KATA
PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Perubahan Sosial”
ini adalah untuk semata-mata membuat sebuah karya ilmiah. Kami
pun menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
sudilah kiranya para pembaca memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih.
Bandar Lampung, November 2016
Penulis
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL............................................................................................................ i
KATA PENGATAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dari Perubahan Sosial............................................................................. ...... 3
2.2 Pengertian Perubahan sosial
Menurut Ahli............................................................... ...... 3
2.3 Teori Perubahan Sosial.............................................................................................. ...... 5
2.4 Faktor – Faktor Penyebab
terjadinya Perubahan Sosial........................................... ...... 5
2.4.1
Faktor Intern dan Ekstern............................................................................ ...... 5
2.4.2
Faktor
pendorong dan penghambat perubahan sosial.................................. ...... 5
2.5 Bentuk – Bentuk Perubahan
Sosial.......................................................................... ...... 6
2.5.1
Perubahan Evolusi dan Revolusi................................................................. ...... 6
2.5.2
Perubahan
yang direncanakan dan tidak direncanakan............................... ...... 8
2.5.3
Perubahan
berpengaruh besar dan berpengaruh kecil.................................. ...... 8
2.6 Perubahan sosial yang terjadi
dilingkungan Masyarakat.......................................... ...... 9
2.7 Masalah Yang Muncul akibat
perubahan sosial........................................................ ...... 11
2.8 Dampak Perubahan Sosial........................................................................................ ...... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... ...... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam setiap kehidupan masyarakat pasti mengalami
perubahan-perubahan. Tidak ada sekelompok masyarakat yang tidak berubah. Perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus
menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu
masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan
masyarakat lainnya.
Perubahan tersebut dapat
berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya
suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki
pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang
prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.Perubahan
tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, maupun perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan.
Perubahan yang terjadi dalam bidang sosial pada suatu masyarakat sering dikenal
dengan istilah perubahan sosial.
Perubahan
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ini dipengaruhi oleh banyak
faktor dan juga perubahannya dapat menuju ke arah yang positif maupun menuju
arah yang negatif. Dalam hal ini, berarti perubahan dapat membuat lebih baik,
namun juga sebaliknya. Tentunya perubahan sosial yang terjadi dipengaruhi oleh
berbagai faktor dan mempunyai berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat
1.2 Rumusan
Masalah
a.
Apa
yang dimaksud dengan perubahan sosial
b.
Apa
pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli
c.
Apa
saja teori – teori tentang perubahan sosial
d.
Apa
saja faktor – faktor perubahan sosial
e.
Bagaimana
bentuk – bentuk perubahan sosial
f. Bagaimana Perubahan Sosial Yang
Terjadi Di Lingkungan Masyarakat
g. Apa saja Masalah yang muncul perubahan sosial
h. Apa saja Dampak Perubahan
Sosial
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Dapat mengetahui
pengertian perubahan sosial
b.
Dapat
mengetahui pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli
c.
Dapat
mengetahui teori – teori tentang perubahan sosial
d.
Dapat
mengetahui faktor – faktor perubahan sosial
e.
Dapat
mengetahui bentuk – bentuk perubahan sosial
f. Dapat mengetahui Perubahan
Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Masyarakat
g. Dapat mengetahui Masalah
yang muncul perubahan social
h. Dapat mengetahui Dampak
Perubahan Sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat dikatakan
sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat,
dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial
dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial
walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi,
nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi
antarmanusia, organisasi atau komunitas, dan perubahan
dalam hal budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud
sebagai berikut :
1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress)
atau menguntungkan.
2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress)
yaitu yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat
bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya,
perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami
kemunduran. Adanya pengenalan
teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya
nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai – nilai
sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek
kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju
keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.
2.2 Pengertian
Perubahan Sosial Menurut Ahli
1.
Mac Iver (1937:
272), mengartikan bahwa perubahan social sebagai
perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yangdikehendaki dan perubahan yang
tidak dikehendaki) atausebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
2.
Selo Soemardjan (1962:
379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
3.
JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai
suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan
baru dalam masyarakat”.
4.
Soekanto,
(1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi
dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat
sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur
masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya
perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
5.
Comte
mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam. Pemikiran
Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa masyarakat harus
menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap tersebut
dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte menjelaskan bahwa
setiap kemunculan tahap baru akan diawali dengan pertentangan antara pemikiran
tradisional dan pemikiran yang berdifat progresif. Sebagaimana Spencer yang
menggunakan analogi perkembangan mahkluk hidup, Comte menyatakan bahwa dengan
adanya pembagian kerja, masyarakat akan menjadi semakin kompleks, terdeferiansi
dan terspesialisasi.
