BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Model lapisan/layer yang mendominasi literatur
komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection
(OSI). (Andi basoalfi)
OSI didirikan oleh badan multinasional pada tahun 1947 yang bernama
International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan
standar-standar Internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi
yang mencakup segala aspek yaitu model OSI.(Andi basoalfi). Untuk dapat dengan jelas mengerti mengenai keamanan
jaringan komputer, kita harus terlebih dahulu mengerti bagaimana jaringan
komputer bekerja. Untuk mempermudah pemeliharaan serta meningkatkan
kompabilitas antar berbagai pihak yang mungkin terlibat, sehingga jaringan komputer menurut standar ISO/OSI terbagi atas beberapa lapisan yang saling independen satu dengan
yang lainnya.
Menurut standard OSI/ISO,lapisan jaringan terdiri
atas:
1.
Layer fisik (lapisan
1),
2.
Layer data link
(lapisan 2),
3.
Layer network
(lapisan 3),
4.
Layer transport
(lapisan 4),
5.
Layer session (lapisan 5),
6.
Layer presentasi
(lapisan 6), dan
7.
Layer aplikasi
(lapisan 7). (Anonim)
1.2. Batasan Masalah.
Dari latar belakang yang muncul maka perlu diberikan
suatu batasan masalah, masalah yang kami angkat yakni tentang lapisan atau layer jaringan
menurut OSI/ISO.
1.3. Tujuan.
Adapun penulisan makalah ini ditujukan sebagai sarana
pembelajaran mata kuliah Jaringan Komputer dan sebagai tugas yang harus kami kerjakan.
1.4. Rumusan Masalah.
a.
Apa yang dimaksud Komunikasi Data?
b.
Apa saja jenis - jenis Komunikasi Data?
c.
Apakah yang di maksud
dengan OSI?
d.
Apa saja lapisan/layer
jaringan menurut OSI?
e.
Apa fungsi
lapisan/layer jaringan menurut OSI?
f.
Apakah yang dimaksud dengan TCP/IP?
g.
Apa saja lapisan/layer jaringan menurut TCP/IP?
h.
Apa saja persamaan TCP/IP dan OSI?
BAB II
MODEL KOMUNIKASI DATA
2.1. Pengertian Komunikasi Data.
Komunikasi data adalah transmisi atau proses
pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih device (sumber), melalui
beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat
optic), microware dan sebagainya. Komunikasi data merupakan
gabungan dari beberapa teknik pengolahan data. Dimana telekomunikasi yang dapat
diartikan segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari
titik ke titik lain. Sedangkan pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan.
2.2. Jenis – Jenis Komunikasi Data.
Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Infrakstruktur
terrestrial.
Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel.
Untuk membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi,
kapasitas bandwitch yang terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan
menggunakan kabel tidak diprngaruhi oleh factor cuaca jadi sinyal yang diguakan
cukup kuat.
b.
Melalui satelit.
Aksesnya menggunakan satelit. Wilayah yang dicakup
akses sateli lebih luas sehingga mampu menjangkau sebuah lokasi yang tidak bisa
dijangkau. Oleh infrastruktur terrestrial namun untuk membuthkan waktu yang
lama untuk berlangsung prosesnya komunikasi. Karena adanya gangguan karena
radiasi gelombang matahari (sun outage) yang terjadi paling parahnya setiap 11
tahun sekali.
Dari kedua jenis tersebut dapat dibagi menjadi 2 bentuk komunikasi data.System komuniksi data dapat
pula bebentuk offline communication system (system komunikasi offline) dan online
communication system (system komunikasi online).
a. System komunikasi offline.
System komunikasi offline adalah proses pengiriman
data dengan menggunakan telekomunikasi ke pusat pengolahan data tetapi akan
diproses dulu oleh terminal kemudian dengan menggunakan modem dikirim melalui telekomunikasi
dan langsung diproses oleh CPU data disimpan pada disket, magnetik tape, dll.
Peralatan yang
diperlukan :
1. Terminal.
Merupakan suatu 1/0 device untuk mengirim data dan
menerima data jarak jauh dengan fasilitas telekomunikasi. Peralatan terminal
adalah magnetic tape unit, disk dirivepaper tape.
2. Jalur komunikasi.
Jalurnya merupakan fasilitas komunikasi seperti
telepon, telegrf, telex, dll.
3. Modem.
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode
digital kedalam system kode analog.
b. System komunikasi
online.
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung
diperoleh dan diproses oleh komputer.
