PENDAHULUAN
Kurikulum
merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan
pengajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyediaan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Namun pada dasarnya
kurikulum haruslah selalu dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan IPTEK. Itulah mengapa kurikulum khusunya di negara
kita selalu mengalami perubahan, dengan tujuan kurikulum yang baru di dapat
menyempurnakan kekurangan kurikulum sebelumnya. Namun walau begitu, setiap
kurikulum pastilah memiliki kekurangan dan kelebihan.
Dari permasalahan tersebut, guru sebagai pemegang peranan
utama dalam pelakasanaan pembelajaran haruslah mengetahui kelbihan dan
kekurangan dari kurikulum yang digunakan. Hali ini karena guru lebih mengetahui
apakah kurikulum tersebut tepat dilaksanakan ditempat, kondisi, waktu ia
mengajar. Karena tidak semua kurikulum dapat cocok diterapkan di semua kondisi
.
Kurikulum yang diberlakukan sekarang yaitu kurikulum 2006
(KTSP), diharapkan dapat berjalan secara operasional , sehingga dapat
memberikan kompetensi yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan
dirinya. Namun di dalam kurikulum ini masih ditemui beberapa kekurangan serta
kelebihan kurikulum khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris
Organisasi Kurikulum
A. Pendahuluan
Ada berbagai
pengorganisasian kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi
harus disajikan didepan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan
bagaimana cara memilih bahan ajar dan cara menyajikari serta cara mengevaluasinya.
1.
Separate Subject Curriculum , bidang studi yang di ajarkan dengan pembatasan bahan serta
waktu yang telah ditentukan. Misalnya, Sejarah, Ekonomi dan Geografi.
2.
Correlated Curriculum, bidang studi yang sejenis dikelompokan untuk membahas sesuatu
topik relevan. Misalnya, Biologi, Fisika, dan Kimia dikelompokan menjadi bidang
studi IPA (ilmu pengetahuan alam).
3.
Intergrated Curriculum, kalau suatu topik atau permasalahan dibahas dengan berbagai
pokok bahasan baik dari bidang studi yang sejenis maupun dari bidang studi yang
relevan.
1. Separated Subject Curriculum
Pengorganisasian
ini telah dilaksanakan sejak lama hingga sekarang masih banyak yang
dipertahankan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Setiap mata
pelajaran disusun secar terpisah satu sama lain dengan waktu yang di batasi dan
dipegang oleh guru baik bidang studi maupun guru kelas.
Ciri- ciri organisasi sparated
subject curriculum :
1. Dilihat dari segi tujuan
-
Dapat
mencapai pengetahuan secara mendalam
-
Dapat
menstandarkan pengetahuan peserta didik yang terbesar dibanyak tempat
-
Dapat
menyeragamkan fasilitas yang disediakan
Kekuranganya:
-
Pengetahuan
yang di dapat kurang
-
Sarana
pendidikan jadi kaku
-
Kurikulum
kurang fleksibel
2 Dilihat dari bahan keuntungannya :
-
Disediakan
dari pusat
-
Luas
bahan terbatas
-
GBPP
dari pusat
-
Bahan
mudah diatur secara sistematis
Kekurangannya :
-
Buku
acuan kurang diperhatikan
-
Bahan
disusun urutannya oleh penulis buku,
kadang kurang bersifat kurang bersifat psikologis
3. Dilihat dari sudut metode mengajar
Keuntungannya:
-
Bentuk
pengajaran secara progresif linier
-
Tidak
banyak menggunakan metode yang bervariasi
Kekurangannya
-
Metode
yang digunakan bersifat teacher centered
-
Banyak
metode yang dilakukan bersifat tradisional
-
Kegiatan
belajar bersifat ekspositorik
4. Dilihat dari
segi guru
Keuntungannya:
-
Persiapan
bahan relatif mudah
-
Bahan
sudah siap pakai
-
Tidak
perlu mengadakan bahan banding
Kekurangannya
-
Kurang
kreatif
-
Kalau
ketinggalan buku guru tidak dapat mengajar
-
Dibatasi
waktu penyampaiannya
-
Tunduk
pada aturan yang dibuat
-
Tidak
boleh menyimpang dari kurikulum
2. Evaluasi dalam
organisasi Seperated Subject Curriculum
Pengorganisasian
kurikulum dapat dilakukan secara
vertikal maupun horizontal. Secara vertikal memperhatikan pengorganisasian
bahan secara hirarkis antara bahan dari kelas bawah sampai kelas atas agar
dapet seim bang dan harmonis. Sedangkan secara horizontal memperhatikan keterpaduan
seluruh materi dalam keterkaitannya antara satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya. Misalnya, mata pelajaran dikaitkan dengan geografi,
sosiologi, antropologi dan sebagainya.
