Sunday, March 5, 2017

MAKALAH SISTEM KEKEBALAN TUBUH MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar perananya bagi kesehatan tentunya harus disertai dengan pola makan sehat , berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa beracun hadir dalam tubuh menenentukan kualitas hidup. Ada orang yang mudah sakit, ada pula orang yang jarang sakit, ini ada kaitannya dengan sistem pertahanan tubuh seseorang tersebut. Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem pertahanan tubuh yang kuat swhingga daya tahan tubuh kebal terhadap penyakit. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan masih memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh tebentuk sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, sistem kekebalan tubuhnya seacra alami menurun. Itulah sebabnya timbul penyakit penuaan.

Pola hidup modern menutun segala sesuatu dilakukan serba cepat dan instan. Hal ini berdampak  juga pada pola makan. Misalnya sarapan di dalam kendaraan, makan siang serba tergesa, belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga, dan stres. Apabila terus berlanjut, daya tahan tubuh akan menurun, lesu, cepat lelah, dan mudah terserang penyakit.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan sistem kekebalan tubuh ?
  2. Apa saja komponen sistem kekebalan tubuh ?
  3. Bagaimana makenisme sistem kekebalan tubuh ?
  4. Bagaimana respon imunitas sistem kekebalan tubuh ?
  5. Apa saja gangguan pada sistem kekebalan tubuh ?

1.3  Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian sstem kekebalan tubuh.
  2. Untuk mengetahui komponen sistem kekebalan tubuh.
  3. Untuk mengetahui respon imunitas sistem kekebalan tubuh.
  4. Untuk mengetahui respon imunitas sistem kekebalan tubuh.
  5. Untuk mengetahui gangguan pada sistem kekebalan tubuh.





























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker

2.2 Fungsi Sistem Imun
Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai:
1. Pertahanan tubuh, yaitu menangkal bahan berbahaya agar tubuh tidak sakit, agar organ tubuh dan kesehatan tubuh tidak terganggu.
2. Kesimbangan, atau fungsi homeostatik artinya menjaga keseimbangan dari komponen tubuh.

2.3 Macam-Macam Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2, yaitu kekebalan tubuh tidak spesifik dan kekebalan tubuh spesifik.

2.3.1 Sistem Kekebalan Tubuh Non Spesifik
-Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap pertama
Proses pertahanan tahap pertama ini bisa juga diebut kekebalan tubuh alami. Tubuh memberikan perlawanan atau penghalang bagi masuknya patogen/antigen. Kulit menjadi penghalan bagi masuknya patogen karena lapisan luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat. Air mata memberikan perlawanan terhadap senyawa asing dengan cara mencuci dan melarutkan mikroorganisme tersebut. Minyak yang dihasilkan oleh Glandula Sebaceae mempunyai aksi antimikrobial. Mukus atau lendir digunakan untuk memerangkap patogen yang masuk ke dalam hidung atau bronkus dan akan dikeluarkjan oleh paru-paru. Rambut hidung juga memiliki pengaruh karenan bertugas menyaring udara dari partikel-partikel berbahaya. Semua zat cair yang dihasilkan oleh tubuh (air mata, mukus, saliva) mengandung enzimm yang disebut lisozim. Lisozim adalah enzim yang dapat meng-hidrolisis membran dinding sel bakteri atau patogen lainnya sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan tahap pertama, maka pertahanan kedua akan aktif.

