BK PRIBADI / SOSIAL
Masalah
Bimbingan Pribadi Sosial
Dosen Pengampu : Drs.
Ahmad Hisbullah, MM.
Disusun
Oleh :
Nama : Resti Fitriani
NPM : 15110084
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)
BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan
salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi
bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik
agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang
dialaminya mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial,
memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna,
serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi
dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi
sosial adalah bahwa bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu, agar
mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan
teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka
tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial
antara lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir
dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.
Apakah
Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.
Bagaimana
Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial?
A.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.
2.
Untuk
mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi
sosial.
3.
Untuk
mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya
untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial
di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya
berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan
memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan (preventif) dan
pengembangan (developmental).
Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:
“ Untuk melakukan
reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat, maka
layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang
berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan
mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai:
“Suatu upaya membantu
individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis
dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan
kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya”
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan - kemampuan pribadi sosial yang tepat.
B. Tujuan dan Ragam
Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial
Tujuan bimbingan dan konseling yang
terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah sebagai berikut:
a) Memiliki komitmen yang kuat dalam
mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah,
tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b) Memiliki sikap toleransi terhadap umat
beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
c) Memiliki pemahaman tentang irama
kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan
yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif
sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri
secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan; baik fisik maupun psikis.
e) Memiliki sifat positif atau respek
terhadap diri sendiri dan orang lain.
f) Memiliki kemampuan melakukan pilihan
secara sehat,
g) Bersikap respek terhadap orang lain,
menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
h) Memiliki rasa tanggung jawab, yang
diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
i)
Memiliki
kemampuan berinteraksi dengan sosial (human relationship), yang diwujudkan
dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan
sesama manusia.
j)
Memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam
diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k) Memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara efektif.
Selain itu tujuan bimbingan pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai:
a) Kebahagiaan hidup pribadi sebagai
makhluk Tuhan,
b) Kehidupan yang produktif dan efektif
dalam masyarakat,
c) Hidup bersama dengan individu-individu
lain, dan
d) Harmoni antara cita-cita mereka dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Dapat disimpulkan tujuan bimbingan
pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan
dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan
kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah
pribadi dan sosial siswa.
C. Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi merupakan
bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah
sosial-pribadi. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah
masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat
dan kemampuan diri, penyesuaian diri denagan lingkungan pendidikan dan
masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik.
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan
untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang
mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan
karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan
dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan
yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif,
serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.
D. Jenis Layanan dan
Struktur Bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang
digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan
guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan
adalah membantu seluruh murid dalam mengembangkan keterampilan dasar
untuk kehidupan.
2. Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi
masalah-maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen
layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi
murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.
3. Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
4. Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup
antara lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana
dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan
pengembangan. Layanan mencakup :
Beberapa macam teknik bimbingan yang
dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu:
1.
Konseling
Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik
yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2.
Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab
banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara
tidak langsung oleh konselor
3.
Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh
guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Berdasarkan masalah atau kesulitan
yang dihadapi oleh murid
b) Diawali dengan menghimpun data yang
berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c) Nasihat yang diberikan bersifat
alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan
keberhasilan dan kegagalan
d) Penentuan keputusan diserahkan kepada
murid, alternatif mana yang akan diambil
e) Hendaknya murid mau danmampu
mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
4.
Bimbingan
Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan
dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok,
yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok
besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang)
5.
Konseling
Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling
kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1)
Tahap
pembentukan
2)
Tahap
peralihan
3)
Tahap
kegiatan
4)
Tahap
pengakhiran
6.
Pengajaran
Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan
kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan
lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
7.
Mengajar
Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah:
a) Mengenal dan memahami murid secara
mendalam
b) Memberikaan perlakuan dengan
memperhatikan perbedaan individual
c) Memperlakukan murid secara manusiawi
d) Memberi kemudahan untuk mengembangkan
diri secara optimal
e) Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan pribadi merupakan upaya
untuk membantu individu dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani
dan rohani. Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu
dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi
pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk
membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi
konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual
dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial
di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
No comments:
Post a Comment