BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan termasuk juga pada bimbingan dan konseling. Keberadaan bimbingan
konseling supaya tetap diterima dalam masyarakat tentunya juga harus
berkolaborasi dengan perkembangan teknologi informasi. Penguasaan teknologi
informasi bagi seorang konselor merupakan suatu keharusan yang tidak bisa
ditawar lagi.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi pentingnya teknologi informasi dalam bimbingan
konseling yaitu: pertama karena perkembangan era globalisasi yang meningkat
sehingga menuntut seorang konselor dalam engusaan teknologi informasi. Kedua
karena berkembangnya teknologi informasi mampu membantu konselor dalam
melakukan layanan-layanan bimbingan konseling tidak hanya secara langsung
tetapi bia juga dengan tidak langsung misalnya konseling melalui telepon,
konseling menggunakan surat magnetic (disket ke disket), konseling melalui
video phone, konseling melalui internet (e-mail, chating, webcam, jejaring
sosial, dan sebagainya) dengan tetap memperhatikan kode etik dalam bimbingan
konseling.
Diharapkan bagi konselor supaya mampu
menerapkan system yang baik dalam teknologi informasi sehingga layanan-layanan
bmbingan konseling bisa diterapkan secara komprehensif. Pesatnya teknologi dan
luasnya informasi menuntut dunia BK untuk menyesuaikan dengan lingkungan agar
memenuhi kebutuhan masyarakat. Walaupun kenyataannya, konselor dan tenaga
pendidik lainnya masih banyak yang buta akan teknologi seperti internet.
Padahal
internet merupakan media yang efektif dalam proses layanan Bimbingan dan
Konseling. Solusi untuk hal ini, sebaliknya dan seharusnya konselor dan tenaga pendidik
lain sosialisasi tentan penggunaan media TI yang akan mendukung kinerjanya
masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Teknologi Informasi dan Bimbingan dan Konseling ?
2.
Apa Tujuan Mempelajari Teknologi Informasi ?.
3.
Apa Saja Fungsi dan Manfaat Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling?
4.
Bagaimana Urgensi Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan Konseling ?
C. Tujuan
Tujuan
dari penulisan ini adalah :
1. Untuk
mendeskripsikan penggunaan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling.
2. Untuk
mengetahui urgensi Teknologi Informasi dalam konteks Bimbingan Konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
TI dan BK
1. Pengertian
Teknologi Informasi
Menurut
Haag dan Keen (1996) Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
anda bekerja dengan informasi dan melalukan tugas-tugas yang behubungan dengan
pemrosesan informasi.
Menurut
Martin (1999) Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Menurut
Williams dan Sawyer (2003) Teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi
yang membawa data, suara dan video.
2. Pengertian
Bimbingan dan konseling
Bimbingan
adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu
memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan
menyesuaikan diri secara positif dan konstruksi terhadap tuntutan norma
kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna
(berbahagia, baik secara personal maupun social).(http://zdandemak.blogsot.com,
dikutip pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 05.08 WIB)
Pengertian
lain menjelaskan bahwa bimbingan dan konseling yaitu Proses interaksi antara
konselor dengan klien / konselor baik secara langsung (tatap muka) atau tidak
langsung (melalui media: internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien
agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang
dialaminya.
B.
Tujuan
Mempelajari Teknologi Informasi
Sebelum
kita mempelajari TIK, tentu saja kita juga harus mengetahui tujuannya. Berikut
ini adalah tujuan-tujuan TIK :
1. Menyadarkan
kita akan potensi perkembangan TIK sehingga kita termotivasi untuk mengevaluasi
dan mempelajari TIK.
2. Memotivasi
kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK.
3. Mengembangkan
kompetensi kita dengan menggunakan TIK untuk mendukung kita dalam belajar,
bekerja dan lain-lain.
4. Mengembangkan
kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran kita lebih
optimal.
5. Mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, inovatif dan kreatif.
Dengan
semua tujuan tersebut, kita dapat lebih mengoptimalkan proses pembelajaran TIK.
C.
Fungsi
dan Manfaat Teknologi Informasi dalam BK
Seperti
kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk
materi bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Oleh karena itu peranan
teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi
informasi dalam bimbingan konseling adalah memberikan informasi kepada klien
tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh
teknologi informasi itu sendiri,
memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat
meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan
dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Keterampilan
konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud profesionalitas
kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan.
Teknologi
informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan umum dalam Bimbingan konseling
yaitu:
1. Publikasi
Teknologi
informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan
juga sebagai pemberi informasi mengenai BK serta implementasi layanannya.
