KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah karena atas kekuatannya penulis bisa menyelesaikan tugas ini
tepat waktu. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah
ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dosen kepada
penulis. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
kemamampuan kritis pembaca.
Penulis
menyadari penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan baik dari segi
tatabahasa maupun sistematika penulisannya, oleh sebab itu saran dan kritik
sangat penulis harapkan guna perbaikan penulisan mendatang.
Akhirnya,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandar
Lampung, 25 April 2017
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Drama................................................................................... 2
2.2 Ciri-ciri Drama ...................................................................................... 2
2.3 Unsur-unsur Drama................................................................................ 3
2.4 Jeni-jenis Drama..................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan ............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sastra pada
dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata sebuah imitasi.
Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikatnya
adalah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang
kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi
tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir
dilatar belakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi
dirinya.
Biasanya
kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk
dalam kategori Sastra adalah: Novel cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair,
pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Drama atau teater adalah salah
satu sastra yang amat popular hingga sekarang. Bahkan di zaman ini telah
terjadi perkembangan yang sangat pesat di bidang teater. Contohnya sinetron,
film layar lebar, dan pertunjukan – pertunjukan lain yang menggambarkan
kehidupan makhluk hidup.
Selain itu, seni
drama juga telah menjadi lahan bisnis yang luar biasa. Dalam hal ini,
penyelanggara ataupun pemeran akan mendapat keuntungan financial serta menjadi
terkenal, tetapi sebelum sampai ke situ seorang penyelenggara atau pemeran
harus menjadi insan yang profesionalitas agar dapat berkembang terus.
Berdasarkan ulasan
di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para pembaca yang ingin
menekuni dunia drama. Selain tentang pengertian dan unsur – unsur drama,
makalah ini juga memuat catatan tentang manfaat drama serta dilengkapi juga
dengan panduan bagaimana akting yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Drama
Istilah drama berasal dari bahasa
yunani droomai yang berarti berbuat. Pengertian drama adalah pertunjukan cerita
atau lakon kehidupan manusia yang dipentaskan. Drama ialah aksi mimetic
(peniruan), yaitu aksi yang meniru atau mewakilkan perlakuan manusia. Menurut
Aristotle, drama ialah peniruan kehidupan, sebuah cermin budaya dan suatu
bayangan kebenaran. Dalam buku The American College Dictionary, drama
didefinisikan sebagai karangan prosa dan puisi yang menyajikan dialog, pantomin
atau cereka yang mengandungi konflik untuk dipentaskan. Mengikut Oxford
Dictionary, drama sebagai komposisi prosa boleh disesuaikan untuk disaksikan di
atas pentas yang ceritanya disampaikan melalui dialog dan aksi, dan
dipersembahkan dengan bantuan gerak, kostum dan latar hiasan seperti kehidupan
yang sebenar. Bagi Aristotle, plot merupakan penggerak utama sesebuah drama dan
drama harus dibina dari tiga kesatuan, yaitu aksi, tempat dan masa.
Elemen-elemen inilah yang menyebabkan drama menjadi sebagian dari cabang
sastra. Selain elemen sastra, drama juga merangkumi elemen-elemen seni yang
lain seperti lakon, seni musik, seni busana dan seni tari.
2.2 Ciri-ciri Drama
Pada umumnya, drama mempunyai ciri-ciri yang berikut :
·
Drama merupakan
prosa modern yang dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca dan dipentaskan.
·
Naskah drama boleh
berbentuk prosa atau puisi.
·
Drama terdiri dari
dialog yang disusun oleh pengarang dengan watak yang diwujudkan.
·
Pemikiran dan
gagasan pengarang disampaikan melalui dialog watak-wataknya.
·
Konflik ialah unsur
penting dalam drama. Konflik digerakkan oleh watak-watak dalam plot, elemen
penting dalam sesebuah skrip drama.
