http://pendyrafadigital.blogspot.co.id
Friday, April 14, 2017
Thursday, April 6, 2017
MAKALAH KURIKULUM 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah
perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative
dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap
diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang
dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan
mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta
kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum
tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum
di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami
perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan
dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Perubahan
kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula
bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan
kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang
diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila
hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi
saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum
bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam
perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah
mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,
dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan
di tahun ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini,
pemerintah melakukan uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di
mata public. Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan
kurikulum ini secara bertahap.
B. Rumusan Masalah
1)
Apa pengertian kurikulum?
2)
Apa pengertian kurikulum 2013?
3)
Apa karakteristik Kurikulum 2013?
4)
Apa saja metode pembelajaran dalam kurikulum
2013?
5)
Apa kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013?
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan
dalam penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas MK. Pengkajian Kurikulum
SMK dan untuk mendeskripsikan seperti apa pengembangan kurikulum baru 2013.
Sedangkan
manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.
Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan
dalam upaya pembuatan makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap
relevan, terutama terkait masalah kurikulum 2013.
2.
Manfaat Praktis
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah
pengetahuan tentang kurikulum 2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umunya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara
etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin curerer yaitu
pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pada awalnya kurikulum adalah
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai
dengan finish. Kemudian pengertian kurikulum tersebut digunakan dalam dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan.
Berikut ini
beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:
1)
Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968):
Kurikulum adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara
individu ataupun secara kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
2)
Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966):
Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk
membimbing murid memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.
3)
Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans
(1967): kurikulum adalah semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh
pihak sekolah.
4)
Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968):
Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang
diajar kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu,
rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
5)
Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter
(1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang
sistematik.
6)
Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun
2003: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
B. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematik-integratif,
menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.
Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam kurikulum
2013 memiliki karakteristik diantaranya:
a)
Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi
dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas,
dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
b)
Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
c)
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang
dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran
di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
d)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang
pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang
pendidikan menengah berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
e)
Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris
(organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
f)
Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal) diikat oleh kompetensi inti.
g)
Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar
untuk satu tema (SD). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata
pelajaran di kelas tersebut.
h)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan
dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.
D. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum
2013
Metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat
digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1.
Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik
verbal maupun nonverbal.
2.
Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu
sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3.
Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab
oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4.
Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke
objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat
mengamati atau mengalami secara langsung.
5.
Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu
benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
6.
Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan
sosial.
7.
Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik
dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati.
Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam
memaknai materi yang dipelajari.
8.
Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta
untuk memecahkan masalah secara kelompok.
9.
Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.
Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan
pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
10. Metode
eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
11. Metode
proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.
Adapun prinsip
dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan,
tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor
yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain:
1)
Tujuan pembelajaran
2)
Tingkat kematangan anak didik
3)
Situasi dan kondisi yang ada dalam proses
pembelajaran
E. Kelebihan dan kekurangan kurikulum
2013
1.
Kelebihan Kurikulum 2013
a.
Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya
terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter
harus diintegrasikan kesemua program studi.
b.
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada
perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak
diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
c.
Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya
melalui jenjang pendidikan anak usia dini.
d.
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus
terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
2.
Kelemahan Kurikulum 2013
a.
Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa
memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah
dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b.
Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena
kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c.
Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum 2013
merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap kurikulum pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita harus tetap
mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
demi menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan
sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembagan zaman.DAFTAR PUSTAKA
http://pendyrafadigital.blogspot.co.id
MAKALAH TUJUAN BIMBINGAN KELOMPOK
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai makhluk social manusia itu tidak
dapat melepaskan diri dari manusia lainnya. Antara manusia manusia yang satu
dengan manusia yang lainnya saling membutuhkan dan saling berhubungan. Dalam
hubungan ini akan terjadi suatu proses saling mempengaruhi.
Istilah bimbingan kelompok dalam pengertian
yang sederhana adalah bimbingan yang diterapkan terhadap sekelompok individu.