2. Pelayanan
dan Bantuan
Bimbingan
konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk menciptakan
layanan yang lebih kreatif dan inovatif, Misalnya penggunaan media power point
dan video dalam melakukan bimbingan kelompok sesuai dengan jenis masalah yang
ingin diselesaikan.
3. Pendidikan
Informasi
yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya. Misalnya
layanan BK berbasis website yang menyajikan beragam tema tentang pengembangan
pendidikan karakter.
Adapun
fungsi khusus keberadaan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling
diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Mempermudah
konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah data.
2. Menjaga
kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya
dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
3. Membantu
individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan
relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4. Memberikan
kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan
informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik (cyber
counseling).
5. Menjadikan
teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga
kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur.
Penggunaan komputer (internet) dapat dipergunakan
untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap pengambilan
keputusan pilihan karir. Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan membuka
internet,
maka siswa akan dapat melihat banyak informasi
atau data yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan studi lanjut atau pilihan
karirnya.
- Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Layanan Bimbingan dan
Konseling, yaitu :
- Konseling
melalui telepon
- Konseling
melalui video-phone
- Konseling
melalui radio dan televisi
- Internet
Contoh proses konseling via internet antara
lain:
- Email
therapy
- Cyber
counseling
- E-counseling
-
Videoconverence
Videoconverence adalah penggunaan komputer
jaringan yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan interaksi berupa gambar
dan suara. Dengan kata lain konferensi atau pertemuan melalui video.
- Teknologi
informasi dalam bimbingan konseling memiliki beberapa fungsi, terutama
komputer dan internet. Diantaranya:
- Mempermudah
konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah data.
- Menjaga kerahasiaan
suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan
tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
- Membantu
individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan
relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
- Memberikan
kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan
menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
- Menjadikan
teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga
kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur.
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan TIK dalam
bimbingan dan konseling antara lain :
Kelebihan TIK dalam BK
- Pembelajaran
dari mana dan kapan saja .
- Bertambahnya
Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru .
- Menjangkau
peserta didik dalam cakupan yang luas.
- Mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi.
Kelemahan TIK dalam BK
- Konselor
tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak
- Informasi
yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah.
- Kegiatan
konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara
fisik maupun psikis diantara konselor dan klien.
- Belum
terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien,
sehingga pemecahan masalah kurang jelas.
- Media yang
digunakan kurang sesuai dengan apa yang dibutuhkan kliennya.
- Siswanya
kurang menggunakan media yang disediakan kebanyakan langsung bertemu atau
tatap muka
Selain
penggunaan internet, dapat dipergunakan pula software seperti Microsoft power
point. Software ini dapat membantu konselor dalam menyampaikan bahan bimbingan
secara lebih interaktif. Konselor dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan
dengan mempergunakan imajinasinya agar bahan layanannya tidak membosankan.
Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukan gambar-gambar di luar
fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih
optimal.
Gambar-gambar yang disajikan melalui
program power point tidak statis seperti yang terdapat pada Over Head Projector
(OHP). Konselor dapat memasukan gambar-gambar yang bergerak bahkan konselor
bisa melakukan insert gambar-gambar yang ada di sebuah film.
Media
lain yang dapat dipergunakan dalam proses bimbingan dan konseling di kelas
antara lain adalah VCD/DVD player. Peralatan ini sering dipergunakan oleh
konselor untuk menunjukan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku yang
tampak pada tayangan tersebut dipergunakan oleh konselor untuk merubah perilaku
konseli yang tidak diinginkan. Dalam proses pendidikan konselor pun, penggunaan
video modeling ini juga dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan dan
prinsinp konseling yang akan dikembangkan bagi calon konselor. Sebelum VCD/DVD
Player ini ditayangkan, seorang konselor sebaiknya memberikan arahan terlebih
dahulu kepada siswa tentang alasan ditayangkannya sebuah film. Hal ini sangat
penting, sebab dengan memiliki gambaran dan tujuan film tersebut ditayangkan,
maka siswa akan memiliki kerangka berpikir yang sama. Setelah film selesai
ditayangkan, maka konselor meminta siswa untuk memberikan tanggapan terhadap
apa yang telah mereka lihat. Tanggapan-tanggapan ini pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana
konseli berfikir dan bersikap, yang kemudian diharapkan akan dapat merubah
perilaku konseli atau siswa.
D.
Urgensi
Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Teknologi
informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan, peran
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. Teknologi
informasi dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan system
bimbingan dan konseeling seebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut
saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan
dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media
atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan
dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik,interaktif, dan tidak
terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan dan konseling.
