BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk social manusia itu tidak
dapat melepaskan diri dari manusia lainnya. Antara manusia manusia yang satu
dengan manusia yang lainnya saling membutuhkan dan saling berhubungan. Dalam
hubungan ini akan terjadi suatu proses saling mempengaruhi.
Istilah bimbingan kelompok dalam pengertian
yang sederhana adalah bimbingan yang diterapkan terhadap sekelompok individu.
Dengan bimbingan kelompok kemungkinan
beberapa individu siswa dapat memanfaatkan dinamika kelompok semaksimal mungkin
dalam memecahkan masalahnya. Maka dari itu peranan konselor atau pembimbing
dalam kegiatan kelompok sangat dibutuhkan terutama dalam mengarahkan kegiatan
kelompok ke arah yang positif sehingga klien dapat mengembangkan dirinya
sendiri dalam menanggulangi masalahnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
tujuan dari bimbingan kelompok
2. Bagaimanakah
peranan penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
3. Bagaimana
bentuk-bentuk bimbingan kelompok
1.3 Tujuan Penelitian
1. Agar
dapat mengetahui dan memahami tujuan bimbingan kelompok
2. Agar
dapat mengetahui dan memahami peranan sebagai pemimpin kelompok
3. Agar
dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk bimbingan kelompok
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547)
adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing
anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka
tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok
bertujuan untuk
merespon kebutuhan dan minat para peserta
didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum
(common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Sementara itu, tujuan bimbingan kelompok
menurut Tohirin (2007: 172) dikelompokkan menjadi dua yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
2.1.1 Tujuan Bimbingan
Kelompok Secara Umum
Secara
umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami masalah melalui
prosedur kelompok.Suasana yang berkembang dalam bimbingan kelompok itudapat merupakan
wahana di mana masing-masing murid dapatmemanfaatkan informasi, tanggapan dan
berbagai reaksiteman-temannya untuk kepentingan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapinya. Di samping untuk kepentingan masalah, bimbingan kelompok juga
bertujuan mengembangkanpribadi masing-masing anggota kelompok,
pengembanganpribadi itu akan diperoleh anggota kelompok melalui berbagaisuasana
yang muncul dalam kegiatan itu baik suasana yangmenyenangkan ataupun suasana
yang tidak menyenangkan.
2.1.2 Tujuan Bimbingan
Kelompok Secara Khusus
Secara lebih khusus bimbingan kelompok
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan
sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu
peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa. Melihat
definisi beberapa ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa dalam
mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan tingkah laku yang lebih
efektif serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal.
2.2
Peranan Penyuluhan Sebagai Pemimpin Kelompok
Peran penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
1. Peran
lebih menunjukkan pada fungsi penyesuian diri, dan sebagai sebuah proses. Peran
yang dimiliki oleh seorang mencakup 3 hal antara lain :
·
Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi seseorang didalam masyarakat. Jadi, peran disini bisa berati
peraturan yang membimbing seseorang dalam masyarakat.
·
Peran adalah sesuatu yang dilakukan oleh
masyarakat
·
Peran juga merupakan prilaku seseorang yang
penting bagi struktur social masyarakat.
2. Penyuluhan
Menurut Ibrahim,et.al, 2003:1-2.
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berate “obor” atau “pelita”. Dengan
penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan, dan sikap. Pengetahuan dikatakan
meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu yang sudah tahu
menjadi lebih tahu. Ketrampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan yang
tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap
dikatakan meningkat, bila terjadi perubahan dari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang diciptakan.
Peran penyuluhan pemimpin dalam suatu
kelompok yaitu :
-
Menyampaikan tentang isi penyuluhan kepada
kelompok
-
Memberikan bimbingan kepada kelompok, artinya
seorang pemimpin sebelum memberikan penyuluhan kepada kelompok, pemimpin
terlebih dahulu harus memberikan penyuluhan atau memberikan informasi kepada
anggota kelompok dan dapat membimbing anggota kelompoknya, supaya ketika terjun
kelapangan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, kelompok tidak kaget
dengan apa yang disampaikan dalam penyuluhan itu, dan kelompok bis ikut serta
membimbing masyarakat dengan baik, tertib, sehingga apa yang dituju dapat
berhasil.
