GURU BK KUDET TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan era
globalisasi yang begitu pesat, membuat seluruh aspek kehidupan terkena
imbasnya. Begitupun kehidupan masyarakat sangat terasa perubahan akibat
pengaruh globalisasi.
Semua profesi segera
membuat suatu sistem-sistem baru yang dapat menopang kehidupan masyarakat untuk
menghadapi kedahsyatan serbuan pengaruh globalisasi. Begitupun profesi konselor
yang mulai melibatkat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam melaksanakan
proses pelayanan.
Dalam memperbaiki
pelayanannya, konselor mulai menggunakan media-media yang mampu menunjang
kebutuhan para konseli. Seperti kita ketahui bahwa tidak semua konseli memiliki
cukup banyak waktu yang intens untuk melakukan kegiatan atau proses konseli,
sehingga pelayanan Bimbingan dan Konseling berbasis teknologi informasi sangat
diharapkan mampu memfasilitasi para konselor.
Jadi, dengan adanya
pelayanan Bimbingan dan Konseling berbasis Teknologi Informasi diharapkan dapat
diakses dimanapun, kapanpun, atau setiap saat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari TI ?
2. Apa fungsi dan manfaat TI dalam BK ?
3.
Apa Karakteristik TI BK ?
4. Apa Faktor penyebab guru BK belum menggunakan TI ?
5.
Bagaimana mengatasi penyebab Guru BK belum Menggunakan
TI !
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalaah ini adalah menguraikan
tentang masalah BK yang belum menguasai teknologi Informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Informasi
Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi
dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat
tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Teknologi
Informasi Sering disingkat dengan TI (teknologi informasi), IT (information
technology), atau infotech. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Teknologi
Informasi atau dikenal juga dengan istilah Telematika. Cukup banyak defenisi
dari istilah ini, diantaranya adalah seperti yang disampaikan oleh Williams dan
Sawyer (2003).
1. Teknologi Informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data,
suara ataupun video.
2. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari
sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut
pandang teknologinya.
3. Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan
untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Ana Heryana, 2005).
Asra, dkk (2007) menyebutkana bahwa teknologi
informasi dapat dikatan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi
agar informasi dapat dicari denga mudah dan akurat. Maka setidaknya ada
beberapa unsure sehingga informasi itu dapat diterima:
1. Informasi sebagai hasil pengolahan data
2. Memberikan makna
3. Berguna atau bermanfaat
Agar informasi yang diperoleh pun adapat diterima Mc.
Leod mengemukakan cirri-ciri informasi yang berkualitas harus memiliki:
1. Keakuratan, bahwa informasi yang diberikan merupakan
keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu, tersedia (up date)
3. Relevan, bahwa informasi yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan.
4. Lengkap, informasi harus diberikan secara lengkap atau
detail.
1. Teknologi Infomasi Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi ini dalam pendidikan menggunakan seperangkat
komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu computer
yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dam teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi informasi
bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang
dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman. Membantu
menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang
kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke internet, dan
para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh
aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan
pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi dan rohani.
2.2 Fungsi dan Manfaat TI dalam BK
a. Fungsi TI dalam BK
Kedudukan teknologi
informasi dalam bimbingan dan konseling berada di dalam layanan dukungan
system. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi salah satu sarana untuk
mendukung layanan bimbingan dan konseling. Fungsi tersebut antara lain:
1) Sebagai metode untuk menimgkatkan skill konselor/guru
BK dalam memberikan layanan,sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh.
2) Sebagai sarana dan prasarana dukungan sistem terhadap
pengembangan media layanan BK.
3) Sebagai pemenuhan waktu dalam memberikan layanan.
4) Membantu konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi.
Pentingnya teknologi informasi dalam bimbingan
konseling menuntut konselor untuk dapat menguasai teknologi agar dapat
memudahkan dalam pemberian pelayanan konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI
bagi seorang guru sudah semakin urgen tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK,
banyak sekali kreasi yang dapat dibuat dalam melayani konseli.
Teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan
peranan dalam Bimbingan konseling yaitu:
1. Publikasi: disini teknologi informasi dimanfaatkan
sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi
informasi mengenai BK.
2. Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini Bimbingan
konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
3. Pendidikan: dikatakan demikian karena di dalam
informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.
b. Manfaat TI Dalam BK
Secara garis besar Asra, dkk (2007) menjelaskan bahwa
manfaat teknologi informasi dalam pembelajarana adalah untuk meningkatkan
efektivitas dan keefisienan dalam proses pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan
konseling memberikan dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah
semakin mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya,yang tidak harus
bertatap muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi
informasi juga memudahkan klien untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan
pada saat itu juga. Dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi
tersebut dengan tidak dimanfaatkan secara tepat seperti maraknya
penyalahgunaan teknologi informasi salahsatunya internet yaitu beredarnya
pornografi yang tanpa batas atau tayangan tayangan kekerasan yang tidak pantas
untuk disaksikan terutama oleh para remaja dan anak – anak.
Dalam proses bimbingan dan konseling masih banyak yang
belum mengetahui pemanfaatan media teknologi informasi untuk menunjang layanan
bimbingan dan konseling. Konselor sekolah tidak semuanya mengerti atau paham
tentang pengguanaan internet. Padahal internet merupakan media yang sangat
efektif dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Maka, perlu adanya suatu
sosialisasi untuk meningkatkan kinerja konselor di sekolah dalam hal
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar nantinya bidang bimbingan dan
konseling tidak lagi menjadi bidang layanan yang membosankan dan menjenuhkan.
Tidak hanya konselor yang perlu diberikan sosialisasi. Para konseli yang dalam
hal ini adalah siswa juga perku diberikan suatu sosialisasi agar kemajuan
teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan sesuai apa yang diharapkan.
Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut tidak disalahgunakan untuk hal
yang negatif.
Jika konselor dan konseli sudah paham akan manfaat dan
pentingnya teknologi informasi dalam menunjang proses layanan bimbingan dan
konseling, maka ke depannya bimbingan dan konseling akan menjadi suatu bidang
pendidikan yang inovatif dan efisien berkat kemajuan teknologi informasi namun
tetap tidak menghilangkan esensi dari layanan bimbingan dan konseling itu
sendiri.
2.3 Karakteristik TI BK
Adapun yang akan dibahas dalam karakteristik
TI BK adalah sebagai berikut : (1) TI secara umum, (2) TI dalam bimbingan dan
konseling, (3) Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan teknologi
informasi sebagai media layanan, (4) Kelebihan bimbingan konseling melalaui
teknologi informasi, (5) Kelemahan bimbingan konseling melalaui teknologi
informasi.
1. TI Secara Umum
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau
sering disebut IT memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita
mengetahui pengertian teknologi informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu
diperlukan untuk mendapatkan definisi yang objektif. Kita simak beberapa
pengertian teknologi informasi dari para pakar yang dapat dijadikan acuan agar
tidak ada lagi perdebatan hanya untuk sebuah definisi.
Menurut Haag & Keen pada tahun 1996,
mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda
untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, TI dianggap alat yang digunakan
untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang
dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah komputer
beserta software-software pendukungnya.
Senada dengan pendapat diatas pada tahun 1999
Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia
melihat TI tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan
untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena
Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan
pengiriman informasi.
Sedangkan menurut pendapat Williams dan
Sawyer pada tahun 2003 teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan
komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara, dan video.
Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh
ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware).
2. TI
Dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses
pemberian bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakuan dengan cara
memanfaatkan TI yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari
azas-azas dan kode etik bimbingan dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi
informasi dalam proses bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to
use (mudah digunakan), Easy to manage (mudah di atur), Simple (tidak rumit),
dan Dynamic (Dinamis).
3. Macam – macam sarana konseling yang sudah
menggunakan Teknologi Informasi sebagai media layanan.
Perkembangan teknologi informasi pada era
globalisasi saat ini sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu
serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai
bidang. Begitupun Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan
inovasi-inovasi terhadap pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang
membutuhkan bantuan dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi
dalam proses konseling maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk
mengembangkan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap
pelayanan tersebut berupa beberapa media konseling, contohnya : Konseling
menggunakan bantuan komputer, telepon, radio/televisi, dan internet.
a.
Peranan Teknologi Informasi dalam
Bimbingan Konseling
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan
konseling belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia
memberikan jam yang cukup untuk materi bimbingan konseing ini, karena berbagai
alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran
guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak.
Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai
seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai
sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab
kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan
konseling adalah memberikan informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya.
Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang
satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi
informasi pun dapat meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan
untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
b.
Penggunaan TI dalam layanan BK
Penggunaan teknologi informasi khususnya
komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai
sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun
demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana
hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini
dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai
contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan
media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di
dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan
materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan
komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah
dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang
berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang
dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan
tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang
dipegangnya.
Penggunaan komputer di kelas sebagai media
bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang
dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:
a.
Akan meningkatkan kreativitas,
meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas
akan menjadi lebih menarik;
b.
Akan meningkatkan kunjungan ke web
site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
c.
Konselor akan memiliki pandangan
yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
d.
Akan memunculkan respon yang
positif terhadap penggunaan email;
e.
Tidak akan memunculkan kebosanan;
f.
Dapat ditemukan silabus, kurikulum
dan lain sebagainya melalui website; dan
g.
Terdapat pengaturan yang baik
2.4 Penyebab Guru BK
dalam Layanan Berbasis TI
a. Fasilitas
Fasilitas yang ada merupakan factor penting upaya guru
memaksimalkan programnya,fasilitas yang kurang lengkap akan menjadi kendala
yang berarti bagi seorang guru dalam mengaplikasikan layanan BK berstandar TI,
meliputi kurangnya fasilitas komputer, jaringan yang kurang memadai.
b. Penguasaan
Guru BK dalam penggunaan TI
Meskipun dampak teknologi
informasi sudah sedemikian besar pengaruhnya pada lingkup sekolah, ternyata
fakta yang terjadi di lapangan adalah banyak guru-guru, karyawan dan konselor
sekolah masih gagap teknologi. Bagi guru-guru dan karyawan tentu Teknologi
Informasi akan mempermudah segala urusan pembelajaran di sekolah, disamping
untuk memperkaya bahan ajar. Bagi konselor akan sangat menunjang dalam
pemberian layanan Bimbingan dan Konseling.
Walaupun sebelum teknologi ini muncul, seorang konselor sekolah sudah dapat menyelenggarakan kegiatan layanan Bimbingan dan Konsellingdi sekolah, tetapi kecenderungan yang terjadi sekarang adalah penguasaan kompetensi ini oleh seorang konselor sekolah merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar. Ketidakmampuan seorang konselor sekolah dalam mengaplikasikan teknologi informasi akan menghambat tugas-tugasnya di masa mendatang.
Walaupun sebelum teknologi ini muncul, seorang konselor sekolah sudah dapat menyelenggarakan kegiatan layanan Bimbingan dan Konsellingdi sekolah, tetapi kecenderungan yang terjadi sekarang adalah penguasaan kompetensi ini oleh seorang konselor sekolah merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar. Ketidakmampuan seorang konselor sekolah dalam mengaplikasikan teknologi informasi akan menghambat tugas-tugasnya di masa mendatang.
2.5 Upaya Mengatasi
Kendala Penggunaan TI
Kurangnya pemahaman konselor
sekolah terhadap teknologi barangkali merupakan hal yang mendasar mengapa
mereka belum menguasai teknologi informasi. Ketidakpahaman terhadap potensi dan
manfaat teknologi informasi ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap motivasi
dan keinginan seorang konselor sekolah untuk mempelajari teknologi.
Oleh karena itu penting
sekali diadakannya :
2. Kegiatan seminar, lokakarya,
pelatihan-pelatihan dan workshop yang sifatnya memberi informasi untuk
memperkenalkan teknologi informasi untuk Bimbingan dan Konselling. Setelah
mengenal konselor sekolah tentu akan memahami, mengerti dan berkeinginan untuk
mencoba menggunakan teknologi. Dari awal mencoba menggunakan kemudian didukung
dengan kegiatan pelatihan-pelatihan yang diadakan, akan membuat konselor
sekolah terampil terhadap teknologi informasi tersebut.
