Sunday, May 13, 2018

GURU BK KUDET TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI

GURU BK KUDET TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Perkembangan era globalisasi yang begitu pesat, membuat seluruh aspek kehidupan terkena imbasnya. Begitupun kehidupan masyarakat sangat terasa perubahan akibat pengaruh globalisasi.

Semua profesi segera membuat suatu sistem-sistem baru yang dapat menopang kehidupan masyarakat untuk menghadapi kedahsyatan serbuan pengaruh globalisasi. Begitupun profesi konselor yang mulai melibatkat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam melaksanakan proses pelayanan.

Dalam memperbaiki pelayanannya, konselor mulai menggunakan media-media yang mampu menunjang kebutuhan para konseli. Seperti kita ketahui bahwa tidak semua konseli memiliki cukup banyak waktu yang intens untuk melakukan kegiatan atau proses konseli, sehingga pelayanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi sangat diharapkan mampu memfasilitasi para konselor.

Jadi, dengan adanya pelayanan Bimbingan dan Konseling berbasis Teknologi Informasi diharapkan dapat diakses dimanapun, kapanpun, atau setiap saat.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari TI ?
2.      Apa fungsi dan manfaat TI dalam BK ?
3.      Apa Karakteristik TI BK ?
4.      Apa Faktor penyebab guru BK belum menggunakan TI ?
5.      Bagaimana  mengatasi penyebab Guru BK belum Menggunakan TI !

1.3  Tujuan
Tujuan penulisan makalaah ini adalah menguraikan tentang masalah BK yang belum menguasai teknologi Informasi.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Teknologi Informasi
Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Teknologi Informasi Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Teknologi Informasi atau dikenal juga dengan istilah Telematika. Cukup banyak defenisi dari istilah ini, diantaranya adalah seperti yang disampaikan oleh Williams dan Sawyer (2003).
1.      Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video.
2.      Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya.
3.      Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Ana Heryana, 2005).
Asra, dkk (2007) menyebutkana bahwa teknologi informasi dapat dikatan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi dapat dicari denga mudah dan akurat. Maka setidaknya ada beberapa unsure sehingga informasi itu dapat diterima:
1.      Informasi sebagai hasil pengolahan data
2.      Memberikan makna
3.      Berguna atau bermanfaat

Agar informasi yang diperoleh pun adapat diterima Mc. Leod mengemukakan cirri-ciri informasi yang berkualitas harus memiliki:
1.      Keakuratan, bahwa informasi yang diberikan merupakan keadaan yang sebenarnya.
2.      Tepat waktu, tersedia (up date)
3.      Relevan, bahwa informasi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan.
4.      Lengkap, informasi harus diberikan secara lengkap atau detail.

1.      Teknologi Infomasi Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi ini dalam pendidikan menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu computer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dam teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk  menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani.
2.2  Fungsi dan Manfaat TI dalam BK

a.       Fungsi TI dalam BK
Kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling berada di dalam layanan dukungan system. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi salah satu sarana untuk mendukung layanan bimbingan dan konseling. Fungsi tersebut antara lain:
1)      Sebagai metode untuk menimgkatkan skill konselor/guru BK dalam memberikan layanan,sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh.
2)      Sebagai sarana dan prasarana dukungan sistem terhadap pengembangan media layanan BK.
3)      Sebagai pemenuhan waktu dalam memberikan layanan.
4)      Membantu konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi.
Pentingnya teknologi informasi dalam bimbingan konseling menuntut konselor untuk dapat menguasai teknologi agar dapat memudahkan dalam pemberian pelayanan konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI bagi seorang guru sudah semakin urgen tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK, banyak sekali kreasi yang dapat dibuat dalam melayani konseli.
Teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan dalam Bimbingan konseling yaitu:
1.      Publikasi: disini teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK.
2.      Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
3.      Pendidikan: dikatakan demikian karena di dalam informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.

b.      Manfaat TI Dalam BK
Secara garis besar Asra, dkk (2007) menjelaskan bahwa manfaat teknologi informasi dalam pembelajarana adalah untuk meningkatkan efektivitas dan keefisienan dalam proses pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling memberikan dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya,yang tidak harus bertatap muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga memudahkan klien untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan pada saat itu juga. Dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi tersebut  dengan tidak dimanfaatkan secara tepat seperti maraknya penyalahgunaan teknologi informasi salahsatunya internet yaitu beredarnya pornografi yang tanpa batas atau tayangan tayangan kekerasan yang tidak pantas untuk disaksikan terutama oleh para remaja dan anak – anak.
Dalam proses bimbingan dan konseling masih banyak yang belum mengetahui pemanfaatan media teknologi informasi untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Konselor sekolah tidak semuanya mengerti atau paham tentang pengguanaan internet. Padahal internet merupakan media yang sangat efektif dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Maka, perlu adanya suatu sosialisasi untuk meningkatkan kinerja konselor di sekolah dalam hal memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar nantinya bidang bimbingan dan konseling tidak lagi menjadi bidang layanan yang membosankan dan menjenuhkan. Tidak hanya konselor yang perlu diberikan sosialisasi. Para konseli yang dalam hal ini adalah siswa juga perku diberikan suatu sosialisasi agar kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan sesuai apa yang diharapkan. Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.
Jika konselor dan konseli sudah paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
2.3 Karakteristik TI BK
Adapun yang akan dibahas dalam karakteristik TI BK adalah sebagai berikut : (1) TI secara umum, (2) TI dalam bimbingan dan konseling, (3) Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan teknologi informasi sebagai media layanan, (4) Kelebihan bimbingan konseling melalaui teknologi informasi, (5) Kelemahan bimbingan konseling melalaui teknologi informasi.
1. TI Secara Umum
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau sering disebut IT memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita mengetahui pengertian teknologi informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu diperlukan untuk mendapatkan definisi yang objektif. Kita simak beberapa pengertian teknologi informasi dari para pakar yang dapat dijadikan acuan agar tidak ada lagi perdebatan hanya untuk sebuah definisi.