Bentuk pengorganisasian tersebut dapat dilaksanakan secara correlated and integrated.
Pengorganisasian secara seperated adalah
pengorganisasian yang sangat kuno tetapi masih bertahan hingga sekarang, karena
masih banyak keuntungannya disamping berbagai kelemahan yang ada.
B. Correlated
Curriculum
Berasal dari kata correlation atau dalam
bahasa indonesia berarti kolerasi yaitu adanya hubungan antara yang satu dengan
yang lainnya. Sifat hubungan ada berbagai macam, ada yang bersifat timbal
balik, sebab akibat, ada yang dihubungkan dengan sengaja, tetapi ada juga yang
secara kebetulan.
Dalam
pengorganisasian kurikulum secara seperated dirasa banyak kelemahannya, maka
dicara pengorganisasiannya dengan cara lain yang dengan cara digabungkan atau dikorelasikan dua atau
lebih mata pelajaran yang pokok bahasanya atau sub pokok bahasaannya mempunyai
tujuan pembaliasan yang sama atau permasalahan yang sama. Pokok bahasa atau sub pokok bahasan dapat dikupas tuntas
dan menyeluruh. Kolerasi dibidang studi tersebut dapat terjadi sebagai berikut
:
1. kolerasi antar pokok bahasan dalam bidang studi yang
sejenis
2. kolerasi antar pokok bahasan diluar bidang studi yang
tidak sejenis.
1. Tujuan
pengajaran : untuk memcahkan
masalah secara utuh, bulat, dan luas
2. Bahan : - bahan dapat
disusun secara fleksibel
-sumber bahan tidak terbatas
-
penyusunan pokok bahasan tidak terpancanng pada suatu bidang pengetahuan
3. Metode
mengajar : -pendekatannya studen
centered
-
CBSA dapat terlaksana secara wajar
-
tidak membosankan
4. Evaluasi : - yang dievaluasi
tidak hanya evaluasi produk tetapi juga proses
5. Guru :- guru juga
lebih kreatif, inisiatif, dan juga tidak terpancang dengan waktu
6. Peserta
didik : - peserta didik
mempunyai pengetahuan yang praktis dan luas
-
sesuai dengan minatnya
- peserta didik tidak hanya diasah
otaknya saja tetapi juga keseluruhan
Kelemahan :
1. Tujuan
Pengajaran : - kadang kabur karena komplek
2. Bahan : - bahan tidak
sistematis
-
luas bahan tidak ditentukan batasannya
-
sumber bahan tersebar
3. Sarana
dan prasarana
-
Kadang
tidak tersedia dan mahal
4. Evaluasi
-
Ujian
dilakukan secra lokal
-
Dalam
rapot tidak menggambarkan peserta didik itu pandai atau tidak
-
Hanya
dapat dilakukan secara konsekuen oleh sekolah swasta
5. Guru
-
Guru
kurang biasa melaksanakan, karena sekolah guru tidak dilatih correlates curriculum
-
Pembagian
tugas pada team teaching pada penyesuaian
6. Peserta didik
-
Kurang
mempunyai pengetahuan yang dalam
-
Kurang
mempunyai pengetahuan yang seimbang anatr bidang studi untuk setiap bidang pengetahuan.
