Monday, May 14, 2018

PELAKSANAAN BK DAN PERAN GURU TERHADAP PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING


BAB 1
 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sebagai bagian integral dari proses pendidikan, bimbingan dan konseling (BK) memiliki fungsi dan peranan strategis. Melalui layanan BK para siswa diharapkan mampu mengenal dirinya, mengenal lingkungannya dan mempu merencanakan masa depannya. Dalam pelaksanaannya keberhasilan layanan BK sangat ditentukan oleh kerjasama yang harmonis diantara seluruh personil sekolah, baik kepala sekolah, wali kelas, maupun guru bidang studi, bahkan siswa itu sendiri. Selain itu, untuk mampu mewujudkan layanan bimbingan dan konseling kepada semua siswa program layanan dan bimbingan di sekolah perlu dikelola dengan baik.

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling pada tiap satuan pendidikan tentulah tidak sama. Karena mereka (para guru) mengahadapi siswa yang tidak sama pula. Setiap daerah dengan kondisi sosial yang berbeda juga akan mempengaruhi bagaimana suatu program bimbingan dan konseling dikelola. Maka dari itu pengelolaan bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan agar tujuan pemberian layanan dan bimbingan itu sendiri dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam laporan ini, dipaparkan instrumen dan program layanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu bentuk nyata pelaksanaan layanan BK di tingkat satuan pendidikan.














1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pelaksanaan  program  bimbingan dan konseling di SMA?
2.      Bagaimana penerapan pola umum 17 plus di SMA?
3.      Masalah apa yang sering di alami siswa di SMA?
4.      Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui pelaksanaan  program  bimbingan dan konseling di SMA?
2.      Untuk mengetahui penerapan pola umum 17 plus di SMA?
3.      Untuk mengetahui masalah apa yang sering di alami siswa di SMA?
4.      Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA?





BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pelaksanaan  Program Bimbingan dan Konseling di SMA
Pelaksanaan BK di SMA sudah  berjalan dengan baik. Dengan menggunakan  pola umum 17 plus yang  sudah  berjalan  sangat baik dalam  pelaksanaannya. Layanan dalam pola umum 17 plus yang sering diberikan kepada siswa yaitu  layanan informasi. Informasi yang diberikan  berbeda-beda  yaitu  disesuaikan  dengan  tingkat  kelas  masing-masing siswa. Mengenai jenis masalah yang sering ditemui di SMA yaitu masalah yang dikategorikan  ringan  misalnya  saja  keterlambatan siswa, ketidakhadiran  siswa dan kemalasan siswa dalam proses  pembelajaran. Sementara  masalah  yang dikategorikan dalam  masalah berat cenderung tidak pernah ditemui di SMA. Upaya untuk mengatasi masalah yang  ringan yaitu misalnya saja siswa yang terlambat akan diberikan sanksi berupa poin kepada siswa tersebut.

Ø  Jenis-jenis masalah yang sering dihadapi oleh siswa
     Jenis-jenis masalah yang terjadi di SMA dapat dikategorikan menjadi dua jenis. Yaitu maslah ringan dan masalah berat. Akan tetapi di SMA masalah yang sering terjadi yaitu masalah dalam lingkup ringan, seperti keterlambatan siswa, ketidakhadiran siswa dan kemalasan siswa dalam belajar. Sementara masalah dalam lingkup berat jarang sekali dialami oleh siswa. Bahkan cenderung tidak ada.

Ø Upaya menangani masalah yang terjadi (baik ringan atau berat)  yang dialami oleh siswa  
     Untuk masalah yang termasuk kategori ringan dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi, pembinaan dan peneguran secara langsung kepada siswa. Misalnya ketika siswa datang terlambat akan diberikan sanksi seperti pemberian poin kepada siswa tersebut. Sementara masalah yang termasuk dalam kategori berat dapat diselesaikan dengan memberikan pendekatan kepada siswa yang bermasalah dengan intensif dan pribadi, agar masalah yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik tanpa menganggu perkembangan anak yang bermasalah tersebut. Dan masalah-masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

Ø Layanan yang di berikan kepada siswa
     Layanan yang sering diberikan kepada siswa yaitu layanan informasi. Yaitu layanan yang memberikan suatu informasi kepada siswa. Informasi yang sering diberikan kepada siswa berbeda-beda tergantung dari tingkat kelas. Misalnya kelas X layanan informasi yang diberikan yaitu mengenai Reproduksi remaja. Kelas XI mengenai kecerdasan dan pada kelas XII informasi mengenai Perguruan Tinggi dan tentang lapangan pekerjaan

   2.2    Jam Mata Pelajaran BK  yang  diberikan didalam  kelas
setiap 1 minggu 1 kali jam pelajaran dengan durasi waktu 45 menit.
Biasanya yaitu dengan  menggunakan  proyektor. Materi-materi yang akan diajarkan dalam bentuk  power point. Materi  yang  diberikan  yaitu  tentang  perguruan tinggi, jenis-jenis lapangan pekerjaan, hidup mandiri  dan  kecerdasan.

