Nama : Desi Ulfa
NPM : 15110019
1.
Pengertian Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu
yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi
dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud
sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan
meninggal diLondon pada tanggal 23 September 1939.
Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan
Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis"
Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang
dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan
istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran
mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi
analitis" (bahasa Inggris: analitycal psychology) dan "psikologi individual"
(bahasa Inggris: individual psychology) bagi ajaran
masing-masing.
2.
Hakikat Manusia dalam Pandangan
Psikoanalisis
Aliran Freud memandang manusia sebagai
makhluk deterministic. Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh
kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsciousness motivation), dorongan
(drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama enam tahun
pertama kehidupan.
Instink merupakan pusat dari
pendekatan yang dikembangkan Freud. Walaupun pada dasarnya menggunakan istilah
libido yang mengacu pada energy seksual, ia mengembangkan istilah ini menjadi
energi seluruh instink kehidupan. Insting-insting ini bertujuan sebagai
pertahanan hidup dari individu dan manusia, berorientasi pada pertumbuhan ,
perkembangan dan kreativitas. Freud juga mengemukakan manusia memiliki insting
mati (death instincts), yaitu insting yang berhubungan dengan dorongan agresif
(aggressive drive) dan insting hidup (life instincts).
Manusia memiliki gambaran jiwa yang
dapat dianalogikan seperti gunung es. Kesadaran (consciousness) yaitu berisikan
ide-ide atau hal-hal yang disadari. Prakesadaran (subconciousness) yaitu
berisikan ide-ide atau hal-hal yang tidak disadari yang sewaktu-waktu dapat
dipanggil ke kesadaran. Ketidaksadaran (unconsciousness) yaitu
berisikan dorongan-dorongan yang sebagian besar sudah ada sejak
lahir yaitu dorongan seksual dan agresi dan sebagian lagi berasal dari
pengalaman masa lalu yang pernah terjadi pada tingkat kesadaran dan bersifat
traumatis, sehingga perlu ditekan dan dimasukan dalam ketidaksadaran.
3. Teknik-Teknik Konseling
a.
Asosiasi
Bebas
Asosiasi bertujuan untuk meninggalkan cara berpikir yang biasa menyensor
pikiran.
b.
Analisis
Mimpi
mengungkapkan tentang
berbagai kejadian dalam mimpinya dan konselor berusaha untuk menganalisisnya.
c.
Analisis
Kepribadian (Case Historis)
Diniamika penyembuhan
gangguan kepribadian dilakukan dengan melihat dinamika dari dorongan libido
terhadap ego dan bagaimana superego menahan dorongan tersebut.
d. Hipnotis
Hipnotis bertujuan
untukmengeksplorasi dan memahami factor ketidaksadaran (unconsciousness) yang
menjadi penyebab masalah.
e.
Analisis
Resistensi (Analysis of Resistance)
Resistensi berati
penolakan, analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap
alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi). Konselor meminta perhatian
klien untuk menafsirkan resistensi
f.
Analisis
Transferensi (Analysis of Transference)
Transferensi adalah
mengalihkan, bisa berupa perasaan dan harapan masa lalu. Dalam hal ini, klien
diupayakan untuk menghidupkan kembali pengalaman dan konflik masa lalu terkait
dengan cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan yang oleh klien dibawa ke masa sekarang
dan dilemparkan ke konselor. Biasanya klien bisa membenci atau mencintai
konselor. Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonim, dan pasif
agar bisa terungkap tranferensi tersebut.
g.
Interpretasi
(Interpretation)
Mengungkap apa yang
terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi,
resistensi, dan transferensi klien. Konselor menetapkan, menjelaskan dan bahkan
mengajar klien tentang makna perilaku yang termanifestasikan dalam mimpi,
asosiasi bebas, resitensi dan transferensi.
No comments:
Post a Comment