Thursday, January 12, 2017

MAKALAH SURAT MENYURAT

I.            PENDAHULUAN
Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis dibandingkan dengan komunikasi lisan. Apa yang dikomunikasikan melalui surat akan sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan aslinya. Peranan surat lebih penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti surat yang dikeluarkan oleh organisasi atau lembaga.
Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat kepada perusahaan lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh perusahaan dagang tersebut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampaian informasi dari perusahaan dagang tersebut kepada perusaha lain. Surat juga dapat berfungsi sebagai wakil penulis, dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian dari Surat?
2.      Apa saja Fungsi Surat?
3.      Apa saja Bentuk-bentuk Surat?
4.      Apa saja Jenis-jenis Surat?
5.      Bahasa apa yang sebaiknya digunakan dalam Surat?
Sesuai dengan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan pengertian surat, mengetahui fungsi-fungsi surat, mengetahui bentuk-bentuk surat, mengetahui jenis-jenis surat, serta mengetahui bahasa apa yang sebaiknya digunakan dalam membuat surat.










II.                PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Surat
Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan, yang berisi informasi, pesan, pertanyaan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.(http://rahmadkurnia1998.blogspot.co.id.)
Sejalan dengan pendapat di atas,  Suprapto dalam (Dalman, 2015:274) ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan karena di dalamnyanya si pengirim mengemukakan maksud dan tujuan atau menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Ditinjau dari wujud penuturannya, surat merupakan percakapan atau dialog yang tertulis dari suatu pihak (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Sedangkan ditinjau dari fungsinya, surat adalah komunikasi atau informasi antara si pengirim dan si penerima yang berwujud tulisan dalam kertas atau yang lainnya.
 Sementara para ahli dan KBBI mengatakan pengertian surat sebagai berikut:
Menurut S.Hidajat surat adalah sehelai kertas atau lebih di mana dituliskan disuatu pernyataan atau berita atau sesuatu yang hendak orang nyatakan,beritakan, atau tanyakan pada orang lain.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo surat adalah helai kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi yang ditujukan pada alamat tertentu dan memuat bahan komunikasi.
Menurut Diana Nababab surat adalah alat komunikasi yang disajikan secara tertulis. Surat harus disajikan dengan baik karena surat secara tidak langsung memberikan gambaran tentang pribadi pengirimnya.
Menurut Djoko Purwanto surat adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan bisnis maupun non bisnis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua cetakan ketiga tahun 1994, kata surat mempunyai arti kertas dan sebagainya yang tertulis atau secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan atas sesuatu yang ditulis. Pengertian surat seperti ini adalah pengertian surat secara umum. Sementara itu, pengertian surat dalam lingkup administrasi adalah suatu alat komuikasi untuk menyaampaaikan informasi secara tertulis dari satu pihak kepada pihak lain. (http://iraselvina.blogspot.co.id.)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas,  dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat komunikasi antara seseorang dengan seseorang yang di kehendakinya yang berisi tulisan, pernyataan, suatu kabar, harapan, dan tanggapan yang sesuai dengan keinginan penulis surat tersebut.






