Konselor : Bpk. Hanan
Konseli : Siska
Siska adalah seorang
mahasiswi semester 1 Ia mengalami permasalahan kurang percaya diri ketika
tampil di depan kelas. siska selalu merasa gemetar dan gugup ketika ia
berbicara di kelas. Karena bingung baimana cara mengatasi permasalahan yang ia
hadapi ini maka siska datang kepada Konselor untuk membantunya untuk memecahkan
masalahnya.
Tahap
awal konseling (mendefinisikan masalah klien)
Konseli : (tok,tok,tok)
Konselor : silakan masuk...
(sambil melihat ke arah pintu)
Konseli : Selamat pagi pak
Konselor : Selamat pagi siska, mari silakan duduk
Konselor : Wah,bapak sangat
senang sekali bertemu dengan siska, siska bagaimana kabarnya ? (attending
ramah, senyum, kontak mata, dan badan agak membungkuk ke arah klien)
Konseli : tidak baik pak (diam,
menyimpan perasaan tertentu, melihat ke bawah dan tidak menatap
konselor)
Konselor : Kalau Ibu boleh tau
kenapa kabarnya siska tidak baik ?
Konseli : Entahlah pak, saya
merasa sangat bingung dan sedih
Konselor : bapak memahami apa
yang kamu rasakan (empati primer), Namun apakah perasaan tidak enak atau yang
mengganggu perasaan mu itu bisa di bicarakan bersama ? ( bertanya terbuka,
perasaan)
Konseli : Ya pak saya pikir
juga begitu (sambil memandang konselor, kemudian menunduk lagi)
Konselor : Hhhmmm...Bisakah siska
jelaskan ?
Konseli : Ya pak, dengan senang
hati saya akan menceritakannya. Tapi mohon dirahasiakan kepada siapapun karena
ini adalah masalah pribadi saya.
Konselor : Kalau begitu pak
ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu siska?
(Eksplorasi perasaan dan bertanya) Disini siska bisa bercerita tentang semua
yang siska yang rasakan, karena semuanya akan di jaga kerahasiaannya, jadi siska
bisa bercerita dengan leluasa dan tenang.
Konseli : Begini pak..(bingung
dan ragu) “Saya merasa tidak percaya diri ketika tampil di depan orang banyak
apalagi ketika saya presentasi di depan kelas.
Konselor : Lalu bagaimana?
(eksplorasi perasaan, bertanya terbuka)
Konseli : Setiap saya tampil di
depan kelas saya pasti gugup dan bingung harus berkata apa, rasanya tiba-tika
bibir saya menjadi kaku.
Konselor : Bisakah siska
menjelaskan lebih jauh tentang perasaan tidak percaya diri yang Eka rasakan ?
(bertanaya,eksplorasi perasaan)
Konseli : Saya gemetar ketika
tampil di depan kelas pak. Saya juga merasa tidak percaya diri saat akan
menjawab pertanyaan dari dosen, padahal saya hanya menjawabnya dari tempat
duduk tetapi saya tetap merasa gugup dan gemetar, ini yang menyebabkan saya
jarang bicara dan berpendapat ketika dosen mengajar di kelas.
Konselor : Bisakah siska
contohkan ketika siska tampil di depan kelas
Konseli : Bisa pak
(memperagakan ketika tampil di depan kelas)
Konselor : Selanjutnya apa yang siska
lakukan ketika siska merasa tidak percaya di kelas ? (bertanya terbuka,
eksplorasi perasaan)
Konseli : Saya hanya diam saja
pak, dari pada saya malu di depan teman-teman karena saya gugup dan gemetar.
Konselor : Apakah dengan cara
demikian siska merasa senang dan nyaman di kelas ? (bertanaya tertutup,
stressing, leading-memimpin)
Konseli : Tidak pak, (tertunduk
diam) tetapi saya terus berpikir.
