BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan
Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran
masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu
untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak
tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika
setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai
media pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
- Untuk
mengetahui tentang Pengertian media pembelajaran.
- Macam-macam
Sumber Belajar
- Manfaat
Sumber Belajaran.
- Kelebihan
dan kekurangan media pembelajaran
- Pemanfaatan
Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI
1.3
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas Media Pembelajaran Bahasa serta menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Belajar
Sumber
belajar ( learning resources ) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat di gunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kopetensi tertentu.
Adapun
para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai
berikut:
1.
Cece Wijaya dan
A.Thabrani Rusyah, berpendapat bahwa
sumber belajar
adalah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh
sekolah sebagai sumber pengetahuan, dapat
berupa manusia atau bukan manusia (Cece Wijaya dan A. Thabrani Rusyah,
1994)
2.
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menguraikan
bahwa sumber belajar
adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses atau
aktifitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung diluar
dari peserta didik (lingkungan) yang
melengkapi diri mereka pada saat pengajaran berlangsung
(Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi,1991).
3.
Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai menjelaskan bahwa sumber belajar adalah daya yang
bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung
maupun tidak langsung sebagian atau secara keseluruhan (Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, 1989).
4.
Fred Percival dan Henry Ellington memberi
pengertian bahwa sumber belajar
(Resources Learning) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang sengaja
diciptakan agar siswa secara individual dapat belajar (Fred Percival dan Henry
Ellington, 1988)
5.
Fatah Syukur NC,
menjelaskan bahwa sumber
belajar adalah segala apa (daya, lingkungan dan
pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat
mendukung proses pengajaran secara lebih efektif
dan efisien serta dapat memudahkan pencapaian terjadi
pengajaran atau belajar, tersedia langsung atau tidak langsung baik
konkrit atau abstrak (Fatah Syukur NC, 2005)
6.
AECT (Association For
Education Communication and Technology) menyatakan sumber
belajar adalah semua sumber (yang meliputi orang dan barang)
yang mungkin digunakan oleh si belajar baik
secara sendiri sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam
situasi informal untuk memberikan kemudahan belajar (Yusuf Hadi
Miarso, 1986)
2.2 Macam-Macam Sumber Belajar
Sumber belajar dibedakan menjadi
lima jenis, yaitu: manusia,
bahan pengajaran, alat atau perlengkapan, aktivitas, dan lingkungan
bahan pengajaran, alat atau perlengkapan, aktivitas, dan lingkungan
a.
Manusia; yang dimaksud dengan sumber
belajar manusia (orang,
masyarakat) adalah orang yang menyampaikan secara langsung
menyampaikan dan menyajikan pesan-pesan pengajaran tanpa
menggunakan alat lain sebagai perantara. Contoh: guru, tutor, dosen,
pembicara, narasumber dan sebagainya.
masyarakat) adalah orang yang menyampaikan secara langsung
menyampaikan dan menyajikan pesan-pesan pengajaran tanpa
menggunakan alat lain sebagai perantara. Contoh: guru, tutor, dosen,
pembicara, narasumber dan sebagainya.
b.
Bahan pengajaran; bahan atau
material sebagai sumber pengajaran
adalah sesuatu yang memiliki pesan untuk tujuan pengajaran, baik
disajikan menggunakan alat atau bahan itu sendiri tanpa alat
penunjang apapun. Bahan ini sering disebut sebagai media atau
perangkat lunak (software). Contoh: buku, modul, tranparansi, video
tape, peta, chart (tabel dan bagan), berita/riwayat tokoh, kaset
recorder dan sebagainya.
adalah sesuatu yang memiliki pesan untuk tujuan pengajaran, baik
disajikan menggunakan alat atau bahan itu sendiri tanpa alat
penunjang apapun. Bahan ini sering disebut sebagai media atau
perangkat lunak (software). Contoh: buku, modul, tranparansi, video
tape, peta, chart (tabel dan bagan), berita/riwayat tokoh, kaset
recorder dan sebagainya.
c.
Alat dan perlengkapan (tool and
equipment); dalam hal ini diartikan
sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan dan
menampilkan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Alat ini biasa
disebut hardware atau perangkat keras. Contoh: proyektor, OHP,
monitor televisi, tape recorder, pesawat radio dan sebagainya. Dalam hal ini berupa teknik yang diartikan sebagai prosedur yang runtut
dikoordinasikan dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan
ajaran atau materi pelajaran. Contoh: simulasi, sistem pembelajaran
modul, karyawisata, diskusi, ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan dan
menampilkan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Alat ini biasa
disebut hardware atau perangkat keras. Contoh: proyektor, OHP,
monitor televisi, tape recorder, pesawat radio dan sebagainya. Dalam hal ini berupa teknik yang diartikan sebagai prosedur yang runtut
dikoordinasikan dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan
ajaran atau materi pelajaran. Contoh: simulasi, sistem pembelajaran
modul, karyawisata, diskusi, ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
d.