·
Sebuah skrip yang
tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebuah drama yang baik.
·
Gaya bahasa dalam
sebuah drama juga penting kerana ia menunjukkan latar masa dan masyarakat yang
diwakilinya, sekali gus drama ini mencerminkan sosiobudaya masyarakat yang
digambarkan oleh pengarang
2.3 Unsur-unsur Drama
Unsur dalam drama dapat
diklasifikasikan menjadi dua unsur yaitu unsur intrinsik (unsur dalam) dan
unsur ektrinsik (unsur luar). Unsur intrinsik atau disebut juga unsur dalam
adalah unsur yang tidak tampak.
Unsur intrinsik
(unsur dalam) diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Tokoh
Tokoh adalah
individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Pelaku cerita atau pemain
drama disebut actor (pria) dan aktris (wanita). Tokoh dalam cerita fiksi atau
drama berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan
keadaan kejiwaan. Tokoh dalam drama diklasifikasikan menjadi:
a)
Berdasarkan
sifatnya, tokoh diklasifikasikan sebagai
berikut:
· Tokoh protagonis yaitu tokoh utama yang mendukung
cerita.
· Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya
ada seorang tokoh utama yang menetang cerita.
· Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu, baik untuk
tokoh protagonist maupun tokoh antagonis.
b)
Berdasarkan
peranannya, tokoh diklasifikasikan sebagai
berikut:
·
Tokoh sentral yaitu
tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab
terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh
antagonis.
·
Tokoh utama yaitu
tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara
tokoh sentral atau dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
·
Tokoh pembantu
tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai
cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Jadi tidak
semua drama menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
2. Setting
Setting diciptakan
penulis/pengarang untuk memperjelas satuan peristiwa dalam cerita agar menjadi
logis atau konkretisasi sebuah tempat agar penonton, pembaca mempunyai pembayangan
yang tepat terhadap berlangsungnya suatu peristiwa. Selain itu, setting juga
diciptakan untuk menggerakan emosi atau kejiwaan pembaca atau penonton. Secara
emottif penonton atau pembaca diharapkan mempunyai daya khayal yang lebih dalam
sesuai dengan kedalaman-kedalaman pengalaman berfikirnya. Misalnya pelaku yang
berada diantara deretan pedagang-pedagang kaki lima, bukan di sebuah plasa atau
supermarket, pembaca atau penonton akan menagkap kesan kesedihan, bahkan
kemiskinan. Setting atau tempat kejadian cerita sering disebut juga latar
cerita. Setting meliputi tiga dimensi:
1)
Setting tempat
Setting tempat adalah tempat
terjadinya cerita dalam drama. Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri.
Setting tempat berhubungan dengan setting ruang dan waktu.
2)
Setting waktu
Setting waktu adalah waktu atau zaman
atau periode sejarah terjadinya cerita dalam drama. Settingwaktu juga terjadi
di waktu pagi, siang, sore, atau malam.
3)
Setting ruang
Setting ruang juga dapat berarti
ruang dalam rumah atau latar rumah, hiasan, warna, dan peralatan dalam ruang
akan memberi corak tersendiri dalam drama yang dipentaskan. Misalnya di ruang
tamu keluarga modern yang kaya akan berbeda dengan ruang tamu keluarga
tradisional yang miskin.
4. Tema
Tema merupakan
gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah drama. Tema dalam drama
dikembangkan melalui alur, tokoh-tokoh dan perwatakan yang memungkinkan adanya
konflik, dan ditulis dalam bentuk dialog. Tema yang bisa diangkat dalam drama
adalah masalah percintaan, kritik social, kemiskinan, kesenjangan social,
penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotism, dan renungan hidup.