Konselor : Mungkin siska
berpikir kalau segala sesuatu itu harus sempurna tanpa ada kesalahan
sedikitpun. Apakah demikian ? ( menangkap pesan utama klien dan bertanya
terbuka)
Konseli : Ya pak, saya
orangnya memang seperti itu segala sesuatu harus yang saya kerjakan dengan
sempurna walaupun itu tidak mungkin. Mungkin itu juga yang membuat saya seperti
ini(tertunduk diam)
Konselor : Kalau begitu apakah
maasalah mu tentang bagaimana siska bisa presentasi dan menjawab pertanyaan
dosen supaya tidak gugup ? (mendefinisikan masalah klien, bertanya terbuka)
Konseli : Ya pak..dan saya
bingung harus bagaimana. Setiap hari saya berpikir dan berusaha bagaimana
caranya agar saya bisa percaya diri tampil di depan kelas.
Tahap
pertengahan konseling
Konselor : Ya bagus sekali siska
sudah memahami masalah yang siska alami, yaitu bagaimana siska bisa presentasi
dan tidak gugup dalam menjawab pertanyaan dosen.
Konseli : Ya pak, Saya sangat
ingin sekali bisa tampil percaya diri di depan kelas, tapi rasanya sulit
sekali. (berharap dan kebingungan)
Konselor : Bagus sekali
keinginan siska, bapak sangat senang sekali mendengarnya. Lalu apakah siska
sudah punya cara untuk mengatasi masalah siska tentang tidak percaya diri
presentasi dan gugup menjawab pertanyaan dosen ?
Konseli : Saya masih bingung
bapak (diam)
Konselor : Apa yang membuat siska
merasa bingung ?
Konseli : Saya takut jika nanti
saya salah saat menjawab pertanyaan dosen atau ketika presentasi saya takut
nanti saya di tertawakan oleh semua teman-teman
Konselor : Apakah siska sudah
berusaha melakukan yang terbaik ?
Konseli : Rasanya belum pak
Konselor : Jika mencobanya saja siska
belum, lalu kenapa siska bisa berpikiran negatif seperti itu ?
Tahap
Akhir konseling (tahap mengambil tindakan)
Konseli : Nah
itu yang saya tidak mengerti pak (bingung dan berpikir). Baik saya akan berusaha
melakukan yang terbaik pak agar saya merasa percaya diri presentasi dan
menjawab pertanyaan dosen.
Konselor : Baiklah, apa
kira-kira rencana mu sementara sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya
Konseli : Pertama, saya akan
berlatih dan belajar dulu tentang materi yang akan saya presentasikan, kedua
saya akan berpenampilan rapi sehingga saya akan merasa lebih percaya diri dan
yang ketiga saya akan berdoa dulu sebelum tampil agar saya merasa lebih tenang.
Saya rasa itu yang akan saya saya lakukan pak.
Konselor : Bagus, siska sudah
tahu apa yang harus siska lakukan. Sebelum pembicaraan ini kita tutup,
bagaimana perasaan mu setelah kita berdiskusi, atau apakah kesimpulan anda ?
Konseli : Saya merasa lega dan
lebih tenang selelah melakukan konseling. Kecemasan dan ketakutan yang saya
alami mulai menurun dan juga saya tahu langkah-langkah apa yang harus saya
lakukan untuk mengatasi rasa tidak percaya diri saya ini.
Konselor : Setelah melakukan
konseling sekitar 20 menit, jadi kesimpulannya adalah Pertama, siska akan
berlatih dan belajar dulu tentang materi yang akan siska presentasikan, kedua siska
akan berpenampilan rapi sehingga siska akan merasa lebih percaya diri dan yang
ketiga saya akan berdoa dulu sebelum presentasi. Apakah siska yakin akan
melakukan itu ?
Konseli : Ya pak saya
yakin.
Konselor : Apakah masih ada yang
akan Eka sampaikan?
Konseli : Tidak pak, saya kira
cukup.
Konselor : Bagaimana kalau kita
tutup pembicaraan ini dan saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan anda.
Konseli : Sama-sama pak
No comments:
Post a Comment