Thursday, September 29, 2016

Makalah Masalah Bimbingan Pribadi Sosial


BK PRIBADI / SOSIAL

Masalah Bimbingan Pribadi Sosial

Dosen Pengampu :  Drs. Ahmad Hisbullah, MM.






Disusun Oleh :

Nama       :  Resti Fitriani
NPM         :  15110084






 
















SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.

Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial antara lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.

B.  Rumusan Masalah
1.        Apakah pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.        Apakah Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.        Bagaimana Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial?

A.    Tujuan Penulisan
1.        Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.
2.        Untuk mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi sosial.
3.        Untuk mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan  (preventif) dan pengembangan (developmental).

Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:
“ Untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai:
“Suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya”

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan - kemampuan pribadi sosial yang tepat.


B. Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah sebagai berikut:
a)      Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b)      Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c)      Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif  antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d)     Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
e)      Memiliki sifat positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f)       Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat,
g)      Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
h)      Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
i)        Memiliki kemampuan berinteraksi dengan sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
j)        Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k)      Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

Selain itu tujuan bimbingan pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
a)      Kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, 
b)      Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, 
c)      Hidup bersama dengan individu-individu lain, dan 
d)     Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya.

Dapat disimpulkan tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.

C. Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri denagan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.

Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.

Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi  pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.

D. Jenis Layanan dan Struktur Bimbingan
1.      Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam  mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
2.      Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-maslah    yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.


3.      Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
4.      Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain   pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan mencakup :

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu:
1.            Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2.            Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.            Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a)      Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b)      Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c)      Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai  kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d)     Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
e)      Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
4.            Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang)


5.            Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1)            Tahap pembentukan
2)            Tahap peralihan
3)            Tahap kegiatan
4)            Tahap pengakhiran
6.            Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan  belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
7.            Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah:
a)      Mengenal dan memahami murid secara mendalam
b)      Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
c)      Memperlakukan murid secara manusiawi
d)     Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
e)      Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Bimbingan pribadi merupakan upaya untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...