Thursday, January 12, 2017

RANGKUMAN DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING
(Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc.Ed. dan Drs. Erman Amti)


BAB I
LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional Indonesia bertujuan membangun manusia Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyrakat Indonesia. Pembangunan ini selain untuk menghadapi tuntutan dan tantangan perubahan masyarakat dan modenisasi (termasuk globalisasi, industrialisasi, dan  perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi) terutama seklai ialah untuk mengembangkan manusia Indonesia sesuai dengan hakikat kemanusiannya.
Hakikat kemanusian dapat ditinjau dari empat dimensi kemanusiaan: dimensi individualitas, sosialitas, moralitas, dan religiusitas. Tinjauan dari kedua sisi itu akan memprlihatkan betapa manusia amat berpoensi untuk memperkembangkan dirinya, untuk menguasai alam, dan untuk mengembangkan budaya setinggi-tingginya demi kebahagian hidupnya di dunia dan akhirat.
Pengembangan manusia seutuhnya , baik manusia sebagai kumpulan orang-orang maupun sebagai individu, bertitik tolak dari kedua sisi hakikat kemanusian itu. Manusia perlu memprkembangkan diri sehingga ketinggian derajat dan keindahan dirinya serta keempat dimensi kemanusiannya itu benar-benar terwujud. Manusia yang utuh baik menurut, psikologi, maupun sosial-budaya, pada dasarnya adalah mereka yang telah berhasil mewujudkan keempat dimensi kemanusian secara selaras, serasi, dan seimbang.
Pengembangan manusia seutuhnya itu tidaklah mudah. Berbagai rintangan dan kegagalan dijumpai dalam upaya pengembangan tersebut. Sumber-sumber rintangan dan kegagalan itu ada yang berasal dari sifat manusia yang sering kali melampaui batas.
Pendidikan yang pada dasarnya mengupayakan pengembangan manusia seutuhnya serta tidak terhindar dari berbagai sumber rintangan dan kegagalan tersebut perlu diselenggarakan secara luas dan mendalam mencakup segenap segi kehidupan manusia, baik di dunia maupun akhirat. Pengajaran di kelas-kelas saja ternyata tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang luas dan mendalam.pelayanan bimbingan dan konseling merupakan unsur yang perlu dipadukan ke dalam upaya pendidikan secara menyeluruh, baik disekolah, maupun diluar sekolah.
Dalam rangka pembangunan pendidikan nasional, pemerintah Indonesia telah memberlakukan undang-undang tentang sistem pendidikan nasional beserta berbagai aturan pelaksanaannya yang mencakup di dalamnya pelayanan bimbingan dan konseling.
Pertanyaan:
1.      Sebutkan apa saja dimensi-dimensi kemanusian!
2.      Apa kata lain dari dimensi keberagamaan?
3.      Apa yang dimaksud engan mausia seutuhnya?
4.      Apa yang dimaksud dengan manusia?
5.      Bagaimana jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai manusia seutuhnya?





