Dinamika
kehidupan yang bergerak cepat,kebutuhan informasi saat itu juga,membuat urgensi
teknologi dan informasi dalam layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan karena
dapat memudahkan hubungan komunikasi antara konselor dan kliennya,sehingga
pelayanan bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu dan
konseling dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Dunia
konseling harus bisa berkolaborasi dengan dunia teknologi dalam menghadapi dan
mempertahankan keberadaan bimbingan dan konseling. Agar bisa bertahan dan
diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan
dalam bentuk yang efisien dan efektif.
Salah
satu penerapan teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan
dukungan sistem. Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem pendidikan,
sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara
sarana-prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan
luasnya informasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan
lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Pada
kenyataannya layanan bimbingan dan konseling sampai saat ini belum dapat
dikatakan materi, sehingga waktu yang diberikan tidak cukup untuk menyampaikan
materi bimbingan dan konseling ini. Dengan adanya ke urgent¬-an teknologi informasi
dalam bimbingan dan konseling, maka disini kita dapat menggunakan media
teknologi informasi yang tersedia sebagai salah satu perangkat yang dapat
digunakan untuk melakukan proses bimbingan dan konseling.
Perkembangan
Teknologi informasi sejatinya mempengaruhi perkembangan bimbingan dan konseling
juga. Hal ini bersifat mutlak,karena apabila bimbingan dan konseling tidak bias
mengikuti perkembangan teknologi informasi,maka pelayanan bimbingan dan
konseling akan tertinggal dan tidak bias mengikuti perkembangan jaman.
Sedangkan dalam hal ini,bimbingan dan konseling dituntut untuk bias mengimbangi
dinamika kehidupan individu yang terus berkembang.
Kedudukan
teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling berada di dalam layanan
dukungan system. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi salah satu
sarana untuk mendukung layanan bimbingtan dan konseling. Dengan teknologi
informasi,seorang konselor dapat berkreasi dalam memberikan layanan,sehingga
siswa tidak merasa bosan.
Dengan
teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang
bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses
belajar mengajar termasuk Bimbingan dan Konseling.
Seperti
kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan materi, sehingga tidak semua
sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi BK ini, karena
berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang
cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan
argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti
yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai
sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa menjawab kekurangan waktu
tersebut.
Urgensi
teknologi informasi dalam bimbingan konseling menuntut konselor untuk dapat
menguasai teknologi agar dapat memudahkan dalam pemberian pelayanan konseling
kepada kliennya. Memanfaatkan TI bagi seorang guru sudah semakin urgen
tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK, banyak sekali kreasi yang dapat dibuat
dalam melayani konseli.
Dalam
aplikasinya teknologi dan informasi ini lebih diarahkan untuk membantu konseli
dalam pemenuhan kebutuhan informasi terutama ketika seorang konseli ingin
melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya. Kelebihan daripada ini, konseli lebih
cepat mengakses semua informasi yang ada dan tidak harus melakukan proses
konseling secara langsung.
Pemanfaatan
teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling memberikan dampak positif dan
negative. Dampak positifnya adalah semakin mudahnya interaksi antara konselor
dengan kliennya,yang tidak harus bertatap muka dalam pelaksanaan proses
bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga memudahkan klien untuk
mendapatkan informasi yang dia butuhkan pada saat itu juga.
Jika
konselor dan konseli sudah paham akan manfaat dan pentingnya teknologi
informasi dalam menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke
depannya bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang
inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap tidak
menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
E.
Penggunaan
TI Dalam Bimbingan Dan Konseling
Perkembangan
Teknologi Informasi telah berdampak luas dalam berbagai bidang kehidupan.
Bidang politik, sosial dan budaya, pendidikan, ekonomi dan bisnis telah
mengaplikaskan teknologi informasi dalam memperlancar segala urusan. Pada
bidang pendidikan, pemerintah telah gencar mengaplikasikan teknologi ini
sebagai sarana mendekatkan program-program pemerintah dengan masyarakat.
Munculnya website depdiknas, e-learning dari universitas-universitas dalam
maupun luar negeri, informasi beasiswa dan lain-lain yang secara online dapat
diakses oleh masyarakat dimanapun berada sangat berperan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Di
tingkat sekolah, adanya kurikulum Teknologi informasi sebagai mata pelajaran
wajib di sekolah menengah, diikuti oleh pembangunan Laboratorium Komputer untuk
praktek, secara langsung akan membekali siswa-siswa sekolah menengah untuk
mengenal, mengerti bahkan terampil menggunakan Teknologi Komunikasi dan
Informasi. Kompetensi ini akan sangat berdampak pada kemampuan siswa untuk
memperkaya sumber-sumber belajar dari internet yang tidak mereka dapatkan dari
pelajaran di sekolah.
