BK PRIBADI / SOSIAL
Masalah
Bimbingan Pribadi SOsial
Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Hisbullah, MM.
Disusun
Oleh :
Nama : Wida Sylviana
NPM : 15110106
Kelas :
BK
III A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
|
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada
di sekolah. Menurut pendapat Abu Ahmadi bimbingan pribadi sosial adalah
seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri
masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya mengadakan penyesuaian
pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan
sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri
dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi sosial adalah bahwa bimbingan
pribadi sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan
permasalahan pribadi sosialnya secara mandiri.
Yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi adalah masalah hubungan
dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka
tinggal dan penyelesaian konflik. Dan yang tergolong dalam masalah sosial antara
lain adalah kesulitan dalam penyesuaian dengan masyarakat, terisolir dari
kelompok dan masalah kenakalan remaja.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari Bimbingan Pribadi Sosial?
2.
Apakah Tujuan dan Ragam Masalah yang Dihadapi
dalam Bimbingan Pribadi Sosial?
3.
Bagaimana Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi
Sosial?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari bimbingan
pribadi sosial.
2.
Untuk mengetahui tujuan dan ragam masalah yang
dihadapi dalam bimbingan pribadi sosial.
3.
Untuk mengetahui strategi dan teknik bimbingan
pribadi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam
menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri
dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya
membantu individu dalam membina hubungan sosial di berbagai lingkungan
(pergaulan sosial).
Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain
yaitu sebagai upaya pencegahan (preventif) dan pengembangan
(developmental).
Lynn Bullard mengungkapkan bahwa:
“ Untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan konseling
secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam
program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa mengembangkan
dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya”
Berdasarkan berbagai pengertian yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan
bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa
agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang
bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang
harmonis di lingkungannya.
B. Ragam Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan sosial-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan sosial-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan
yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem
pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan
sosial-pribadi yang tepat.
a. Ragam
Masalah Pribadi
Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya
menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
1)
Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengmbangan
wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
2)
Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik
dalam keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang.
3)
Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat
pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif
dan normatif dan produktif.
4)
Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha
penanggulangannya.
5)
Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan.
6)
Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri
sesuai dengan keputusan yang telah diambil.
7)
Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan
hidup sehat jasmani dan rohani.
8)
Pemantapan kemampuan komunikasi.
9)
Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan
argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif.
10) Pemantapan
kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab.
11) Pemantapan
hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua dan
masyarakat sekitar.
12) Orientasi
tentang kehidupan berkeluarga
b. Ragam
Masalah Sosial
Penanganan masalah sosial yang di lakukan masyarakat dapat berupa
tindakan kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan reabilatif
atau bahkan mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tidak terjadi
lagi. Tidakan antisipatif tersebut dapat melalui usaha preventif maupun
develpomantal. Tindakan penanganan masyarakat merupakan tindakan yang
terstruktur dan melembaga yang merupakan bagian dari pola kehidupan sosial.
Kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan bentuk realitas sosial
yang dapat menimbulkan penderitaan.
Secara garis besar masalah sosial dibagi menjadi beberapa faktor, yakni
antara lain:
1.
Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor
terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global
PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang
sudah sulit mencari pekerjaan.
2.
Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah
sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka
mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja
adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang
telah dibangun sejak dahulu.
3.
Faktor Biologis, Penyakit menular bisa
menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu
wilayah atau menjadi pandemik.
4.
Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak
terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang
ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan
dimasyarakat sampai saat ini.
C. Strategi dan Teknik Bimbingan Pribadi
Sosial
Jenis Layanan
dan Struktur Bimbingan
1.
Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan
bagi semua murid. Strategi yang digunakan adalah : bimbingan klasikal,
bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan
orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid
dalam mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
2.
Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi
masalah-maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif
adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul
segera dan dirasakan saat itu.
3.
Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana pribadi sosial.
Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk
merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi sosial oleh
dirinya sendiri.
4.
Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup
antara lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana
dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan
pengembangan.
Beberapa macam
teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu
:
1.
Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan
bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan
perilaku murid
2.
Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu
teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan
lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.
Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik
bimbingan yang dapat diberikan oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi
oleh murid
b.
Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan
dengan masalah yang dihadapi
c.
Nasihat yang diberikan bersifat alternatif
yangdapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan
kegagalan
d.
Penentuan keputusan diserahkan kepada murid,
alternatif mana yang akan diambil
e.
Hendaknya murid mau danmampu mempertanggung
jawabkan keputusan yang diambilnya
4.
Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan
terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok
dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok
sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun kelas (21-40
orang)
5.
Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling
kelompok sama dengan bimbingan kelompok yaitu terdiri dari :
1) Tahap pembentukan
2) Tahap peralihan
3) Tahap kegiatan
4) Tahap pengakhiran
6.
Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegiatan utama dalam keseluruhan
kerangka pola layanan bimbingan belajar, serta merupakan, rangkaian
kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan belajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif
dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika
setelah program Proses Belajar Mengajar utama selesai diselenggarakan.
Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan
mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan
pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru
selama berlangsung Proses Belajar Mengajar.
7.
Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah:
a. Mengenal dan memahami murid secara mendalam
b. Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
c. Memperlakukan murid secara manusiawi
d. Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
e. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan
pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan
batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur
dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang,
penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam
membina hubungan sosial di berbagai lingkungan (pergaulan sosial).
Masalah Pribadi
: masalah hubungan dengan teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan
sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan
masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik
Masalah
Sosial : .
1)
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll
2)
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja,
dll
3)
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan
makanan, dll
4)
Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran
sesat, dll.
Jenis layanan
dan struktur bimbingan
1. Layanan
Dasar Bimbingan
2. Layanan
Responsif
3. Layanan
perencanaan Individual
4. Komponen
Dukungan Sistem
Beberapa macam
teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu
:
1. Konseling
Individual
2. Konsultasi
3. Nasihat
4. Bimbingan
Kelompok
5. Konseling
Kelompok
6. Pengajaran
Remedial
7. Mengajar
Bernuansa Bimbingan
No comments:
Post a Comment