BAB II
WAWASAN TENTANG PEMAHAMAN PENANGANAN DAN PENYIKAPAN TERHADAP KASUS

Kasus merupakan kesatuan kondisi yang di dalamnya terkandung satu atau sejumlah masalah yang dialami oleh seorang individu atau kelompok, keluarga, dan lembaga. Masalah-masalah tersebut dapat berkenaan dengan berbagai aspek perkembangan dan kehidupan individu dalam kaitannya dengan keempat dimensi kemanusiannya. Untuk menangani kasus konselor perlu memiliki wawasan, pemahaman dan penyikapan terhadap kasus pada umumnya, serta pemahaman dan cara-cara penanganan masalah-masalah yang terkandung dalam setiap kasus secara khusus. Pertama-tama, konselor menyadari bahwa kasus-kasus yang ditanganinya adalah kasus yang terbebas dari masalah-masalah kriminal atau perdata. Konselor juga tidak menangani kasus-kasus berkenaan dengan keadaan sakit ataupun ketidaknormalan jasmani dan rohani. Lebih jauh, dalam menghadapi kasus, setiap kasus dihadapi dengan serius dan bersemangat.
Konsep atau ide-ide tentang berbagai masalah yang terkandung di dalam kasus tentang rincian setiap masalah, serta kemungkinan sebab-sebabdan akibat-akibatnya sedapat mungkin dikuasai oleh konselor. Konsep atau ide-ide akan memberikan arahan awal untuk dilakukannya penjelajahan/pendalaman masalah melalui berbagai cara , seperti wawancara langsung dengan individu penyandang kasus, analisis otobiografi, tingkah laku, perkembangan, kumpulan data, konferensi kasus. Namun demikian, konselor tidak boleh terpaku atau terhanyut oleh konsep atau ide-ide awalnya.  Pemahaman objektif tentang setiap masalah harus disasrkan pada temuan-temuan yang diperoleh melalui cara-cara objektif tersebut. penjelajahan dan penanganan masalah dilakukan dengan mengaktifan berbaagai pihak dan sumber yang terkait dengan kasus yang dimaksudkan. Penyikapan konselor terhadap setiap kasus yang ditanganinya berlangsung sejak awal menerima kasus yang dimaksud sampai dengan selesainya penangan kasus tersebut. bahkan penyikapan itu dapat berlanjut, yaitu berkenaan dengan program penilaian dan tindak lanjut yang mungkin diperlukan, serta penyimpanan data yang terkumpul selama proses penangan kasus. Unsur-unsur kognisi, afeksi, dan perlakuan terkait secara langsung dalam penyikapan konselor.




Pertanyaan:
1.      Apa itu kasus?
2.      Apa yang diperlukan seorang koselor dalam menanani kasus?
3.      Jelaskan penyikapan seorang konselor dalam menghadapi suatu kasus1
4.      Bagaimana cara melakukan penjelajahan dan penanganan dalam suatu masalah?
5.      Apa yang diperlukan seorang konselor dalam menangani suatu kasus?





















BAB III
PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bimbingan dan konseling yang merupakan  pelayanan dari untuk dan oleh manusia memiliki pengertian-pengertian yang khas. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar individu tersebut mamou mandiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang konselor kepada konseli yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Bimbingan dan konseling memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan dan konseling membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat, nilai-nilai, serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi klien. Termasuk kedalam tujuan umum bimbingan dan konseling adalah membantu individu agar dapat mandiri dengan ciri-ciri mampu memahami dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya, membuat keputusan dan rencana yang realistik, mengarahkan diri sendirindengan keputusan dan rencananya itu serta pada akhirnya mewujudkan dirinya sendiri. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klien dan masalah-masalah yang dihadapi.
Sesuai dengan tuntutan keilmuan dan prosedur pelaksanaannya, bimbingan dan konseling diselenggarakan menurut berbagai asa, yaitu asas kerahasian, kesukarelaan, ketebukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, keterpaduan, kenormatifsn, keahlian, ahli tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas ini perlu terlaksana dengan baik demi kelancara penyelenggaraan serta tercapainya tujuan bimbingan dan konseling yang diharapkan.
Pertanyaan:
1.      Apa itu bimbingan?
2.      Apa yang dimaksud dengan konseling/
3.      Apa tujuan umum dari bmbingan konselig?
4.      Sebutkan asas-asasdalam bimbingan konseling?
5.      Apa itu istilah penyuluhan dalam bimbingan konseling?


BAB IV
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan sejumlah landasan.
1.      Landasan filosofis
Pemikiran filosofis menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat, dan bijaksana. Pemikiran filosofis yang selalu terkai dengan pelayanan bimbingan dan konseling terutama adalah tentang hakikat manusia dan tujuan serta tugas kehidupan manusia.
Pemikiran-pemikiran tentang apa manusia itu telah berlangsung sejak lama. Teori evolusi tentang manusia meliputi keberadaan dan perkembangan manusia dari segi biologis, tinjaun psikologis tentang manusai melihat manusia dari pola berpikir, persepsi, kesadaran, kepribadian, moral, kemauan, dan kepercayaan yang merupaka kemampuan istimewa  manusia. Bahwa manusia adalah makhluk yang memilki 4 dimensi yaitu dimensi keindividual, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan. Disamping itu, pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan dan mengemban tugas kehidupan tertentu, yang berkaitan dengan kehidupan beragama, bekerja, berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara.

