Sunday, March 5, 2017

BIDANG PRIBADI SOSIAL BIMBINGAN DAN KONSELING


A.    BIDANG PRIBADI DAN SOSIAL
Bimbingan pribadi sosial ialah membantu siswa dalam mengembangkan jati dirinya yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, sehat jasmani dan rohani serta mampu berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi dengan budi pekerti yang baik memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sebagai seorang siswa bimbingan pribadi sosial khusus menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dalam pergaulan di sekolah, diantaranya hubungan sesama teman, guru / dosen, staf, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan.
Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi bidang bimbingan pribadi-sosial ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut            :
1.      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.
3.      Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
4.      Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
5.      Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.
6.      Pemantapan dalam merencanakan dan penyelenggarakan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
7.      Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan, tulisan secara efektif.
8.      Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
9.      Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik dirumah, di sekolah maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata-krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
10.  Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baiuk di sekolah yang sama, disekolah yang lain, diluar sekolah, ,aupun di masyarakat pada umumnya.
11.  Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
12.  Orientasi r\tentang hidup berkeluarga.

B.     Bidang Pribadi dan Bidang Sosial
Bimbingan pribadi sukar sekali terpisah dari bimbingan sosial atau sebaliknya, karena masalah pribadi biasanya tidak terlepas dari masalah sosial.
Dikatakan sebagai bimbingan pribadi, jika penekanan bimbingan lebih pada usaha menangani masalah-masalah pribadi. Sedangkan bimbingan sosial penekanannya lebih pada penanganan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh individu.
Masalah-masalah pribadi dalam lingkup sekolah umumnya bercikal bakal dari dalam pribadi individu yang berhadapan dengan situasi lingkup sekitarnya.
Peserta didik sekolah menengah khususnya kerap kali menghadapi masalah seperti ini. Mereka dalam masa pubertas ataupun adolescent dengan adanya perubahan-perubahan pesat dalam aspek-aspek psikis, fisiologis dan sosiologis yang dihadapi mereka.
Masalah-masalah sosial yang juga kerap dihadapi oleh individu dalam hubungannya dengan individu lain atau dengan lingkungan sosialnya. Masalah itu dapat timbul karena kekurangmampuan individu untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya, atau lingkungan sosial itu sendiri yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
Bimbingan pribadi dan sosial di lain pihak tidak lain adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial dengan memilih jenis-jenis kegiatan sosial yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya.
FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI SOSIAL
Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan oleh Totok (Rima Puspita, 2007:47-49), yaitu : 
  1. Berubah menuju pertumbuhan. Pada bimbingan pribadi-sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi individu agar mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi dirinya dan lingkungannya. Konselor juga berusaha membantu individu sedemikian rupa sehingga individu mampu menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya untuk berubah.
  2. Pemahaman diri secara penuh dan utuh. Individu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi sosial diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepribadian yang terpecah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, serasi dan seimbang.
  3. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan pribadi sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan lingkungannya.
  4. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. Bimbingan pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat.
  5. Belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya.
  6. Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang baru.
  7. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional. Konselor membantu individu dalam menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang menggangu sebagai akibat dari krisis.

DAFTAR PUSTAKA


Dewa Ketut. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...