Menurut Haag & Keen pada tahun 1996, mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah komputer beserta software-software pendukungnya.

Senada dengan pendapat diatas pada tahun 1999 Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia melihat TI tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.

Sedangkan menurut pendapat Williams dan Sawyer pada tahun 2003 teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware).

2.  TI Dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakuan dengan cara memanfaatkan TI yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari azas-azas dan kode etik bimbingan dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi informasi dalam proses bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to use (mudah digunakan), Easy to manage (mudah di atur), Simple (tidak rumit), dan Dynamic (Dinamis).

3. Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai media layanan.
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan inovasi-inovasi terhadap pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses konseling maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk mengembangkan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa beberapa media konseling, contohnya : Konseling menggunakan bantuan komputer, telepon, radio/televisi, dan internet.

a.       Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan konseling adalah memberikan informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri,  memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
b.      Penggunaan TI dalam layanan BK
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur.  Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.

Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:
a.       Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
b.      Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
c.       Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
d.      Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email;
e.       Tidak akan memunculkan kebosanan;
f.       Dapat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website; dan
g.      Terdapat pengaturan yang baik

2.4  Penyebab Guru BK dalam Layanan Berbasis TI

a.    Fasilitas
Fasilitas yang ada merupakan factor penting upaya guru memaksimalkan programnya,fasilitas yang kurang lengkap akan menjadi kendala yang berarti bagi seorang guru dalam mengaplikasikan layanan BK berstandar TI, meliputi kurangnya fasilitas komputer, jaringan yang kurang memadai.  

b. Penguasaan Guru BK dalam penggunaan TI
Meskipun dampak teknologi informasi sudah sedemikian besar pengaruhnya pada lingkup sekolah, ternyata fakta yang terjadi di lapangan adalah banyak guru-guru, karyawan dan konselor sekolah masih gagap teknologi. Bagi guru-guru dan karyawan tentu Teknologi Informasi akan mempermudah segala urusan pembelajaran di sekolah, disamping untuk memperkaya bahan ajar. Bagi konselor akan sangat menunjang dalam pemberian layanan Bimbingan dan Konseling.
Walaupun sebelum teknologi ini muncul, seorang konselor sekolah sudah dapat menyelenggarakan kegiatan layanan Bimbingan dan Konsellingdi sekolah, tetapi kecenderungan yang terjadi sekarang adalah penguasaan kompetensi ini oleh seorang konselor sekolah merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar. Ketidakmampuan seorang konselor sekolah dalam mengaplikasikan teknologi informasi akan menghambat tugas-tugasnya di masa mendatang.

2.5  Upaya Mengatasi  Kendala Penggunaan TI
Kurangnya pemahaman konselor sekolah terhadap teknologi barangkali merupakan hal yang mendasar mengapa mereka belum menguasai teknologi informasi. Ketidakpahaman terhadap potensi dan manfaat teknologi informasi ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap motivasi dan keinginan seorang konselor sekolah untuk mempelajari teknologi.

Oleh karena itu penting sekali diadakannya :
2.      Kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan dan workshop yang sifatnya memberi informasi untuk memperkenalkan teknologi informasi untuk Bimbingan dan Konselling. Setelah mengenal konselor sekolah tentu akan memahami, mengerti dan berkeinginan untuk mencoba menggunakan teknologi. Dari awal mencoba menggunakan kemudian didukung dengan kegiatan pelatihan-pelatihan yang diadakan, akan membuat konselor sekolah terampil terhadap teknologi informasi tersebut.

3.      Penyiapan calon konselor di Perguruan Tinggi
      Selain memberikan pelatihan kepada para koselor sekolah di lapangan, menjadi penting adalah menyiapkan para mahasiswa calon konselor untuk dapat menguasai teknologi informasi. Pada kurikulum program studi S1 Bimbingan dan Konselling di Perguruan Tinggi memfokuskan pada matakuliah yang berkaitan dengan teknologi informasi yang akan digunakan dalam pelayanan nantinya. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa memahami dan menguasai dasar-dasar aplikasi komputer untuk Bimbingan dan Konselling dan mahasiswa memahami dasar-dasar teknologi informasi sebagai media layanan Bimbingan dan Konselling.