Peran
pemimpin kelompok dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan
bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
Campur tangan ini meliputi baik hal yang bersifat isi yang dibicarakan maupun
mengenai prosees kegiatan itu.
2. Pemimpin kelompok memusatkan
perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik
perasaan anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok tampaknya kurang
menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah
yang dimaksudkan itu.
4. Pemimpin kelompok perlu memberikan
tanggapan tentang hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi
maupun proses kegiatan kelompok.
5. Pemimpin kelompok diharapkan mampu
mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai
dan pendorong kerjasama serta suasana kebersamaan, bertindak sebagai penjaga.
6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan
kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian yang timbul didalamnya, menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
2.3
Bentuk- Bentuk Bimbingan Kelompok
1.
Program Home Room
Program
ini dilakukan dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi
sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan
menyenangkan. Dengan kondisi tersebut siswa dapat mengutarakan perasaannya
seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban. Tujuan utama program ini
adalah agar guru dapat mengenal siswanya secara lebih dekat sehingga dapat
membantunya secara efsien.
2.
Karyawisata
Karyawisata
dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan pada objek-objek yang
menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu. Mereka mendapatkan informasi
yang mereka butuhkan. Hal ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri,
kerjasama, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan
cita-cita.
Diskusi
kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk
memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan
untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.
Dalam memlakukan diskusi
siswa diberi peran-peran tertentuseperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa
lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung
jawab dan harga diri.
4.
Kegiatan Kelompok
Kegiatan
kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok
dapat memberikan kesempatan pada individu (para siswa) untuk berpartisipasi
secara baik. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil apabila dilakukan
secara kelompok. Melalui kegiatan kelompok dapat mengembangkan bakat dan
menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan
pemikirannya. Dengan demikian muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri.
5.
Organisasi Siswa
Organisasi
siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat menjadi salah satu
teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi siswa banyak
masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun kelompok dapat
dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa memperoleh kesempatan mengenal
berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa
dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta
harga diri siswa.
6.
Sosiodrama
Sosiodrama
dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok. sosiodrama merupakan
suatu cara membantu memecahkan masalah siswa melalui drama. Masalah yang
didramakan adalah masalah-masalah sosial. Metode ini dilakukan melalui kegiatan
bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu
dari situasi masalah sosial.
Pemecahan
masalah individu diperoleh melalui penghayatan peran tentang situasi masalah
yang dihadapinya. Dari pementasan peran tersebut kemudian diadakan diskusi
mengenai cara-cara pemecahan masalah.
7.
Psikodrama
Hampir
sama dengan sosiodrama. Psikodrama adalah upaya pemecahan masalah melalui
drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam sosiodrama masalah yang
diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada psikodrama yang didramakan
adalah masalah psikis yang dialami individu.
8.
Pengajaran Remedial
Pengajaran
remedial (remedial teaching)
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa
orang siswa untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran
remedial merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang dihadapi oleh
siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547)
adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing
anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka
tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Tujuan kelompok terbagi menjadi dua,
yakni tujuan bimbingan kelompok secara khusus dan tujuan kelompok secara umum.
Peranan penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
:
1. Menyampaikan
tentang isi penyuluhan kepada kelompok
2. Memberikan
bimbingan kepada kelompok
Peran sebagai pemimpin kelompok :
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan
bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
2. Pemimpin kelompok memusatkan
perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan
anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok tampaknya kurang
menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah
yang dimaksudkan itu.
4. Pemimpin kelompok perlu memberikan
tanggapan tentang hal yang terjadi dalam kelompok.
5. Pemimpin kelompok diharapkan mampu
mengatur “lalu lintas”
6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan
kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian yang timbul didalamnya, menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
Bentuk-Bentuk
Bimbingan Kelompok
1. Home Room
2. KArya Wisata
3. Diskusi Kelompok
4. Kegiatan Eklompok
5. Organisasi Siswa
6. Sosiodrama
7. Psikodrama
8. Remedial Teaching
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT
Rafika Aditama.
Surya,Moh. 1975. Bimbingan
dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu
Winkel, W.S. 1997.Bimbingan
Konselling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
No comments:
Post a Comment