5. Alur
Alur atau plot
adalah jalan cerita. Dalam alur sebuah naskah drama bukan permasalahan
maju-mundurnya sebuah cerita seperti yang dimaksudkan dalam karangan prosa,
tetapi alur yang membimbing cerita dari awal hingga tuntas. Dimulai dengan
pemaparan (perkenalan awal tokoh dan penokohan), adanya masalah (konflik),
konflikasi (masalah baru), krisis (pertentangan mencapai titik puncak-klimak
s.d. antiklimaks), resolusi (pemecahan masalah), dan ditutup dengan ending
(keputusan). Ada pula yang menggambarkan alur dalam sebah naskah drama itu
pemaparan-masalah-pemecahan masalah atau resolusi-keputusan.
6. Amanat
Seorang pengarang
drama baik sadar atau tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam karyanya.
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton
melalui karyanya. Amanat yang hendak disampaikan pengarang melalui drama harus
ditentukan atau dicari sendiri oleh pembaca atau penonton. Setiap pembaca atau
penonton dapat berbeda-beda dalam menafsirkan amanat drama.
Amanat bersifat
kias subjektif & umum sedangkan tema bersifat lugas, objektif, &
khusus. Amanat biasanya memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Amanat
drama selalu berhubungan dengan tema drama.
2.4 Jeni-jenis Drama
Jenis-jenis drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.
Berdasarkan isi
ceritanya.
a.
Drama tragedy (drama duka)
Tragedy atau drama
duka adalah drama yang melukiskan kisah sedih yang besar dan agung.
Tokoh-tokohnya terlibat dalam bencana atau masalah yang besar. Drama tragedy
menceritakan pertentangan antara tokoh protagonist dengan kekuatan dari luar
atau tokoh lainya. Pertentangan ini berakhir dengan keputusan, kehancuran, atau
kematian tokoh protagonis.
Contoh: Drama Romeo dan Juliet, film
Ttitanic.
b.
Melodrama
Melodrama adalah
drama yang sangat menyentuh perasaan (sentimental), mendebarkan hati, dan
mengharukan. Ceritanya dilebih-lebihkan sehingga kurang meyakinkan penonton.
Tokoh-tokoh dalam melodrama adalah tokoh-tokoh yang hitam putih dan bersifat
tetap (stereotip). Seorang tokoh jahat adalah seluruh wataknya jahat, tidak ada
sisi baik sedikkitpun, sebaliknya, tokoh hero atau tokoh protagonist adalah
tokoh pujaan yang luput dari kekurangan, kesalahan, dan tindak kejahatan. Tokoh
hero ini pada akhirnya akan memenagkan peperangan, masalah, atau persaingan
yang ada. Tokoh-tokoh dalam melodrama dilukiskan pasrah atau menerima nasibnya
terhadap apa yang terjadi. Biasanya sinentron dan film Indonesia merupakan
melodrama.
Contoh: Film Ada Apa Dengan Cinta,
sinetron Cinta Fitri.
c.
Komedi (drama ria)
Komedi adalah
drama ringan yang sifatnya menghibur dan didalamnya terdapat dialog kocak yang
bersifat menyindir dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Drama komedi
menampilkan tokoh tolol, konyol, atau tokoh bijaksana tapi lucu. Penilaian
penonton terhadap drama komedi dapat berbeda. Ada yang dapat tertawa saat
menonton drama komedi, ada juga yang tidak. Perbedaan penilaian ini disebabkan
oleh perbedaan budaya dan pengalaman. Penonton yang pernah mengalami peristiwa
yang diceritakan dalam drama komedi akan tertawa jika melihat drama tersebut.
Contoh: Film Mister Bean, sinetron
Bajaj Bajuri
d.
Dagelan
Dagelan adalah
drama kocak dan ringan. Isi cerita dagelan biasanya kasar, lentur, dan vulgar.
Dalam dagelan tidak terdapat kesetiaan terhadap alur cerita. Irama permainan
dapat melantur dan ketetapan waktu tidak dipatuhi. Tokoh-tokoh dalam dagelan
mempunyai watak yang berubah-ubah dari awal sampai akhir. Tokoh yang serius
dapat berubah secara tiba-tiba menjadi kocak. Dagelan disebut juga banyolan,
sering disebut tontonan konyol atau tontonan murahan.
