NAMA
KONSELOR : GRESELA
NAMA KLIEN : DIAH MAHARANI
1.
Attending Skill (keterampilan memperhatikan)
Konselor
: “Selamat siang, mari mari silahkan duduk.”
Konseli
: “Iya Bu..mkasih ya Bu.”
Konselor
: “Wah siang siang begini datang kemari, ada apa ya mbak..?”
Konseli
: “Begini buk, saya lagi ada masalah…”
Konselor
: “Ow begitu ya., sepertinya saya sudah pernah bertemu ya sama mbak sebelumnya,
tapi saya lupa dimana ya.,, boleh kita kenalan dulu mbak,?”
Konseli
: “Iya buk, saya Novi,masih mahasiswa semester 2…”
2.
Leading
Skill (keterampilan memimpin)
Konselor
: “Iya mbak Novi sekarang, bisa anda kemukakan apa yang menjadi masalah anda?”
Konseli : “Begini
buk…, saya punya masalah dengan ibu saya yang membuat saya merasa tidak
nyaman….”
Konselor : “Bisa anda ceritakan
mbak masalah apa yang sekiranya membuat anda merasa tidak nyaman?”
Konseli
: “Ibu saya marah sama saya buk…”
Konselor
: “Lhoh lha kenapa kok ibu anda bisa marah kepada anda mbak, apa yang membuat
ibu anda marah kepada anda?.”
Konseli
: “Awalnya cuma gara gara saya disuruh sama ibu saya, tapi saya tidak berangkat
buk…”
Konselor
: “Memangnya disuruh apa kok anda sampei tidak berangkat?”
Konseli :
“Cuma sepele sebenarnya buk, disuruh bersihin lantai, tapi khan saya waktu itu
bener – bener capek buk, baru pulang kuliah, habis UK Pak Asrowi, Prof Harto,
Bu Wiy, baru sampai rumah langsung disuruh bersih bersih lantai.”
Konselor
: “oow jadi begitu ya.., terus sekarang bagaimana ibu anda terhadap anda ?”
Konseli
: “Ibu saya malah ndiemin saya buk, sudah satu minggu ini diam terus tidak mau
ngomong apa apa sama saya”
Konselor
: “Terus selama ini bagaimana sikap anda terhadap ibu anda?”
Konseli
: “Ya saya diamin jugalah buk, orang dia diemin saya juga kok…”
Konselor
: “Oh…ya ., jadi sama sama diem gitu ya, ?”
Konseli
: “Iya buk”
3.
Reflection Skill
Konselor :
“Saya melihat dan merasakan bahwa kamu agak cemas dan marah.
Apakah begitu?”
Konseli
: “Betul sekali buk.”
Konselor :
“Jadi anda benar – benar merasakan cemas dan marah”
Konseli
: “Ya buk”
Konselor
: “Tp apakah menurut anda dengan anda diam masalah tersebut bisa
terselesaikan.?”
Konseli
: “Lha mau bagaimana lagi buk..? orang dia ndiemin saya terus kok.., gimana
saya mau ngobrol., padahal saya khan juga pengen diperhatiin buk, pengen
didorong biar tambah semangat belajar, apalagi ini sudah jadwalnya UK - UK buk
gimana nilai saya bisa bagus kalau kaya gini.”
4.
Intrepeting
Skill
Konselor
: “Dari beberapa yang kita bicarakan tadi, saya menangkap bahwa anda
seolah – olah ingin
sekali memperbaiki hubungan anda dengan ibu
anda.”
Konseli
: “Ya, betul buk”
Konselor
: “Tetapi sampai saat ini anda belum mencoba untuk bertindak atau
paling tidak anda
sudah menentuukan suatu perencanaan yang jelas”
5.
Confronting Skill
Konselor
: “Sebelumnya., pernahkan anda mencoba untuk berbicara pada ibu
anda?”
Konseli
: “Pernah buk.”
Konselor
: “Bagaimana respon ibu anda?..”
Konseli
: “Cuek buk, malah dikacangin terus saya buk..”
Konselor : “Lalu
untuk kedepanya kira kira apa yang ingin anda lakukan terhadap
ibu anda, apakah mau
cuek cuekan terus ?”
Konseli
: “Ya pengenya saya tetap menjaga komunikasi dengan ibu saya buk,
saya akan mencoba
mengajak ibu saya bicara buk.,”
Konselor
: “Apakah anda berfikir, jika saling komunikasi dapat membantu
mengatasi masalah
anda?”
Konseli
: “Iya…buk dan saya rasa begitu, dengan komunikasi kesalah pahaman
antar saya dengan ibu saya akan
terminamilisir.”
6.
Informing
Skill
Konselor
: “Baiklah, kalau begitu…anda sudah memahami juga pentingnya
komunikasi, karena
itu akan menjadi hubungan anda lebih baik”
Konseli
: “Iya buk…”
7.
Summarizing
Skill
Konselor
: “Jadi dari pembicaraan kita tadi bahwa anda, merasa tidak nyaman atas
diamnya ibu anda terhadap
anda.”
“Jadi
ya mbak Novi, komunikasi itu sangat penting, dengan komunikasi yang baik akan
menjadikan hubungan menjadi baik pula. Hambatan pasti ada, tapi jangan
diabaikan begitu saja. Dan ibuk yakin anda pasti bias memperbaiki hubungan anda
dengan ibu anda”
Konselor
: “Baik, bagaimana kondisi anda stelah melakukan konseling ini?”
Konseli
: “Ya…buk, cukup melegakan perasaan hati, tapi mungkin saya masih
butuh ibuk untuk
suatu saat bisa share lagi…”
Konselor
: “Iya…dengan senang hati mbak Novi …kapan saja anda datang..
insyaAllah saya akan
siap membantu anda”
Konseli
: “Iya…buk ..terimakasih, kalau begitu saya permisi dulu buk., mari
buk…”
Konselor
: “Iya mbak Novi…”
No comments:
Post a Comment