Herbert Spencer (1860) mengelompokan mata pelajaran sebagai
berikut :
1. Self preservation,
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan diri
2. Securing necessities,
yaitu hal hal yang berhubungan dengan kehidupan
3.Rearing Anssescriplining,
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan pemeliharaan keturunan
4. The leasurepart of
life, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan waktu terulang
C. Integrated
Curriculum
-
Bahan
yang disajikan secara menyeluruh
-
Sumber
bahan tidak han ya terbatas pada buku sumber, bahkan mementingkan sumber dari
pengalaman baik dari pihak guru maupun peserta didik
-
Bahan
langsung berhubungan dengan masalah yang diperlukannoleh peserta didik
-
Bahan
dapat diambil dari hal-hal yang dianggap aktual dan memperhatikan situasi dan
kondisi sekitar
Dalam pelaksanaan nya guru diharapkan
:
Manajer tugas nya sbb :
-
Sebagai
organistor, dapat membuat program yang direncanakan, mengatir berbagai kegiatan
anatr peserta didik
-
Sebagai
motivator, mampu memberi semangat
-
Sebagai
koordinator, mampu mengatur agar tugas yang diberikan tidak tumpang tindih atau
overlap antar kelompok
-
Sebagai
conductor, hendaknya mampu memberi pimpinan yang tegas
2. Administrator, sebagai dokumenter mencatat segala kegiatan
yang dilaksanakan, menyimpan secara sistematis semua file yang diperlukan.
3. Supervisior
-
Sebagai
conselor , dapat memberi bimbingan
-
Sebagai
korektor, dapat menunjukan tugas yang baik untuk dilakukan dan yang dihindarkan
D. Fase- fase pelaksanaan pelajaran unit
1.
tahap persiapan
2.
tahap pelaksanaan
3.
tahap akhir
1.Tahap Persiapan
a.
guru dan peserta didik bermusyawarah untutk menentukan suatu topik
permasalahan.
b.
bahan yang telah ditentukan dibuat program-program untuk diselesaikan
c.
tiap-tiap program dibuatkan lembar pedoman
d.
peserta didik dikelompokan sebanyak program yang ada
e.
disusun kepengurusan kepil dengan pengawasn dari pihak guru agar dalam
melaksanakan tugas dapat terkoordinasi.
2. Tahap Pelaksanaan
-
Tiap-tiap
kelompok ditentukan tempat kerja masing masing secara penggunaan serana dan
prasarana yang diperlukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
-
Guru
mengadakan koordinasi antar kelompok
-
Tiap
kelompok/ individu bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan
-
Peserta
didik bermusyawarah menyimpulkan masalah yang dihadapi
-
Hasil
konkretnya dilaporkan
3. Tahap Penelitian
-
Proses
dari langkah persiapan hingga langkah terakhr di monitor
-
Seberapa
jauh keefektifa pelaksanaan
-
Hasil
laporan tertulis
-
Pelaksanaan
diskusi musyawarah
-
Kegiatan
kelompok atau individual
-
Seberapa
jauh penguasaan bahasn pelajaran terhadap pelaksanaan pelajaran
Integrated curriculum adalah
kurikulum yang pelaksanaan nya disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu
pokok masalah tertentu. Pembahasaan tersebut dapat dengan cara menggunakan berbagai
mata pelajaran yang relevan dalam suatu bidang studi atau antar bidang studi.
Topik pembahasan ditentukan secara demokratis antara peserta dan peserta didik
dengan guru. Metode yang digunakan dengan pendekatan student centered, problem
solving , dan CBSA. Kalau integrated curriculum dapat dilakukan dengan baik
harapan hasil belajar akan mengakibatkan yang bersangkutan dapat tertanam learn
to know, learn to do , learn to be,dan learn to leve together. Kesulitan utama
dalam pelaksanaan integrated curriculum karena dilembaga pendidikan guru,
sebelum yang bersangkutan menjadi guru tidak pernah dilatih atau disiapkan
untuk melaksanakan kurikulum tersebut.
No comments:
Post a Comment