3. Penyiapan calon konselor di Perguruan
Tinggi
Selain memberikan pelatihan kepada para koselor sekolah di lapangan,
menjadi penting adalah menyiapkan para mahasiswa calon konselor untuk dapat
menguasai teknologi informasi. Pada kurikulum program studi S1 Bimbingan dan
Konselling di Perguruan Tinggi memfokuskan pada matakuliah yang berkaitan
dengan teknologi informasi yang akan digunakan dalam pelayanan nantinya. Adapun
kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa memahami dan menguasai dasar-dasar
aplikasi komputer untuk Bimbingan dan Konselling dan mahasiswa memahami
dasar-dasar teknologi informasi sebagai media layanan Bimbingan dan Konselling.
Mahasiswa calon konselor perlu
dipersiapkan untuk memiliki
a. Kompetensi pengetahuan penggunaan
komputer dan internet
a) Memotivasi diri untuk menggunakan
teknologi;
b) Memilih teknologi secara bijak/tepat
untuk program Bimbingan dan Konseling;
c) Menetapkan tujuan penggunaan
teknologi dalam Bimbingan dan Konseling;
d) Mengontrol impuls-impuls, kebutuhan
untuk kecepatan, dan kemenarikan penggunaan teknologi baru.
Mahasiswa calon konselor juga dipersiapkan untuk menguasai 12 kompetensi teknis penggunaan komputer dan
internet, yaitu :
1.
Menggunakan perangkat lunak untuk
mengembangkan web pages, presentasi kelompok, surat, dan laporan
2.
Menggunakan peralatan audiovisual,
seperti video recorder, audio recorder, peralatan proyeksi
3.
Menggunakan paket statistik
4.
Menggunakan tes yang
dikomputerisasi, alat-alat diagnosa, dan program-program pengambilan keputusan
karier bersama dengan konseli/klien
5.
Menggunakan e-mail
6.
Membantu klien mencari berbagai
informasi-terkait-konseling yang dibutuhkan melalui internet, termasuk
informasi karier, kesempatan kerja, kesempatan pendidikan dan pelatihan,
bantuan finansial/beasiswa, prosedur treatment, informasi personal-sosial
7.
Dapat
“masuk”, berpartisipasi, “keluar” dari listservs yang berkaitan dengan
konseling
8.
Dapat
mengakses dan menggunakan konseling terkait dengan data base CD-ROM
9.
Memahami
aspek etik dan legal pelaksanaan konseling via internet
10. Memahami kelebihan dan
kelemahan layanan konseling melalui internet
11. Dapat menggunakan internet untuk menemukan dan
menggunakan kesempatan pendidikan lanjut dalam
konseling
12. Dapat mengevaluasi kualitas informasi yang diperoleh
melalui internet
(Association for Counselor Education and Supervision, 1999)
Secara lebih teknis Hines, 2003 juga menawarkan keahlian yang perlu dikuasi oleh seorang calon konselor sekolah yang berkaitan dengan kompetensi teknologi informasi, yaitu :
1. Word Processing / Publication Desktop untuk menciptakan dokumen layout
Menarik
2. Menciptakan laporan berkala visual
menarik, efektif menggunakan grafik,
informasi dan menarik
3. Database (dokumentasi siswa) dan spreedsheet (tabel dan grafik)
4. Presentasi multimedia
5. Sumber daya elektronik dan internet :
a. Membuat, mengirim, menerima email
b. Daftar, mengambil bagian dalam
diskusi elektronik (milis atau
mailinglist)
c. Mencari, menyaring informasi di
internet
d. Mampu menggunakan search engine
e. Mampu ngobrol (chatting)
Meskipun banyak tawaran terhadap
penyiapan penguasaan teknologi informasi bagi calon konselor, perlu diingat
bahwa komputer dan internet dalam hal ini hanya merupakan alat atau sarana,
Menjadi menarik apa yang dikatakan oleh Soemantri (2006) bahwa meskipun banyak
manfaat yang dapat diambil dari komputer dan internet, mahasiswa calon
konselor perlu diarahkan untuk memahami proses atau cara berfikir untuk
bekerja menggunakan komputer secara maksimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem teknologi saat ini telah berkembang
dengan sangat pesat sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan manusia yang
semakin meningkat. Dengan adanya kemajuan tekonologi informasi tersebut,
manusia dengan mudah dapat mengakses informasi dari belahan dunia manapun
dengan sangat cepat sehingga kebutuhan manusiapun menjadi semakin cepat
terpenuhi.
No comments:
Post a Comment