Sitem komunikasi online berupa :
Memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses I pusat komputer. Perusahaan yang pertama mempelopori yaitu
American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal system desain dan pemrograman karena pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database.
a.
Time sharing system.
Teknik online system
oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai
karena perkembangan proses CPU lebih cepat sedangkan input dan output tidak dapat
mngimbangi.
b.
Distributed data processing system.
Merupakan system yang
sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system.
Sebagai system dapat didefinisikan sebagai system computer interaktf secara
geogrfis dan dengan jalur komunikasi dan mampu memproses data dengan computer
lain dalam suatu system.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan
diatas masih terdapat jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog
dan digital. Komunikasi data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN
(Public Switched Telepohone Network). Komunikasi data digital contohnya adalah
komunikasi yang terjadi pada komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara
digital. VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara
melalui jaringan internet. Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data
digital oleh decoder. Data digital tersebut di-compress dan di-transmit
melalui jaringan IP. Oleh karena data dikirimkan melalui IP, maka data
dikirimkan secara ‘Switcing Packet’ yaitu data dipecah menjadi paket-paket.
Informasi dibagi-bagi dalam paket yang panjangnya tertentu kemudian tiap paket
dikirimkan secara individual. Paket data mengandung alamat sehingga dapat
dikirimkan ke tujuan dengan benar. Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang
digunakan diantaranya protokol H.323 yang merupakan protokol standar untuk
komunikasi multimedia seperti audio, video dan data real time melalui jaringan
berbasis paket seperti Internet Protocol (IP). Protokol H.323 mempunyai
komponen seperi terminal, gateway, gatekeeper dan MCU (Multipoint Control
Unit). Dalam komunikasi data pada VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber,
voice coder serta jaringan internet. Voice coder merupakan pengkonversi suara
dari data analog menjadi digital. Dalam voice ini masih memiliki kelemahan-kelemahan seperti delay yang masih cukup tinggi dibandingkan
dengan telepon biasa (PSTN). Diharapkan dalam perkembangannya, VoIP dapat
meiliki perkembangan yang baik seperti delay yang diperkecil, sehingga dapat
diambil keuntungannya yaitu komunikasi lebih murah terutama untuk komunikasi
jarak jauh atau interlokal.
2.3. Media Dalam Proses Komunikasi Data.
1.
Media kabel tembaga.
Media yang cukup lama digunakan karena memang media
inilah yang menjadi cikal bakal system komunikasi data dan suara. Saat ini
media ini memang masih digunakan hanya saja pemanfaatannya sudah agak sedikit
berkurang, hal ini dikarenakan upaya penemuan dan pengembangan media komunikasi terus
dipelajari dan hasilnya terus banyak bermunculan media yang lebih baik dengan
keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang ditawarkan
oleh media kabel tembaga.
2.
Media WLAN.
Sebuah jaringan local (LAN) yang terbentuk dengan
menggunakan media perantara sinyal radio frekuensi tinggi, bukan dengan
menggunakan kabel.
Media wireless yang tidak kasat mata menawarkan cukup
banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya :
a. Meningkatkan
produktifitas.
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan,
sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel karena
bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan yang
menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang
ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah
akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya karena masalah –
masalah fisikal jaringan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan factor
inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung menigkatkan produktifitas
dari para penggunanya cukup banyak factor penghambat yang ada dalam jaringan
kabel yang dapat dihilangkan jika anda menggunakn medi ini. Meningkatnya
produktivitas kerja para karyawannya, tentu akan sangat bermanfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
b. Cepat dan sederhana
implementasinya.
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan
sederhana. Mudah karena anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima
pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya,
konfigurasi sedikit anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data baru dalam lokasi anda. Namun, tidak sesederhana itu jika
anda menggunakan media kabel.
c. Fleksibel.
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan
jairngan pada tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi
fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang
dan menggunakannya dimana saja dan kapan saja, misalnya di pesta taman, di ruangan meeting darurat dan banyak lagi.
d. Dapat mengurangi
biaya investasi.
Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin
menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan
komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya termasuk
biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak
lagi. Apalagi jika anda membangun LAN yang sering berubah-ubah, tentu biaya
yang anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggunakan kabel.
e. Skalabilitas.
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi
jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk
dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas
jaringan WLAN cukup terasa.
3.
Media fiber optic.