2.      Landasan agama
Peranan agama dalam bimbingan dan konseling pertama-tama terarah pada upaya peneguhan keimanan dan ketakwaan pada diri klien melalui penghormatan yang tinggi terhadap agama klien dan pentraferan kaidah-kaidah agama secara wajar dan tidak mempertentangkan agama yang stau terhadap agama lainnya.

3.      Landasan psikologis
Dalam bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan dengan berbagai latar belakang dan latar belakangknya. Dalam hal ini bidang kajian yang perlu dikuasai oleh konselor: motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan dan individu, belajar, balikan, dan penguatan, serta kepribadian.

4.      Landasan sosial-budaya
Pelayanan bimbingan dan konseling segogyanya tidak disamaratakan untuk semua klien dari latar belakang sosian budaya berbeda.bimbingan dan konseling antarbudaya yang mempertimbangkan nilai-nilai dan aspek-aspek sosial budaya lainnya yang hidup dengan masyarakat  bangsa Indonesia yang beraneka ragam itu perlu dikembangkan.

5.      Landasan ilmiah dan teknologi
Landasan ini menceritakan tentang sifat-sifat keilmuan bimbingan dan konseling. Bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu ilmu sebagaimana ilmu-ilmu lainnya. Sementara itu, bimbingan dan konseling sebagai ilmu yang multireferensial menerima sumbangan yang besar dari ilmu-ilmu lain dan bidang teknologi. Dengan sumbangan seperti itu bimbingan dan konseling semakin menjadi besar dan kokoh serta selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. Di samping itu penelitian dalam bidang bimbingan konseling sendiri memberikan bahan-bahan yang segar bagi perkembangan bimbingan dan konseling yang berkelanjutan.

6.      Landasan pedagogis
Mengemukakan bahwa antara pendidikan dan bimbingan memang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Secara mendasar bimbingan dan konseling merupakan salah satu bentuk pendidikan.
Demikianlah proses bimbingan dan konseling adalah proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan belajar dan sifat normatif. Tujuan-tujuan bimbingan dan konseling memperkuat tujuan-tujuan pendidikan dan menunjang program-program pendidikan secara menyeluruh.

Pertanyaan:
1.      Apa saja landasan-landasan dalam bimbingan konsling?
2.      Apa yang dikemukakan dalam landasan peagogis?
3.      Bagaimana peranan agama dalam bimbingan konseling?
4.      Apa landasan hakikat manusia dalam landasan filosofis?
5.      Sebutkan 4 bidang kajian yamg diperlukan oleh konselor dalam landasan psikologis?









