Tuesday, April 4, 2017

CONTOH WAWANCARA KONSELING

NAMA KONSELOR : GRESELA
NAMA KLIEN           : DIAH MAHARANI


1.      Attending Skill (keterampilan memperhatikan)
                          Konselor         : “Selamat siang, mari mari silahkan duduk.”
                            Konseli            : “Iya Bu..mkasih ya Bu.”
                            Konselor         : “Wah siang siang begini datang kemari, ada apa ya mbak..?”
Konseli            : “Begini buk, saya lagi ada masalah…”
Konselor         : “Ow begitu ya., sepertinya saya sudah pernah bertemu ya sama mbak sebelumnya, tapi saya lupa dimana ya.,, boleh kita kenalan dulu mbak,?”
Konseli            : “Iya buk, saya Novi,masih mahasiswa semester 2…”

2.      Leading Skill (keterampilan memimpin)
Konselor         : “Iya mbak Novi sekarang, bisa anda kemukakan apa yang menjadi masalah anda?”
Konseli       : “Begini buk…, saya punya masalah dengan ibu saya yang membuat saya merasa tidak nyaman….”
Konselor      : “Bisa anda ceritakan mbak masalah apa yang sekiranya membuat anda merasa tidak nyaman?”
Konseli            : “Ibu saya marah sama saya buk…”
Konselor         : “Lhoh lha kenapa kok ibu anda bisa marah kepada anda mbak, apa yang membuat ibu anda marah kepada anda?.”
Konseli            : “Awalnya cuma gara gara saya disuruh sama ibu saya, tapi saya tidak berangkat buk…”
Konselor         : “Memangnya disuruh apa kok anda sampei tidak berangkat?”
Konseli          : “Cuma sepele sebenarnya buk, disuruh bersihin lantai, tapi khan saya waktu itu bener – bener capek buk, baru pulang kuliah, habis UK Pak Asrowi, Prof Harto, Bu Wiy, baru sampai rumah langsung disuruh bersih bersih lantai.”
Konselor         : “oow jadi begitu ya.., terus sekarang bagaimana ibu anda terhadap anda ?”
Konseli            : “Ibu saya malah ndiemin saya buk, sudah satu minggu ini diam terus tidak mau ngomong apa apa sama saya”
Konselor         : “Terus selama ini bagaimana sikap anda terhadap ibu anda?”
Konseli            : “Ya saya diamin jugalah buk, orang dia diemin saya juga kok…”
Konselor         : “Oh…ya ., jadi sama sama diem gitu ya, ?”
Konseli            : “Iya buk”

3.      Reflection Skill
Konselor          : “Saya melihat dan merasakan bahwa kamu agak cemas dan marah.
                           Apakah begitu?”
Konseli             : “Betul sekali buk.”
Konselor          : “Jadi anda benar – benar merasakan cemas dan marah”
Konseli             : “Ya buk”
Konselor          : “Tp apakah menurut anda dengan anda diam masalah tersebut bisa
                            terselesaikan.?”
Konseli        : “Lha mau bagaimana lagi buk..? orang dia ndiemin saya terus kok.., gimana saya mau ngobrol., padahal saya khan juga pengen diperhatiin buk, pengen didorong biar tambah semangat belajar, apalagi ini sudah jadwalnya UK - UK buk gimana nilai saya bisa bagus kalau kaya gini.”


4.      Intrepeting Skill
Konselor         : “Dari beberapa yang kita bicarakan tadi, saya menangkap bahwa anda
                           seolah – olah ingin sekali memperbaiki hubungan anda dengan ibu
                          anda.”
Konseli            : “Ya, betul buk”
Konselor         : “Tetapi sampai saat ini anda belum mencoba untuk bertindak atau
                          paling tidak anda sudah menentuukan suatu perencanaan yang jelas”

5.      Confronting Skill
Konselor         : “Sebelumnya., pernahkan anda mencoba untuk berbicara pada ibu
                           anda?”
Konseli            : “Pernah buk.”
Konselor         : “Bagaimana respon ibu anda?..”
Konseli            : “Cuek buk, malah dikacangin terus saya buk..”
Konselor        : “Lalu untuk kedepanya kira kira apa yang ingin anda lakukan terhadap
                          ibu anda, apakah mau cuek cuekan terus ?”
Konseli          : “Ya pengenya saya tetap menjaga komunikasi dengan ibu saya buk,
                          saya akan mencoba mengajak ibu saya bicara buk.,”
Konselor         : “Apakah anda berfikir, jika saling komunikasi dapat membantu
                          mengatasi masalah anda?”
Konseli           : “Iya…buk dan saya rasa begitu, dengan komunikasi kesalah pahaman
                         antar saya dengan ibu saya akan terminamilisir.”

6.      Informing Skill
Konselor         : “Baiklah, kalau begitu…anda sudah memahami juga pentingnya
                            komunikasi, karena itu akan menjadi hubungan anda lebih baik”
Konseli            : “Iya buk…”

7.      Summarizing Skill
Konselor         : “Jadi dari pembicaraan kita tadi bahwa anda, merasa tidak nyaman atas
                            diamnya ibu anda terhadap anda.”
         “Jadi ya mbak Novi, komunikasi itu sangat penting, dengan komunikasi yang baik akan menjadikan hubungan menjadi baik pula. Hambatan pasti ada, tapi jangan diabaikan begitu saja. Dan ibuk yakin anda pasti bias memperbaiki hubungan anda dengan ibu anda”
Konselor         : “Baik, bagaimana kondisi anda stelah melakukan konseling ini?”
Konseli            : “Ya…buk, cukup melegakan perasaan hati, tapi mungkin saya masih
                           butuh ibuk untuk suatu saat bisa share lagi…”
Konselor         : “Iya…dengan senang hati mbak Novi …kapan saja anda datang..
                          insyaAllah saya akan siap membantu anda”
Konseli            : “Iya…buk ..terimakasih, kalau begitu saya permisi dulu buk., mari
                            buk…”
Konselor         : “Iya mbak Novi…” 

No comments:

Post a Comment

TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA

  TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA   BAB I PEND...