BK PRIBADI / SOSIAL
Masalah
Bimbingan Pribadi Sosial
Dosen Pengampu : Drs.
Ahmad Hisbullah, MM.
Disusun
Oleh :
Nama : Meilinda Darma Putri
NPM : 15110055
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)
BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konseling
merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada
tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya
pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam
pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang
dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor
behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk,
manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak pendekatan dalam konseling
behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus pada pendekatan
direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan masalahnya.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidak terkecuali anak usia sekolah.Bimbingan dan Konseling pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari permasalahannya serta mengarahkannya ke penyelesaian yang lebih baik
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan masalahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Bimbingan Konseling Pribadi dan sosial
Bimbingan
pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan
pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan , dalam menghadapi dan memecahkan
masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan
pergaulan.
Sedangkan
menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah,
seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri
masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian
pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan
sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri
dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti
dari pengertian bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi
adalah, bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu
menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal
senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan bahwa
bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu dalam
memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Yang
tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan
sesama teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri,
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka
tinggal dan penyelesaian konflik.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan
Bimbingan dan Konseling pribadi dan sosial merupakan proses bantuan untuk
memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya,
kemampuan mengembangkanpotensi dirinya, kemampuan memecahkan masalah yang
dihadapinya.
2.2 Tujuan Bimbingan Konseling Pribadi-Sosial
Membantu
siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya, sbb :
a. Memiliki
komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
Baik dalam kehidupan pribadi,keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,sekolah,
tempat kerja, masyarakat.
b. Memiliki
pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif.
c. Memiliki
pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif (kelebihan dan
kelemahan diri).
d. Memiliki
sikap positif atau respek terhadap diri sendiri.
e. Memiliki
sikap optimis dlm menghadapi masa depan.
f. Memiliki
kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat, sesuai dengan nilai2 agama, etika,
dan nilai-nilai budaya.
g. Proses
bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan pemahaman dan
keterampilan berinteraksi sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang
dihadapinya
h. Membantu
siswa agar mampu mengembangkan kompetensinya dalam hal sebagai berikut.
1) Bersikap
respek (menghargai dan menghormati) terhadap orang lain.
2) Memiliki
rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas, peran hidup dalam
bersosialisasi.
3) Memiliki
kemampuan berinteraksi sosial (human relationship).
4) Memiliki
kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
5) Memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri(adjusment)
2.3 Macam-Macam Masalah Pribadi
dan Sosial
1. Masalah
Pribadi
·
Merasa malas untuk
melaksanakan ibadah : shalat, shaum, sidkah, dan amal shaleh lainnya.
·
Kurang memiliki kemampuan untuk
bersabar dan bersyukur.
·
Masih memiliki kebiasaan
berbohong.
·
Masih memiliki kebiasaan
menyontek.
·
Kurang motivasi untuk
mempelajari agama
·
Stress
·
Depresi
·
Putus asa
·
Belum memiliki rasa
disiplin.
·
Belum dapat menghormati
orang tua secara iklas
·
Dalam melakukan perbuatan tanpa
dipertimbangkan resikonya.
·
Masih merasa rendah diri
(Inferiority)
2. Masalah
Sosial
·
Kurang menyenangi kritikan
orang lain.
·
Kurang memahami etika
pergaulan.
·
Merasa malu untuk berteman
dengan lawan jenis.
·
Kurang mampu mnyesuaikan
diri.
·
Penyakit sosial seperti :
tawuran, gang motor, ‘pemalakan’, pencurian, dll
2.4 Gejala yang ditimbulkan
karena permasalahan pribadi sosial
Gejala
yang ditimbulkan karena permasalahan pribadi sosial diantaranya:
1. Susah
makan
2. Susah
tidur
3. Berbohong
4. Suka
melangggar aturan
5. Ketakutan
6. Keluar
keringat dingin dan lainnya
2.5 Sebab munculnya permasalahan
Sebab
munculnya permasalahan di bagi menjadi dua yaitu :
a. Sebab
Sekunder
Sebab Sekunder ialah sebab
langsung mengapa permasalahan itu bisa terjadi
b. Sebab
Primer
Sedangkan sebab primer ialah
sebab yang ada namun tak terlihat yang menyebabkan adanya sebab sekunder
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan
pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan
permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Sehinggas debgan memberikan
bimbingan pribadi ini kepada siswa dapat membuat siswa lebih mandiri sehingga
masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik.
No comments:
Post a Comment