BIMBINGAN KONSELING
PRIBADI SOSIAL
A. Pengertian BK
Pribadi Sosial Menurut Beberapa Ahli
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11)
mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam
menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991:
109) Bimbingan pribadi-sosialadalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta
didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang
dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial,
memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna,
serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi
dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Yang tergolong dalam masalah-masalah
sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta
staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan
pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang
diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu
individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti
penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
B. Tujuan
Bimbingan Pribadi Sosial
Syamsu Yusuf dan Juntika
Nurihsan (2005:14), merumuskan beberapa tujuan bimbingan dan konseling yang
terkait dengan aspek pribadi-sosial sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,
sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat
beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan
yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta
mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya.
4. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara
objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan,
baik fisik maupun psikis.
5. Memiliki sifat positif atau respek terhadap
diri sendiri dan orang lain.
6. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara
sehat.
7. Bersikap respek terhadap orang lain,
menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
8. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan
dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
9. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan atau
silaturahmi dengan sesama manusia.
10. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang
lain.
11. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
secara efektif.
Juntika Nurihsan (2003 : 9)
menyatakan tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk
Tuhan,
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam
masyarakat,
3. Hidup bersama dengan individu-individu lain,
dan
4. Harmoni antara cita-cita mereka dengan
kemampuan yang dimilikinya. Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi
sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling
adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta
mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
No comments:
Post a Comment