2.2          Bagian- bagian Surat
Dalam menulis surat, bagian-bagian surat yang diperhatikan adalah sebagai berikut.
1.      Kepala surat
Kepala surat merupakan identitas singkat tentang kantor ,perusahaan, organisasi, dan sejenisnya yang mengirimkan surat resmi.
2.      Tanggal Surat
Tanggal surat menunjukkan tanggal surat tersebut dibuat. Bagian ini berfungsi memudahkan petugas pengarsipan surat.
3.      Nomor Surat
Nomor surat menunjukkan urutan dikeluarkannya surat, sedangkan kode surat menunjukkan jenis isi surat.
4.      Hal/ Perihal
Hal atau perihal memuat isi pokok surat tersebut. Bagian perihal sangat bermanfaat bagi pembaca surat, karena dengan membacanya akan segera mengetahui pokok yang dibicarakan dalam surat tersebut.
5.      Alamat Surat
6.      Salam Pembuka
Penulisan salam pembuka dimulai dari margin kiri, bukan di tengah-tengah dan tidak pula menjorok kedalam seperti paragraf.
7.      Isi Surat
Biasanya isi surat terdiri atas tiga bagian, yaitu kata pendahuluan (alinea pembuka), isi sesungguhnya (alinea isi), kata penutup (alinea penutup).
8.      Salam Penutup
9.      Pengirim
Pengirim surat dinas adalah orang yang bertanggung jawab terhadap lembaga atau organisasi yang dipimpinya.
10.  Tembusan
Tembusan disebut pula tindasan atau carbon copy (biasa disingkat cc).
11.  Inisial / Tanda Pengenal
Bagian ini berfungsi untuk mengetahui nama-nama orang-orang yang mengkonsep dan mengetik surat, sehingga apabila terjadi kekeliruan, maka akan mudah mengecek dan menghubunginya. Suprapto dalam (Dalman, 2015: 275-280).


Bagian-bagian Surat
 Rahardi (2008:30-43) mengemukakan bahwa setiap surat mempunyai bagian-bagian, dan masing-masing bagian itu mempunyai kegunaannya tertentu. Bagian-bagian surat itu dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Kepala Surat (kop surat)
Dalam setiap surat resmi selalu tercantum kepala atau kop surat. Pada umumnya kepala surat ini disusun dab dicetak dalam bentuk yang menarik.
2.      Nomor Surat
Setiap surat resmi selalu diberi nomor surat. Nomor surat itu memuat juga kode-kode tertentu. Cara pemberian nomor surat ini sangat bervariasi, tergantung pada ketentuan dari setiap organisasi yang bersangkutan.
3.      Tanggal Surat
Penulisan tanggal surat resmi dengan menggunakan kop surat tidak perlu didahului dengan nama kota. Alasannya, nama kota telah tercantum jelas pada kop suratnya. Untuk surat-surat pribadi yang ditulis polos, nama kota di mana surat itu ditulis perlu dicantumkan.
4.      Lampiran
Bagian lampiran surat adalah bagian surat yang melampirkan sesuatu, misalnya saja salinan surat, kuitansi, brosur.
5.      Hal atau Perihal
Dalam surat resmi atau surat niaga selalu dicantumkan pokok surat atau lazim disebut dengan “hal” atau “perihal” surat.
6.      Alamat Surat
Pada dasarnya surat niaga dan surat dinas itu harus dikirimkan dengan menggunakan sampul atau amplop. Dengan demikian ada 2 macam alamat yang harus dituliskan sdebelum surat itu dikirim, yaitu alamat surat tertera pada sampul, dan alamat dalam yang tercantum pada surat itu sendiri.
7.      Salam Pembuka
Menurut etika kerja kantor sehari-hari, lazimnya orang memberikan salam terlebih dahulu bila ia bertemu atau ingin berbicara dengan orang lain. Lebih-lebih bila orang yang ditemui itu belum dikenalinya. Demikian pula halnya dengan aktivitas-aktivitas surat menyurat yang perlu diawali dengan salam pembuka. Sekalipun begitu untuk surat resmi atau surat dinas pemerintah, tidaklah selalu wajib diberikan salam pembuka.
8.      Isi Surat
Isi surat atau batang tubuh surat yang lengkap itu terdiri dari alinea pembuka, alinea isi, dan alinea penutup.
9.      Salam Penutup
Fungsi salam penutup adalah untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban pengirim surat terhadap si penerima surat.