BAB V
FUNGSI DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberikan jasa, manfaat atau kegunaan ataupun keuntungan- keuntungan tertentu kepada individu-individu yang menggunakan pelayanan tersebut. Fungsi pemahaman memberikan manfaat dipahaminya diri klien, masalah klien,dan lingkungan klien yang lebih luas, baik oleh klien sendiri, konselor maupun pihak-pihak yang lain yang amat berkepentingan dengan meningkatkannya kualitas perkembangan dan kehidupan klien. Fungsi pemahaman ini dapat dibantu dengan pemanfaatan berbagai instrumen  bimbingan dan konseling. Untuk pemahaman yang lengkap, data tentang pemahaman yang diperoleh baik melalui pengadministrasian instrumen maupun melalui cara-cara lain perlu dipadukan dan pemberiannya harus didasarkan pada asas kerahasiaan.
Perkembangan dan kehidupan individu dikehendaki oleh semua pihak dapat berjalan dengan lancer dan mencapai hasil optimal sesuai dengan tahap-tahap pekembangan dan tujuan-tujuan yang hendak diraih. Hendaknya tidak ada hal-hal yang dapat menghambat kelancaran dan pencapaian tujuan perkembangan dan kehidupan itu. Maksud tersebut ditunjang oleh terlaksananya fungsi pencegahan, pelayaan bimbingan dan konseling. Pelayanan ini mengupayakan tersingkirkannya berbagai hal yang secara potensial dapat menghambat atau menggganggu perkembangan dari perkembangan individu. Menurut George Albee, kondisi bermasalah paa diri individu sebanding dengan derajat ketakseimbangan faktor-faktor organis dan stress pada individu pada satu sisi dan kemampuan  pemecahan masalah, self esteem, dan dukungan kelompok. Upaya pencegahan dalam arti mengurang kemungkinan timbulnya kondisi bermasalah pada diri klien, pada umumnya dilakukan dengan memperkecil kondisi ketidakseimbangan organis dan stress pada individu, dan meningkatkan kemampuan pencegahan masalah, self esteem, dan dukungan kelompok. Pemberian informasi dapat juga berfungsi sebagai pencegahan.
Fungsi pengentasan sering dianggap sebagai inti dan puncak pelayanan bimbingan dan konseling. Dengan fungsi ini klien terbebaskan dari masalah-masalah yang dialaminya. Pengentasan melalui konseling itu ada yang berdasarkan diagnosis mental/psikologis, sosial, emosional, dan instrumentasi ada yang berdasarkan teori konseling tertentu. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan keduanya mengarah pada dimuliakannya segenap potensi yang ada pada diri individu dan dikembangkan kearah yang positif. Fungsi ini mengarah pada tujuan umum bimbingan, yaitu kemuliaan manusia melalui perkembangan individu dalam keempat dimensi kemanusiaannya. Upaya yang dilakukan terkait prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan palayan. Prinsip-prinsip itu berkenaan dengan sasaran pelayanan, sasaran individu, progam dan penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor terikat oleh prinsip-prinsip tersebut, di sekolah maupun diluar sekolah.

PERTANYAAN :
1. Bagaimana cara melakukan upaya pencegahan dalam fungsi pencegahan?
2. Asas apakah yang berperan dalam fungsi bimbingan dan konseling?
3.  Apa saja fungsi dalam bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana fungsi pengentasan dalam bimbingan dan konseling?
5. Apa saja prinsip-prinsip dalam bimbingan dan konseling?















BAB VI
ORIENTASI DAN RUANG LINGKUP KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING

Orientasi bimbingan dan konseling mengacu pada pusat perhatian atau titik berat pandangan konselor dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Orientasi perorangan berarti pusat perhatian dan titik berat pelayanan bimbingan dan konseling diarahkan kepada orang perorangan sasaran layanan. Demikian pula dalam format layanan kelompok, titik berat layanan tetap diarahkan kepada sasaran layanan secara individual. Individu-individu yang sejak awal dan sampai akhirnya menerima layanan dan mendapat manfaat dari layanan itu. Kondisi kelompok justru dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesuksesan layanan yang  terarah kepada individu-individu anggota kelompok tanpa mengurangi arti dan kepentingan kelompok itu secara keseluruhan.
Orientasi perkembangan melihat sasaran layanan sebagai individu yang sedang berkembang. Pelayanan bimbingan dan konseling justru melayani perkembangan itu, agar perkembangan itu berjalan melalui tahap-tahapnya secara lancar dan mencapai tugas-tugasnya secara optimal sesuai dengan tahap-tahap perkembangan itu. Sedangkan orientasi permasalahan bermaksud mengarahkan perhatian konselor kepada kemungkinan adanya masalah  pada diri sasaran layanan, dan kalau ternyata masalah itu memang ada, layanan bimbingan dan konseling berusaha agar sasaran layanan tidak mengalami masalah.
Pelayanan bimbingan dan konseling yang mempunyai tiga segi orientasi, itu diselenggarakan di berbagai ruang lingkup kerja. Di sekolah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bidang pelayanan pokok disamping dua bidang pelayanan lainnya, yaitu bidang pelayanan kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan pengelolaan.  Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah memberikan perhatian utama dan menyelenggarakan pelayanan yang secukup-cukupnya untuk para siswa agar mereka mampu berkembang dan belajar secara optimal. Konselor sekolah merupakan tenaga utama dan inti serta ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah itu. Dalam menjalankan tugasnya itu konselor sekolah memiliki dan mewujudkan tanggung jawabnya kepada siswa, orang tua, sejawat, masyarakat, diri sendiri, dan profesi.