Contoh: Teater Srimulat, Ketoprak
Humor, Opera Van Java, dan Opera Anak
2.
Berdasarkan cara penyajianya
1. Closed Drama (drama untuk dibaca)
Closed drama
adalah drama yang dibuat hanya untuk dibaca dan hanya indah untuk dibaca.
Closed drama mempunyai dialog-dialog yang panjang dan menggunakan bahasa yang indah.
Dialog-dialog yang digunakan tidak mencerminkan percakapan sehari-hari sehingga
sulit dipentaskan.
2.
Drama treatikal (Drama yang
dipentaskan)
Drama treatikal
adalah drama yang dapat dipentaskan. Drama treatikal dipentaskan di atas pentas
atau panggung.
3.
Drama radio
Drama radio adalah
drama yang ditayangkan atau dipentaskan melalui radio. Drama radio mementingkan
dialog yang diucapkan melalui media radio. Drama radio biasanya direkam melalui
kaset. Misalnya, selingan music, sound effect, dan jenis suara. Adegan dan
babak dalam drama radio dapat diganti sebanyak mungkin karena tidak perlu
menyiapkan pergantian dekor. Misalnya sahur sepuh.
4.
Drama televise
Drama televisi adalah
drama yang ditayangkan atau dipentaskan melalui media televisi. Kelebihan drama
televisi adalah dalam melukiskan flashback (kenangan masa lalu). Drama televisi
berbentuk scenario . drama televisi ditampilkan dalam bentuk film, sinetron,
atau telenovela.
SAHABAT
JADI CINTA
Narator: Di sini di tempat
asing ini aku melangkah membawa cintaku, kakiku melaju tanpa ragu menjemput
pangeranku. Aku tidak mau terlambat lagi dan aku tidak mau kehilangan lagi. Aku
Niki dan ini ceritaku. (sambil membawa amplop biru )
Niki: Nata tunggu
Nata: geleng-geleng kepala, buruan udah telat nih
Niki : Jalan bos ..
Narator: walaupun nata
jutek, ketus, dan nyebelin tapi dia tetap sahabat terbaikku dia selalu ada
buatku.
Helena : tau gak ada gosip
Karin : gosip apa?
Helena : denger-denger sih ada anak baru , terus anak artis gitu, artis
siapa ya kalo gak salah sih anaknya Iis dahlia
Karin : masa iya sih?
Helena : katanya sih iya
Niki: nat, nat anaknya Iis dahlia (sambil menghampiri nata)
Nata: Terus kenapa?(cuek)
Niki: huuuu (cemberut)
Setting (Di kampus)
Ana duduk sambil baca novel,
lalu nata datang menghampiri ana.
Nata: kamu lagi apa disini?
Ana: baca novel ni, kamu apa disini?
Nata : lagi nungguin niki
Ana : Niki?
Tiba-tiba niki menghampiri nata dan ana
Niki: kamu anak baru ya, kenalin aku niki
Ana: aku ana
Niki: ehh kamu beneran anaknya Iis Dahlia kan?
Nata: niki fans beratnya Iis Dahlia
Ana: Kalian…?
Niki: enggak kita hanya sahabatan saja, iya kan nat?
Nata: hemmm, yaudah yuk kita udah masuk nih!
(Setting Di depan kosan )
Niki: oh ya, tadi kamu ngomongin apa sama ana?
Nata: gak ngomong apa-apa (sambil memegang gitar)
Niki: gak jatuh cinta pada pandangan pertama (sambil tertawa)
Nata: cinta ? (hanya tersenyum)
Niki: nat, jatuh cinta itu gimana rasanya ya?