10.  Nama Organisasi
Penulisan nama organisasi sebenarnya tidaklah mutlak. Maksudnya, nama itu bisa dicantumkan di dalam surat, bisa juga tidak dicantumkan.jadi, hal itu sangat bergantung dari kebijakan organisasi yang bersangkutan.
11.  Tanda tangan dan Nama Penanggung jawab
Surat dianggap sah hanya apabila ditandatangani pejabat yang berhak, atau oleh orang lain atas nama pejabat berwenang yang memberikan tanda tangan itu. namun, kadang-kadang juga didapatkan bahwa tidak semua surat harus ditanda tangani pihak yang berwenang dikarenakan adanya hal tertentu. Dengan begitu maka penandatanganan surat dilimpahkan kepada pejabat atau pegawai bawahannya.
12.  Tembusan
Tembusan surat atau tindasan surat dikirimkan ke beberapa instansi atau pihak lain yang ada kaitannya dengan surat yang bersangkutan.
13.  Inisial
Inisial atau singkatan nama diambil dari huruf pertama nama penyusun konsep surat dan nama pengetik surat itu.


2.3  Fungsi Surat
Di tengah perkembangan zaman yang semakin menglobal, yang semakin memondial, dan cenderung semakinmengarah pada aktivitas-aktivitas yang sifatnya paperless atau tidak berwujud kertas, surat-surat terbukti masih tetap dipergunakan oleh hampir setiap organisasi atau institusi.
      Bahkan bisa dipastikan juga, bahwa di masa-masa depan pun sosok surat tetap akan digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan administratif dan tugas-tugas perkantoran. Hal ini dikarenakan, sosok surat itu mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan peranti-peranti lainnya.
      Djanewai dalam (Rahardi, 2008:13-18) mengemukakan bahwa fungsi surat itu adalah sebagai berikut:

1.      Sebagai alat dokumentasi tertulis
Surat sebagai peranti dan perantara dalam komunikasi, atau sebagai media tertulis di dalam komunikasi, memiliki kegunaan yang snagat penting sesuai dengan isi yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, surat memiliki nilai dokumentasi.
2.      Sebagai duta institusi dan duta penulisnya
Sosok surat sebagai duta atau wakil atau utusan dari suatu organisasi atau institusi, dipandang merefleksikan dan mencerminkan keadaan mentalitas, keadaan jiwa, dan kondisi internal suatu organisasi atau institusi yang bersangkutan.
3.      Sebagai medium komunikasi dan interaksi
Surat dapat dipergunakan sebagai penghubung antara sosok komunikator dan komunikan, untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis. Fungsi surat sebagai media komunikasi ini juga sangat jelas. Terjadinya interaksi antar kantor, antarinstitusi, antarorganisasi, adalah sebagai hasil atau akibat dari pemanfaatan surat yang berfungsi sebagai medium komunikasi ini.
4.      Sebagai otak tata-usaha dalam perkantoran
Kegiata pengurusan surat-surat bagi sebuah kantor modern, merupakan suatu kegiatan sangat penting yang harus dilakukan. Penyusunan surat sebagai salah satu pekerjaan kantor, terkait dengan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Surat-surat tidak dapat berdiri sendiri, melainkan erat kaitannya dengan banyak jenis kegiatan lain yang terdapat dalam sebuah institusi. Jaringan yang saling bertautan antara yang satu dengan lainnya demikian itu, baik jaringan otak seorang manusia. Jaringan itu sangat rumit, serta bertali-temali antara yang satu dengan lainnya, namun semuanya bersistem dan berjaringan dengan sangat runtut, sistematis, sistematik, dan serba jelas.
5.      Sebagai barometer kemajuan institusi
Bagian-bagian pengurusan surat-surat dalam sebuah institusi atau organisasi, bak nadinya jantung yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan dan menggerakkan seluruh kegiatan kantor atau aktivitas institusi.

Fungsi Surat
      Surat mempunyai banyak fungsi penting di dalam organisasi. Demikian pun dalam berbagai institusi dan instansi pemerintah maupun swasta. Surat memiliki fungsi mendasar yang mustahil dapat ditinggalkan atau diabaikan.