Fiber optic secara harafiah arti serat optic atau bisa
juga disebut serat kaca. Fiber optic memang berupa serat yang terbuat dari
kaca, namun jangan anda samakan dengan kaca yang biasa anda lihat. Serat kaca
ini merupakan yang dibuat secara khusus dengn proses yang cukup rumit yang
kemudian dapat digunakan untuk melewati data yang ingin anda kirim atau terima. Jenis media fiber optic itu sendiri merupakan sebuah
serat seukuran rambut manusia yang terbuat dari bahan kaca murni, yang kemudian
dibuat bergulung-gulung panjangnya sehingga menjadi sebentuk gulungan kabel.
Setelah terjadi bentuk seperti itu , maka jadilah media fiber optic yang
biasanya anda gunakan sehari-hari.
a. Cara fiber optic melewati data.
Jika berhubungan dengan alat-alat optik, maka
alat-alat tersebut akan erat sekali hubungannya dengan cahaya dan system
pencahayaan. Serat optic yang digunakan sebagai media, maka yang akan
lalu-lalang di dalamnya tidak lain dan tidak bukan adalah cahaya. Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa
informasi yang ingin anda kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian
ditembakkan ke dalam media fiber optic dari tempat asalnya. Kemudian cahaya
akan merambah sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di
lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman
informasi dan data secara teori telah berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan
demikian, maka terjadilah proses kounikasi dimana kedua ujung media dapat
mengirim dan menerima informasi yang ingin disampaikan.
b. Komponen sistem komuniksi data dengan media fiber
optic.
Pada dasarnya setiap system informasi pasti memerlukan
5 komponen minimal dalam proses komunikasi data, yaitu transmitter
(pemindah/pengalih pesan), receiver (penerima pesan), media pengalih pesan,
pesan yang dialihkan, dan penguat sinyal. Adapun dalam komunikasi data dengan memanfaatkan media
fiber optic, maka komponen-komponen yang ada yaitu diantaranya sebagai berikut:
c. Cahaya yang membawa informasi.
Karena media yang digunakannya berupa serat optic
yaitu serat yang terbuat dari bahan kaca yang dapat mentranmisikan data dengan
cahaya. Dengan memanfaatkan cahaya maka dalam eproses transmisinyapun dapat mentransper
kapasitas data yang tak terbatas, hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan yang
dimiliki oleh cahaya diantaranya cahaya kebal terhadap gangguan, mampu berjalan
jauh, dengan kecepatan tinggi.
Optical
transmitter/pemindah berbentuk optis, merupakan sebuah komponen yang bertugas mengirimkan
sinyal-sinyal cahaya kedalam media pembawa data/pesan. Tempatnya sangat dekat
dengan media fiber optic.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light
Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang
menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai
konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak
sejauh laser.
Fiber
optic cable/ kabel
serat kaca, bentuknya tidak jauh berbeda dengan kabel tembaga, namun lebih kecil dan
memiliki warna yang bening seperti benag pancingan, bagian ini merupakan bagian
yang memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyampaian data dalam
media fiber optic.
Optical
receiver/kaca penerima pesan kiriman. Memiliki tugas untuk
menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter, setelah
cahayanya ditangkap maka langsung didekode menjadi sinyal - sinyal digital yaitu
informasi yang dikirmkan dari device.
Optical Regenerator, yaitu penguat sinyal cahaya, agar semua cahaya bisa
diterima oleh optical receiver dalam keadaan utuh, sehingga
informasinya pun akan utuh pula.
d. Beberapa keuntungan dari media fiber optic:
Lebih
ekonomis untuk jarak yang sangat jauh. Dengan bandwitch yang sangat besar disertai daya jangkau yang sangat
jauh maka dengan media fiber optic biaya akan lebih sedikit. Apalagi jika
dibandingkan dengan media kabel tembaga mislanya yang tentu dengan jarrak jauh
pasti akan menambah biaya untuk membeli kabelnya.
Ukuran
saluran serat yang lebih kecil. Karena terbuat dari serat kaca maka ukuran serat salurannya menjadi
lebih kecil jika dinadingkan dengan media kabel tembaga.
Penurunan
kualitas sinyal yang lebih sedikit. Dengan menggunakan media fiber optic maka degradasi
sinyal transmisi akan lebih bisa dikurangi.
Daya
listrik yang diperlukan lebih kecil, karena memanfaatkan cahaya dalam proses transmisi
datanya sehingga hanya membutuhkan sedikit daya listrik berbeda dengan media
kabel tembaga.
Menggunakan
sinyal digital, dalam media fiber optic karena tidak adanya sinyal
listrik, maka yang lebih banyak mendominasi adalah sinyal digital.
