Kompetensi
Profesional
Kompetensi
profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan
cara menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
2. Kompetensi
personal
Kompetensi
kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh
guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri
sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta
mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik.
3. Kompetensi
Sosial
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi
dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar.
6.
Kemukakan ciri-ciri guru profesional!
Jawaban :
Berikut adalah ciri-ciri dari guru profesional :
1.
Selalu punya energi untuk siswanya
Ciri-ciri
guru profesional yang pertama adalah bahwa seorang guru profesional selalu
menaruh perhatian pada siswanya di setiap percakapan ataupun ketika dalam hal
diskusi dengan siswanya. Guru yang baik dan profesional juga mempunyai
kemampuam mendengar dengan seksama, mendengar apa yang dikeluhkan oleh anak
didiknya, dan bisa menjadi motivator bagi semua anak didiknya. Selalu mempunyai
energi positif untuk para siswanya
2.
Memiliki Tujuan yang jelas dalam pelajaran
Seorang
guru yang profesional selalu menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap
pelajaran dan selalu bekerja keras untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap
pelajaran. Jadi memiliki tujuan yang jelas sangat penting dalam proses belajar
mengajar.
3.
Mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang
guru yang profesional akan memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga
bisa menunjukkan perubahan perilaku
positif di dalam kelas.
4.
Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang
guru yang profesional memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik,
pengaturan kelas sangat diperhatikan oleh seorang guru profesional.
5.
Bisa berkomunikasi dengan baik bersama orang tua murid
Seorang
guru yang profesional selalu menjaga komunikasi terbuka dengan para orang tua
murid dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang
terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan masalah lainnya.
Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang,
twitter.
6.
Mempunyai harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang profesional selalu memiliki
harapan yang tinggi dari siswanya dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk
selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7.
Memahami tentang Kurikulum
Seorang
guru yang profesional selalu memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum
sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi
standar-standar itu.
8.
Mengetahui tentang subyek yang diajarkan
Hal
ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang
profesional memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek
yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan
menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi
pembelajaran yang kolaboratif.
9.
Memberikan yang terbaik untuk anak didik dalam proses pengajaran
Seorang
guru yang profesional selalu bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak
didik. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang
mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya
sudah beranjak dewasa.
10.
Mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswa
Seorang
guru yang profesioanl juga mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat
menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
7.
Jelaskan pengaruh timbal balik antara
teknologi dan pendidikan!
Jawaban :
Penerapan
teknologi pendidikan dalam pendidikan hendaknya membuat proses pendidikan pada
umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya lebih efisien, lebih efektif
dan memberikan nilai tambah yang positif.
Efektif dan efesien berarti upaya pendidikan yang
dilakukan hendaknya dapat mencapai tujuan yang telah digariskan dengan sedikit
mungkin mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu. Kondisi seperti tersebut di atas
dimungkinkan karena teknologi pendidikan memiliki beberapa potensi sebagai
berikut:
1) Meningkatkan
produktivitas pendidikan
a. Mempercepat laju belajar
Teknologi
pendidikan sebagai media pembelajaran akan membantu proses belajar menjadi
lebih cepat dengan cara memfokuskan informasi pada bagian yang penting yang
akan disampaikan.
b. Membantu
guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik
Efisiensi
waktu memiliki hubungan yang berkesinambungan dengan laju proses pembelajaran.
c. Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi
Guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan
kegairahan belajar anak. Dengan demikian guru akan lebih banyak berfungsi
sebagai manager pembelajaran.
2)
Memberikan pendidikan
yang sifatnya lebih individual
a. Mengurangi
kontrol guru yang kaku dan konvensional
Teknologi
akan memfleksibelkan fungsi guru karena guru tidak harus menjadi pusat
pembelajaran melainkan menjadi fasilitator dan konsultan dalam proses belajar
b. Memberikan
kesempatan anak belajar secara maksimal
Anak
harus belajar secara maksimal karena dalam teknologi pendidikan siswa dituntut
berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mengembangkan
kemampuan dan kreativitasnya.
3) Memberikan
dasar yang ilmiah pada pengajaran
a. Perencanaan
program pengajaran yang lebih sistematis
Perencanaan
program pengajaran menjadi tersusun secara rapi dan sistematis dengan adanya
bantuan teknologi. Sistem operasi dan perangkat lunak yang ada memberikan
fasilitas untuk memudahkan penyusunan program.
b. Pengembangan
bahan pengajaran yang dilandasi penelitian tentang perilaku manusia
Pengembangan
bahan ajar disesuaikan dengan cara penyesuaian perilaku,sikap dan nilai-nilai
yang ada pada manusia. Sesuai dengan
kodrat kita sebagai sebagai makhluk berilmu, pengembangan bahan pengajaran
sesuai dengan tingkat kebutuhan seseorang.
4) Lebih
memantapkan pengajaran
a. Meningkatkan
kemampuan guru dengan berbagai media komunikasi
Teknologi
akan menjadi media komunikasi dalam pengajaran. Guru akan dituntut dapat
menguasai media tersebut. Agar guru tidak kekurangan informasi dalam penyampain
materi sehingga guru dapat memberikan informasi yang luas untuk siswanya.
b. Penyajian
data informasi secara lebih kongkrit
Penyajian
data informasi harus sesuai dengan kenyataan yang ada, sesuatu yang ilmiah
haruslah di uji kebenarannya, dan sesuatu yang sosial harus di sesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
5) Kemungkinan
belajar secara seketika
a. Mengurangi
jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah
Dunia
teknologi akan sangata berperan dalam perluasan wawasan siswa tentang dunia
luar. Berbagai macam teknologi seperti media internet akan membawa siswa ke
dunia yang belum pernah dijelajahinya.
b. Memberikan
pengetahuan langsung apa yang ada di luar sekolah dapat dibawa masuk ke kelas.