Nata: cinta ? (hanya tertawa)
Niki: diantara kita berdua, siapa ya kira-kira yang jatuh cinta duluan?
Aku atau kamu?
Nata: kamu lah, kan kamu centil
Niki: mungkin, tapi kamu atau aku , kita harus saling cerita ya? Janji?
Nata: janji (sambil mernjulurkan jari kelingkingnya)
(Setting Di dapur)
Ana sedang membuat minuman
di rumah nya nata lalu tiba-tiba Dani kakak nya nata menghampiri ana dan ana
terkejut lalu berlari keluar menghampiri nata dan niki.
Ana: kamu punya kakak cowok ya nat?
Nata: iya, kenapa ?
Niki: ehh kamu melihat kak dani ya?
Ana: iya aku tadi melihat dia
Niki: aku dari dulu senang banget melihat kak dani dia itu perhatian,
baik lalu beda banget sama nata!
Nata: shutt berisik
Niki: bisa gak sih gak usah terlalu serius gitu deh
Nata: kamu inget gak nilai UAS kamu jelek semua? Inget gak hah? (sambil
marah)
Niki: iya inget, kamu itu pokoknya paling sempurna dan aku enggak.
Lalu niki pun pergi
(Setting Di kosan)
Narator: kita sering kaya
gini nata yang selalu galak, sok cuek, sok serius gitu deh tapi sebenarnya aku
tau kok nata gak pernah tahan lama-lama bertengkar sama aku (sambil melihat
foto nata di handphone)
Nata: nik, jangan ngambek lagi dong. Aku bakal ngelakuin apa saja asal
kamu gak ngambek lagi
Niki: yakin apa aja ?
Nata: iya apa aja
Lalu niki pun tersenyum
sambil berangkat bareng dengan nata ke kampus
( Setting Di kampus)
Niki berjalan di kampus tak sengaja
berpapasan dengan Dika, tak sengaja niki menabrak Dika dan buku yang dibawa
oleh niki terjatuh (mereka saling bertatapan)
(Setting Di kantin)
Niki sedang duduk di kantin
sendiri, lalu tiba-tiba Dika menghampiri
niki
Dika : hai kamu yang tadi menabrak aku ya? Kenalin aku Dika
Niki: aku niki.
Dika : aku boleh minta nomor hp kamu gak?
Niki: besok ya, kalau kita ketemu lagi.
(Setting Di kosan)
Tiba-tiba niki menghampiri
nata dan ana
Niki: tau gak, aku tadi ketemu cowok namanya Dika terus dia tadi minta nomor hp aku
Nata: terus kamu kasih gak?
Niki: gak, tapi..
Nata: bagus deh.
Niki: bagus kenapa?
Nata: iya seharusnya kamu hati-hati deh nik, dengan cowok yang tiba-tiba
minta kenalan kaya gitu.
Niki: emang susah ya ngomong sama cowok yang gak ngerti
Nata: aku ini ngomong realistis, gak kaya kamu yang doyan ngehayal kaya
kamu
Lalu nata pun pergi meninggalkan ana dan niki
(Setting Di kamar nata)
Nata sedang bermain gitar
tiba-tiba kak dani masuk ke kamar nata
Dani: eh nat judul lagu nya apa?
Nata: apaan sih?
Dani: kalo lu cinta sama niki bilang aja, jangan nunggu sampe lagu lu
jadi kelamaanm tau gak? Kalo berani sayang ya harus berani bilang jangan setengah-setengah
.
( Setting Di depan gerbang kampus)
Dika menunggu di gerbang
kampus lalu tiba-tiba helena datang menghampiri Dika.
Helena: kamu Dika saputra kan?
Dika : iya (sambil menoleh ke arah helena)
Helena: aku helena
Dika : (menjabat tangan helena)
Nata, niki dan ana bersama-sama keluar dari kampus
Dika : hay (sambil menghampiri niki)
Niki: hai Dika, kok kamu ada di sini
?
