Friday, August 25, 2017
PLAZA TELKOM DAN SEGALA TIPUDAYANYA
Suatu hari saya berfikir untuk melakukan downgrade terhadap layanan internet saya, karena saya menganggap biaya internet kelewat mahal.
Oh ya, saat itu saya menggunakan layanan triplepay dgn biaya Rp 487.000 / bulan.
Oke. Langkah pertama saya telpon 147 untuk berkonsultasi. Ternyata niatan saya untuk melakukan downgrade tidak bisa, kalaupun bisa, biaya hanya di kurangi sebesar Rp 50.000 saja. Sehingga saya harus membayar Rp 437.000.
Selang beberapa bulan kemudian, saya coba menanyakan hal yang sama, dan jawaban yang saya terima juga tetap sama. TIDAK BISA.
Tak kehabisan akal. Saya coba chat dgn telkom care di Facebook dan menanyakan hal serupa. Dan jawabannya adalah BISA dgn biaya perbulan sekitar Rp 338.000. Lah.... inikan berbeda jauh dengan yang disampaikan petugas Plaza Telkom melalui layanan 147.
Kemudian saya coba cari melalui website resmi telkom tentang layanan yang lebih murah dari paket triple pay. Dan alhamdulilah ada. Yaitu paket dualpay dgn tarif Rp 275.000/ bln.
Berbekal informasi tersebut, dengan bahagia saya langsung datang ke plaza Telkom guna merealisasikan niat saya.
Sesampainya di TKP saya langsung disambut sales perempuan yang menawarkan brosur triplepay. Lalu saya tanyakan adakah layanan yg lebih murah. Beliau menjawab TIDAK ADA. Kemudian saya menyampaikan maksud saya untuk downgrade layanan. Dan dia menyampaikan TIDAK BISA. Informasi ini sama persis dengan informasi yang saya peroleh melalui telepon 147.
Melihat gelagat yang aneh, saya berinisiatif memvideokan percakapan kami lewat ponsel saya (tentu dengan meminta izin pada sales bersangkutan dan dia mengizinkan) tujuannya untuk saya pergunakan sebagai bukti pada telkom care bahwa informasi di plaza Telkom berbeda dengan Telkom care.
Sambil merekam, pertanyaan saya ulang pada sales mengenai downgrade, dia menyatakan bahwa downgrade bisa dilakukan namun biaya hanya dikurangi Rp. 50.000 ribu saja.
Pertanyaan berlanjut mengenai layanan dualplay, dia mengatakan bahwa layanan dual play tidak ada.
Kemudian saya tunjukkan print out adanya paket dualpay. Namun dia berkilah paket dualpay tersebut tidak lagi berlaku sejak seminggu yang lalu. WOW.....!!!!
OKE.....!!!!
Saatnya saya tunjukkan chat antara saya dan Telkom care mengenai informasi downgrade dan paket dualpay yang masih berlaku di wilayah saya.
Setelah membaca informasi yang saya bawa, sang sales terlihat kikuk dan salah tingkah. Lalu dia terlihat sibuk mengecek laptopnya sambil meminta bantuan rekan lainnya.
Rekan yang baru datang menanyakan mengapa mengambil video saat berkonsultasi, dan saya sampaikan seperti awal tadi, akan saya pergunakan sebagai komparasi informasi antara plaza dengan telkom care, karena informasi yang saya terima berbeda.
Kemudian mereka pergi meninggalkan saya dan menuju ke ruangan kasir. Diruangan tersebut mereka berdiskusi dgn 4 orang lainnya (kondisi ruangan terlihat karena ada kaca transparan yang sangat besar).
Setelah lebih kurang 25 menit berdiskusi. Salah satu dari mereka menghampiri security (meminta security untuk menghapus rekaman video saya). Dan sang sales yang lain kembali menemui saya dan menyampaikan bahwa permintaan saya untuk downgrade dan atau ganti paket dapat terealisasi.
Oke..
Selanjutnya saya mengajukan untuk menggunakan layanan dual play dengan tarif Rp. 275.000,-
Mereka mengatakan bahwa untuk pemasangan baru, pelanggan diwajibkan melunasi tunggakan dan mencabut layanan awal yang telah terpasang. Menurutnya jika dipasang saat itu, maka saya harus membayar Rp. 698.000,-. karena sisa pemakaian dihitung prorata.
Namun karena saya tidak membawa uang untuk melunasi, maka niatan tersebut saya tunda.
Alhasil saya harus pulang kerumah dan mengumpulkan uang untuk melunasi biaya internet terlebih dahulu.
Eh, pas mau pulang. Security nyamperin saya dan meminta ponsel saya kemudian menghapus semua video percakapan saya dengan customer penipu tadi... (mungkin mereka takut video tersebut akan diuploadd di media sosial dan mereka bisa dipecat karena menipu konsumen).
Sesampainya di rumah, ada petugas telkom yang datang dan mengatakan mereka akan memasang layanan dualplay. saya bilang "Loh, bukannya layanan lama harus dicabut terlebih dahulu?"
Petugas lapangan mengatakan bahwa layanan lama tidak harus dicabut, karena ini menggunakan jalur yang sama, maka tinggal ganti modem saja".