Aktivitas dalam hal ini berupa
teknik yang diartikan sebagai prosedur yang runtut atau acuan yang
dikombinasikan dan dikoordinasikan
dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan ajaran atau materi pelajaran. Contoh: simulasi, sistem pembelajaran modul, karyawisata, diskusi, ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
e.
Lingkungan; yang dimaksud lingkungan
sebagai sumber belajar
adalah tempat atau ruangan atau situasi di sekitar proses belajar
mengajar tadi yang dapat memengaruhi belajar siswa. Lingkungan
ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, masjid, dan
sebagainya) dan lingkungan non fisik (tatanan ruang belajar,
fentilasi, cuaca, dan sebagainya).
adalah tempat atau ruangan atau situasi di sekitar proses belajar
mengajar tadi yang dapat memengaruhi belajar siswa. Lingkungan
ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, masjid, dan
sebagainya) dan lingkungan non fisik (tatanan ruang belajar,
fentilasi, cuaca, dan sebagainya).
Dilihat dari segi tipe atau
asal-usulnya, sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua kategori:
dibedakan menjadi dua kategori:
a.
Sumber belajar yang dirancang
(learning resources by design)
Yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk tujuan membantu belajar-mengajar. Contoh:
slide, transparansi, film dengan topik tertentu, OHP, buku, dan
sebagainya.
Yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk tujuan membantu belajar-mengajar. Contoh:
slide, transparansi, film dengan topik tertentu, OHP, buku, dan
sebagainya.
b.
Sumber belajar yang mudah tersedia,
sehingga mudah didapat
Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non
instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
jenis by design. Contoh: museum, kebun binatang, safari garden,
pasar, toko, dan sebagainya.
Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non
instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
jenis by design. Contoh: museum, kebun binatang, safari garden,
pasar, toko, dan sebagainya.
AECT (Association For Education
Communication and Technology) 1979 mengklasifikasikan jenis sumber
belajar menjadi 6 yaitu:
a.
Pesan (message), yaitu
informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh komponen lain dalam bentuk ide,
fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah semua bidang
studi, materi pokok atau mata kuliah yang harus diberikan pelayanan kepada para
pengguna PSB.
b.
Orang (people), yaitu manusia
yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini jika
dilihat dari sisi internal dimasukan para staff Pusat Sumber Belajar itu
sendiri yang ada pada struktur organisasi PSB, yaitu:Kepala Sekolah,
Koordinator PSB, Tenaga Administrasi, Ketua unit pengembangan sistem
pembelajaran, Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit pengembangan media. Selain
para staff PSB itu sendiri juga, siswa/mahasiswa, guru/dosen/intruktur dan
tenaga kependidikan termasuk kedalam sumber belajar itu.
c.
Bahan (materials), yaitu
perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat
ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori bahan
terdiri dari 2 kriteria, yaitu material sederhana dan material mutakhir,
misalnya tranparansi, slide, film, audio, video, modul, majalah, dan
Iain-Iain,
d.
Alat (devices), yaitu perangkat
keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan.
Misalnya, proyektor slide, overhead, video tape, pesawat televisi.
e.
Teknik (techniques), yaitu
prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang
dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pembelajaran terprogram,
belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, dan Iain-Iain.
f.
Lingkungan (setting), yaitu
situasi sekitar di mana pesan disampaikan, lingkungan bisa bersifat fisik
(gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, dan sebagainya) maupun
lingkungan non fisik (suasana belajar dan Iain-Iain).
2.3 Manfaat Sumber Belajar
Secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a.
Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
b.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
dan daya indera, seperti misalnya:
c.
Penggunaan media pendidikan secara
tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini
media pendidikan berguna untuk.
d.
Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
e.
Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
f.
Memberikan perangsang yang sama.
g.
Mempersamakan pengalaman.
h.
Dapat memberikan pengalaman belajar
yang lebih konkret dan langsung.
i.
Dapat menambah dan memperluas
cakrawala sains yang ada di dalam kelas.
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting
dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut
ini dapat terealisasi:
a. Meningkatkan
rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
b.
Membuahkan perubahan signifikan
tingkah lalu siswa;
c.
Menunjukkan hubungan antar mata
pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa;
d.
Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa;
e.
Membuat hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa;
f.
Mendorong pemanfaatan yang bermakna
dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif
yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
g.
Memberikan umpan balik yang
diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka
pelajar;
h.
Melengkapi pengalaman yang kaya
dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
i.
Memperluas wawasan dan pengalaman
siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi
yang tepat;
j.
Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan
pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system
gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
a. Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
b. Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c.
Metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
d.
Siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
2.4
Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar
a.
Media
cetak
Media cetak meliputi
bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.Di
samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah,
penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks
terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain :
1)
Siswa
dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang
cepat maupun lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan
dapat menguasai materi pelajaran itu.
2)
Di
samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti pikiran
secara logis.
3)
Perpaduan
teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat
menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang
disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4)
Khusus
pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus
memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat
segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5)
Meskipun
isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut
dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Kekurangan media cetak antara lain :
1)
Sulit
menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2)
Biaya
pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang
berwarna-warni.
3)
Proses
pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan,
tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman
cetakan.