Dika : aku nyari kamu
Niki: (terkejut) oh iya kenalin ini nata dan ini ana teman sekelasku
Dika menjabat tangan ana dan
nata, dan nata muka yang kelihatan kurang senang dengan Dika.
Niki: ada apa ya nyari aku?
Dika : kamu inget gak dengan janji kamu? Katanya kamu mau ngasih nomor
hp kamu kalo udah ketemu aku lagi, masa kamu lupa sih? Kalo gak keberatan kita
makan ice cream yuk sambil anter kamu pulang.
Niki: kalo aku gak bisa gimana?
Dika : iya besok aku datang lagi, tiap hari aku dateng sambil kamu bilang
iya
Niki: iya udah aku pamit sama nata dan ana dulu ya
Dika : oke
Lalu niki pun menghampiri nata dan ana untuk berpamitan
Niki: nat, na aku pulang bareng sama Dika ya
Nata: ngapain kamu pulang sama dia ?
Ana: kaya nya dia bukan orang jahat nat, niki juga pasti bisa jaga diri
kok
Beberapa hari kemudian niki
dan Dika jadian, kemudian niki dan Dika jalan dan makan.
(Setting Di jalan)
Ana dan nata sedang berjalan-jalan
Ana: kamu kenapa sih nat? muka nya kusut banget
Nata: dari dulu aku sama niki sama-sama, sekarang dia udah punya
dunianya sendiri. Dia dia bukan niki dulu yang aku kenal
Ana: lalu?
Nata: aku tidak mau dia berubah
Ana: nat, niki itu udah gede nat seharusnya kamu senang niki sudah
bertemu cinta pertamanya, kamu gimana?seharusnya kamu ketemu dengan cinta
pertama mu juga. Kalau udah bertemu dengan orang yang kamu sayang nyatain
perasaan kamu jangan di tunda-tunda
(Setting Di kosan)
Nata di kamar mondar-mandir
seperti orang galau, gelisah dan kesepian
(Setting Di kosan)
Nata dan niki pergi ke
tempat ana karena tadi ana tidak pergi ke kampus,
Ana ketahuan sedang melihat
foto nata dan diam-diam ana menyukai nata.
Niki: ana kamu kenapa tidak ke kampus? Kamu sakit ya?
Ana: enggak kok (berbaring di tempat tidur)
Tidak sengaja nata melihat hp ana yang tergeletak di atas meja dengan
menanpilkan foto nata, niki pun melihat itu dan dia berpura-pura ke kamar mandi
Nata: ana maksud kamu apa menyimpan foto aku ini ?
Ana: aku sayang sama kamu nat
Nata: makasih udah cinta sama aku, tapi aku lebih cinta sama niki (niki
tidak sengaja mendengar percakapan mereka)
Lalu niki pun pergi
meninggalkan mereka. Semenjak kejadian itu hubungan nata, niki dan ana mulai
renggang, semakin menjauh dan tidak bersama lagi hingga lulus S-1.
(Setting Cafee)
Niki dan Dika sedang makan
bersama, saat Dika mengajak niki ngobrol niki hanya merenung memikirkan nata,
kemudia niki pun salah berbicara.
Dika : kamu kenapa nik?
Niki: gapapa kok nat
Dika : (dalam hati kenapa jadi nata)
Lalu Dika mengantar niki pulang
Keeseok harinya niki melihat Dika jalan berdua dengan helena.
Niki: kalian? Aku gak nyangka kalian jalan berdua
Helena: iya kenapa? Lo gak suka? Dari dulu gua itu udah naksir Dika,
tapi lo rebut dia dari gua
Niki: mulai detik ini kita putus !!(sambil menampar Dika)
Nata melanjutkan studi S-2
nya di UI(Universitas Indonesia) sebelum ia pergi ia menitipkan surat niki
kepada kak dani yang berisi ucapan selamat tinggal dan ungkapan isi hati nata.