Pengetahuan
yang ada di luar sekolah dapat langsung disampaikan di kelas dengan cara
membawa media pembelajaran yang interaktiff untuk siswa baik dalam bentuk
audio, visual, maupun audio-visual (video).
8. Uraikan
dasar pertimbangan perlunya teknologi dalam pendidikan!
Jawaban :
Mengingat
begitu pentingnya peranan kurikulum di dalam sistem pendidikan dan dalam
perkembangan proses kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum harus
dikerjakan dengan teliti. Pengembangan
kurikulum membutuhkan landasan yang kuat dan didasarkan atas berbagai hal,
misalnya landasan filosofis, analisis, psikologis, empiris, politis dan lain
sebagainya.
Dalam
UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 4 menegaskan paling tidak terdapat dua tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu memiliki pengatahuan dan keterampilan. Menurut
Soedijarto (1993: 70) pendidikan nasional selain bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangsa masih dituntut pula untuk : (1) meningkatkan kualitas manusia, (2)
meningkatkan kemampuan manusia termasuk kemampuan mengembangkan dirinya, (3)
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia, dan (4) ikut mewujudkan
tujuan nasional. Dengan menyadari hal tersebut, pengembangan kurikulum perlu
selalu berorientasi pada perkembangan zaman dan masyarakat.
Pengembangan
kurikkulum Pendidikan Teknologi untuk siswa di jenjang pendidikan dasar
tampaknya merupakan salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah
berkaitan dengan pembudayaan teknologi. Pendidikan teknologi pada hakikatnya
merupakan materi pembelajaran yang mengacu pada bidang-bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi di mana peserta didik diberi kesempatan untuk membahas masalah
teknologi dan kemasyarakatan, memahami dan menangani peralatan hasil teknologi,
memahami teknologi dan dampak lingkungan, serta membuat peralatan-peratalatan
teknologi sederhana melalui kegiatan-kegiatan merancang dan membuat.
9. Jelaskan
berbagai jenis media pembelajaran!
Jawaban :
a.
Media
Audio
Media
audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima
pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Contoh media yang
dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder,
telepon, laboratorium bahasa, dll.
Ø Media
Pembelajaran Audio
-
Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat
digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah
kehidupan dan sebagainya.
-
Video Drama
Video Drama ini bisa digunakana dalam materi
mendengarkan drama.
-
Video Diskusi
Video ini bisa kita gunakan dalam pembelajaran
diskusi
b.
Media
Visual
Media
visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan
menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak.
-
Media visual diam
contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film
bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
-
Media visual gerak
contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
c.
Media
audio visual
Media
audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau
dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia
audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak.
-
Media audiovisual diam
diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b). Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar
bersuara, dll.
Ø Media
Pembelajaran Audio visual
ü Media
video
Merupakan
salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan
untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
ü Media
komputer
Media
ini me miliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu
menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara
interaktif, bukan hanya searah.
10.
Jelaskan jenis partisipasi masyarakat
dalam pendidikan!
Jawaban :
1. Partisipasi
finansial
Berupa
dukungan dana sesuai dengan kekuatan dan kemampuan masyarakat. Termasuk juga
orangtua secara kolektif dapat mendukung dana yang diperlukan sekolah, yang
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan untuk keberhasilan pendidikan. Selain
itu, lembaga bisnis dan industri diharapkan dapat menyisihkan anggaran untuk
pemberian beasiswa pendidikan.
2. Partisipasi
material
Diwujudkan
dengan sumbangan bahan-bahan yang berkenaan dengan material bangunan, untuk
penyempurnaan bangunan ruang dan tempat untuk kegiatan belajar agar kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Demikian juga masyarakat mendukung
terciptanya lingkungan fisik yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Partisipasi
akademik
Kepedulian
masyarakat terhadap penyelenggaraan kegiatan akademik yang lebih berkualitas.
Dukungan dapat diwujudkan dengan dukungan orangtua dan masyarakat untuk
mengawasi dan membimbing belajar anak di rumah. Selain itu banyak
lembaga-lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan yang dapat memberikan
kesempatan untuk praktek atau magang. Hal ini dilakukan untuk memberikan
wawasan secara nyata kepada peserta didik.
4. Partisipasi
kultural
Perhatian
masyarakat terhadap terpeliharanya nilai kultural dan moral yang terdapat di
lingkungan sekitar sekolah sehingga sekolah mampu menyesuaikan diri dengan
budaya setempat.
5. Partisipasi
evaluatif
Keterlibatan
masyarakat dalam melakukan pengendalian dan kontrol terhadap penyelenggaraan
pendidikan, sehingga masyarakat dapat memberikan umpan balik dan penilaian terhadap kinerja lembaga
pendidikan. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam penyusunan atau
pemberi masukan dalam penyusunan kurikulum bagi sekolah. Agar kurikulum itu
sesuai dengan kebutuhan siswa
No comments:
Post a Comment