LAPORAN
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT
SENTAL YAMAHA LAMPUNG
Sistem
Akuntansi
Dosen
Pengampu : Nurdin Hidayat,S.Pd.,M.Pd.
Disusun
oleh :
Andini
Dara Vadia
(14150006
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR
LAMPUNG
PENDIDIKAN
EKONOMI
TAHUN
2017
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis
haturkan kepada sang Kholiq yang tak pernah letih ataupun tidur dalam mengurus
semua makhluknya yang berada di langit maupun dibumi.
Dia lah Allah SWT, Tuhan semesta
alam dengan kekuasaan yang meliputi langit beserta isinya dan bumi beserta
isinya pula. Dengan rahmat dan kasih sayangnya maka penulis dapat menyelesaikan
laporan mengenai sistem akuntansi penjualan kredit yang tentunya masih jauh
dari kata sempurna ini.
Shalawat serta salam penulis
sanjungkan kepada makhluk paling mulia dimuka bumi ini. Makhluk yang diutus
untuk menyempurnakan akhlak seluruh manusia dibumi. Dia lah baginda besar,
Rasul agung Rasullulah SAW. Semoga syafaat beliau senantiasa tercurah kepada
para umatnya yang setia mengikuti jejaknya sampai akhir hayat.
Penulis juga ucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah sistem akuntansi yaitu bapak Nurdin Hidayat,
S.Pd.,MPd. yang telah sabar membimbing penulis dalam memperoleh materi serta
penulis juga harapkan agar kiranya bapak dosen dapat memberikan masukan-masukan
bagi kurangnya kelengkapan dalam laporan yang penulis buat ini, penulis juga
berharap bahwa apa yang sudah penulis tulis dapat bermanfaat bagi teman-teman
pembaca dalam memperoleh pengetahuan. jika ada masukan, sekiranya tak segan
untuk menambahkan supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan
dalam laporan.
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR
..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 2
BAB III METODE
PENELITIAN
2.1 Lokasi
Penelitian .......................................................................................................... 3
2.2 Objek
Kajian ................................................................................................................. 3
2.3.Metode
Pengumpulan Data .......................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sistem Akuntansi Penjualan Kredit.............................................................................. 4
3.2 Fungsi-fungsi
yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan ...................................... 6
3.3 Catatan
Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ......... 6
3.4 Prosedur-prosedur
yang Digunakann dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
pada Sentral
Yamaha Lampung ................................................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 9
4.2 Saran ............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal Yamaha? dengan tag line semakin di
depan. Yamaha
memang menunjukan eksistensinya di dunia otomotif khusunya motor. Raja motor
dari jepang ini berdiri di Indonesia sejak 1974. Kontribusi yang cukup besar
dalam penyediaan alat transportasi kendaraan roda dua dengan kualitas tinggi
dan penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Total jaringan Yamaha di
Indonesia tidak kurang dari 3000 dealer dan bengkel. Inovasi dilakukan Yamaha
dari segi proses produksi maupun pelayanan yang selalu berorientasi terhadap
keinginan dan kepuasan pelanggan serta komunitas sebagai prioritas utama
perusahaan.
Ciri khas unik dan menjadi pelopor dalam inovasi yang melebihi
keinginan pelanggan menjadi kunci sukses Yamaha. Yamaha Indonesia tumbuh
sebagai perusahaan besar multinasional yang memiliki cita-cita untuk menjadi
perusahaan unggul melalui inovasi yang didasari dari pengalaman yang
menyenangkan untuk menciptakan kesejahteraan dan memperkaya kehidupan
masyarakat.
Berdasarkan hal itu, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
selalu berusaha menciptakan produk bermutu tinggi yang dapat meningkatkan taraf
hidup, keamanan, kenyamanan, dan kebanggaan bagi seluruh karyawan, pelanggan,
masyarakat, dan mitra kerja.
Dengan selalu berusaha menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan dengan mengutamakan komunikasi serta
pengembangan pengetahuan, keahlian, kemampuan, sikap, perilaku yang penuh rasa
bangga dalam usaha mengingkatkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan
menguntungkan secara berkelanjutan yang meliputi kuantitas&kualitas.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
dengan sistem akuntansi penjualan kredit?
2.