Dengan bimbingan kelompok kemungkinan
beberapa individu siswa dapat memanfaatkan dinamika kelompok semaksimal mungkin
dalam memecahkan masalahnya. Maka dari itu peranan konselor atau pembimbing
dalam kegiatan kelompok sangat dibutuhkan terutama dalam mengarahkan kegiatan
kelompok ke arah yang positif sehingga klien dapat mengembangkan dirinya
sendiri dalam menanggulangi masalahnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
tujuan dari bimbingan kelompok
2. Bagaimanakah
peranan penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
3. Bagaimana
bentuk-bentuk bimbingan kelompok
1.3 Tujuan Penelitian
1. Agar
dapat mengetahui dan memahami tujuan bimbingan kelompok
2. Agar
dapat mengetahui dan memahami peranan sebagai pemimpin kelompok
3. Agar
dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk bimbingan kelompok
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547)
adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing
anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka
tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Selain itu bimbingan kelompok
bertujuan untuk
merespon kebutuhan dan minat para peserta
didik. Topic yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini bersifat umum
(common problem) dan tidak rahasia (Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Sementara itu, tujuan bimbingan kelompok
menurut Tohirin (2007: 172) dikelompokkan menjadi dua yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.
2.1.1 Tujuan Bimbingan
Kelompok Secara Umum
Secara
umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami masalah melalui
prosedur kelompok.Suasana yang berkembang dalam bimbingan kelompok itudapat merupakan
wahana di mana masing-masing murid dapatmemanfaatkan informasi, tanggapan dan
berbagai reaksiteman-temannya untuk kepentingan pemecahan masalah-masalah yang
dihadapinya. Di samping untuk kepentingan masalah, bimbingan kelompok juga
bertujuan mengembangkanpribadi masing-masing anggota kelompok,
pengembanganpribadi itu akan diperoleh anggota kelompok melalui berbagaisuasana
yang muncul dalam kegiatan itu baik suasana yangmenyenangkan ataupun suasana
yang tidak menyenangkan.
2.1.2 Tujuan Bimbingan
Kelompok Secara Khusus
Secara lebih khusus bimbingan kelompok
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan
sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu
peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa. Melihat
definisi beberapa ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa dalam
mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan tingkah laku yang lebih
efektif serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal.
2.2
Peranan Penyuluhan Sebagai Pemimpin Kelompok
Peran penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
1. Peran
lebih menunjukkan pada fungsi penyesuian diri, dan sebagai sebuah proses. Peran
yang dimiliki oleh seorang mencakup 3 hal antara lain :
·
Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan
dengan posisi seseorang didalam masyarakat. Jadi, peran disini bisa berati
peraturan yang membimbing seseorang dalam masyarakat.
·
Peran adalah sesuatu yang dilakukan oleh
masyarakat
·
Peran juga merupakan prilaku seseorang yang
penting bagi struktur social masyarakat.
2. Penyuluhan
Menurut Ibrahim,et.al, 2003:1-2.
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang berate “obor” atau “pelita”. Dengan
penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan, dan sikap. Pengetahuan dikatakan
meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu yang sudah tahu
menjadi lebih tahu. Ketrampilan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan yang
tidak mampu menjadi mampu melakukan suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap
dikatakan meningkat, bila terjadi perubahan dari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang diciptakan.
Peran penyuluhan pemimpin dalam suatu
kelompok yaitu :
-
Menyampaikan tentang isi penyuluhan kepada
kelompok
-
Memberikan bimbingan kepada kelompok, artinya
seorang pemimpin sebelum memberikan penyuluhan kepada kelompok, pemimpin
terlebih dahulu harus memberikan penyuluhan atau memberikan informasi kepada
anggota kelompok dan dapat membimbing anggota kelompoknya, supaya ketika terjun
kelapangan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat, kelompok tidak kaget
dengan apa yang disampaikan dalam penyuluhan itu, dan kelompok bis ikut serta
membimbing masyarakat dengan baik, tertib, sehingga apa yang dituju dapat
berhasil.
Peran
pemimpin kelompok dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan
bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
Campur tangan ini meliputi baik hal yang bersifat isi yang dibicarakan maupun
mengenai prosees kegiatan itu.
2. Pemimpin kelompok memusatkan
perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik
perasaan anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok tampaknya kurang
menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah
yang dimaksudkan itu.
4. Pemimpin kelompok perlu memberikan
tanggapan tentang hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi
maupun proses kegiatan kelompok.
5. Pemimpin kelompok diharapkan mampu
mengatur “lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai
dan pendorong kerjasama serta suasana kebersamaan, bertindak sebagai penjaga.
6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan
kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian yang timbul didalamnya, menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
2.3
Bentuk- Bentuk Bimbingan Kelompok
1.
Program Home Room
Program
ini dilakukan dilakukan di luar jam pelajaran dengan menciptakan kondisi
sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang bebas dan
menyenangkan. Dengan kondisi tersebut siswa dapat mengutarakan perasaannya
seperti di rumah sehingga timbul suasana keakraban. Tujuan utama program ini
adalah agar guru dapat mengenal siswanya secara lebih dekat sehingga dapat
membantunya secara efsien.
