BK PRIBADI / SOSIAL
Masalah Bimbingan Pribadi Sosial
Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Hisbullah, MM.
Disusun Oleh :
Nama : Atika
Dwi Yuniarti
NPM :
15110012
Kelas : BK III A
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bimbingan dan konseling pribadi-sosial
adalah upaya yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada individu untuk
mengembangkan dirinya melalui pemahaman dan pengembangan seluruh potensi diri
serta kompetensi-kompetensi pribadi-sosial yang dimiliki, sehingga individu
memperoleh keselarasan dalam menjalani hidup baik dalam dimensi pribadi
(intrapersonal) maupun antar pribadi (interpersonal).
Pada hakekatnya kompetensi
pribadi-sosial banyak dirumuskan secara berbeda, intrapersonal dan
interpersonal, self-knowledge dan interpersonal skill, dan atau personal and
social skills. Ketiga rumusan tersebut pada hakekatnya memiliki maksud dan
pengertian yang relatif sama, yaitu menggambarkan antara kompetensi pribadi-sosial
yang terkait dengan orang lain atau lingkungannya yang didasari dengan adanya
komitmen transcendetal, yaitu dengan pencipta-nya. Kedua relasi intra dan inter
pribadi-sosial merupakan suatu kesatuan yang secara fungsional sulit
dipisahkan, sehingga kedua kecakapan dipandang lebih fungsional dan bermakna,
manakala disatukan.
B. Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah agar pembaca lebih mengerti tentang bimbingan pribadi-sosial. Bimbingan
dan konseling pribadi-sosial adalah upaya layanan yang diberikan kepada siswa
agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang
bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang
harmonis di lingkungannya. Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara
menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab,
mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta
kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang tepat.
C. Rumusan
Masalah
1. Pengertian dari Bimbingan dan
Konseling Pribadi-Sosial !
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Pribadi-Sosial !
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pribadi-Sosial !
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Pribadi-Sosial
Mengartikan bimbingan sebagai proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan
dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga
serta masyarakat.
Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial menurut
para ahli yaitu :
a. Menurut Nurihsan Bimbingan pribadi
sosial merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam menyelesaikan
masalah-masalah pribadi sosial. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah
pribadi sosial adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf,
pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan
pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik
Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan
mengembangkan kemampuan siswa dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memerhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh siswa
Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan
yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman
diri, dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan
pribadi-sosial yang
b. Menurut Lynn Bullard ( Syamsu Yusuf
)Pada dasarnya bimbingan tidak hanya berfungsi untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi individu (kuratif), melainkan memiliki fungsi lain yaitu sebagai
upaya pencegahan (preventif) dan pengembangan (developmental).
mengungkapkan untuk melakukan reformasi (pembaharuan) program bimbingan dan
konseling secara tepat, maka layanan-layanannya harus diintegrasikan ke dalam
program-program yang berorientasi pengembangan, yang membantu para siswa
mengembangkan dan mempraktekkan kompetensi-kompetensinya.
c. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
merumuskan bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam
memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien,
sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah dirinnya.
Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai
upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi
masalah-masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi
pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap
positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial.
Tugas-tugas perkembangan pribadi-sosial yang ingin
dicapai melalui proses bantuan bimbingan dan konseling antara lain:
1) memiliki kesadaran diri
2) mengembangkan sikap positif
3) membuat pilihan secara sehat
4) menghargai orang lain
5) memiliki rasa tanggung jawab
6) mengembangkan kompetensi hubungan
interpersonal
7) menyelesaikan konflik
8) dapat membuat keputusan dengan baik
Pada hakekatnya kompetensi
pribadi-sosial banyak dirumuskan secara berbeda, intrapersonal dan
interpersonal, self-knowledge dan interpersonal skill, dan atau personal and
social skills. Ketiga rumusan tersebut pada hakekatnya memiliki maksud dan
pengertian yang relatif sama, yaitu menggambarkan antara kompetensi
pribadi-sosial yang terkait dengan orang lain atau lingkungannya yang didasari
dengan adanya komitmen transcendetal, yaitu dengan pencipta-nya. Kedua relasi intra
dan inter pribadi-sosial merupakan suatu kesatuan yang secara fungsional sulit
dipisahkan, sehingga kedua kecakapan dipandang lebih fungsional dan bermakna,
manakala disatukan.
B. Tujuan
Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan
merumuskan beberapa tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek
pribadi-sosial sebagai berikut :
1. memiliki komitmen yang kuat dalam
mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman
sebaya, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
2. memiliki sikap toleransi terhadap umat
beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
3. memiliki pemahaman tentang irama
kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan dan tidak
menyenangkan, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya.
4. memiliki pemahaman dan penerimaan diri
secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan, baik fisik maupun psikis.
5. memiliki sifat positif atau respek
terhadap diri sendiri dan orang lain.
6. bersikap respek terhadap orang lain,
menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
7. memiliki rasa tanggung jawab yang
diwujudkan dalam bentuk komitmen, terhadap tugas dan kewajibannya.
8. memiliki kemampuan berinteraksi sosial
(human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk persahabatan, persaudaraan
atau silaturahmi dengan sesama manusia.
9. memiliki kemampuan dalam menyelesaikan
konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun orang
lain.
10. memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan secara efektif.
11. Juntika Nurihsan menyatakan tujuan bimbingan
pada akhirnya membantu individu dalam mencapai:
12. Kebahagiaan hidup pribadi sebagai
makhluk Tuhan,
13. Kehidupan yang produktif dan efektif
dalam masyarakat,
14. Hidup bersama dengan individu-individu
lain, dan
15. Harmoni antara cita-cita mereka dengan
kemampuan yang dimilikinya.
C. Fungsi Bimbingan da Konseling Pribadi Sosial
Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan
oleh Totok dan Rima Puspita yaitu :
1) Berubah menuju pertumbuhan
Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi
individu agar mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi dirinya dan
lingkungannya.
2) Pemahaman diri secara penuh dan utuh
Individu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta
kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. Pada dasarnya melalui
bimbingan pribadi sosial diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan
dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan,
3) Belajar berkomunikasi yang lebih sehat
Bimbingan pribadi sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi
individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.
4) Berlatih tingkah laku baru yang lebih
sehat
Bimbingan pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan dan
berlatih perilaku baru yang lebih sehat.
5) Belajar untuk mengungkapkan diri
secara penuh dan utuh
Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan
spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan
inspirasinya.
6) Individu mampu bertahan
7) Melalui bimbingan pribadi-sosial
diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima
keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi
yang baru.
8) Menghilangkan gejala-gejala yang
disfungsional
9) Konselor membantu individu dalam
menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang menggangu sebagai akibat dari
krisis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis,. Bertujuan untuk
membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang
dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut
dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
bimbingan pribadi-sosial merupakan
upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun
sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya.
Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang
kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri,
dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuan-kemampuan pribadi sosial yang
tepat.
Tujuan bimbingan pribadi pribadi
sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling
adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta
mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa.
Sedangkan fungsi dari bimbingan
pribadi social adalah dimana seorang guru atau konselor dapat membantu kliennya
dalam memahami siapa dirinya secara penuh dan utuh, membantu klien agar dapat
berkomunikasi dengan baik serta mengajarkan klien dalam bertingkah laku yang
sehat.
IZIN COPY ya,,
ReplyDelete