Mahasiswa calon konselor perlu dipersiapkan untuk memiliki
a.       Kompetensi pengetahuan penggunaan komputer dan internet
a)      Memotivasi diri untuk menggunakan teknologi;
b)      Memilih teknologi secara bijak/tepat untuk program Bimbingan dan Konseling;
c)      Menetapkan tujuan penggunaan teknologi dalam Bimbingan dan Konseling;
d)     Mengontrol impuls-impuls, kebutuhan untuk kecepatan, dan kemenarikan penggunaan teknologi baru.

Mahasiswa calon konselor juga dipersiapkan untuk menguasai 12 kompetensi teknis penggunaan komputer dan internet, yaitu :
1.      Menggunakan perangkat lunak untuk mengembangkan web pages, presentasi kelompok, surat, dan laporan
2.      Menggunakan peralatan audiovisual, seperti video recorder, audio recorder, peralatan proyeksi
3.      Menggunakan paket statistik
4.      Menggunakan tes yang dikomputerisasi, alat-alat diagnosa, dan program-program pengambilan keputusan karier bersama dengan konseli/klien
5.      Menggunakan e-mail
6.      Membantu klien mencari berbagai informasi-terkait-konseling yang dibutuhkan melalui internet, termasuk informasi karier, kesempatan kerja, kesempatan pendidikan dan pelatihan, bantuan finansial/beasiswa, prosedur treatment, informasi personal-sosial
7.      Dapat “masuk”, berpartisipasi, “keluar” dari listservs yang berkaitan  dengan konseling
8.      Dapat mengakses dan menggunakan konseling terkait dengan data base CD-ROM
9.      Memahami aspek etik dan legal  pelaksanaan konseling via internet
10.  Memahami kelebihan dan kelemahan      layanan konseling melalui internet
11.  Dapat menggunakan internet untuk menemukan dan menggunakan      kesempatan pendidikan lanjut dalam konseling
12.  Dapat mengevaluasi kualitas informasi yang diperoleh melalui internet 
(Association for Counselor   Education and Supervision, 1999)

Secara lebih teknis Hines, 2003 juga menawarkan keahlian yang perlu dikuasi oleh seorang calon konselor sekolah yang berkaitan dengan kompetensi teknologi informasi, yaitu :

1. Word Processing / Publication Desktop untuk menciptakan dokumen layout
    Menarik
     2. Menciptakan laporan berkala visual menarik, efektif menggunakan grafik,
        informasi dan menarik
    3. Database (dokumentasi siswa) dan spreedsheet (tabel dan grafik)
    4. Presentasi multimedia
    5. Sumber daya elektronik dan internet :
a.       Membuat, mengirim, menerima email
b.      Daftar, mengambil bagian  dalam diskusi elektronik (milis atau
mailinglist)
c.       Mencari, menyaring informasi di internet
d.      Mampu menggunakan search engine
e.       Mampu ngobrol (chatting)

Meskipun banyak tawaran terhadap penyiapan penguasaan teknologi informasi bagi calon konselor, perlu diingat bahwa komputer dan internet dalam hal ini hanya merupakan alat atau sarana, Menjadi menarik apa yang dikatakan oleh Soemantri (2006) bahwa meskipun banyak manfaat yang dapat diambil dari komputer dan internet, mahasiswa calon konselor  perlu diarahkan untuk memahami proses atau cara berfikir untuk bekerja menggunakan komputer secara maksimal.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem teknologi saat ini telah berkembang dengan sangat pesat sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Dengan adanya kemajuan tekonologi informasi tersebut, manusia dengan mudah dapat mengakses informasi dari belahan dunia manapun dengan sangat cepat sehingga kebutuhan manusiapun menjadi semakin cepat terpenuhi.

Kemajuan teknologi informasi tersebut juga sangat bermanfaat dalam bidang pendidikan. Bimbingan dan konseling sebagai salah satu aspek dalam pendidikan juga merasakan manfaat dari kemajuan teknologi informasi tersebut. Aplikasi yang sangat nyata adalah proses layanan bimbingan dan konseling sudah tidak harus dengan bertatap muka, melainkan dengan menggunakan media informasi baik itu telepon maupun internet, tetapi semua itu bukan tanpa masalah. Banyak sekali hambatan yang menjadi duri bagi kemajuan dunia bimbingan dan konseling. Salah satunya adalah sumber daya manusia yang belum bisa memanfaatkan dengan baik kemajuan teknologi informasi tersebut sehingga perlu sosialisasi kepada konselor maupun kepada konseli agar kedua belah pihak bisa sama-sama memanfaatkan media teknologi informasi yang sudah maju. 

No comments:

Post a Comment

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

    PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD      BAB I PENDAHULUAN   A.  ...