Dani : niki aku tau kamu
dari kecil dengan nata itu selalu bareng, baru kali ini kan kalian pisah. Udah
niki kalo kamu suka sama nata gak usah mikir, cinta itu soal rasa soal hati
yang namanya cinta itu gak boleh setengah-setengah.
Akhirnya niki menyusul nata
dan mencari nata ke luar kota. Niki pun membawa surat nya.
(Setting Di Taman kampus )
Ketika
istirahat nata melihat niki lalu menghampirinya
Nata: nik kok
kamu ada di sini ?
Niki: aku mau
memastikan kalo kamu baik-baik aja.
Nata: I am fine,
and you ?
Niki: good, kamu
ngilang tanpa kabar segitu marahnya sama aku?
Nata: aku cuma
marah dengan diriku sendiri kok udahlah lupain aja lagian pula kamu udah ada di
sini kan.
Mereka jalan
Niki: aku punya sesuatu buat kamu (surat berisi tulisan it is always
been you too)
Analisis Tokoh Drama Sahabat jadi Cinta
Unsur Interinsik
1.Tokoh
Mia Selvia sebagai Niki
Nugroho Santoso sebagai Nata
Kadek Ardike sebagai Dika
Putri Rahmawati sebagai Ana
Kholid Miftahudin sebagai Dani
Letina Arni sebagai Karin
Leli Wulandari sebagai Helena
Berdasarkan sifatnya
Tokoh Protagonis : Nata, Niki, Dika.
Tokoh Antagonis : Helena, Karin
Tokoh Tirtagonis: Dani, Helena, dan Karin.
2. Setting
Setting Tempat : di depan Kampus , di dalam rumah Niki , di dalam rumah
Nata, Taman Kota Tugu Juang, dan Cafe
Setting Waktu : pagi hari, siang hari, sore hari, dan
malam.
Setting Ruang: Ruang kamar Niki ,
ruang kamar Nata, ruang tamu, dan di
dalam cafe
3.Tema : kisah cinta anak kuliah.
4.Alur : alur yang terdapat alam cerita ini alur
mundur.
5.Amanat: kalau memang cinta ungkapkan, jangan di
simpan dalam hati.
Unsur Ekstrinsik
Nilai sosial
Nilai pendidikan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Drama merupakan
pertunjukan cerita atau lakon kehidupan manusia yang dipentaskan. Yang
mempunyai ciri-ciri diantaranya drama merupakan prosa modern, naskah drama
berbentuk prosa atau puisi, drama terdiri dari dialog, pemikiran dan gagasan
pengarang disampaikan melalui dialog watak-wataknya, konflik, sebuah skrip yang
tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebuah drama yang baik, dan gaya
bahasa.
Adapun unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya yaitu unsur intrinsik (unsur dalam) dan unsur
ektrinsik (unsur luar).
Unsur-unsur
intrinsik yaitu tokoh, penokohan, setting, tema, alur atau plot, dan amanat.
Sedangkan unsur ekstrinsik dalam drama adalah unsur yang tampak, seperti adanya
dialog atau percakapan. Namun, unsur-unsur ini bisa bertambah ketika naskah
sudah dipentaskan. Seperti panggung, properti, tokoh, sutradara, dan penonton.
Jenis-jenis drama
dapat diklasifikasikan berdasarkan isi ceritanya (drama tragedy, melodrama,
komedi dagelan). Berdasarkan cara penyajiannya (closed drama, drama treatikal,
drama radio, drama televisi). Berdasarkan bentuknya (sandiwara, teater rakyat,
opera, sendratari, pantomim, operet, tableau, passie, wayang, minikata). Dan
menurut masanya drama ada drama baru dan drama lama.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan yaitu prolog, epilog, monolog, dan dialog. Selain itu juga ada
tata panggung, pemeran, kostum, dan suara yang perlu diperhatikan.