Comte
membagi perubahan sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan
struktural) dan social dynamics (dinamika struktural). Bangunan
struktural merupakan struktur yang berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan
utamanya mengenai struktur sosial yang ada di masyarakat yang melandasi dan
menunjang kestabilan masyarakat. Sedangkan dinamika struktural merupakan
hal-hal yang berubah dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahan pada
bangunan struktural maupun dinamika struktural merupakan bagian yang saling
terkait dan tidak dapat dipisahkan.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial
adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan
dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan
geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada
lembaga kemasyarakatannya.
2.3 Teori
Perubahan Sosial
a.
Teori Siklus
Teori
ini menyatakan bahwa Perubahan sebagai sesuatu yang
berulang-ulang.
b.
Teori Perkembangan (Linier)
Teori
perkembangan menyebutkan bahwa suatu Perubahan dapat diarahkan
ke suatu titik tujuan tertentu.
2.4 Faktor
– Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial
2.4.1
Faktor
Intern dan Faktor Ekstern
a.
faktor
yang berasal dari dalam masyarakat
Faktor
yang bersumber dari masyarakat itu sendiri meliputi : bertambah atau berkurangnya penduduk,
penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan
terjadinya pemberontakan atau resolusi di dalam masyarakat itu sendiri.
b.
faktor
yang berasal dari luar masyarakat.
faktor
yang berasal dari luar masyarakat meliputi : sebab-sebab yang berasal dari
lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan dengan negara lain,
dan pengaruh kebudayaan lain.
2.4.2
Faktor
pendorong dan penghambat
a. faktor pendorong
Faktor yang mendorong
terjadinya perubahan yaitu : kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan
yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk
maju, toleransi, sistem lapisan masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen,
ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi masa depan, dan juga nilai
meningkatkan taraf hidup.
b.
Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat
terjadinya perubahan soaial adalah : kurangnya hubungan dengan masyarakat lain,
perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, Adanya adat atau kebiasaan yang
sulit diubah, sikap
masyarakat yang tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang telah
tertanam dengan kuat (vested
interests), rasa takut akan terjadinya kegoyahan kebudayaan, prasangka
terhadap hal-hal yang baru, hambatan ideologis, kebiasaan dan nilai pasrah.
2.5
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
2.5.1
Perubahan
Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat
lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan
yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk
perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi
dan evolusi.
a.
Perubahan evolusi
Perubahan evolusi
adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu
yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan.Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena
dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat
pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu
menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga
teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:
- Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami
perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana
menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
- Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan
masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut
teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang
tertentu.
- Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian
terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya,
penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu
ke pertanian.
b.
Perubahan revolusi
Perubahan revolusi
merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan
sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai
perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan
atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam
revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan,
di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik
dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat.
Secara sosiologi,
suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara
lain adalah:
- Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan.
Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan
harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan
keadaan tersebut.
- Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan
tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari
masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya
masyarakat.
- Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan
dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan
yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
- Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di
mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan
gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang
dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
2.5.2
Perubahan
yang direncanakan
dan tidak direncanakan
a.
Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan
adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan
dari masyarakat sebagai pemimpin
satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change.
Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki.
Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah
mengadakan program keluarga berencana (KB).
b.
Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan
yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan
terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan
jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah
yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.
Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan
akan terjadi. Misalnya, kasus banjir
bandang di Sinjai, Kalimantan Barat.
Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan
kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman
masyarakat terendam air yang mengharuskan para
warganya mencari permukiman baru.
2.5.3
Perubahan
berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
a. Perubahan
berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan
berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan
pada struktur
kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian,
dan stratifikasi masyarakat.
Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris
menjadi industrialisasi,
pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah
kepadatan penduduk di
wilayah industri
dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian. Misalnya, perubahan sistem
pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
b. Perubahan
berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan
berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan
yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan
tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak
mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan homolis.
2.6 Perubahan Sosial Yang Terjadi Di Lingkungan Masyarakat
Sekarang ini banyak sekali perilaku yang
menunjukkan perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Di
lingkungan tempat tinggal saya pun terjadi berbagai macam perubahan sosial,
seperti :
1. Perubahan
Jumlah Penduduk
Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB),
saat ini sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi
oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk di lingkungan saya juga
disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk. Banyak
masyarakat yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan tetapi juga
sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
2. Perubahan
Kualitas Penduduk
Adanya
perubahan dalam hal pendidikan selain memberikan dampak positif bagi
kualitas penduduk, perubahan sosial juga menimbulkan dampak negatif yang
berupa penurunan moral yang dimiliki oleh masyarakat. Penurunan moral ini
sering terjadi pada anak muda, hal ini dapat dilihat pada perilaku yang
kurang sopan dalam masyarakat. Misalnya ketika jalan/lewat di depan warga
masyarakat tanpa memberi salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain.
Selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku
dalam lingkungan masyarakat. Misalnya tentang peraturan lalu lintas.
3. Perubahan
Sistem Pemerintahan
Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi
dalam negara, juga mempunyai pengaruh bagi pemerintahan suatu desa, Misalnya dalam suatu pengambilan keputusan
dalam suatu musyawarah..
4. Perubahan
Mata Pencaharian
Dahulu, Mata pencaharian penduduk di
lingkungan saya sebagaian besar adalah sebagai petani, namun dengan berjalannya
waktu dan berkembangnya pengetahuan yang mereka miliki, saat ini banyak yang
menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan juga ada yang pergi
merantau bekerja ditampat lain.
5. Perubahan
Gaya Hidup
Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup
masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai
di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja
yang tinggi. Contoh perilaku konsumtif masyarakat dapat dilihat misalnya pada
gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakain baru yang ditawarkan baik
di toko maupun di pasar. Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya tidak
ingin ketinggalan. Selain itu, dengan adanya perubahan sosial, masyarakat
mempunyai pandangan bahwa produk dari luar negeri lebih baik dari pada produk
dari dalam negeri.
6. Perubahan
karena Adanya Teknologi
Dahulu, para petani di lingkungan tempat
tinggal saya masih menggunakan bantuan tenaga hewan dalam mengerjakan/membajak
sawahnya dan juga dibantu oleh tetangga dalam menanam padi atau tanaman lainnya.
Namun saat ini, dengan berkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan
traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan mesin perontok padi
untuk mengolah hasil panenannya.
Selain teknologi dalam bidang pertanian,
teknologi yang berkaitan dengan komunikasi pun berkembang pesat. Dahulu,
apabila ingin berkomunikasi jarak jauh memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi,
alat komunikasi saat ini sudah canggih. Misalnya melalui telepon seluler yang
saat ini satu orang tidak hanya memiliki satu alat komunikasi tersebut.
7. Perubahan
Budaya
Perubahan budaya yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat dapat dilihat pada perilaku anak muda saat ini.
Banyak yang meniru trend-trend atau budaya masyarakat barat, misalnya
cara berpakaian. Selain
itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung, gamelan, kesenian
ketoprak, lagu-lagu tradisional tidak lagi diminati oleh masyarakat. Bahkan ada
warga yang tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri.
Sekarang ini, keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah tergantikan oleh
adanya lagu-lagu pop, rock, dan lain sebagainya.
2.7 Masalah
yang muncul Akibat adanya perubahan
sosial
Perubahan
sosial mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sosial seperti kejahatan, atau kenakalan remaja.
Meskipun begitu, tidak setiap masalah yang terjadi pada masyarakat disebut
masalah sosial. Menurut Merton (dalam Soekanto), suatu masalah disebut masalah
sosial jika memenuhi beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:
1.
Tidak adanya kesesuaian antara ukuran-ukuran
dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan
sosial.
2.
Semula ada pendapat keliru yang menyatakan
bahwa masalah sosial bersumber secara langsung pada kondisi-kondisi ataupun
proses-proses sosial. Pendapat tersebut tidak memuaskan dan telah ditinggalkan.
Hal pokok di sini bukanlah sumbernya, melainkan akibat
dari gejala tersebut (baik gejala sosial maupun gejala bukan sosial yang
menyebabkan terjadinya masalah sosial.
3.
Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu
kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak. Dalam hal ini, urutannya
sangat relatif.
4.
Adanya masalah-masalah sosial yang terbuka
dan masalah-masalah sosial yang tertutup. Masalah sosial tersebut timbul akibat
terjadinya kepincangan-kepincangan masyarakat karena tidak sesuainya
tindakan-tindakan dengan norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Akibat hal
tersebut, masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang dan
berlawanan dengan nilai-nilai yang berlaku.
Masalah sosial merupakan
proses terjadinya ketidaksesuaian antara unsur-unsur dalam kebudayaan suatu
masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok-kelompok sosial. Dengan kata
lain, masalah sosial menyebabkan terjadinya hambatan dalam
pemenuhan kebutuhan warga masyarakat. Hal itu berakibat terjadi disintegrasi
sosial atau rusaknya ikatan sosial.