-Proses pertahanan tubuh non spesifik tahap ke dua
Inflamasi merupakan salah satu proses pertahanan non spesifik, dimana jika ada patogen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel, maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal kimiawi yaitu histamin. Signal kimiawi berdampak pada dilatasi(pelebaran) pembuluh darah dan akhirnya pecah. Sel darah putih jenis neutrofil,acidofil dan monosit keluar dari pembuluh darah akibat gerak yang dipicu oleh senyawa kimia(kemokinesis dan kemotaksis). Karena sifatnya fagosit,sel-sel darah putih ini akan langsung memakan sel-sel asing tersebut. Peristiwa ini disebut fagositosis karena memakan benda padat, jika yang dimakan adalah benda cair, maka disebut pinositosis. Makrofag atau monosit bekerja membunuh patogen dengan cara menyelubungi patogen tersebut dengan pseudopodianya dan membunuh patogen dengan bantuan lisosom. Pembunuh dengan bantuan lisosom bisa melalui 2 cara yaitu lisosom menghasilkan senyawa racun bagi si patogen atau lisosom menghasilkan enzim lisosomal yang mencerna bagian tubuh mikroba. Pada bagian tubuh tertentu terdapat makrofag yang tidak berpindah-pindah ke bagian tubuh lain, antara lain : paru-paru(alveolar macrophage), hati(sel-sel Kupffer), ginjal(sel-sel mesangial), otak(sel–sel microgial), jaringan penghubung(histiocyte) dan pada nodus dan spleen. Acidofil/Eosinofil berperan dalam menghadapi parasit-parasit besar. Sel ini akan menempatkan diri pada dinding luar parasit dan melepaskan enzim penghancur dari granul-granul sitoplasma yang dimiliki. Selain leukosit, protein antimikroba juga berperan dalam menghancurkan patogen. Protein antimikroba yang paling penting dalam darah dan jaringan adalah protein dari sistem komplemen yang berperan penting dalam proses pertahan non spesifik dan spesifik serta interferon. Interferon dihasilkan oleh sel-sel yang terinfeksi oleh virus yang berfungsi menghambat produksi virus pada sel-sel tetangga. Bila patogen berhasil melewati seluruh pertahanan non spesifik, maka patogen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesifik yang diperantarai oleh limfosit.

2.3.2 Sistem Kekebalan Tubuh Spesifik
Pertahanan Spesifik: Imunitas Diperantarai Antibodi untuk respon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B berperan dalam proses ini, dimana limfosit B akan melalui 2 proses yaitu respon imun primer dan respon imun sekunder.Jika sel limfosit B bertemu dengan antigen dan cocok, maka limfosit B membelah secara mitosis dan menghasilkan beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit b segera melepaskan antibodi yang mereka punya dan merangsang sel Mast untuk menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen untuk mengeluarkan histamin. 1 sel limfosit B dibiarkan tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini disebut limfosit B memori. Inilah proses respon imun primer. Jika suatu saat, antigen yang sama menyerang kembali, Limfosit B dengan cepat menghasilkan lebih banyak sel Limfosit B daripada sebelumnya. Semuanya melepaskan antibodi dan merangsang sel Mast mengeluarkan histamin untuk membunuh antigen tersebut. Kemudian, 1 limfosit B dibiarkan hidup untuk menyimpan antibodi yang ada dari sebelumnya. Hal ini menyebabkan kenapa respon imun sekunder jauh lebih cepat daripada respon imun primer.

2.4 Jenis-Jenis Antibodi
Antibodi adalah protein berbentuk Y dan disebut Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan ini akan menentukkan beberapa macam IG yang ada, yaitu IgM, IgG, IgA,IgE dan IgD. Saat respon imun humoral, IgM adalah antibodi yang pertama kali muncul. Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B akan membuat Ig yang sesuai saat interleukin dikeluarkan untuk mengaktifkan Limfosit T saat antigen menyerang.
Antibodi juga dpat menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan cara mengikatkan antibodi pada antigen dan menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses ini dinamakan neuralisasi. Semua Ig mempunyai kemampuan ini. Antibodi juga mempersiapkan antigen untuk dimakan oleh makrofag. Antobodi mengikatkan diri pada antigen sehingga permukaannya menjadi lebih mudah menempel pada makrofag. Proses ini disebut opsonisasi.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdan IgG bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran darah dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
Antibodi tidak menghancurkan antigen secara langsung, akan tetapi menetralkannya atau menyebabkan antigen ini menjadi target bagi proses penghancutan oleh mekanisme opsonosasi, aglutinasi,presipitasi atau fiksasi komplemen. Opsonisasi, aglutinasi dan presipitasi meningkatkan proses fagositosis dari komplek antigen-antibodi sementara fiksasi komplemen memicu proses lisis dati protein komplemen pada bakteri atau virus.
Sistem imun manusia terdiri daripada organ imun, sel imun dan lain-lain. Organ imun merujuk kepada sumsum tulang, kelenjar timus, limpa, nodus limfa, tonsil, apendiks dan sebagainya. Kebanyakan sel imun terdiri daripada sel T dan sel B. Sel B akan matang dalam sumsum tulang, apabila sistem darah diserang, ia akan memproses antibodi untuk menentang virus dan bakteria. Sel T dihasil oleh sumsum tulang, bertumbuh dan matang di kelenjar timus tetapi ia tidak menghasilkan antibodi. Tugas utamanya adalah: menentang sel yang dijangkiti virus, bakteria dan kanker. Apabila sistem imun berada di dalam keadaan normal, tubuh manusia akan dapat menentang berbagai patogen. Walau bagaimana, jika daya imun berada dalam paras rendah, peluang menghidapi penyakit menjadi lebih tinggi, terutamanya bayi, kanak-kanak dan orang tua. Sistem imun bayi masih di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Oleh itu, antibodi badan masih lemah untuk melawan pelbagai mikroorganisma. Manakala organ sistem imun orang tua telah uzur dan semakin merosot, jadi daya tahan sistem imun juga menurun.

