Saturday, February 25, 2017

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.

1.2     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
  1. Untuk mengetahui tentang Pengertian media pembelajaran.
  2. Macam-macam Sumber Belajar
  3. Manfaat Sumber  Belajaran.
  4.  Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
  5. Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran PAI

1.3    Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Media Pembelajaran Bahasa serta menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar ( learning resources ) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat di gunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kopetensi tertentu.

Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
1.      Cece  Wijaya  dan  A.Thabrani  Rusyah,  berpendapat  bahwa  sumber belajar  adalah lingkungan yang  dapat  dimanfaatkan   oleh  sekolah sebagai   sumber   pengetahuan,   dapat   berupa manusia atau   bukan manusia (Cece Wijaya dan A. Thabrani Rusyah, 1994)
2.      Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi menguraikan bahwa sumber belajar adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan proses atau aktifitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung diluar  dari  peserta  didik  (lingkungan)  yang  melengkapi  diri  mereka pada saat pengajaran berlangsung (Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi,1991).
3.      Nana  Sudjana   dan  Ahmad  Rivai  menjelaskan   bahwa sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung sebagian atau secara keseluruhan (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1989).
4.      Fred Percival dan Henry Ellington memberi pengertian bahwa sumber belajar (Resources Learning) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang sengaja diciptakan agar siswa secara individual dapat belajar (Fred Percival dan Henry Ellington, 1988)
5.      Fatah Syukur NC, menjelaskan  bahwa sumber  belajar  adalah segala apa  (daya,  lingkungan dan pengalaman)  yang  dapat  digunakan  dan dapat  mendukung  proses  pengajaran  secara lebih efektif  dan efisien serta dapat  memudahkan  pencapaian  terjadi pengajaran  atau belajar, tersedia langsung atau tidak langsung baik konkrit atau abstrak (Fatah Syukur NC, 2005)
6.      AECT (Association  For Education  Communication  and Technology) menyatakan sumber belajar adalah semua sumber (yang meliputi orang dan  barang)  yang  mungkin  digunakan  oleh si belajar  baik  secara sendiri sendiri maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal untuk memberikan kemudahan belajar (Yusuf  Hadi  Miarso, 1986)

2.2 Macam-Macam Sumber Belajar
Sumber belajar dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: manusia,
bahan pengajaran, alat atau perlengkapan, aktivitas, dan lingkungan
a.       Manusia; yang dimaksud dengan sumber belajar manusia (orang,
masyarakat) adalah orang yang menyampaikan secara langsung
menyampaikan dan menyajikan pesan-pesan pengajaran tanpa
menggunakan alat lain sebagai perantara. Contoh: guru, tutor, dosen,
pembicara, narasumber dan sebagainya.
b.      Bahan pengajaran; bahan atau material sebagai sumber pengajaran
adalah sesuatu yang memiliki pesan untuk tujuan pengajaran, baik
disajikan menggunakan alat atau bahan itu sendiri tanpa alat
penunjang apapun. Bahan ini sering disebut sebagai media atau
perangkat lunak (software). Contoh: buku, modul, tranparansi, video
tape, peta, chart (tabel dan bagan), berita/riwayat tokoh, kaset
recorder dan sebagainya.
c.       Alat dan perlengkapan (tool and equipment); dalam hal ini diartikan
sebagai suatu perangkat yang digunakan untuk menyampaikan dan
menampilkan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Alat ini biasa
disebut hardware atau perangkat keras. Contoh: proyektor, OHP,
monitor televisi, tape recorder, pesawat radio dan sebagainya. Dalam hal ini berupa teknik yang diartikan sebagai prosedur yang runtut
dikoordinasikan dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan
ajaran atau materi pelajaran. Contoh: simulasi, sistem pembelajaran
modul, karyawisata, diskusi, ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
d.      Aktivitas dalam hal ini berupa teknik yang diartikan sebagai prosedur yang runtut atau acuan yang dikombinasikan dan dikoordinasikan dengan sumber belajar lain untuk menyampaikan ajaran atau materi pelajaran. Contoh: simulasi, sistem pembelajaran modul, karyawisata, diskusi, ceramah, tanya jawab dan sebagainya.
e.       Lingkungan; yang dimaksud lingkungan sebagai sumber belajar
adalah tempat atau ruangan atau situasi di sekitar proses belajar
mengajar tadi yang dapat memengaruhi belajar siswa. Lingkungan
ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik (gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, masjid, dan
sebagainya) dan lingkungan non fisik (tatanan ruang belajar,
fentilasi, cuaca, dan sebagainya).

