Friday, September 30, 2016

MAKALAH Masalah Bimbingan Pribadi Sosial



BK PRIBADI / SOSIAL

Masalah Bimbingan Pribadi SOsial

Dosen Pengampu :  Drs. Ahmad Hisbullah, MM.




Disusun Oleh :

Nama       :  Wida Sylviana
NPM         :  15110106
Kelas        :   BK III A






 














SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG


 
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa bimbingan pribadi sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri.
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial antara lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari kelompok dan masalah kenakalan remaja.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.      Apakah Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.      Bagaimana Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial?

C.  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan pribadi sosial.
2.      Untuk mengetahui tujuan dan ragam masalah yang dihadapi dalam bimbingan pribadi sosial.
3.      Untuk mengetahui strategi dan teknik bimbingan pribadi sosial.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai upaya pencegahan  (preventif) dan pengembangan (developmental).
 Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:
“ Untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya.

B.     Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi  pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan sosial-pribadi yang tepat.



a.  Ragam Masalah Pribadi
Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
1)      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengmbangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2)      Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang.
3)      Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif.
4)      Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
5)      Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan.
6)      Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
7)      Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan rohani.
8)      Pemantapan kemampuan komunikasi.
9)      Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif.
10)  Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab.
11)  Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar.
12)  Orientasi tentang kehidupan berkeluarga

b.      Ragam Masalah Sosial
Penanganan masalah sosial yang di lakukan masyarakat dapat berupa tindakan kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan reabilatif atau bahkan mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tidak terjadi lagi. Tidakan antisipatif tersebut dapat melalui usaha preventif maupun develpomantal. Tindakan penanganan masyarakat merupakan tindakan yang terstruktur dan melembaga yang merupakan bagian dari pola kehidupan sosial. Kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan.
Secara garis besar masalah sosial dibagi menjadi beberapa faktor, yakni antara lain:
1.      Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2.      Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3.      Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4.      Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan dimasyarakat sampai saat ini.

C.    Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi Sosial
Jenis Layanan dan Struktur Bimbingan
1.      Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam  mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
2.      Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.
3.      Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi sosial oleh dirinya sendiri.


4.      Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain   pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan.   

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.            Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2.            Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.            Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b.      Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c.       Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai  kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d.      Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
e.       Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung jawabkan keputusan yang diambilnya
4.            Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40 orang)
5.            Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1)      Tahap pembentukan
2)      Tahap peralihan
3)      Tahap kegiatan
4)      Tahap pengakhiran
6.            Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan  belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program Proses Belajar Mengajar utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung Proses Belajar Mengajar.
7.            Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah:
a. Mengenal dan memahami murid secara mendalam
b. Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
c. Memperlakukan murid secara manusiawi
d. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial).

Masalah Pribadi : masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik
Masalah Sosial  : .
1)      Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll
2)      Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll
3)      Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll
4)      Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.

Jenis layanan dan struktur bimbingan
1. Layanan Dasar Bimbingan
2. Layanan Responsif
3. Layanan perencanaan Individual
4. Komponen Dukungan Sistem

Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.      Konseling Individual
2.      Konsultasi
3.      Nasihat
4.      Bimbingan Kelompok
5.      Konseling Kelompok
6.      Pengajaran Remedial
7.      Mengajar Bernuansa Bimbingan


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...