PERTANYAAN :
1.      Apa yang dimaksud dengan orientasi perorangan dalam bimbingan dan konseling?
2.      Jelaskan tentang orientasi perkembangan!
3.      Apa saja tiga pelayanan pokok dalam sekolah?
4.      Sebutkan tiga orientasi dalam bimbingan dan konseling!
5.      Apa yang dimaksud dengan orientasi permasalahan?





















BAB VII
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan.
Secara umum bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan untuk menentukan suatu arah tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian layanan orientasi dan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman pelayanan bimbingan dan konseling.
Di dalam masyarakat tersedia banyak kesempatan- kesempatan pendidikan, kesempatan bekerja, kesempatan berhubungan antara satu sama lain, tetapi tidak semua individu dengan kesempatan itu mengetahui dan memahaminy dengan baik. Kekurangtahuan dan kekurangpahaman itu sering membuat individu kehilangan kesempatan. Untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat merugikan itu,  individu- individu perlu dibekali informasi yang cukup dan akurat yaitu dengan layanan informasi.
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti ini tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan diri si individu. Ini disebut layanan penempatan.
Di sekolah banyak wadah dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bakat, kemampuan dan minat serta hobi. Demikian  juga Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan tetapi karena tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
 Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar.
b. Pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar.
c. Pemberian bantuan pengentasan masalah belajar .
Apabila konseling perorangan menunjukkan layanan kepada individu orang perorangan, maka bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat kepada sejumlah orang. Pelaksanaan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling memerlukan sejumlah kegiatan penunjang.

PERTANYAAN :
1.      Apakah yang dimaksud dengan layanan orientasi?
2.      Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan layanan bimbingan belajar?
3.      Bagaimana cara mengetahui bakat, kemampuan minat siswa dalam layanan penempatan?
4.      Apakah kegiatan penunjang yang dapat dilaksanakan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling?
5.      Apakah perbedaan layanan orientasi dengan layanan informasi?















BAB VIII
BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI PROFESI

1. Beberapa Istilah Tentang Profesi
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dai para petugasnya.      Professional, istilah profesioanal sering dipertentangkan dengan istilah non-profesional atau amatiran. Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan Profesionalnya.                                                                                                                      Profesioalitas, mengacu kepada sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya.      Profesionalisasi, menunjuk kepada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota suatu profesi dalam mencapai suatu criteria.
2. Ciri-Ciri Profesi
  Sebagai profesi yang handal, bimbingan dan konseling masih perlu dikembangkan. Pengembangan profesi bimbingan dan konseling antara lain melalui :
a. Standardisasi untuk kerja professional konselor.
b. Standardisasi penyipan konselor.
c. Akreditasi.
d. Startifikasi dan lisensi.
e. Pengembangan organisasi profesi.
Sejalan dengan perubahan dan perkembangan system pendidikan di Indonesia semakin dirasakan pula kebutuhan akan adanya pelayanan khusus bimbingan dan konseling, baik dalam sekolah maupun diluar sekolah.
PERTANYAAN :
1. Apa yang dimaksud dengan profesi?
2. Bagaimana suatu jabatan dapat disebut profesi?
3. Apa saja pengembangan profesi bimbingan dan konseling?
4. Jelaskan arti dari profesionalisme!

5. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling sebagai profesi?

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...