Fungsi-fungsi yang terkait dalam
sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung?
3.
Catatan akuntansi yang digunakan
dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung?
4. Prosedur-prosedur
yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha
Lampung?
1.3
Tujuan Masalah
1.
Menjelaskan sistem
akuntansi penjualan kredit.
2. Menjelaskan
fungsi-fungsi yang terkit dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
3. Menjelaskan
catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
4.
Menjelaskan
prosedur-prosedur yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit.
BAB II
METODE
PENELITIAN
2.1 Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Lautan Teduh
Sentral Yamaha Bandar Lampung di jalan ikan tenggiri no.24 Teluk Betung Bandar
Lampung. Lokasi perusahaan merupakan salah satu kebutuhan fisik yang mutlak
diperlukan. Dalam penentuan lokasi perusahaan diperlukan berbagai pertimbangan
yang matang karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap masa depan
perusahaan, baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi maupun perkembangan
perusahaan.
2.2 Objek
Kajian
Sentral Yamaha Lampung memiliki lima departemen yang
disiapkan untuk menangani berbagai kegiatan pokok perusahaan, diantaranya
penjualan sepeda motor dengan berbagai tipe dan suku cadang asli merk Yamaha
serta pelayanan jasa bengkel. Struktur organisasi pada Sentral Yamaha Lampung disusun
sesuai dengan jenis dan skala perusahaan. Dasar pertimbangan pokok dalam
menyusunan struktur organisasi tersebut adalah fleksibel dan dapat menunjukan
batas wewenang dan tanggung jawab secara jelas untuk menghindarkan
benturan-benturan kepentingan yang memungkinkan timbul.
2.3 Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Observasi
Observasi,
yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indera (Arikunto, 2002: 133). Metode ini digunakan untuk mengamati
kegiatan klerikel di Sentral Yamaha Lampung terkait dengan objek kajian,
diantaranya : penanganan distribusi konsumen, pengotorisasian, entry data,dan
pencetakan dokumen.
2) Interview (Wawancara)
Wawancara
menurut Arikunto (2002: 132) adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh
pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode
ini digunakan untuk mendapatkan data pendukung terkait dengan objek kajian,
diantaranya: gambaran umum penjualan kredit serta sistem operasional
perusahaan.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
3.1.1 Pengertian
Sistem Akuntansi
Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang
sebagai suatu keseluruhan yang terjadi dari bagian-bagian yang saling
berkaitan. Dengan adanya sistem maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan
berjalan lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Sistem akuntansi (Accounting system) sebenarnya berasal dari literatur Amerika,
sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
membahas sistem ini dibedakan pengertian sistem prosedur.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (
Mulyadi, 2001: 5 ). Definisi sistem menurut (Bodnar, 2000: 1) adalah sebagai
berikut: Kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan definisi menurut (Jusup, 2001: 4-5) dapat dirumuskan menurut dua sudut
pandang yaitu: definisi dari sudut proses kegiatan dan definisi dari sudut
pemakai. Akuntansi menurut definisi sudut proses kegiatan merupakan proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data
keuangan suatu organisasi. Sedangkan dari sudut pemakai, akuntansi merupakan
suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi
(biasanya berupa organisasi perusahaan) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan (Mulyadi, 2001: 3). Sistem akuntansi adalah formulir, catatan, prosedur-prosedur
dan alat-alat yang digunakan untuk mengelola data mengenai suatu usaha suatu
kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk
laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan
bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan
lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi (Marom, 2000: 29).
Sistem akutansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan yang
dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan
melaporkan transaksi-transaksi orang dan menyelenggarakan pertanggung jawaban
bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan (Bodnar, 2000: 181).
Pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem akuntansi merupakan
suatu kesatuan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengiktisarkan tentang
berbagai transaksi perusahaan yang dapat digunakan untuk membantu pimpinan dan
manajemen dalam menangani jalannya operasi perusahaan, sistem akutansi adalah
formulir, catatan, yang terdiri dari jurnal, buku besar dan pembantu serta
laporan.
perusahaan, sistem akutansi adalah formulir, catatan,
yang terdiri dari jurnal, buku besar dan pembantu serta laporan.