1.      Surat sebagai alat komunikasi
Surat dijadikan sebagai alat penyampaian informasi dari penulisnya kepada pembaca atau penerimanya. Sebagai alat komunikasi surat tidak hanya bersifat satu arah, melainkan dua arah dan segala arah. Artinya surat juga dapat dibalas (surat balasan) sebagai timbal balik dan surat juga dibuat atau ditujukan kepada lebih dari satu orang (surat edaran, pengumuman, surat pembaca pada surat kabar  dan lain-lain).
2.      Surat sebagai wakil penulis
Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
3.      Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka, jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. Oleh sebab itu surat dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
4.      Surat sebagai bukti tertulis
 Surat dapat dijadikan bukti tertulis untuk berbagai keperluan. Sehingga jika terjadi sesuatu (misalnya kekeliruan) kemudian hari, surat dapat dijadikan acuan. Misalnya pada surat-surat perjanjian, surat waris dan sebagainya. Segala jenis surat juga dapat diabadikan atau diarsipkan untuk kepentingan-kepentingan lain. (http://rahmadkurnia1998.blogspot.co.id.)

Fungi surat
Surat merupakan salah satu sarana komunikasi berbahasa tulisan.dari berbagai jenis surat yang biasa digunakan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa fungsi surat sebagai salah satu sarana dalam kegiatan berbahasa tulis, sebagai berikut:

1.      Sebagai alat komunikasi
Dalam hal ini surat dapat berfungsi untuk menyampaikan informasi. Informasi yang dimaksud dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penawaran, laporan usulan, dan sejenisnya.
2.      Sebagai wakil penulis
Pada fungsi ini surat dapat mewakili keinginan penulis, sehingga penulis tidak perlu bersusah payah untuk bertemu dengan penerima surat yang mungkin jarak tinggalnya cukup jauh. Harapan dan keinginan penulis cukup diungkapkan dan diwakili oleh surat tersebut.
3.      Sebagai alat bukti historis
Surat merupakan wujud kegiatan berbahasa tertulis, sehingga dapat dibedakan sebagai bukti historis. Contohnya adalah surat-surat pada arsip lama yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian atau pengkajian untuk mengetahui kegiatan atau keadaan suatu instansi atau sesuatu hal pada masa yang lampau

4.      Sebagai pedoman pelaksanaan kerja
Sebagai wujud tertulis, surat dapat berupa ketentuan atau pedoman bagi pelaksanaan sesuatu. Surat-surat yang dimaksud pada fungsi ini, misalnya surat keputusan, intruksi, surat edaran, dan sebagainya
5.      Sebagai alat pengingat
Surat dapat disimpan dan diamankan. Sehingga dapat dijadikan sebagai pengingat apabila terdapat kekhilapan terhadap pesan surat. Contoh-contoh surat dalam fungsi ini adalah surat-surat yang diarsipkan dan dapat dibuka lagi untuk mempermudah menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan
6.      Sebagai alat bukti tertulis
Surat dapat dijadikan sebagai bukti tertulis dari sesuatu urusan sehingga jika terjadi kekeliruan atau kesalahpahaman surat merupakan bukti tertulis. Contohnya surat perjanjian, surat sewa menyewa, surat jual beli, surat wasiat, dan sebagainya.
7.      Sebagai alat untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga
Surat dapat dijadikan sebagai media untuk mendapatkan informasi yang tidak terhambat oleh jarak, dengan surat hambatan jarak tidak menjadi alasan pemborosan energi dan waktu. (http://arifiens.blogspot.com.)



Sesuai dengan fungsi surat di atas, maka dapat disimpulkan fungsi surat sebagai berikut: sebagai alat komunikasi, sebagai wakil atau duta, sebagai bahan bukti, sebagai pedoman untuk mengambil keptusan lebih lanjut, berbagai alat untuk memperpendek jarak, menghemat tenaga, dan waktu, sebagai alat ingat, dan sebagai bukti sejarah dan kegiatan.

2.4  Bentuk Surat
Yang dimaksud dengan bentuk surat adalah tata letak atau pemosisian bagian-bagian surat tertentu dari sebuah surat, sesuai dengan fungsi dan peranannya, terutama sebagai sebuah petunjuk atau sebagai identifikasi dalam memproses surat tersebut.
Setiap surat memiliki bnetuk yang berbeda-beda dan dengan penempatan bagian-bagian surat yang berbeda-beda pula. Bentuk surat sangatlah bermacam-macam dan mempunyai kekhasannya masing-masing.

1.      Bentuk Setengah Lurus
Surat yang berbentuk setengah lurus disusun dengan aturan, semua bagian surat diketik mulai dari margin kiri yang sama, batas-batas bagian surat di ketik dengan menambahkan jarak lima ketukan dan setiap paragraf baru di mulai pada margin yang sama di antara paragraf yang satu dan yang lainnya berjarak satu spasi.
Keterangan:
1)      Kop Surat
2)      Perihal dan Nomor Surat
3)      Tempat, tanggal dan tahun surat
4)      Salam Pembuka
5)      Isi Surat
6)      Inti atau Pokok Surat
7)      Salam Penutup
8)      Tanda tangan dan Nama Terang

2.      Bentuk Lurus
Bentuk lurus pada dasarnya hampir sama dengan bentuk lurus penuh. Bedanya terletak pada pengetikan tanggal surat, nama jabatan, tanda tangan, nama terang dan NIP, salam penutup, semuanya terletak di margin sebelah kiri.
Keteraangan:
1)      Kop Surat
2)      Perihal dan Nomor Surat
3)      Tempat, tanggal dan tahun surat
4)      Salam Pembuka
5)      Isi Surat
6)      Inti atau Pokok Surat
7)      Salam Penutup
8)      Tanda tangan dan Nama Terang
3.      Bentuk Lekuk dan Gerigi
Bentuk Lekuk dan Gerigi yaitu setiap paragraf diketik agak menjorok ke dalam. Paragraf yang satu dan paragraf yang lainnya tidak perlu berjarak.
Keterangan:
1)      Kop Surat
2)      Perihal dan Nomor Surat
3)      Tempat, tanggal dan tahun surat
4)      Salam Pembuka
5)      Isi Surat
6)      Inti atau Pokok Surat
7)      Salam Penutup
8)      Tanda tangan dan Nama Terang

4.      Bentuk Resmi Indonesia Lama
Bentuk resmi Indonesia lama yaitu penulisan alamat surat diketik sebelah kanan di bawah tanggal surat.
Keterangan:
1)      Kop Surat
2)      Perihal dan Nomor Surat
3)      Tempat, tanggal dan tahun surat
4)      Salam Pembuka
5)      Isi Surat
6)      Inti atau Pokok Surat
7)      Salam Penutup
8)      Tanda tangan dan Nama Terang

5.      Bentuk Resmi Indonesia Baru
Bentuk resmi Indonesia baru merupakan variasi bentuk setengah lurus dan bentuk resmi Indonesia, bedanya dengan bentuk setengah lurus terletak pada penulisan salam penutup yang berada pada margin kanan yang setara dengan penulisan tembusan.
Bagian-bagian surat:
1)      Kepala Surat atau Kop Surat
2)      Nomor Surat
3)      Tanggal Surat
4)      Lampiran Surat
5)      Hal atau Perihal
6)      Alamat dalam Surat (siapa yang dituju)
7)      Salam Pembuka
8)      Isi Surat: Alinea Pembuka, Alinea Isi, Alinea Penutup
9)      Salam Penutup
10)  Pengirim Surat
11)  Tembusan Surat
12)  Inisial (http://rahmadkurnia1998.blogspot.co.id.)
2.5  Jenis-jenis Surat
Masyarakat sudah mengenal surat dari dulu sebelum adanya perkembangan teknologi yang bisa merubah bentuk surat kertas menjadi surat elektronik atau bisa menjadi canggih dengan menggunakan alat komunikasi. Sebelumnya masyarakat hanya mengetahui surat tanpa tahu surat tersebut termasuk ke dalam surat jenis apa.
Secara umum surat digolongkan menjadi tiga fungsi atau tiga jenis, yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat niaga.

1)      Surat Resmi
Surat resmi adlah surat yang biasa digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi.
Contoh dari surat resmi adalah surat undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ada pun ciri-ciri surat resmi adalah:
-          Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
-          Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
-          Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
-          Penggunaan ragam bahasa resmi
-          Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
-          Ada aturan format buku
Contoh :
2)      Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi atau bisa dibilang surat yang tujuannya hanya untuk seseorang. Surat ini yang ditujukan antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi adalah tidak menggunakan kop surat, tidak ada nomor surat, salam pembuka dan penutup bervariasi, menggunakan bahasa bebas yang sesuai dengan keinginan dari si penulis, dan format tulisan surat bebas. Surat ini termasuk surat resmi namun dalam surat pribadi tentunya harus memperhatikan etika dan sopan santun dalam penulisannya tidak boleh menggunakan bahasa yang semaunya.
Contoh :
3)      Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang biasa digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti usaha industri, bisnis, dan usaha jasa. Biasanya surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuangan. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik dan benar. Ada beberapa macam yang termasuk ke dalam surat niaga yaitu surat jual beli, kwitansi, dan perdagangan. Surat niaga juga format tulisannya hampir sama dengan surat resmi. (http://rahmadkurnia1998.blogspot.co.id.)












Contoh :

2.6  Bahasa Surat
Pada dasarnya, bahasa surat merupakan kunci utama dalam menulis surat. Seseorang yang keliru dan kurang teliti dalam menggunakan bahasa di dalam suratnya, maka surat tersebut tidak akan dapat dipahami oleh si pembacanya. Bahkan surat tersebut bisa jadi tidak akan dibaca oleh si penerima surat.

1)      Penggunaan bahasa Indonesia dalam surat
Penggunaan kata-kata yang belum dikaji kebenarannya tidak dibenarkan. Penggunaan kata-kata seperti gimana, ngapain, kenapa, entar, kasih, bikin, dan yang semacam itu adalah termasuk kata yang tidak baik. karena kata-kata yang dianggap baik adalah seperti bagaimana, mengapa, nanti, memberi, membuat.

2)      Kata yang lazim
Pilihlah kata-kata yang lazim atau memakai isitilah dalam bahasa Indonesia. Seperti masukan bukan input, suku cadang bukan spare part, dan peringkat bukan ranking.



3)      Kata yang cermat
Kata memohon,meminta, menugasi, memerintah, menganjurkan, dan menyarankan merupakan kata-kata yang mempunyai arti yang sama. Penulis surat dinas hendaknya dpat memilih kata tersebut dengan tepat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam surat.
Penggunaan sapaan Bapak, Ibu, Saudara, dan Ananda hendaknya sesuai dengan kedudukan orang yang dikirimi surat tersebut. Apakah penerima surat lebih tinggi pangkat atau kedudukannya, atau sederajat dengan pengirim surat.

4)      Ungkapan Idiomatik
Unsur-unsur dalam ungkapan idiomatik sudah tetap dan senyawa. Unsur-unsur itu tidak boleh ditambah, dikurangi, atau dipertukarkan. Yang termasuk ungkapan idiomatik antara lain: sesuai dengan, bertemu dengan, terbuat dari, dan luput dari.

5)      Ungkapan yang bersinonim
Ungkapan-ungkapan yang bersinonim atau berarti sama sebaiknya tidak digunakan sekaligus.
Contoh: sejak dan dari, adalah dan merupakan, butuh dan perlu. (http://rahmadkurnia1998.blogspot.co.id.)


Bahasa Surat
Dalam korespondensi, bahasa memegang peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan surat merupakan perwujudan buah pikiran dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca dan diresapi secara berulang-ulang. Maka dari itu, seorang penulis surat haruslah berhati-hati dalam menggunakan kata-kata dalam menyusun kalimat serta pemakaian kata dan frasanya.
Menurut Surono dalam (Rahardi, 2008:45-47) bahwa bahasa surat dalam aktivitas surat-menyurat itu dapat berkualifikasi baik, penulis surat harus memperhatikan hal-hal berikut:

1.      Memilih kata-kata yang tepat dan jelas
Penulis surat harus menggunakan kata-kata sederhana yang bersift umum dan mudah dimengerti dan siapa pun. Dia harus menghindari pemakaian kata-kata yang sulit dan kata-kata asing yang belum dikenal umum.
2.      Menggunakan bahasa yang baik dan teratur
Bahasa yang baik, teratur, enak dibaca, sederhana, mudah dimengerti, tidak membosankan, akan membuat penerima surat mengerti dengan jelas maksud dari surat tersebut.
3.      Mengusahakan memakai bahasa yang tidak menimbulkan keragu-raguan
Bahasa surat yang tegas dan yang mantap akan sangat berpengaruh pada setiap pembaca. Bahasa surat yang menimbulkan keragu-raguan dan ketidakpastian bisa menimbulkan salah informasi.
4.      Menggunakan bahasa yang sopan, ramah, dan hormat
Seorang penulis surat dikatakan ramah dan sopan, hanya jika ia cermat dan bijaksana dalam menyampaikan maksudnya.
5.      Menggunakan kalimat-kalimat yang singkat dan lengkap
Kalimat yang singkat adalah kalimat yang isinya to the point atau langsung membicarakan persoalannya, dan tidak memberikan keterangan yang ada di luar pokok persoalannya.
6.      Menggunakan kalimat-kalimat yang segar dan yang positif konotasinya
Kalimat segar yaitu kalimat yang enak untuk dibaca, mudah untuk dimengerti maksudnya dan menimbulkan perasaan yang mantap serta menyenangkan pembacanya.
7.      Menghindari penggunaan keterangan yang rangkap
Penggunaan keterangan yang rangkap tidak perlu karena keterangan yang berlebihan itu di samping kurang hormat juga dapat membosankan pembacanya.



III.             PENUTUP
Surat adalah media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai dengan keinginan penulis surat.
Surat ada yang tidak resmi dan ada juga yang resmi. Contoh surat resmi adalah surat dinas sedangkan contoh surat tidak resmi adalah surat pribadi.
Surat memiliki fungsi sebagai alat komunikasi, wakil penulis, alat untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya, dan sebagai bukti tertulis.
Surat juga masih penting untuk kita gunakan sebab dari semua arti, fungsi, dan lain-lain surat dapat digunakan di jaman sekarang walaupun bisa di bilang di jaman sekarang sudah bukan lagi jamannya surat-menyurat. Kita bisa mempergunakan alat komunikasi yang ada agar tidak terlalu memakan waktu banyak walaupun surat sudah bukan lagi barang yang penting di jaman sekarang, apa salahnya kita bisa membudayakan alat komunikasi yang ada pada jaman dahulu agar tidak punah pada masa sekarang.



















DAFTAR PUSTAKA


Dalman. (2016). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kunjana Rahardi. (2008). Surat Menyurat Dinas.Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.




SURAT MENYURAT
(Makalah)


Disampaikan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Menulis
pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengasuh : Dr.Hi. Dalman, M.Pd.



Disusun Oleh: Kelompok VIII

Nama                                       NPM
Rita Marzela                            151210109
Siti Fatimah                             151210121
Umiyati                                   151210133









STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
 2016



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Keterampilan Menulis ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Makalah yang berjudul “Surat Menyurat Dinas”.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dalman,M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Keterampilan Menulis yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan menjadikan semua bantuan menjadi ibadah. Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan baik dari teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.


Bandar Lampung,       Januari 2016


Penulis

i
 





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
II PEMBAHASAN............................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Surat............................................................................................................... 2
2.2 Bagian-bagian Surat......................................................................................................... 3
2.3 Fungsi Surat..................................................................................................................... 5
2.4 Bentuk-bentuk Surat........................................................................................................ 8
2.5  Jenis-jenis Surat............................................................................................................... 10
2.6   Bahasa Surat................................................................................................................... 12

III PENUTUP....................................................................................................................... 15
Kesimpulan............................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA











ii
 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...