A. Landasan
Konseling Lintas Budaya
Dalam kaitan pembahasan landasan konseling
lintas budaya yang akan dibahas mencakup (a) Landasan social dan budaya, (b)
Landasan kemanusiaan.
1. Landasan Social
dan Budaya
Dimensi sosial merupakan salah satu dimensi
kemanusiaan yaitu “dimensi kesosialan”. Manusia sebagai makhluk social, manusia
tidak pernah hidup dapat hidup seorang diri, bahkan manusia sejak lahir sudah
memerlukan bantuan orang lain. Dimanapun dan kapanpun manusia hidup senantiasa
membentuk kelompok yang terdiri dari sejumlah anggota guna menjamin
keselamatan, perkembangan, maupun keturunan.
Tuntutan budaya dimana manusia hidup,
menghendaki agar ia mengembangkan tingkah lakunya sehingga sesuai dengan
pola-pola yang dapat diterima dalam budaya tersebut. Kegagalan memenuhi
tuntutan biologis individu akan mati,
dan kegagalan memenuhi tuntutan budaya akan mengakibatkan ia tersingkir dari
kehidupan bersama. Lebih jauh individu mencapai kemanusiaannya yang unik itu
berkat pengaruh nilai-nilai, aspirasi, ide-ide, harapan dan keinginan yang
ditujukan kepadanya melalui
lembaga-lembaga yang sengaja dikembangkan, semuanya itu berada dalam khasanah
kebudayaan manusia Fullmer, (1969) dalam Prayitno, (1994:171).
2. Landasan
Kemanusiaan
Dalam pembahasan tentang landasan
kemanusiaan akan dibahas beberapa hal yaitu (a) hakikat manusia, (b) Gambaran
manusia, (c) Tujuan dan tugas manusia.
a. Hakikat Manusia
Virginia Satir dalam Prayitno, (1994)
memandang bahwa manusia pada hakikatnya positif. Dia berkeyakinan bahwa manusia
pada dasarnya bersifat rasional dan memiliki kebebasan serta memiliki kemampuan
untuk membuat keputusan di dalam hidupnya. Manusia dapat belajar apa yang belum
mereka ketahui, maka manusia wajib menuntut ilmu untuk mengetahui apa yang
belum diketahuinya.
b. Gambaran Tentang
Manusia
Beberapa hal yang perlu ditambahkan untuk
membahas tentang gambaran manusia antara lain sebagai berikut :
1. Manusia adalah makhluk
Pengertian
makhluk dari tinjauan agama, makhluk adalah memberikan pemahaman bahwa ia
diciptakan oleh kholiknya dan karena itu terikat oleh kholiknya.
2. Manusia sebagai
makhluk memiliki kemuliaan
Manusia
diciptakan sebagai makhluk yang paling bagus dan mulia derajatnya yaitu sebagai
khalifah diatas muka bumi. Hal ini mengandung makna bahwa manusia diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk menjadikan dirinya tetap memiliki derajat
yang tertinggi diantara makhluk-makhluk lainnya.
3. Dimensi Kemanusiaan
Manusia dilengkapi dengan empat dimensi
kemanusiaan yaitu dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan
ker-agama-an. Manusia akan berbahagia apabila mampu mengembangkan, membina,
memelihara, dan melaksanakan secara komperhensif, dan seimbang demi terwujudnya
kehidupan manusia seutuhnya.
c.
Tujuan dan Tugas Kehidupan
Adler (1954) adalah seorang ahli psikologi
dalam (Delpt Psychology) murid Sigmound Freude mengemukakan bahwa tujuan akhir
dari kehidupan psikis adalah “menjamin” terus berlangsungnya eksistensi
kehidupan kemanusiaan diatas bumi, dan memungkinkan terselesaikan dengan aman
perkembangan manusia. Witner dan Sweeney (1992) dalam Prayitno dkk (1994)
mengajukan suatu model tentang kebahagiaandan kesejahteraan hidup serta upaya
mengembangkan dan mempertahankan sepanjang hayat. Kedua pemikiran tersebut
mengemukakan ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat dalam lima kategori tugas
kehidupan yaitu:
a. Berkenaan dengan
Spiritual
b. Pengaturan Diri
c.
Pekerjaan
d. Persahabatan, dan
Cinta
B. Tujuan dan Ruang
Lingkup Konseling Lintas Budaya
A. Tujuan konseling lintas budaya
Tujuan
konseling lintas budaya dibagi menjadi dua yaitu tujuan utama dan
tujuan-tujuan lainnya.
1. Tujuan Utama
Konseling lintas budaya tujuan utamanya
yaitu membantu individu untuk dapat menolong diri sendiri dengan kemampuannya
sendiri. Hal ini memiliki makna bahwa setelah konseling lintas budaya diakhiri, individu klien dapat
secara mandiri untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
2. Tujuan-Tujuan
Lainnya
1) Menolong individu
agar lebih mengenal budayanya sendiri, nilai-nilai dirinya, adat-istiadatnya
dalam masyarakat dia berada atau dibesarkan dan kebiasaan lingkungannya.