3.1.2 Tujuan Sistem Akuntansi
Sesuai dengan pengertian akuntansi, maka secara umum
tujuan pengembangan sistem akuntansi adalah menurut ( Mulyadi, 2001: 19-20 )
adalah sebagai berikut :
1)
Untuk menyediakan informasi bagi
pengelolaan usaha baru.
2)
Untuk memperbaiki informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian,
maupun struktur informasinya.
3)
Untuk menghargai pengendalian
akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan
(reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap,
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4)
Untuk mengurangi biaya klerikal
dalam menyelenggarakan catatan akutansi.
3.1.3 Pengertian Penjualan Kredit
Penjualan adalah penjualan barang dagangan sebagai
usaha pokok perusahaan dan biasanya dilakukan secara teratur (Marom, 2002: 28).
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa kali
angsuran menurut perjanjian ( Jusup, 2001 :177 ). Dari pengertian-pengertian
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan kredit adalah suatu usaha pokok
perusahaan secara tidak tunai yang pembayarannya dilakukan dalam beberapa kali
angsuran menurut perjanjian dan secara teratur. Dari uraian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi penjualan kredit adalah suatu
kesatuan yang melibatkan bagian-bagian yang saling terkait yang meliputi
prosedur-prosedur penawaran dan pengiriman barang atau jasa, yang penagihan serta
penerimaan yang dilakukan dalam beberapa kali. Agar suatu perusahaan dapat
beroperasi dan menguntungkan maka harga jual barang harus lebih tinggi dari
harga belinya. (Jusup, 2001: 326) Harga jual yang menguntungkan harus meliputi
tiga hal yaitu:
1)
Harga pokok barang yang dijual.
2)
Biaya operasional perusahaan,
seperti biaya sewa, biaya gaji pegawai, biaya asuransi dan sebagainya.
3)
Laba bersih yang diinginkan
perusahaan.
3.2 Fungsi-fungsi yang Terkait dalam
Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada Sentral Yamaha Lampung
1.
Fungsi Administrasi Penjualan
Fungsi ini melayani order penjualan
kredit dari pelanggan di bawah pengawasan Part Departement Head. Fungsi ini
membuat faktur rangkap empat setelah mendapat pesanan dari pelanggan.
2.
Fungsi Gudang
Setelah fungsi penjualan menerima
order, bagian gudang menyiapkan barangnya. Setelah barang siap diantar, kepala
gudang menerbitkan surat jalan dan packling listkemudian barang beserta
tembusan surat jalan dan tembusan packing lisi diberikan ke fungsi Ekspedisi untuk
dikirim ke pelanggan.
3.
Fungsi Ekspedisi
Fungsi ini bertugas mengirimkan
barang ke pelanggan setelah barang dipack dan siap diantar dengan membawa surat
jalan, faktur suku cadangke-2 dan packing list.
4.
Fungsi Accounting
Fungsi ini mencatat penjualan kredit
suku cadang. Fungsi ini menerima tembusan faktur suku cadang lembar ke-3 untuk
entry data dan diproses oleh SAP ke jurnal penjualan.
5.
Fungsi Salesman
Fungsi ini bertugas mencari
pelanggan dan membuat daftar pesanan pada bagian penjualan.
6.
Fungsi AR Part Controller
Fungsi ini mengotorisasi penjualan
kredit dan mengotrol kartu piutang (Aging Schedule Part Details).
7.
Fungsi AdministrasiCabang
Fungsi ini untuk mengarsipkan faktur
penjualan (Faktur Suku Cadang (Indiredct))
3.3 Catatan
Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Adapun catatan akuntansi yang digunakan pada sistem
akuntansi penjualan kredit pada Sentral Yamaha Lampung adalah sebagai berikut:
1)
Jurnal Penjualan
Jurnal ini digunakan ketika terjadi
penjualan kredit. Adapun contoh jurnal adalah sebagai berikut:
1)
Name
customer (Misal: Langgeng Jaya) xxx
a. Part/Material xxx
2)
Aging Schedule Part Details (ASPD)
Catatan ini merupakan file kartu
piutang yang tersimpan di dalam memori komputer dan sewaktu-waktu dapat
dicetak. Setiap piutang yang terbentuk dan entry data mutasi piutang terposting
secara otomotis di ASPD.
3)
File Persediaan
Persediaan merupakan buku pembantu
yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.
4)
File Gudang
Catatan ini
diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi pesediaan fisik barang
yang disimpan di gudang.
3.4 Prosedur-prosedur yang Digunakann
dalam Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada Sentral Yamaha Lampung
1.
Prosedur Order Penjualan Suku Cadang
Dalam prosedur ini, fungsi
Administrasi Penjualan menerima order dari pelanggan dan menambahkan informasi
penting sebelum Faktur Suku Cadang tercetak dan mengirimkannya ke berbagai
fungsi lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam
melayani order pelanggan.
2.
Prosedur Persetujuan Kredit
Dalam prosedur ini, fungsi AR Part
Controller memberikan otorisasi persetujuan kredit dengan membubuhkan tanda
tangan pada Faktur Suku Cadang dan hanya pelanggan yang telah terikat kontrak
dengan perusahaan saja yang dapat melakukan transaksi kredit.
3.
Prosedur Pengiriman Barang
Dalam prosedur ini, fungsi Gudang
menyiapkan barang dipesan dan fungsi Ekspedisi mengirimkan barang ke pelanggan
sesuai dengan informasi yang tercantum dalam Faktur Suku Cadang,Packing Listdan
Surat Jalan. Pada saat penyerahan barang, fungsi Ekspedisi meminta tanda tangan
dari pelanggan di atas Surat Jalan sebagai bukti bahwa barang telah diterima.
4.
Prosedur Pencatatan Piutang Suku
Cadang
Dalam prosedur ini, pencatatan
kredit terbentuk secara otomatis ke Aging Schedule Part Detailsdi bawah kendali
fungsi AR Part Controller dan fungsi Accounting mencatat transaksi penjualan
kredit suku cadang ke dalam jurnal penjualan berdasarkan Faktur Suku Cadang.
5.
Prosedur Distribusi Penjualan Kredit
Suku Cadang.
Karena dalam prosedur ini perusahan
telah komputerisasi dengan SAP, maka cukup praktis untuk memperoleh informasi
berupa ringkasan penjualan yang terbentuk baik total maupun untuk pelanggan
tertentu hanya dengan Password.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pembahasan tentang sistem akuntansi penjualan kredit
Sentral Yamaha Lampung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Sistem
akuntansi penjualan kredit telah terlaksana cukup baik dengan melibatkan
berbagai fungsi yang memiliki tanggung jawab fungsional secara tepat, sehingga
mendukung terciptanya pengendalian intern yang baik.
2)
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam
sistem akuntansi penjualan kredit merupakan print out dari SAP dengan nomor
urut tercetak, pemakaian dipertanggungjawabkan, pendistribusian dokumen secara
tepat dan pemutakhiran arsip induk (buku besar dan buku pembantu) pada catatan
akuntansi yang digunakan terposes secara otomatis oleh SAP, sehingga dapat
mendukung terciptanya pengendalian akuntansi yang baik.
3)
Jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi penjualan kredit yang melibatkan berbagai fungsi dapat
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang mempengaruhi
mutasi piutang yang terjadi berulang-ulang.
4) Unsur pokok
pengendalian intern pada sistem akuntansi penjualan kredit berfungsi dengan
baik, sehingga dapat digunakan sebagai alat pengendalian intern bagi perusahaan
guna penyediaan data yang valid, akurat dan melindungi aktiva dari kehilangan
serta mendukung aktivitas bisnis yang efektif dan efisien, sehingga tidak
menyesatkan manajemen dan pengguna informasi lain.
4.2 Saran
Perusahaan perlu merancang dokumen pendukung dari
setiap transaksi yang terjadi untuk kepentingan pencatatan ke jurnal, khususnya
transaksi yang mempengaruhi penjualan kredit suku cadang sebagai bukti sahihnya
transaksi yang
direkam oleh dokumen sumber, yaitu dalam setiap
pencatatan ke jurnal penjualan, fungsi Accounting perlu melampirkan dokumen
pendukung, diantaranya Packing List dan Surat Jalan karena selama ini
pencatatan transaksi penjualan kredit hanya
didasarkan pada Faktur Penjualan Kredit (Indirect).
No comments:
Post a Comment