Kemudian saya tanyakan lagi "Bagaimana dengan tagihan speedy saya?" dia mengatakan bahwa tagihan speedy saya akan berhenti tepat saat modem baru diganti (tepatnya tanggal 5 Juli 2017). Sehingga saya cukup membayar tagihan speedy lama senilai Rp. 698.000.
Oke, berbekal informasi tersebut saya tenang dan mulai menggunakan layanan speedy baru dengan tarif perbulan Rp. 275.000,-.
Berselang 1 bulan lebih, tepatnya tanggal 09 Agustus 2017 datanglah collector dari Plaza telkom dengan membawa surat tagihan sebesar Rp. 1.018.000. untuk internet lama saya yang telah diputus selama 2 bulan full plus denda.
Loh... bukannya tagihan cuma sampai 5 Juli saja?, karena layanan tersebut sudah diganti sejak 5 Juli.
Dia menyatakan bahwa internet saya tetap dihitung full selama 2 bulan karena menurutnya layanan saya belum diputus secara sistem...(dalam hati saya berteriak "SISTEM TAIIIKKK!!!") Kenapa mereka tidak bilang sedari dulu!!!!
Okelah, daripada debat kusir dan ujung2nya berantem. Akhirnya pada tanggal 10 Agustus saya bayar juga tuh tagihan sebesar Rp. 1.018.000,-
Untuk berjaga-jaga agar tidak ada tagihan lagi pada tanggal 19 Agustus 2017 saya memutuskan untuk menyuruh salah satu karyawan saya untuk melakukan pengajuan pemutusan internet saya yang lama dengan saya bekali modem lama, struk pembayaran terakhir dan uang untuk beli materai.
Selang 20 menit, saya ditelpon karyawan saya yang telah tiba di Plaza Telkom yang mengatakan bahwa saya tidak bisa melakukan pemutusan karena saya belum membayar biaya speedy untuk bulan September 2017 sebesar Rp. 487.000,-
HAAAAAHHHHH.....!!!!
Saya meminta karyawan saya untuk menyambungkan telepon pada customer service (CS) di Plaza Telkom.
Saya sampaikan pada CS bahwa saya sudah melunasi biaya selama 2 bulan full. dan layanan internet tersebut sudah diputus dan diganti dengan layanan baru sejak tanggal 5 Juli 2017, sehingga sejak 5 Juli 2017 saya sudah tidak ada pemakaian sama sekali.
CS mengatakan "benar bahwa bapak telah melunasi selama 2 bulan, namun karena internet bapak dalam kondisi TERISOLIR maka bapak diwajibkan membayar satu bulan full untuk bulan September 2017. Jika bapak tidak keberatan kami beri solusi dengan membuka isolirnya dan bapak cukup membayar abodemen dan pemakaian 1 hari saja"...
Loh itu berarti saya harus mengaktifkan lagi modem lama, kemudian memakainya, lalu membayar tagihan dan kemudian memutusnya lagi.... GIIILAAAA......!!!!!
Ini customernya yang tolol apa saya yang dibodohin.....
Singkat cerita, pada tanggal 21 Agustus 2017 saya "sowan" sendiri ke Plaza Telkom dan menyampaikan saya akan melakukan pemutusan layanan speedy dan menanyakan kenapa saya masih harus membayar untuk bulan September??
CS yang saya temui mengatakan bahwa saya tidak lagi perlu membayar tagihan bulan September karena saya sudah tidak menggunakan layanan sejak 5 Juli 2017.
Loh, kenapa informasi yang saya terima kemarin berbeda dengan informasi sekarang....
tambah gila aja di Plaza Telkom... bener bener bikin emosi jiwaaa!!!.
Oke,
Hikmah apa yang bisa kita ambil...
1. Sebelum pasang speedy, ada baiknya cari informasi sebanyak-banyaknya dari pihak lain (tentu yang resmi), agar kita tidak ditipu sama para CS nya yang cari untung dari insentif pemasangan.
2. Sekali-kali bolehlah memaki mereka, agar mereka menghargai kita sebagai konsumen.
Oh ya, semua peristiwa tersebut ada di Plaza Telkom Enggal Bandar Lampung.
Saya tulis ini tidak dengan tujuan menjatuhkan telkom, saya hanya berharap tidak ada lagi konsumen yang mengalami hal serupa. Saya berharap pihak telkom bisa membersihkan SDM yang tukang tipu. dan berharap ada provider lain yang berani tampil untuk menggeser dominasi telkom.
Wassalam..
Subscribe to:
Posts (Atom)
TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA
TINDAK TUTUR LOKUSI DALAM FILM 'TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK' DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA BAB I PEND...
-
ANALISIS NOVEL “Bumi Manusia” Karya : Pramoedya Ananta Toer Dosen Pengampu : Rohana, S.Pd, M.Pd. Disusun Oleh : ...
-
Assalamu'alaikum gaes... Ramadhan sudah dekat, mari kita melatih diri untuk melakukan amal shalih, itung-itung sebagai pemanasan kita s...
-
The Golden Slug (Keong Mas) In the ancient time, lived a young man named Galoran. He was respected because of his wealth and honor. His...