Dilihat dari segi tipe atau asal-usulnya, sumber belajar dapat
dibedakan
 menjadi dua kategori:
a.       Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)
Yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat atau
dipergunakan untuk tujuan membantu belajar-mengajar. Contoh:
slide, transparansi, film dengan topik tertentu, OHP, buku, dan
sebagainya.
b.      Sumber belajar yang mudah tersedia, sehingga mudah didapat
Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non
instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
jenis by design. Contoh: museum, kebun binatang, safari garden,
pasar, toko, dan sebagainya.

AECT (Association For Education Communication and Technology) 1979 mengklasifikasikan jenis sumber belajar menjadi 6 yaitu:
a.       Pesan (message), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi, materi pokok atau mata kuliah yang harus diberikan pelayanan kepada para pengguna PSB.
b.      Orang (people), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini jika dilihat dari sisi internal dimasukan para staff Pusat Sumber Belajar itu sendiri yang ada pada struktur organisasi PSB, yaitu:Kepala Sekolah, Koordinator PSB, Tenaga Administrasi, Ketua unit pengembangan sistem pembelajaran, Ketua unit pelayanan, dan Ketua unit pengembangan media. Selain para staff PSB itu sendiri juga, siswa/mahasiswa, guru/dosen/intruktur dan tenaga kependidikan termasuk kedalam sumber belajar itu.
c.       Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk kategori bahan terdiri dari 2 kriteria, yaitu material sederhana dan material mutakhir, misalnya tranparansi, slide, film, audio, video, modul, majalah, dan Iain-Iain, 
d.      Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead, video tape, pesawat televisi.
e.       Teknik (techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Contohnya pembelajaran terprogram, belajar sendiri, demonstrasi, ceramah, dan Iain-Iain.
f.       Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan, lingkungan bisa bersifat fisik (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, dan sebagainya) maupun lingkungan non fisik (suasana belajar dan Iain-Iain).

2.3 Manfaat Sumber Belajar
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
a.       Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
c.       Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk.
d.      Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
e.       Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
f.       Memberikan perangsang yang sama.
g.      Mempersamakan pengalaman.
h.      Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.
i.        Dapat menambah dan memperluas cakrawala sains yang ada di dalam kelas.

Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
a.       Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
b.      Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
c.       Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
d.      Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
e.       Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
f.       Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
g.      Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
h.      Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
i.        Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
j.        Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.


Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
a.       Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
b.      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c.       Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
d.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sumber Belajar
a.       Media cetak
Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks terprogram.

Kelebihan media cetak antara lain :
1)      Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
2)      Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti pikiran secara logis.
3)      Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
4)      Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
5)      Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.

Kekurangan media cetak antara lain :
1)      Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
2)      Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang berwarna-warni.
3)      Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
4)      Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
5)      Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
6)      Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.
                                                    
b.      Slide projector (proyektor film bingkai)
Slide (film bingkai) merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil, berukuran 35 mm dan dibungkus bingkai berukuran 2 x 2 inchi, yang bersifat individual, dalam arti dipertunjukkan satu persatu.

Kelebihan slide antara lain :
1)      Gambar yang bersifat individual, memudahkan guru dalam mengatur urutan penyajian.
2)      Materi pelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru dengan prinsip pemotretan.
3)      Proyektor slide yang bersifat otomatis, dapat menampilkan sendiri urutan gambar yang telah diatur.
4)      Proyektor slide sederhana sehingga mudah digunakan.
5)      Dapat digunakan untuk pembelajaran individual maupun kelompok.
6)      Isi pelajaran yang sama yang terdapat dalam gambar-gambar film bingkai dapat disebarkan dan digunakan di berbagai tempat secara bersamaan.
7)      Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan lebih lama dan dengan demikian dapat menarik perhatian dan membangun persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin disampaikan.
8)      Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih terang (tidak perlu benar-benar gelap). Jika tidak terdapat layar khusus, dindingpun dapat dijadikan tempat proyeksi gambar.
9)      Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau perorangan dengan usia yang tiada berbatas.
10)  Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung dengan suara/ rekaman.
11)  Film bingkai dapat ,menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan jelas.

Kekurangan slide antara lain :
1)      Tidak dapat memberikan kesan yang berhubungan dengan gerak, emosi, maupun suara.
2)      Pembuatan bahan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan bahan untuk OHP.
3)      Gambar yang bersifat individual mudah hilang.
4)      Kesalahan menempatkan gambar menyebabkan gambar terbalik pada layar.
5)      Tidak dapat menunjukkan kedalaman benda (dimensi ketiga).
6)      Slide yang dibuat dari kaca mudah pecah.
7)      Membutuhkan keterangan yang banyak dari guru.
8)      Sukar menunjukkan hubungan, karena gambar-gambar yang lepas-lepas, sehingga dapat merosot menjadi pertunjukkan gambar.
9)      Gambar dan grafik visual yang disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat televisi atau film. Oleh karena itu, visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang efektif bila disajikan melalui media film bingkai.
10)  Film bingkai terlepas-lepas. Dan ini merupakan suatu titik keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan perhatian untuk penyimpanannya agar film-film bingkai itu tidak terlepas atau tercecer.
11)  Meskipun biaya produksinya tidak terlalu mahal, film bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada pembuatan media foto, gambar, grafik yang tidak diproyeksikan.

