Thursday, September 29, 2016

ARTIKEL PSIKOANALISIS

Nama :  Desi Ulfa
NPM   :  15110019

1.      Pengertian Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal diLondon pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi analitis" (bahasa Inggris: analitycal psychology) dan "psikologi individual" (bahasa Inggris: individual psychology) bagi ajaran masing-masing.

2.      Hakikat Manusia dalam Pandangan Psikoanalisis
Aliran Freud memandang manusia sebagai makhluk deterministic. Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsciousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan.
Instink merupakan pusat dari pendekatan yang dikembangkan Freud. Walaupun pada dasarnya menggunakan istilah libido yang mengacu pada energy seksual, ia mengembangkan istilah ini  menjadi energi seluruh instink kehidupan. Insting-insting ini bertujuan sebagai pertahanan hidup dari individu dan manusia, berorientasi pada pertumbuhan , perkembangan dan kreativitas. Freud juga mengemukakan manusia memiliki insting mati (death instincts), yaitu insting yang berhubungan dengan dorongan agresif (aggressive drive) dan insting hidup (life instincts).

Manusia memiliki gambaran jiwa yang dapat dianalogikan seperti gunung es. Kesadaran (consciousness) yaitu berisikan ide-ide atau hal-hal yang disadari. Prakesadaran (subconciousness) yaitu berisikan ide-ide atau hal-hal yang tidak disadari yang sewaktu-waktu dapat dipanggil  ke kesadaran. Ketidaksadaran (unconsciousness) yaitu berisikan dorongan-dorongan yang sebagian besar sudah ada  sejak lahir yaitu dorongan seksual dan agresi dan sebagian lagi berasal dari pengalaman masa lalu yang pernah terjadi pada tingkat kesadaran dan bersifat traumatis, sehingga perlu ditekan dan dimasukan dalam ketidaksadaran.

3.    Teknik-Teknik Konseling
a.        Asosiasi Bebas
Asosiasi bertujuan untuk meninggalkan cara berpikir yang biasa menyensor pikiran.
b.        Analisis Mimpi
mengungkapkan tentang berbagai kejadian dalam mimpinya dan konselor berusaha untuk menganalisisnya.
c.        Analisis Kepribadian (Case Historis)
Diniamika penyembuhan gangguan kepribadian dilakukan dengan melihat dinamika dari dorongan libido terhadap ego dan bagaimana superego menahan dorongan tersebut.
d.       Hipnotis
Hipnotis bertujuan untukmengeksplorasi dan memahami factor ketidaksadaran (unconsciousness) yang menjadi penyebab masalah.
e.        Analisis Resistensi (Analysis of Resistance)
Resistensi berati penolakan, analisis resistensi ditujukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya penolakannya (resistensi). Konselor meminta perhatian klien untuk menafsirkan resistensi
f.         Analisis Transferensi (Analysis of Transference)
Transferensi adalah mengalihkan, bisa berupa perasaan dan harapan masa lalu. Dalam hal ini, klien diupayakan untuk menghidupkan kembali pengalaman dan konflik masa lalu terkait dengan cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan yang oleh klien dibawa ke masa sekarang dan dilemparkan ke konselor. Biasanya klien bisa membenci atau mencintai konselor. Konselor menggunakan sifat-sifat netral, objektif, anonim, dan pasif agar bisa terungkap tranferensi tersebut.
g.        Interpretasi (Interpretation)
Mengungkap apa yang terkandung di balik apa yang dikatakan klien, baik dalam asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi klien. Konselor menetapkan, menjelaskan dan bahkan mengajar klien tentang makna perilaku yang termanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resitensi dan transferensi.


No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...