4)
Pembagian
unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
5)
Umumnya
media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat
kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika
ada, media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan,
emosi, atau sikap.
6)
Jika
tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.
b.
Slide
projector (proyektor film
bingkai)
Slide (film bingkai) merupakan suatu gambar transparan
dalam bentuk kecil, berukuran 35 mm dan dibungkus bingkai berukuran 2 x 2 inchi, yang
bersifat individual, dalam arti dipertunjukkan satu persatu.
Kelebihan slide antara
lain :
1) Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam
mengatur urutan penyajian.
2) Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan
prinsip pemotretan.
3) Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat
menampilkan sendiri urutan gambar yang telah diatur.
4) Proyektor slide sederhana sehingga mudah digunakan.
5) Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun
kelompok.
6) Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam
gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat
secara bersamaan.
7) Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan
lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi
siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
8) Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih
terang (tidak perlu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus,
dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
9) Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk
berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada
berbatas.
10) Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung
dengan suara/ rekaman.
11) Film bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu
atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang
besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat
ditayangkan dengan jelas.
Kekurangan slide antara
lain :
1) Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan
gerak, emosi, maupun suara.
2) Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal
dibandingkan bahan untuk OHP.
3) Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4) Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar
terbalik pada layar.
5) Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi
ketiga).
6) Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7) Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8) Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang
lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
9) Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak
sehingga daya tariknya tidak sekuat televisi atau film. Oleh karena itu,
visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan
melalui media film bingkai.
10) Film bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu
titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk
penyimpanannya agar film-film bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11) Meskipun
biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya
lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak
diproyeksikan.
c.
Televisi
Istilah televisi
terdiri dari dua kata “tele” yang berarti “jauh” dan “visi” yang berarti
“penglihatan”. Jadi program televisi berarti suatu program yang memperlihatkan
sesuatu dari jarak jauh.
Kelebihan televisi antara lain :
1)
Televisi
dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film,
objek, specimen dan drama.
2)
Televisi
bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3)
Televisi
dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat,
dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4)
Televisi
dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
5)
Televisi
dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan
tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
6)
Televisi
dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata,
misalnya ekspresi wajah, dental operation, dll.
7)
Televisi
dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran
yang disajikan, dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan
proses itu kembali. Di samping itu televisi merupakan cara yang ekonomis untuk
menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian
yang bersamaan.
Kekurangan televisi
antara lain :
1)
Televisi
hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2)
Televisi
pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individu siswa.
3)
3.Guru
tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disampaikan.
4)
Layar
pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua
siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5)
Kekhawatiran
muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa
jadi bersikap pasif selama penayangan.
2.5 Pemanfaatan Pusat Sumber
Belajar dalam Pembelajaran Bahasa PAI
Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang
kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini
terutama disebabkan oleh efisiensi penerimanya dan kemampuan tanggapannya.
Seorang siswa yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah
rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.
Proses pembelajaran agama yang menggunakan media,
diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau
melakukan apa yang diberikan kepadanya, tetapi bagaimana siswa secara aktif ada
upaya untuk berbuat. Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai
alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai sarana untuk
mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang
abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh
teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada
penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar
keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran
disebut juga dengan sumber belajar, baik berupa cetak, non cetak atau
elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar mempermudah proses
penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan dalam
suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.
Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung
secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang
dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber
belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan harapan siswa
dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran PAI.
Kriteria Memilih Sumber Belajar PAI
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan
tujuan antara lainadalah:
a.
Sumber belajar guna memotivasi
Terutama
berguna untuk siswa yang lebihrendah tingkatannya, dimaksudkan untuk memotivasi
mereka terhadap matapelajaran yang diberikan. Dengan memanfaatkan darmawisata,
gambar yangmenarik atau bercerita yang dapat merangsang siswa dalam
mempelajaripelajaran. Pemanfaatan sumber belajar tersebut bertujuan
membangkitkanninat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan, memperjelas
masalahdan sebagainya. Misalnya rekaman laporan hanya baik untuk tujuan
perolehan informasi, tetapi tidak tepat digunakan
untuk membangkitkan motivasi. Wawancara dengan narasumber
yang ahli bidang tetentu mungkin lebih sesuai dengan tujuan tersebut.
b. Sumber
belajar untuk tujuan pengajaran
Yaitu untuk
mendukung kegiatanbelajar-mengajar. Kriteria ini paling umum dipakai guru
dengan maksud untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi pelbagai
kekurangan bahan, sebagaikerangka mengajar yang sistematis.
c.
Sumber belajar untuk penelitian
Merupakan
bentuk yang dapat diobservasi,dianalisis, dicatat secara teliti, dan
sebagainya. Jenis sumber belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media
merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan
media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media
dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan mempunyai kelebihan dan
kelemahan tersendiri. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu
diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih mempermudah
bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita
ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar
yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu
guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
3.1 Saran
Pengertian,
tujuan, manfaat, macam-macam media,
Prinsip – prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media, dan Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
pembelajaran hendaknya dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia
pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat
dicapai. Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media
pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.
No comments:
Post a Comment