Fiber
optic tidak mudah termakan usia, dikarenakan dalam proses transmisinya tidak melibatkan
listrik sehingga kecil kemungkinan akan terjadinya kebakaran saluran yang
diakibatkan oleh konsleting.
Bahannya
ringan dan fleksibel, hal ini dikarenakan ukuran serat yang
sangat kecil dan juga elastic sehingga saluran dengan media fiber optic lebih
ringan dan fleksibel.
Komunikasi
bisa lebih aman, hal ini dikarenakan dengan media fiber optic maka
informasinya tidak mudah disadap oleh pihak lain, dan juga sangat sulit untuk
dimonitor,
Jalan
tercepat untuk transmisi data anda, karena memanfaatkan bantuan cahaya maka jelaslah bahwa dengan fiber
optic, data akan lebih cepat sampai kepada tujuan pengiriman, ditambah lagi
kapasitas data dengan media fiber optic tidak terbatas, sehingga data yang bisa
dtransper bisa sangat cepat kilat.
2.4. Contoh Kasus Komunikasi Data.
Sebenarnya sudah sangat banyak dan beragam mengenai
contoh kasus atau contoh proses komunikasi data, baik itu yang memerlukan data
dengan kapasitas besar ataupun kecil. Misalnya seperti yang biasa kita lakukan
setiap saat yaitu proses pengiriman sms dan e-mail, itu juga termasuk dalam
proses komunikasi data hanya saja kapasitas pesan datanya terbilang kecil.
Namun untuk yang berkapasitas besar juga sangat banyak sekali, misalnya
kebiasaan pengiriman data dalam suatu perusahaan, misalnya suatu perusahaan
yang besar yang telah membuka cabang diberbagai Negara, maka kemungkinan besar sering melakukan
proses komunikasi data.
Sekalipun komunikasi data telah dan terus dikembangkan
sedemikian rupa, namun tetap saja terdapat beberapa masalah dalam proses
komuniksi data, diantaranya sebagai berikaut:
- Keterbatasan bandwith, yaitu
kapasitas pengiriman data perdetik dapat diatasi dengan penambahan bandwith.
- Memiliki Round Trip Time (RTT) yang
terlalu besar, dioptimalkan dengan adanya TCP Optimizer untuk mengurangi RTT.
- Adanya delay
propagasi atau keterlambatan untuk akses via satelit, membangun infrastruktur
terestrial jika mungkin.
BAB III
MODEL PROTOKOL OSI DAN TCP/IP
3.1. OSI Layer (Open Systems
Interconnection).
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan
oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer”
dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana
file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk
membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol
jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan
karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi
dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan
protokol dan standard.
3.2. Cara Kerja OSI Layer.
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya
data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari
layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut
melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer
dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi
penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer
mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan. Berikut
adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masing layer dari layer
application sampai physical.
3.3. Macam-Macam OSI
Layer.
a. Physical Layer.
Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan
dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan
dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh
kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan
seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Fungsi physical layer
antara lain :
Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan
media kabel atau radio.
b. Data-link layer.
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan
layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai
penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer
data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari
level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan
mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 &
802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer
Data-link.
Fungsi data-link layer antara lain:
Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi
koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya
Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2
beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak,
yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control
(MAC).
c. Network Layer.
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan
fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal
ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol,
umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet
eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti
SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini
telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Fungsi network layer antara lain:
Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer-3.
d. Transport Layer.
Layer transport data, menggunakan protocol seperti
UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh
NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah
pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan
transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing,
kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi transport layer antara lain:
Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada
sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah
tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan
ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
e. Session Layer.
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah
artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan.
Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi
komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini:
NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang
menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI,
(NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang
digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager.
ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang
terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Fungsi session layer
antara lain:
Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi.
f. Presentation Layer.
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya
suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai
contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC
character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer
ini.
Fungsi presentation layer antara lain:
Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor
(redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga
Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP).
g. Aplication Layer.
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada
pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router,
tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama
antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang
membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan
beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada
layer Application.
Fungsi application
layer antara lain:
Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan
ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
3.4. TCP/IP(Transmission
Control Protocol/Internet Protocol).
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan
oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke
komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di
sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an
hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang
sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga
beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya
di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti
protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Keunggulan TCP/IP
adalah sebagai berikut:
1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas
dan dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi
apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan
bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
2. Independen dari physical network hardware. Ini
menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui
ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang
menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh
network, bahkan Internet sekalipun.
4. High level protocol standar, yang dapat melayani user secara
luas.