2.
Karyawisata
Karyawisata
dilaksanakan dengan mengunjungi dan mengadakan peninjauan pada objek-objek yang
menarik yang berkaitan dengan pelajaran tertentu. Mereka mendapatkan informasi
yang mereka butuhkan. Hal ini akan mendorong aktivitas penyesuaian diri,
kerjasama, tanggung jawab, kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan
cita-cita.
Diskusi
kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh kesempatan untuk
memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa memperoleh kesempatan
untuk mengemukakan pikirannya masing-masing dalam memecahkan suatu masalah.
Dalam memlakukan diskusi
siswa diberi peran-peran tertentuseperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa
lain menjadi peserta atau anggota. Dengan demikian akan timbul rasa tanggung
jawab dan harga diri.
4.
Kegiatan Kelompok
Kegiatan
kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan, karena kelompok
dapat memberikan kesempatan pada individu (para siswa) untuk berpartisipasi
secara baik. Banyak kegiatan tertentu yang lebih berhasil apabila dilakukan
secara kelompok. Melalui kegiatan kelompok dapat mengembangkan bakat dan
menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan siswa dapat menyumbangkan
pemikirannya. Dengan demikian muncul tanggung jawab dan rasa percaya diri.
5.
Organisasi Siswa
Organisasi
siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat menjadi salah satu
teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi siswa banyak
masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun kelompok dapat
dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa memperoleh kesempatan mengenal
berbagai aspek kehidupan sosial. Mengaktifkan siswa dalam organisasi siswa
dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan memupuk rasa tanggung jawab serta
harga diri siswa.
6.
Sosiodrama
Sosiodrama
dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok. sosiodrama merupakan
suatu cara membantu memecahkan masalah siswa melalui drama. Masalah yang
didramakan adalah masalah-masalah sosial. Metode ini dilakukan melalui kegiatan
bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu
dari situasi masalah sosial.
Pemecahan
masalah individu diperoleh melalui penghayatan peran tentang situasi masalah
yang dihadapinya. Dari pementasan peran tersebut kemudian diadakan diskusi
mengenai cara-cara pemecahan masalah.
7.
Psikodrama
Hampir
sama dengan sosiodrama. Psikodrama adalah upaya pemecahan masalah melalui
drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam sosiodrama masalah yang
diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada psikodrama yang didramakan
adalah masalah psikis yang dialami individu.
8.
Pengajaran Remedial
Pengajaran
remedial (remedial teaching)
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa
orang siswa untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran
remedial merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang dihadapi oleh
siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan bimbingan kelompok menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547)
adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing
anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka
tujuan yang bermakna bagi para partisipan. Tujuan kelompok terbagi menjadi dua,
yakni tujuan bimbingan kelompok secara khusus dan tujuan kelompok secara umum.
Peranan penyuluhan sebagai pemimpin kelompok
:
1. Menyampaikan
tentang isi penyuluhan kepada kelompok
2. Memberikan
bimbingan kepada kelompok
Peran sebagai pemimpin kelompok :
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan
bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
2. Pemimpin kelompok memusatkan
perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan
anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok tampaknya kurang
menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah
yang dimaksudkan itu.
4. Pemimpin kelompok perlu memberikan
tanggapan tentang hal yang terjadi dalam kelompok.
5. Pemimpin kelompok diharapkan mampu
mengatur “lalu lintas”
6. Sifat kerahasiaan dari kegiatan
kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian yang timbul didalamnya, menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
Bentuk-Bentuk
Bimbingan Kelompok
1. Home Room
2. KArya Wisata
3. Diskusi Kelompok
4. Kegiatan Eklompok
5. Organisasi Siswa
6. Sosiodrama
7. Psikodrama
8. Remedial Teaching
DAFTAR PUSTAKA
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT
Rafika Aditama.
Surya,Moh. 1975. Bimbingan
dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu
Winkel, W.S. 1997.Bimbingan
Konselling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Subscribe to:
Posts (Atom)
TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA
TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA BAB I PEND...
-
ANALISIS NOVEL “Bumi Manusia” Karya : Pramoedya Ananta Toer Dosen Pengampu : Rohana, S.Pd, M.Pd. Disusun Oleh : ...
-
Assalamu'alaikum gaes... Ramadhan sudah dekat, mari kita melatih diri untuk melakukan amal shalih, itung-itung sebagai pemanasan kita s...
-
The Golden Slug (Keong Mas) In the ancient time, lived a young man named Galoran. He was respected because of his wealth and honor. His...