2.8 Dampak
Perubahan Sosial bagi Kehidupan Sosial
Terdapat beberapa tanggapan masyarakat
sebagai dampak perubahan
sosial yang
menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau
ketidaktahuan adanya perubahan, yaitu sebagai berikut.
- Perubahan yang diterima
masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang
memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga
perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacam-macam, sesuai dengan
nilai-nilai sosial yang mereka miliki.
- Perubahan mengancam
kepentingan pihak yang sudah mapan. Hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan
berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan
mengancangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap
perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan
kelompok masyarakat tertentu.
- Perubahan dianggap sebagai
suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat
untung ruginya bagi kehidupan. Pembahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang
modern.
- Ketidaktahuan pada perubahan
yang terjadi.
Hal ini mengakibatkan seseorang ketinggalan informasi tentang perkembangan
dunia.
- Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan
sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbulkan pengaruh bagi dirinya.
- Ketidaksiapan menghadapi
perubahan.
Pengetahuan dan kemampuan seseorang terbatas, dampak perubahan sosial yang
terjadi ia tidak memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi.
Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat berbentuk antara
lain sebagai berikut :
1.
Pergolakan dan Pemberontakan
Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan
kemerdekaan Indonesia dapat diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara
bersamaan. Rakyat menyambut dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk
suatu tatanan dan kehidupan sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut
revolusi. Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah
pascakemerdekaan, berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu,
sekaligus menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.
2.
Aksi Protes dan Demonstrasi
Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang
selalu terjadi dalam kehidupan manusia. Hal itu terjadi karena setiap orang
memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin berbeda. Protes dapat terjadi
apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau kelompok secara langsung
sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang harus diterima. Akibatnya,
individu atau kelompok tersebut tidak puas dan melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang
dilakukan oleh individu atau masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat
pula terjadi secara tidak langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena
kesewenang-wenangan pihak tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang
lain.
3.
Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan
memberi peluang bagi setiap orang untuk berubah, tetapi perubahan tersebut
tidak membawa setiap orang ke arah yang dicita-citakan. Hal ini berakibat
terjadinya perbedaan sosial berdasarkan kekayaan, pengetahuan, perilaku,
ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut dapat membawa seseorang atau
kelompok ke arah tindakan yang menyimpang karena dipengaruhi
keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan dalam kehidupannya.
Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat
secara khusus akan diuraikan sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang
menimbulkan kesenjangan kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya,
tidak semua orang mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut
menyebabkan setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan
kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban yang
dilakukan.
4.
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu
memiliki sistem administrasi yang bersih dan berwibawa, bebas dari segala
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah korupsi menyangkut berbagai aspek
sosial dan budaya. Apabila hal ini sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia
atau sudah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas.
Akibatnya, hal tersebut
akan menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak
hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi
seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.
5.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja
merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu karena tindakan
yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena itu, kenakalan
remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja merupakan
gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan sosial di
masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua bekerja
sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.
Selain itu, pergeseran nilai dan norma
masyarakat mengakibatkan berkembangnya sifat individualisme. Juga pergeseran
struktur masyarakat mengakibatkan masyarakat lebih menyerahkan setiap
permasalahan kepada yang berwenang. Perubahan sosial, ekonomi, budaya, dan
unsur budaya lainnya dapat mengakibatkan disintegrasi.
Perubahan sosial dapat merujuk pada gagasan
kemajuan sosial atau evolusi sosiokultural, ide filosofis bahwa masyarakat
bergerak maju dengan dialektis atau evolusioner. Hal ini mengacu pada perubahan
paradigmatik dalam struktur sosio-ekonomi, misalnya pergeseran dari feodalisme
dan menuju kapitalisme. Hal ini juga dapat merujuk kepada revolusi sosial,
seperti revolusi sosialis dalam paham Marxisme, atau gerakan sosial lainnya,
seperti hak pilih perempuan atau gerakan hak-hak sipil. Perubahan sosial dapat
didorong oleh kekuatan budaya, agama, ekonomi, ilmu pengetahuan atau teknologi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan
sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks.
Perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, dalam hal ini
masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga
dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
Ada Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
sosial baik yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari dalam masyarakat itu
sendiri, selain itu juga terdapat faktor pendorong dan pengahambat. Adanya
perubahan sosial yang terjadi dapat Menimbulkan Masalah dan dampak serta
memberikan pengaruh yang besar maupun kecil yang terjadi secara cepat maupun
secara lambat.
saya IBU KARMILA posisi sekarang di malaysia
ReplyDeletebekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan