Tuesday, January 10, 2017

LAPORAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT SENTAL YAMAHA LAMPUNG


LAPORAN SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
 SENTAL YAMAHA LAMPUNG
Sistem Akuntansi


Dosen Pengampu : Nurdin Hidayat,S.Pd.,M.Pd.




Disusun oleh :

Andini Dara Vadia
(14150006
                                   
                                   

STKIP PGRI1.jpg







SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada sang Kholiq yang tak pernah letih ataupun tidur dalam mengurus semua makhluknya yang berada di langit maupun dibumi.

Dia lah Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi beserta isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayangnya maka penulis dapat menyelesaikan laporan mengenai sistem akuntansi penjualan kredit yang tentunya masih jauh dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada makhluk paling mulia dimuka bumi ini. Makhluk yang diutus untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia dibumi. Dia lah baginda besar, Rasul agung Rasullulah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat.

Penulis juga ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah sistem akuntansi yaitu bapak Nurdin Hidayat, S.Pd.,MPd. yang telah sabar membimbing penulis dalam memperoleh materi serta penulis juga harapkan agar kiranya bapak dosen dapat memberikan masukan-masukan bagi kurangnya kelengkapan dalam laporan yang penulis buat ini, penulis juga berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman pembaca dalam memperoleh pengetahuan. jika ada masukan, sekiranya tak segan untuk menambahkan supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam laporan.



                                                                                                            Penulis








ii
 
 


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................       i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................      ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................     iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................      1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................      1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................      2

BAB III METODE PENELITIAN
2.1  Lokasi Penelitian ..........................................................................................................      3
2.2  Objek Kajian .................................................................................................................      3
2.3.Metode Pengumpulan Data ..........................................................................................      3

BAB III PEMBAHASAN
3.1   Sistem Akuntansi Penjualan Kredit..............................................................................      4
3.2  Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan ......................................      6
3.3  Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit .........      6
3.4  Prosedur-prosedur yang Digunakann dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
pada Sentral Yamaha Lampung ...................................................................................      7

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................      9
4.2 Saran .............................................................................................................................      9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
 
 






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal Yamaha? dengan tag line semakin di depan. Yamaha memang menunjukan eksistensinya di dunia otomotif khusunya motor. Raja motor dari jepang ini berdiri di Indonesia sejak 1974. Kontribusi yang cukup besar dalam penyediaan alat transportasi kendaraan roda dua dengan kualitas tinggi dan penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Total jaringan Yamaha di Indonesia tidak kurang dari 3000 dealer dan bengkel. Inovasi dilakukan Yamaha dari segi proses produksi maupun pelayanan yang selalu berorientasi terhadap keinginan dan kepuasan pelanggan serta komunitas sebagai prioritas utama perusahaan.

Ciri khas unik dan menjadi pelopor dalam inovasi yang melebihi keinginan pelanggan menjadi kunci sukses Yamaha. Yamaha Indonesia tumbuh sebagai perusahaan besar multinasional yang memiliki cita-cita untuk menjadi perusahaan unggul melalui inovasi yang didasari dari pengalaman yang menyenangkan untuk menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan masyarakat.

Berdasarkan hal itu, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing selalu berusaha menciptakan produk bermutu tinggi yang dapat meningkatkan taraf hidup, keamanan, kenyamanan, dan kebanggaan bagi seluruh karyawan, pelanggan, masyarakat, dan mitra kerja.

Dengan selalu berusaha menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dengan mengutamakan komunikasi serta pengembangan pengetahuan, keahlian, kemampuan, sikap, perilaku yang penuh rasa bangga dalam usaha mengingkatkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan menguntungkan secara berkelanjutan yang meliputi kuantitas&kualitas.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi penjualan kredit?
2.      Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung?
3.      Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung?
4.      Prosedur-prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung?

1.3 Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan sistem akuntansi penjualan kredit.
2.      Menjelaskan fungsi-fungsi yang terkit dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
3.      Menjelaskan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
4.      Menjelaskan prosedur-prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
























BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Lautan Teduh Sentral Yamaha Bandar Lampung di jalan ikan tenggiri no.24 Teluk Betung Bandar Lampung. Lokasi perusahaan merupakan salah satu kebutuhan fisik yang mutlak diperlukan. Dalam penentuan lokasi perusahaan diperlukan berbagai pertimbangan yang matang karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap masa depan perusahaan, baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi maupun perkembangan perusahaan.

2.2 Objek Kajian
Sentral Yamaha Lampung memiliki lima departemen yang disiapkan untuk menangani berbagai kegiatan pokok perusahaan, diantaranya penjualan sepeda motor dengan berbagai tipe dan suku cadang asli merk Yamaha serta pelayanan jasa bengkel. Struktur organisasi pada Sentral Yamaha Lampung disusun sesuai dengan jenis dan skala perusahaan. Dasar pertimbangan pokok dalam menyusunan struktur organisasi tersebut adalah fleksibel dan dapat menunjukan batas wewenang dan tanggung jawab secara jelas untuk menghindarkan benturan-benturan kepentingan yang memungkinkan timbul.

2.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)      Observasi
Observasi, yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002: 133). Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan klerikel di Sentral Yamaha Lampung terkait dengan objek kajian, diantaranya : penanganan distribusi konsumen, pengotorisasian, entry data,dan pencetakan dokumen.
2)  Interview (Wawancara)
Wawancara menurut Arikunto (2002: 132) adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data pendukung terkait dengan objek kajian, diantaranya: gambaran umum penjualan kredit serta sistem operasional perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
3.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi
Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terjadi dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan adanya sistem maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan berjalan lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Sistem akuntansi (Accounting system) sebenarnya berasal dari literatur Amerika, sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam membahas sistem ini dibedakan pengertian sistem prosedur.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. ( Mulyadi, 2001: 5 ). Definisi sistem menurut (Bodnar, 2000: 1) adalah sebagai berikut: Kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan definisi menurut (Jusup, 2001: 4-5) dapat dirumuskan menurut dua sudut pandang yaitu: definisi dari sudut proses kegiatan dan definisi dari sudut pemakai. Akuntansi menurut definisi sudut proses kegiatan merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. Sedangkan dari sudut pemakai, akuntansi merupakan suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3). Sistem akuntansi adalah formulir, catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai suatu usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi (Marom, 2000: 29). Sistem akutansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi orang dan menyelenggarakan pertanggung jawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan (Bodnar, 2000: 181). Pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi merupakan suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengiktisarkan tentang berbagai transaksi perusahaan yang dapat digunakan untuk membantu pimpinan dan manajemen dalam menangani jalannya operasi perusahaan, sistem akutansi adalah formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku besar dan pembantu serta laporan.
perusahaan, sistem akutansi adalah formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku besar dan pembantu serta laporan.

3.1.2 Tujuan Sistem Akuntansi
Sesuai dengan pengertian akuntansi, maka secara umum tujuan pengembangan sistem akuntansi adalah menurut ( Mulyadi, 2001: 19-20 ) adalah sebagai berikut :
1)      Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan usaha baru.
2)      Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun struktur informasinya.
3)      Untuk menghargai pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap, mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4)      Untuk mengurangi biaya klerikal dalam menyelenggarakan catatan akutansi.

3.1.3 Pengertian Penjualan Kredit
Penjualan adalah penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan dan biasanya dilakukan secara teratur (Marom, 2002: 28). Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa kali angsuran menurut perjanjian ( Jusup, 2001 :177 ). Dari pengertian-pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan kredit adalah suatu usaha pokok perusahaan secara tidak tunai yang pembayarannya dilakukan dalam beberapa kali angsuran menurut perjanjian dan secara teratur. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit adalah suatu kesatuan yang melibatkan bagian-bagian yang saling terkait yang meliputi prosedur-prosedur penawaran dan pengiriman barang atau jasa, yang penagihan serta penerimaan yang dilakukan dalam beberapa kali. Agar suatu perusahaan dapat beroperasi dan menguntungkan maka harga jual barang harus lebih tinggi dari harga belinya. (Jusup, 2001: 326) Harga jual yang menguntungkan harus meliputi tiga hal yaitu:
1)      Harga pokok barang yang dijual.
2)      Biaya operasional perusahaan, seperti biaya sewa, biaya gaji pegawai, biaya asuransi dan sebagainya.
3)      Laba bersih yang diinginkan perusahaan.

3.2  Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada Sentral Yamaha Lampung
1.      Fungsi Administrasi Penjualan
Fungsi ini melayani order penjualan kredit dari pelanggan di bawah pengawasan Part Departement Head. Fungsi ini membuat faktur rangkap empat setelah mendapat pesanan dari pelanggan.
2.      Fungsi Gudang
Setelah fungsi penjualan menerima order, bagian gudang menyiapkan barangnya. Setelah barang siap diantar, kepala gudang menerbitkan surat jalan dan packling listkemudian barang beserta tembusan surat jalan dan tembusan packing lisi diberikan ke fungsi Ekspedisi untuk dikirim ke pelanggan.
3.      Fungsi Ekspedisi
Fungsi ini bertugas mengirimkan barang ke pelanggan setelah barang dipack dan siap diantar dengan membawa surat jalan, faktur suku cadangke-2 dan packing list.
4.      Fungsi Accounting
Fungsi ini mencatat penjualan kredit suku cadang. Fungsi ini menerima tembusan faktur suku cadang lembar ke-3 untuk entry data dan diproses oleh SAP ke jurnal penjualan.
5.      Fungsi Salesman
Fungsi ini bertugas mencari pelanggan dan membuat daftar pesanan pada bagian penjualan.
6.      Fungsi AR Part Controller
Fungsi ini mengotorisasi penjualan kredit dan mengotrol kartu piutang (Aging Schedule Part Details).
7.      Fungsi AdministrasiCabang
Fungsi ini untuk mengarsipkan faktur penjualan (Faktur Suku Cadang (Indiredct))

3.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Adapun catatan akuntansi yang digunakan pada sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung adalah sebagai berikut:
1)      Jurnal Penjualan
Jurnal ini digunakan ketika terjadi penjualan kredit. Adapun contoh jurnal adalah sebagai berikut:
1)      Name customer (Misal: Langgeng Jaya) xxx
a.      Part/Material xxx

2)      Aging Schedule Part Details (ASPD)
Catatan ini merupakan file kartu piutang yang tersimpan di dalam memori komputer dan sewaktu-waktu dapat dicetak. Setiap piutang yang terbentuk dan entry data mutasi piutang terposting secara otomotis di ASPD.

3)      File Persediaan
Persediaan merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.

4)      File Gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi pesediaan fisik barang yang disimpan di gudang.

3.4  Prosedur-prosedur yang Digunakann dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada Sentral Yamaha Lampung
1.      Prosedur Order Penjualan Suku Cadang
Dalam prosedur ini, fungsi Administrasi Penjualan menerima order dari pelanggan dan menambahkan informasi penting sebelum Faktur Suku Cadang tercetak dan mengirimkannya ke berbagai fungsi lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order pelanggan.
2.      Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi AR Part Controller memberikan otorisasi persetujuan kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada Faktur Suku Cadang dan hanya pelanggan yang telah terikat kontrak dengan perusahaan saja yang dapat melakukan transaksi kredit.
3.      Prosedur Pengiriman Barang
Dalam prosedur ini, fungsi Gudang menyiapkan barang dipesan dan fungsi Ekspedisi mengirimkan barang ke pelanggan sesuai dengan informasi yang tercantum dalam Faktur Suku Cadang,Packing Listdan Surat Jalan. Pada saat penyerahan barang, fungsi Ekspedisi meminta tanda tangan dari pelanggan di atas Surat Jalan sebagai bukti bahwa barang telah diterima.
4.      Prosedur Pencatatan Piutang Suku Cadang
Dalam prosedur ini, pencatatan kredit terbentuk secara otomatis ke Aging Schedule Part Detailsdi bawah kendali fungsi AR Part Controller dan fungsi Accounting mencatat transaksi penjualan kredit suku cadang ke dalam jurnal penjualan berdasarkan Faktur Suku Cadang.
5.      Prosedur Distribusi Penjualan Kredit Suku Cadang.
Karena dalam prosedur ini perusahan telah komputerisasi dengan SAP, maka cukup praktis untuk memperoleh informasi berupa ringkasan penjualan yang terbentuk baik total maupun untuk pelanggan tertentu hanya dengan Password.

























BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pembahasan tentang sistem akuntansi penjualan kredit Sentral Yamaha Lampung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1)      Sistem akuntansi penjualan kredit telah terlaksana cukup baik dengan melibatkan berbagai fungsi yang memiliki tanggung jawab fungsional secara tepat, sehingga mendukung terciptanya pengendalian intern yang baik.
2)      Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit merupakan print out dari SAP dengan nomor urut tercetak, pemakaian dipertanggungjawabkan, pendistribusian dokumen secara tepat dan pemutakhiran arsip induk (buku besar dan buku pembantu) pada catatan akuntansi yang digunakan terposes secara otomatis oleh SAP, sehingga dapat mendukung terciptanya pengendalian akuntansi yang baik.
3)      Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan kredit yang melibatkan berbagai fungsi dapat menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang mempengaruhi mutasi piutang yang terjadi berulang-ulang.
4)      Unsur pokok pengendalian intern pada sistem akuntansi penjualan kredit berfungsi dengan baik, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengendalian intern bagi perusahaan guna penyediaan data yang valid, akurat dan melindungi aktiva dari kehilangan serta mendukung aktivitas bisnis yang efektif dan efisien, sehingga tidak menyesatkan manajemen dan pengguna informasi lain.

4.2 Saran
Perusahaan perlu merancang dokumen pendukung dari setiap transaksi yang terjadi untuk kepentingan pencatatan ke jurnal, khususnya transaksi yang mempengaruhi penjualan kredit suku cadang sebagai bukti sahihnya transaksi yang
direkam oleh dokumen sumber, yaitu dalam setiap pencatatan ke jurnal penjualan, fungsi Accounting perlu melampirkan dokumen pendukung, diantaranya Packing List dan Surat Jalan karena selama ini pencatatan transaksi penjualan kredit hanya
didasarkan pada Faktur Penjualan Kredit (Indirect).


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...