Dampak
lain dari perkembangan teknologi informasi adalah munculnya berbagai sistem
informasi akademik di setiap sekolah, untuk mempermudah proses manajemen di
sekolah. Para siswa terbantu dalam mengakses berbagai informasi baru dari
sekolah seperti pendaftaran calon siswa baru, melihat nilai dan perkembangan
mutakhir lainnya. Pihak sekolah juga terbantu untuk menyediakan informasi
terbaru yang dibutuhkan oleh para guru maupun karyawan yang secara transparan
dapat diakses dimanapun secara online.
Bimbingan
dan konseling di Indonesia merupakan suatu layanan yang sedang berkembang.
Perkembangannya tidak lepas dari dinamika perkembangan masyarakat secara
global. Salah satu hal yang ikut berperan dalam mengembangkan kegiatan
bimbingan dan konseling di Indonesia adalah perkembangan TI (Teknologi
Informasi). Kemajuan TI memberikan kemudahan dalam berbagai hal, misalnya dapat
mempermudah proses komunikasi, serta menghemat biaya jika ingin melakukan
hubungan dengan orang lain yang jaraknya jauh dengan kita. Karakteristik utama
dari TI itu sendiri adalah kemampuan untuk menangkap atau menerima, mengolah,
dan mentransfer informasi yang berguna dari datu lokasi ke lokasi lainnya
melalui jaringan komunikasi.
Jika
dahulu bimbingan dan konseling masih diartikan sebagai hubungan face to face
ketika seorang konselor menghadapi langsung seorangatau sekelompok konseli,
saat ini dengan kemudahan dan perkembangan TI, konseli dari tempat yang jauh,
atau karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan bertemu dengan konselor atau
anggota kelompok konseling lainnya, dapat berhubungan langsung melalui telepon
atau internet. Hal ini mau tidak mau mengubah rumusan konseling tradisional dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan terakhir, dimana layanan konseling saat
ini bisa dikatakan sebagai konseling modern yang berbasis teknologi informasi.
Dengan keadaan seperti ini, konseling tidak lagi terikat dengan tempat dan
waktu.
Teknologi
informasi merupakan kebutuhan yang sangat urgen atau sangat penting dalam upaya
mendukung layanan BK yang lebih inovatif. Perkembangan TI yang semakin canggih
ini secara langsung dapat mendukung proses pemberian layanan BK yang lebih
kreatif, menarik dan inovatif. Layanan BK yang sifatnya inovatif sudah tentunya
dapat membangkitkan motivasi konseli untuk mengikuti layanan dengan baik dan
tujuan layanan dapat tercapai dengan baik. Misalnya penggunaan video atau film,
gambar animasi dan sejensinya yang dapat dipergunakan sebagai sarana penunjang
pemecahan masalah konseli. Dengan demikian, keberadaan TI sangat dibutuhkan
dalam mendukung kinerja guru bimbingan dan konseling.
Bimbingan
dan konseling dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung
untuk peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan
potensi dirinya. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa
menyelaraskan dengan perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan
perkembangan zaman, oleh karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu
penyesuaian dengan kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi
informasi.
Kedudukan
teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling berada di dalam layanan
dukungan sistem. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi salah satu sarana
untuk mendukung layanan bimbingan dan konseling.
Peran
teknologi informasi dalam hal ini antara lain:
1) Sebagai
metode untuk meningkatkan skill konselor atau guru BK dalam memberikan layanan,
sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh.
2) Sebagai
sarana dan prasarana dukungan sistem terhadap pengembangan media layanan BK.
3) Sebagai
pemenuhan waktu dalam memberikan layanan.
4) Membantu
konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian
Teknologi Informasi menurut Haag dan Keen (1996) Teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melalukan
tugas-tugas yang behubungan dengan pemrosesan informasi. Pengertian Bimbingan
dan konseling adalah Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan
diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruksi terhadap tuntutan
norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna.
Tujuan
Mempelajari Teknologi Informasi menyadarkan kita akan potensi perkembangan TIK
sehingga kita termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari TIK, memotivasi
kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK,
mengembangkan kompetensi kita dengan menggunakan TIK untuk mendukung kita dalam
belajar, bekerja dan lain-lain.Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK,
sehingga proses pembelajaran kita lebih optimal, mengembangkan kemampuan
belajar mandiri, inovatif dan kreatif.
Fungsi
dan Manfaat Teknologi Informasi dalam BK antara lain: Publikasi, Pelayanan dan
bantuan, Pendidikan.
Urgensi
Teknologi Informasi dalam konteks Bimbingan Konseling mengacu pada tujuan dari
kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi,
maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang
sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan konseling tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- http://pendyrafadigital.blogspot.co.id/
Daftar pustakanya ga jelas kali kak :(
ReplyDelete