2) Menolong individu
agar mengenal budaya orang lain, nilai-nilai lingkungannya, adat-istiadat orang
lain.
3) Menolong individu
memahami bahwa budaya, nilai-nilai, kebiasaan, pandangan, hidup setiap individu
tidak terlalu sama.
B. Ruang Lingkup
Konseling Lintas Budaya
1) Pelayanan
Konseling Lintas Budaya Disekolah
Disekolah dalam
penyelenggaraan suatu layanan biasanya melibatkan murid, orang tua, dan kepala
sekolah. Dalam penyyelengaraan sering terjadi berbagai hambatan-hambatan yang
menuntut segera diselesaikan. Dalam penyelesaiannya diperlukan layanan
konseling. Layanan konseling yang pendekatannya berorientasi atau berwawasan
budaya. Berkaiatan dengan hal tersebut maka kosnelor sekolah memiliki
tanggungjawab sebagai konselor sekolah.
Selain itu,
konselor memiliki tanggung jawab kepada semua pihak yang terlibat didalamnya,
antara lain yaitu :
a. Tanggung jawab
kepada sekolahnya
Didalam sekolah konselor tidak hanya
bertanggung kepada siswanya, tetapi kepada berbagai pihak, misalnya orang tua,
teman, guru-guru, kepala sekolah, dan personil lainnya.
b. Tanggung jawab kepada
siswa
1. Konselor harus
diwajibkan untuk selalu memberi layanan kepada muridnya dengan baik dan
maksimal.
2. Konselor harus
dapat menjaga kerahasiaan masalah konseli.
3. Menginformasikan
kepada semua siswa bahwa mereka memiliki budaya, nilai, kepercayaan yang
berbeda-beda, agar mereka dapat memahami dan dapat melakukan inetraksi dengan
baik meskipun terhadap budaya lain, dan lain sebagainya.
c.
Tanggung jawab kepada orang tua
Menghormati hak, tanggung jawab, budaya,
adap, dan nilai-nilai masing-masing pribadi orang tua dalam membangun hubungan
yang erat demi perkembangan siswa.
d. Tanggung jawab
kepada sejawat
Memperlakukan sejawat dengan penuh
kehormatan, keadilan, keobjektifan, kesetiakawanan, memperhatikan budaya, dan
nilai kebiasaan masing-masing sejawat.
e. Tanggung jawab
kepada masyarakat
Bekerjasama
dengan lembaga, organisasi, dan perorangan baik di sekolah maupun masyarakat
demi pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah, dan masyakat tanpa pamrih.
f.
Tanggung jawab kepada diri sendiri
Konselor menyadari bahwa dirinya membawa
nilai-nilai yang akan mempengaruhi dalam menjalankan konseling untuk membantu
memecahkan masalah konseli yang juga memiliki nilai-nilai sendiri.
g. Tanggung jawab
kepada profesi
Menjalankan dan mempertahankan standar
profesi bimbingan dan konseling serta kebijaksanaan yang berlaku dalam
bimbingan dan konseling.
2) Pelayanan
Konseling di Luar Rumah
(a) Konseling
keluarga
Dalam perjalanankehidupan dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan keluaarga tidak semulus seperti yang
diharapkan setiap orang. Kenyataan dalam kehidupan keluarga banyak
masalah-masalah yang dapat membuat keluarga menjudi berantakan. Oleh karena
itu, konseling keluarga sangat diperlukan, sebagai usaha membantu memecahkan
masalah-masalah yang terjad didalam keluarga.
(b) Ruang lingkup
yang lenih luas
Permasalahan yang dialami oleh warga
masyarakat tidak hanya terjadi pada lingkungan keluarga, sekolah, melainkan
terjadi dimana-mana, misalnya : lingkungan industri, lembaga masyarakat,
perusahaan, tempat organisasi, dan lainnya. Oleh karena itu, konselor sangat
dibutuhkan di tempat-tempat tersebut.
(c) Konselor multi dimensional
Pelayanan konseling yang menjangkau wilayah
kerja yang lebih luas, perlu diselenggarakan oleh konselor yang bersifat
multidimensional (Chiles & Eiken 1983) dalam Prayitno dkk. 1994). Konselor
yang multi dimensional lebih bayak berperan sebagai pelatih dan supervisi. Selain
itu, dia menyelenggarakan layanan konseling (Goldman, 1976).
(d) Konselor berada
dimana-mana
Dalam jangkauan yang lebih luas konselor
akan berada dalam berbagai lingkungan yang dapat dijangkau oelh konselor
profesional. Konselor profesional multidimensional benar-benar menjadi hali
yang difungsikan untuk membantu perkembangan tertentu, membantu mengambil
keputusan, membantu merencanakan tindak lanjut. Selain itu, membantu
lembaga-lembaga kemasyarakatan dan organisasi-organisasi yang berkaitan dengan
upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara luas.
TERIMA KASIH... krna telah berbagi ilmu... materinya mempermudah kami memahami apa yang disampaikan dosen kami...
ReplyDelete