2.5 Faktor-Faktor yang Merendahkan Sistem Keimunan
Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
1. Cara hidup yang tidak sihat           
2. Kekurangan zat makanan   
3. Pencemaran udara atau alam sekitar          
4. Keletihan    
5. Tekanan dan kerisauan       

2.6 Penyakit Akibat Ketidakseimbangan Sistem Imun
Berikut adalah penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan sistem imun:
  1. Penyakit AIDS          
    Juga dikenali sebagai sindrom kurang daya tahan melawan penyakit; yang mana virus HIV menyerang sistem imun. Apabila memasuki badan manusia, virus tersebut akan memusnahkan sel otak dan ‘leucocytes’ dan ia membiak dan berkembang di limfosit menyebabkan badan manusia hilang keupayaan untuk melawan penyakit. 
  2. Penyakit Autoimunitas          
    Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula.


  1. Alergi
Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu:reaksi alergi langsung dan reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel.

Untuk mempunyai sistem imun yang sempurna untuk menentang virus dan bakteri, kita perlu mempunyai syarat tertentu seperti berikut:
1. Olah raga Yang Sesuai       
Olah raga dapat meningkatkan  ketahanan asalkanbermasa panjang (15 menitt ke atas), olah raga ini dapat menyalurkan oksigen yang segar kepada organ badan kita.
2. Sentiasa Gembira dan Bijak Menangani Tekanan 
Tekanan psikologi dan kegelisahan dalam tempo yang panjang bisa  mengganggu sistem keimunan badan dan tidak baik untuk kesehatan.
3. Pengambilan Nutrisi Yang Mencukupi
Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita , maka kita membutuhkan nutrisi yang baik untuk tubuh kita, antara lain sebagai berikut :
         Protein: Pengambilan protein yang mencukupi dalam pemakanan harian kita amatlah penting kerana protein adalah nutrien penting yang diperlukan untuk penghasilan imunoglobulin dan berbagai antibodi. Protein yang mencukupi dan berkualiti seperti: daging, ikan, telur dan kekacang.
         Vitamin dan mineral: Membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh badan seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Zink, Besi, Selenium dan sebagainya.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keimunan badan kita mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup dan pemakanan kita. Jika badan dibekalkan dengan nutrien yang mencukupi dan sesuai, sistem imun kita dapat diperkuatkan. Produk berkualiti seperti Phyto Greens, Jus Aloe Vera, Royal Spora Lingzhi dan Teh Hijau dapat meningkatkan daya ketahanan badan kita. Kita dikelilingi oleh virus dan bakteria, oleh itu, adalah amat penting untuk memastikan sistem imun kita berfungsi dengan baik supaya dapat mempertahankan badan dan melawan dari berbagai penyakit.

3.2 Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
  1. Jaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah terserang penyakit
  2. Memperhatikan setiap makanan yang akan dikonsumsi
  3. Memelihara lingkungan yang bersih dan sehat



DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, Faidah, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Ricardo CV.
Widayari, Sri, dkk. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani




No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...