3.5. Cara Kerja TCP/IP.
·
Untuk memindahkan
data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan yang terdiri dari
banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara untukmemindahkan sinyal
elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
·
Internet menggunakan
protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
·
Saat seorang pengguna
Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP
membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahkan beberapa
informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga computer
penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan
sepanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada
paket tersebut.
·
Deretan paket-paket
TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai jalur yang
berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik
persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien yang
menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu
lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban
pada suatu bagian dari sistem yang ada.
·
Saat paket-paket
TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu
menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah
ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali
paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima
menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk
mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
·
Sebuah perangkat
khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di
horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP.
Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP
dan sebaliknya.
·
Bagi seorang pemakai,
Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang
langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang
membuat ilusi ini bekerja.
3.6. Macam-Macam Layer
pada TCP/IP.
Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana
melukiskan TCP/IP dengan model layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5
level fungsi dalam arsitektur protokol. Berikut merupakan bagan dari 5 layer
dalam TCP/IP :
a. Physical Layer.
Physical layer mendefinisikan karakteristik yang
dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level
tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
b. Network Access Layer.
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system
untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam
literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan
gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer.
Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan,
dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai
protokol-level yang lebih tinggi.
Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke
frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address
yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun
yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram.
c. Internet Layer.
Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer.
Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada
Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada
jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah
Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua
data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan
mengabaikan tujuan terakhirnya.
d. Transport Layer.
Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan
layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan.
UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan
low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan
Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih
dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
e. Application Layer.
Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP
adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan
transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang
digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
v
TELNET, yaitu Network
Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
v
FTP, File Transfer
Protocol, digunakan untuk file transfer.
v
SMTP, Simple Mail
Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
v
DNS, Domain Name
Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
v
RIP, Routing
Information Protocol, protokol routing.
v
OSPF, Open Shortest
Path First, protokol routing.
v
NFS, Network File
System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
v
HTTP, Hyper Text
Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
3.7. Persamaan antara
model OSI dan TCP/IP antara lain :
1.
Keduanya memiliki
layer (lapisan).
2.
Sama – sama memiliki
Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3.
Memiliki transport dan
network layer yang sama.
4.
Asumsi dasar keduanya
adalah menggunakan teknologi packet switching.
5.
Dua-duanya punya
transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6.
Dua-duanya
menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi
Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
1. TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers
kedalam application layers.
2. TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers
kedalam network access layer.
3. TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan
internet.
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan.
Komunikasi data adalah transmisi atau proses
pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih device (sumber), melalui
beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat
optic) , microware dan sebagainya.
Komunikasi data juga terbagi kedalam beberapa jenis,
yaitu komunikasi data ananlog dan juga komunikasi data digital. Adpaun jenis
berdasarkan medianya ada komunikasi data terreistrial yaitu komunikasi data
dengan menggunakan media kabel tembaga dan nirkabel, sementara jenis lainnya yaitu
komunikasi data melalui satelit, contohnya komunikasi data dalam dengan media
wifi, internet,dll.
Media komunikasi data yang banyak dimanfaatkan
diantaranya ada media kabel tembaga, microwave, wireless, dan yang terbaru
yaitu media fiber optic (serat kaca). Dari sekian banyak media yang ada, media
yang memiliki beberapa kemampuan yang menonjol dimiliki oleh media fiber optic.
Proses komunikasi data sangat komlek dan sering
terjadi dalam keseharian kita, namun yang perlu digarisbawahi komunikasi data bukan
komunikasi informasi, karena pada dasarnya dua hal tersebut sangat berlainan.
Pemahaman terhadap teori dasar tentang jaringan
computer, khususnyaØ pada protocol jaringan, sangat diperlukan guna
kelancaran dalam praktek jaringan computer. Secara umum protocol mempunyai fungsi untuk
menghubungkan sisiØpengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta
bertukar informasi.
4.2.Saran.
Berhubung komunikasi data sudah selalu berhadapan
dengan setiap gerak-herik tingkah laku kita, maka perlu diperhatikan yaitu kita
harus pentar-peintar dalam menentukan media yang kiota gunakan, agar jangan
sampai kita merasa kecewa dengan ,media yang kita pilih, maka dari itu
pandai-pandailah memilih media komunikasi data yang memiliki
keunggulan-keunggulan. Agar data yang kita komunikasikan bernar-benar optimal
dengan hasil maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Sofana, iwan. (2008).”Membangun
Jaringan Komputer”, Penerbit Informatika, Bandung
ubl.elcom.umy.ac.id