c.       Televisi
Istilah televisi terdiri dari dua kata “tele” yang berarti “jauh” dan “visi” yang berarti “penglihatan”. Jadi program televisi berarti suatu program yang memperlihatkan sesuatu dari jarak jauh.

Kelebihan televisi antara lain :
1)      Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio visual termasuk gambar diam, film, objek, specimen dan drama.
2)      Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi siswa.
3)      Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4)      Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri.
5)      Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
6)      Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental operation, dll.
7)      Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan, dapat diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melakukan proses itu kembali. Di samping itu televisi merupakan cara yang ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.

Kekurangan televisi antara lain :
1)      Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah.
2)      Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individu siswa.
3)      3.Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disampaikan.
4)      Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan.
5)      Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa jadi bersikap pasif selama penayangan.

2.5 Pemanfaatan Pusat Sumber Belajar dalam Pembelajaran Bahasa PAI
Pembelajaran agama merupakan suatu masalah yang kompleks karena setiap siswa memiliki ciri yang unik dalam belajar. Hal ini terutama disebabkan oleh efisiensi penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang siswa yang normal akan dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa maupun peraba.

Proses pembelajaran agama yang menggunakan media, diharapkan siswa yang belajar tidak hanya sekedar meniru, mencontoh atau melakukan apa yang diberikan kepadanya, tetapi bagaimana siswa secara aktif ada upaya untuk berbuat. Pada mulanya media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serapnya. Kemudian dengan adanya pengaruh teknologi lahirlah berbagai alat peraga audio visual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme atas dasar keyakinannya.
Alat-alat peraga yang berupa media pembelajaran disebut juga dengan sumber belajar, baik berupa cetak, non cetak atau elektronik harus diorganisir dengan baik oleh sekolah, agar mempermudah proses penggunaan oleh peserta didik (siswa), proses ini kemudian dipusatkan dalam suatu tempat yang disebut pusat sumber belajar.

Proses pengembangan pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila ditunjang dengan sumber belajar yang dikelola dengan baik lewat pusat sumber belajar. Pemanfaatan pusat sumber belajar diharapkan mampu untuk melayani sagala keinginan dan harapan siswa dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya proses pembelajaran PAI.

Kriteria Memilih Sumber Belajar PAI
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara lainadalah:
a.       Sumber belajar guna memotivasi
Terutama berguna untuk siswa yang lebihrendah tingkatannya, dimaksudkan untuk memotivasi mereka terhadap matapelajaran yang diberikan. Dengan memanfaatkan darmawisata, gambar yangmenarik atau bercerita yang dapat merangsang siswa dalam mempelajaripelajaran. Pemanfaatan sumber belajar tersebut bertujuan membangkitkanninat, mendorong partisipasi, merangsang pertanyaan, memperjelas masalahdan sebagainya. Misalnya rekaman laporan hanya baik untuk tujuan perolehan informasi,  tetapi  tidak  tepat  digunakan  untuk  membangkitkan  motivasi. Wawancara dengan narasumber yang ahli bidang tetentu mungkin lebih sesuai dengan tujuan tersebut.

b.      Sumber belajar untuk tujuan pengajaran
Yaitu untuk mendukung kegiatanbelajar-mengajar.  Kriteria ini paling umum dipakai guru dengan maksud untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi pelbagai kekurangan bahan, sebagaikerangka mengajar yang sistematis.

c.       Sumber belajar untuk penelitian
Merupakan bentuk yang dapat diobservasi,dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya. Jenis sumber belajar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Media pembelajaran yang diuraikan diatas mampu diaplikasikan dalam pengajaran bahasa Inggris. Hal ini akan lebih mempermudah bagi guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.

3.1 Saran
Pengertian, tujuan, manfaat,  macam-macam media, Prinsip – prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media, dan Faktor-faktor  yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media pembelajaran hendaknya dipahami oleh para pendidik dan diterapkan dalam dunia pendidikan dengan benar, sehingga tujuan pendidikan akan benar-benar dapat dicapai. Sebaiknya bagi seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan dan motivasi belajar menjadi lebih meningkat.











DAFTAR PUSTAKA


Arsyad, Azhar. (2015). Media Pembelajaran. Jakarta:Rajawali Pers.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...