2.3   Peran Guru dalam Pelaksanaan  BK  di SMA
guru yang beranggapan bahwa siswa yang bermasalah hanya menjadi tanggung jawab BK, namun  guru  yang  beranggapan  seperti  itu  hanya beberapa saja. Selain guru BK, guru mapel, pihak lain dari warga sekolah yang berperan dalam  pelaksanaan  layanan  BK di biasanya dari  SMABK  sendiri bekerjasama dengan kesiswaan.
Di  SMA terdapat  jam  pelajaran  untuk  mata  pelajaran  khusus  BK  yaitu  tiap 1 minggu  sekali  dengan 1 kal i pertemuan  dengan  alokasi  waktu  1 jam  yang  berdurasi 45 menit. Media pembelajaran  yang  digunakan   dalam  proses  pengajaran  dikelas   yaitu dengan menggunakan  laptop, proyektor  dan  penggunaan  power point  sebagai  bahan  ajar. Materi yang disampaikan dalam  proses  belajar  mengajar  BK  yaitu  berisi  tentang  perguruan  tinggi, jenis-jenis lapangan pekerjaan, hidup mandiri dan  kecerdasan.
Manajemen  BK  SMA sudah  berjalan  dengan  baik, meskipun  ada sediki t hambatan  seperti  kurangnya  fasilitas  yang  mendukung  seperti  kurangnya computer, laptop dan proyektor. Meskipun  ada  proyektor  ditiap-tiap kelas tetapi rata-rata proyektor tersebut telah  rusak. Pengumpulan data yang digunakan  untuk  kepentingan dalam bentuk observasi, wawancara dan angket.

Sementara peran guru mata pelajaran dalam  pelaksanaan  BK  sangat besar. Guru di  SMAtidak  menggantungkan  permasalahan  yang  dialami  siswa dalam  proses  belajar mengajar  kepada  guru BK.  Tetapi  guru  mapel  berusaha  terlebih  dahulu untuk menanganinya, baru  ketika  memang  guru  mapel  tersebut  sudah  tidak  bisa mengatasi  permasalahan  siswa tersebut  baru  dilimpahkan  kepada  guru BK yang bersangkutan. Namun  ada  juga  guru  mata pelajaran  yang  menganggap  bahwa  siswa  yang  bermasalah  hanya tanggung jawab  dari guru BK. Tugas  guru  mata  pelajaran  hanya  untuk  mengajarkan  materi  pembelajaran  kepada  siswa.



BAB III
PENUTUP

      3.1 Kesimpulan
Dari  penelitian  dan  hasil  penyusunan  laporan ini dapat disimpulkan  bahwa  pelaksanaan  program BK di SMAsudah berjalan dengan menggunakan penerapan pola umum 17 plus yang  pelaksanaannya terjadi dengan baik, meskipun  masih  terdapat  sedikit  hambatan  yang  tidak begitu berat. Masalah  yang  terjadi  di SMApun tergolong dalam  kategori yang ringan. Serta  manajemen  pelaksanaan  BK  pun  sudah  berjalan  dengan  sangat baik.

Peran guru  mata  pelajaran  dalam  pelaksanaan  bimbingan  dan  konseling  di SMA sudah  sesuai  dengan  peran, tugas dan  tanggungjawab  yang dimiliki oleh setiap guru mata  pelajaran  terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Namun ada pula beberapa guru yang beranggapan bahwa tugas guru hanyalah  untuk  mengajarkan  materi  pembelajaran saja.

      3.2 Saran
Dalam  penyusunan  tugas  ini, penulis menyarankan  supaya  fasilitas  dalam  pelaksanaan  BK  di SMA diperbaiki  lagi  agar  membuat  proses  pelaksanaan  BK  di sekolah dapat berjalan dengan baik. Dan  sebaiknya  guru  mata  pelajaran  lebih  menyadari  bahwa  ketika  siswa mengalami  masalah  hal  tersebut bukan  sepenuhnya  menjadi  tanggung jawab guru BK, setidaknya guru  mapel  ikut  berkontribusi  ketika  siswa   tersebut  sedang  mengalami  masalah.

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...